Selasa, 30 Maret 2021

Pisah Sambut

Alhamdulillah 

Bapak  Ibu yang saya hormati  saya mengucapkan selamat  datang pada tamu agung saya dari SMP2 Sidorejo,  Bu Atik dan Pengantarnya. Di Kasatriyan Indraprahasta  

Selamat datang juga pada Pak Yono KS yang baru,  sahabat saya sejak remaja. 

Disini ada Masjid  besar , kolam ikan  dengan air mancurnya,  kami gambrkan di dinding luar  sebelah timur.
Guru  guru di sini seperti mobil Pajero. Bisa menembus dinding gelapnya malam , lebih-lebih  diterangnya siang. Tinggal siapa  drivernya. 

Tapi  hebatnya  lagi Bapak Ibu guru mengatakan  siapa pun pimpinannya akan bekerja secara profesional.  Seperti  rakyat Amerika,  siapapun  Presidennya  akan tetap maju. Ini keinginan  kita bersama sehingga  SMP1 Takeran  akan tetap  eksis  sepanjang masa. 

Luas tanahnya, 1,6 ha. SMP terluas di Magetan. Jumlah guru  pegawai 38 , jumlah siswa 390. 

Berkaitan  dengan tugas baru yang diberikan  pada saya,  maka dengan ucapan Bismillahirrohmaanirrohiim 

Kepemimpinan  SMP1  Takeran  , dengan segala asetnya  saya serahkan kepada Ibu Dra  Atik Rahmawati, sebagai KS yang baru. 
Insyaallah  tidak dalam kondisi  minus.
Bu Atik  bisa segera  memulai  membuat gapura,  dan program program  lain yang telah direncanakan di RAKS.

Semoga  SMP1 Takeran  tambah maju dari segala aspek kebaikan. 
Semoga  Allah Tuhan Yang Maha  Esa senantiasa  melindungi  dan memahami  kita semua.  

Wassalamu alaikum wr wb 

Di Mbahjoe Resort kami berpisah

Dua tahun kebersamaanku bersama Bapak Ibu Guru  Smesta  dalam menjalankan tugas  pengabdianku. Senang susah pasti pernah dialami,  tetapi itu semua  sekarang  tinggal kenangan yang indah.  Yang susah sudah tak terasa.  Karena kesusahan  itu bagi saya akan meningkatkan  kualitas kebahagiaan atau kesenangan. 

Tadi siang kami mengadakan perpisahan di Mbahjoe resort. Acaranya sederhana tapi bermakna. 
Sambutan guru guru  diwakili  oleh  pak Arif  yang seperti  kembaran saya itu.

Sambutan  saya agak panjang  , 25 menit,  karena kerinduan  kami selama pandemi tidak bisa tatap  muka  dengan  merdeka. 

Banyak  anugrah  yang diterima  keluarga  besar  semesta,  ada yang anaknya diterima  di perguruan  tinggi  tanpa  tes,  ada yang naik  pangkat,  ada yang sembuh  dari sakit,  ada yang anaknya  lulus dokter,  dan sebagainya. 

Semua  disyukuri.  Kalau kita bersyukur  maka Allah akan menambah  nikmat itu.
Dengan  keberkahan yang lebih banyak lagi. 

Doa saya untuk  SMP1 Takeran  semoga  gemah ripah lohjinawi  tata tentrem  kerta raharja, mendapatkan  murid sebanyak banyaknya,  guru-gurunya sukses  dalam mendidik  anak-anaknya,  baik anaknya  sendiri  maupun  murid-muridnya. 

Saya juga minta  didoakan  perjalanan  saya ditempat  tugas yang baru  akan senantiasa lancar  dan sukses,  diberikan  jalan yang terang,  tidak tersandung  dalam rata.

Terima kasih saudaraku kalian semua  guru  guru  hebat.  Semoga  pengabdian  kalian dicatat  sebagai  amal sholih,  yang Allah akan membalas  dengan balasan  yang lebih baik.  

Terima  kasih juga atas hadiahnya,  semuanya  bermakna  bagi saya. Semoga  Allah  membalasnya  juga dengan keberkahan. 

Anak OSIS memberi  hadiah tas  pada saya. Dan menuliskan begini,  

"Selamat jalan Bapak Kepala Sekolah tercinta. Semoga di tempat  tugas yang baru  tetap semangat membangun negri. 
Jasa dan semangat kerja Bapak sangat luar  biasa.  Semoga  menjadi  tauladan  OSIS  SMP1  Takeran."

