Kamis, 24 September 2020

Senam pagi dalam semangat pagi

sumber  ilustrasi: dokumen pribadi

Tiap hari Jum'at,  sebelum aktifitas pembelajaran  daring diadakan senam pagi, untuk  menjaga stamina tubuh agar tetap fresh, sehat. 

Lebih-lebih  dalam masa pandemi  seperti sekarang ini kesehatan  harganya mahal. Harta termahal yang kita punya  adalah kesehatan. Untuk  itulah  salah satu  upaya adalah  senam pagi.

Dipandu oleh mbak Dinda instruktur  senam dari Madiun. Irama lagu yang awalnya  ringan  lama  lama  cepat ritmenya sehingga untuk  yang seuasia  50 tahun  keatas  harus memacu  kerja jantungnya.

Dalam kondisi  seperti  ini tidak usah ngoyo,  ikuti saja semampunya,  pelan pelan pasti  yang penting ikut gerak dalam irama pacaran sinar mentari pagi yang menghangatkan tubuh dan menyehatkan.

Terinspirasi  artikelnya sahabatku  Ndan Bambang Sukarno, yang intinya  di usia tua itu harus   berpijak pada SOS
Slower : lebih lambat (pelan pelan tapi pasti )
Older    : lebih tua    ( lebih bijaksana )
Smarter  : lebih pintar (lebih pengalaman )

Ini  kalau  kita  terapkan  dalam kehidupan nyata memang cocok,  realistis  dan sehat.  Di usia yang tidak muda lagi  yang penting kita damai  dalam kebahagiaan dan mematangkan pribadi kita. Sehingga  kata bijaksana  adalah yang paling tepat  dalam menggambarkan kematangan ini. 

Kemudian pengalaman ini harus mengajarkan pada kita untuk lebih pintar, setidaknya lebih pintar  dari diri kita sendiri dari sebelumnya. Karena kalau  bersaing dengan anak  muda  milineal kepintarannya  sering kali kalah. Anak muda sekarang mampu  melakukan exelerasi knowledge.
Anak muda milineal dengan sedikit  belajar saja sudah bereksplorasi dalam kepahaman  yang luas. Tinggal ada kemauan apa tidak. Sudah menjadi  hukum alam  yang mau dan sungguh sungguhlah yang akan mendapatkannya.

Kembali  pada senam  walaupun  diusia  tua,  olahraga  tetap penting,  setidaknya  dengan olahraga  otot  otot  akan terlatih sehingga  akan bertahan kuat lebih lama, juga melatih jantung,  melatih keseimbangan  tubuh. Yang penting bukan olahraga  berat  dan beresiko. Yang baik adalah jalan kaki atau senan aerobik  ringan.

Pada usia tua  kerja jantung untuk memompa  darah ke seluruh tubuh tidak bisa maksimal, demikian juga kemampuan  paru  paru menghirup  oksigin  juga tidak bisa maksimal sehingga mudah lelah.  Jangankan olah raga melakukan  aktivitas  hidup  keseharian  saja mudah  lelah. Tapi dengan latihan akan bertahan lebih lama. 

Contoh,  saya olah raga  tenes  meja,  awalnya hanya kuat 2 game. Nafas sudah ngos ngosan, kalau berbicara  kalimat nya tidak bisa utuh. Tapi  setelah ditekuni  secara rutin,  lama lama kuat  bermain  6 game.  Inilah  bahwa dengan olah raga kemampuan jantung, paru paru  dan lain lain akan meningkat.

Berapa lamanya olah raga  diusia tua?
Lamanya 30 menit per hari, atau 150 Menit atau dua jam setengah dalam seminggu. Bisa dilakukan saat pagi atau sore, tapi diusahakan dilakukan saat pagi hari. 

Mari  senyampang  masih sehat,  berolah raga dengan disiplin, semangat dan  dengan kesadaran diri, tanpa disuruh, agar kita sehat dan kuat agar hidup terasa nikmat. 

Magetan,  25 September  2020 













4 komentar:

  1. Jadi kepengen ke sekolah lagi. Skg masih zona merah. Guru dan siswa dilarang ke sekolah dulu karena korona

    BalasHapus
  2. Magetan WFO Omjay, kalau muridnya BDR

    BalasHapus