Bagi saya kalimat  ini tidak sederhana,  saya baca berulang  lebih dari  3 kali. Sayang sekali  kami tidak bertemu.  Seandainya  tidak pandemi dan kami berjumpa  , pasti saya peluk  erat  dan saya bisikan,  "Semangat  ya Nak, perjuangkan  cita-citamu semaksimal  kemapuanmu, karena hasil kesuksesanmu saat itu  adalah buah  dari  perjuanganmu saat ini.

Acara berakhir  setelah selesai  sholat  duhur  berjamaah yang dipimpin oleh Pak Suprapto.
Hujan deras membasahi mbahjo resort  dan sekitarnya,  semoga doa-doa kita dikabulkan  oleh  Allah, karena salah satu  saat doa makbul  adalah pada saat hujan deras.

Saya terpaksa  ijin pulang dulu  karena Ibu mertuaku sakit  dan kami mendapat  giliran mengantar kontrol  ke dokter.  

Terima  kasih semoga kita semua diberi sehat , sehingga bisa banyak berkarya , yang memberikan  manfaat  bagi kehidupan,  Khususnya  di bidang pendidikan  anak bangsa. 

Magetan,  30 Maret  2021

  




Senin, 29 Maret 2021

Kunci sukses menulis

Malam ini GWA menulis gelombang  17 menghadirkan narasumber  ternama dari Trenggalek  Jawa Timur.  Yaitu Dr. NGAINUN NAIM. 

Saya kenal baik dengan beliau,  karena beliau  cukup care dengan para penulis  dimanapun  berada. 

Gelombang ini  beruntung sekali karena  mendapat  nara sumber  yang betul-betul  memiliki sumber  ilmu yang bisa mengalir  sendiri  dihadapan kita. Tinggal kita  mau mengambilnya  atau tidak. 

Menurut  Dr. Naim, Kunci itu adalah  alat yang dugunakan  untuk membuka pintu. Dalam ini adalah pintu  menulis. 

Kelas menulis semacam ini diibaratkan sebagai usaha untuk mendapatkan KUNCI
Sangat mungkin lewat kegiatan semacam ini Bapak Ibu sekalian mendapatkan KUNCI MENULIS. Kalau sudah mendapatkan  kuncinya digunakan  untuk  menulis,  kalau tidak digunakan ya tetap saja tidak bisa menulis walaupun  pengetahuan  sudah banyak. 

Buku Dr. Naim yang berkaitan  dengan menuiis  antara lain  adalah "Menulis itu mudah". Ini bukunya yang terbit Januari lalu, berisi tentang seluk-beluk menulis.

Berikutnya buku Spirit literasi, Buku ini berkisah tentang 3 hal, yaitu dunia membaca, menulis, dan transformasi diri.

Menurut  Dr.  Naim kunci sukses menulis  ada 6;
1. Motivasi,  yang paling baik  itu  adalah Motivasi  internal,  yaitu  motivasi  yang berasal  dari dalam diri. 
2. Meyakini bahwa menulis itu  anugrah.  Manusia yang menulis adalah makhluk  langka. Dari anggota sebuah komunitas hanya beberapa  orang saja yang bisa  menulis,  karena itu  harus di rawat. Tanpa perlu berpikir  apa yang kita tulis itu  harus ilmiah, tidak. Tetapi hal hal sederhana  yang kita alami  sehari-hari  kalau kita tulis menjadi  hal yang bermanfaat.  
3.Menulis itu memberi   banyak keajaiban dalam hidup. Karena menulis  pangkat lancar, bisa pergi ke berbagai daerah, itu  hal hal yang tak pernah terduga dalam kehidupan 

4. Tidak mudah menyerah.  Hanya mereka yang tidak mudah menyerah  saja yang bisa  nenjadi penulis yang sesungguhnya. Terus menulis sesedikit  apapun  sesederhanapun, terus  menulis. Banyak  orang  yang menyerah padahal  untuk  menuju  pintu  kesukseaan  itu tinggal sedikit lagi.

5. Dengan berjejaring. Bina jaringan yang ada dengan bersilaturahmi  sesama penulis,  dengan penerbit,  kadang  membuka  inspirasi  menulis,  kadang muncul  program  dsb.
6. Menulis sebanyak-banyaknyanya. Ada dalam teori  motivasi itu hukum 10.000 jam.  Artinya apa? orag yang sudah melakukan aktivitas  10.000 jam itu pasti sudah terampil, sudah ahli. Demikian juga dalam hal  menulis,  bila kita sudah  menulis  sebanyak banyaknya  apalagi  jam terbangnya  sudah 10.000, maka kita akan menjadi  terampil,  akan ahli. 

Demikian,  tinggal mempraktekkan  untuk  menulis,  insyaallah  kita semua  menjadi penulis yang sukses. Terus menerus  menulis insyaallah  apresiasi  akan datang jika  kita  terus berkarya. 

Magetan,  30 Maret  2021







Minggu, 28 Maret 2021

Petuah Bunda

Kami biasa menyebutnya Bunda, kepada bu Titik Sudarti, M.Pd, Kepala SMP 1 Magetan  ini. Orangnya tegas, tapi tetap  santun.  Banyak ide brilian  dari beliau  untuk  memajukan  sekolah.

Misalnya  bisa kita saksikan  keadaan SMP1  Magetan sekarang  yang penuh  perubahan  dan inovasi.

Yang paling berkesan  bagi saya ide beliau  untuk  memperkenalkan  branding  sekolah. 
Beliau  mengangkat  ikon labu botol. Bentuknya  memang mirip  botol.  Agak panjang  tengahnya ada bangkean . Labu iki kaya manfaat bagi tubuh kita.

Dalam rapat koordinasi persiapan  sertijab  KS SMP ini, Bunda menyampaikan  petuah  agar  kami dalam menjalankan  tugas nantinya  bisa lancar , selamat dan berprestasi. 

Mengalahkan  diri, memantaskan  diri, melakukan yang terbaik. Ini resep jitu Bunda , bisa dirinci menjadi 5 hal:
1. Menjaga niatan baik. 
2. Berprasangka baik. 
3. Berpikiran  positif. 
4. Di atas langit masih  ada langit .
5. Loyalah pada tugas,  bukan pada orang/atasan.

Tambahan dari pak Agus , Kepala  itu banyak dilihat  orang,  oleh karena  itu  hati hati dalam bersikap , berkata kata, dan berbuat. 

Sekarang  kita sudah menjadi kepala  sekolah  maka  seperti  yang dikatakan  Bunda  harus memantaskan diri, melakukan  yang terbaik.  

Pantas menjadi Kepala Sekolah  dan melakukan  yang terbaik  agar dunia mengetahui  bahwa kita telah melakukan  sesuatu,  dan  yang terbaik .

Demikian,  semoga  manfaat .

Magetan, 29 Maret  2021

Romadhon sebentar lagi

Pagi ini udara bersih di desaku pas untuk  dihirup. Lebih-lebih  saat perjalanan  subuh menuju  masjid  menurutku perjalanan  menuju  mencapai kesuksesan melebihi  dunia  seisinya.

Panorama di dinding langit  Barat tampak  lebih  indah dari biasanya. Karena tadi malam adalah  malam nisfu syakban. Bundarnya  bulan purnama  syakban perlahan  lahan turun  menghilang.  Ditambah sedikit  awan berbentuk  burung  garuda raksasa terbang.  Sayapnya yang panjang  melindungi  langit  dibawahnya. 

Lima belas  hari lagi  akan memasuki  bulan  yang paling  indah yang Aku tunggu tunggu datangnya,  didalamnya penuh keberkahan,  bulang pengampunan, bulan rahmat  dan pembebasan  dari api neraka.

Setiap  amalan  dilipat gandakan,  betapa membuat  bahagia  orang-orang  muslim yang sedang berpuasa,  bau mulutnya  lebih wangi  dari bau minyak kasturi.  

Karena bulan yang mulia  itulah  kita membuat  planning,  amal apa yang bisa  kita persembahkan di bulan itu.  Dan amalan amalan mulia lainnya  yang akan kita lakukan. 

Semakin  banyak amalan mulia  yang kita lakukan  akan menambah  kemuliaan kemuliaan  di bulan itu. Sehingga  disebut  bulan mulia. 

Ya Allah Alhamdulillah  Aku akan bertemu  di bulan  Romadhon. Tarowih,  buka bersama, makan sahur  dan sebagainya.

Semoga kita semuanya  diberikan  sehat,  kuat,  hidayah,  sehingga bisa melakukan  banyak hal di bulan itu. 

Magetan,  29 Maret  2021

Sabtu, 27 Maret 2021

Ziarah leluhur, tradisi orang NU yang perlu dilestarikan

Dua hari yang lalu saya di WA Mbah Yai Gun. Sebelumnya  saya agak terkejut  mendapatkan WA ini, karena baru pertama kali sejak saya satu tahun menjadi  santrinya. 

"assalamu 'alaikum wr wb.p Parno jama'ah thorikoh bade ziarah dateng pacitan leluhuripun eyang H 'Abdurrohman menawi bade nderek monggo mbenjeng dinten ahad tgl 28 meniko wassalamu 'alaikum wr wb."Tulisnya di WA.

"Waalaikum  salam  matur  sembah  nuwun  Yi informasinioun.
Nggih Yi nderek,  jam pinten Yi?" Tanyaku.

"mangke mlempak bakdo subuh," Jawabnya.
Nggih Yi ngestoaken  dawuh

Selepas subuh saya berangkat  bertiga, Aku , umi dan mbah Kung. Sebenarnya  mengajak mbah Ti juga sambil  kota kota.
Kami akan menuju  Pacitan  ziarah  makam mbah Kyai Ngaliman, adalah ayah Kyai Ahmadiyo. Dimakamkan di Desa Menadi Kec. Pacitan. 
Di desa ini  diperkirakan  tempat  kelahiran  Kyai Abdurrohman. Beliau  kemudian mondok  di Surabaya,  di Ngampel. 
Ketika berangkat  mondok  itu  membawa bekal   nasi karak.  Kemudian mampir  di pamannya yang tinggal  di Bayem Taman Madiun.  

Oleh pamannya  sangunya  diganti "sruwo", yaitu sodo  daun blarak pohon aren. Sodo atau sruwo itu diruncingkan  untuk  menulis.  
Menulisnya  dikulit binatang.   

Menurut  Kyai Gun, tulisan  mbah Abdurrohman  itu   baik sekali. Tulisan "Bayanulloh", itu baik sekali. Tulisan tangan langsung.  

Pukul 09.30 kami sampai di   tujuan. Kemudian membaca  tahlil  di makam ini  dan doa bersama  hingga selesai  pukul  11. 
Kemudian kami melanjutkan perjalanan  menuju makam Kanjeng  Jimat  yang dipercaya  sebagai  Bupati  pertama  Pacitan  yang merupakan  Kakek buyut  Kyai Abdurrohman.  
Jalannya menanjak ada beberapa  mobil  didepan kami  tidak kuat,  terpaksa  harus diganjal. Dengan berbagai  upaya akhirnya  sampai  di tempat  parkir. 

Dari tempat parkir  harus berjalan lagi 100 m dan menanjak.  Kalau kondisi tubuh tidak sehat  betul-betul,  pasti tidak kuat. Alhamdulillah  aku kuat. Sehingga  visa ikut  doa bersama di makam Kanjeng Djimat.


Kanjeng  Jimat  adalah putra Kyai Rendeng  atau bagus Margono  yang merupakan  putra Prabu Siliwangi  dari Pajajaran. Yang makamnya  di Kincang.

Aku berpikir,  orang-orang  hebat jaman dahulu  itu  karena mereka  telah berbuat  banyak  dalam kebaikan di jamanya,  merka punya jejak karya. Yang kedua  "bentur tapane", artinya  mereka  suka "tirakat".

Anganku  menghayal,  ketika  Kyai Abdurrohman  muda berangkat  mondok  di Surabaya  itu dulu  naik apa  ya, kalau  perjalanan  kaki, berapa hari?, trus kondisi  jalannya  pasti  belum di aspal halus seperti  sekarang. 

Hal ini pernah aku diskusikan  dengan Kyai Gun. Jawab beliau,  mungkin "mencolot  tanpa cuthang". Artinya  perjalanan  dengan ilmu  tertentu  sehingga dalam waktu  singkat  sudah  sampai  di tempat.

Kalau menurut  mbah Kung, mertuaku,  " mungkin dengan aji sepi angin,  sehingga  bisa lari cepat  di angkasa seperti yang kita saksikan di film  itu.

Yang jelas aku kagum.  Luar biasa. 

Di makam Kanjeng Djimat  juga membaca tahlil  yang dipimpin  Gus Ridho,  Pimpinan  Pondok  Tegalrejo.  Masih muda, tapi gelarnya  sudah Lc, M.PdI. 

Gus Ridho sejak  lulus TK sudah pergi mondok,  hingga  lulus dari Mesir. Sehingga  bahasa Arabnya  bagus  sekali. 

Anak Kyai itu  usia 6 tahun harus mondok, hidup  mandiri,  lepas dari kasih sayang  orang tua.  Itulah bentuk  tirakat,  bentur  tapane  di jaman sekarang.

Demikian  catatan hari  ini semoga ada manfaatnya.  

Magetan,  28 Maret  2021








Jumat, 26 Maret 2021

Pelantikan para pemimpin baru

Hari ini Jum'at  26 Maret  2021 ada pelantikan  Pejabat Pimpinan Tinggi  Pratama, Administrator,  Pengawas dan Kepala sekolah di Lingkungan Pemerintah  Kabupaten Magetan.  

Acara dimulai pukul 09.00 hingga pukul 10.30. Pelantikan  ditempatkan  di Pendopo Surya Graha dan di aula  Dinas Pendidikan.  Agar tidak terjadi banyak kerumunan.  

Diantara  yang paling menarik  adalah  sambutan  Bapak Bupati.  Sambutan  tanpa teks itu  disampaikan  dengan lancar,  tidak terlalu panjang  juga tidak terlalu  pendek. Pas, luar biasa.  Untuk  Kepala sekolah SMP yang mutasi  dan promosi adalah sebagai berikut:

Pak Bupati  menyampaikan  bahwa  dalam rotasi mutasi ini sudah dipertimbangkan  dengan seadil- adilnya,  jangan sampai ada yang kecewa terus menjadi tidak  semangat  ditempat yang baru.  
"Namun  demikian",  masih menurut  pak Bupati,  "tidak ada manusia  yang sempurna. Saya yang bertanggungjawab  semua  ini." "Saya minta  maaf yang sebesar besarnya".

Bapak Bupati  juga berpesan  agar KS memiliki  sikap integritas,  tidak menyalahgunakan wewenang dan jabatan. 
Dalam kesempatan  ini , Bapak Bupati  yang akrab dipanggil  Kang Woto ini juga menyampaikan,

"Kalau  wali murid menitipkan anaknya  di sekolah,  itu luar biasa,  berarti. Mereka menaruh kepercayaan  yang luar  biasa pada sekolah,  untuk  itu  kepercayaan itu  jangan disia-siakan."

Sayang sekali  kondisi  pandemi yang tak kunjung selesai ,  sehingga Kepala Sekola dan  para guru   tidak bisa maksimal  dalam mendidik  dan mengajar  pada murid muridnya. 

Sambutan  tadi  intinya  adalah  agar para pemimpin  menjalankan  tugas  dengan sebaik baiknya.  Tidak hanya biasa  tapi luar biasa. 

Mari kawan,  kita semua  semangat untuk  melaksanakan tugas kita sebaik baiknya  sesuai tupoksi  masing-masing.

Jangan ada yang membonceng  dibelakang,  nunut  pekerjaan teman, tapi kita semua  ambil peran masing-masing  untuk  bersama  meringankan  tugas bersama  dalam memajukan  pendidikan  anak bangsa.

Berbeda dengan wali kota Solo, begitu  dilantik  Jum'at  sore sudah  bekerja  tidak menunggu  sabtu  atau minggu.  Tapi  para Kepala  Sekolah  ini masih menunggu  sertijab,  atau acara  pisah sambut,  baru setelah itu  maraton, tugas telah menunggu.

Demikian,  selamat pada para pemimpin  baru,  semoga pandemi  segera  berlalu  dan kita semuanya  bisa bekerja maksimal untuk  memajukan  pendidikan  di Kabupaten Magetan yang terletak di lembah gunung Lawu. 


Magetan, 26 Maret  2021

 

Kamis, 25 Maret 2021

Catatan hasil supervisi Smesta

Kemarin aku agak sibuk, karena mempersiapkan diri  untuk  menyambut  kedatangan  bu Atik. Pengawas dikdas Dindik Kabupaten Magetan.  Hingga di WA bu Parno agak telat  membalasnya.

Kami menunggu sejak pagi. Pukul 06.30 aku sudah datang, segera monev  kebersihan  sekolah,  ada beberapa  sampah yang belum dibuang  segera minta tolong Pak Jum untuk  membereskannya. 

Selama  5 tahun baru kali ini kami  di supervisi  secara lengkap detail dan mendalam. Kami sangat senang  dengan model  supervisi  seperti  ini. Karena  orang bekerja  itu  kalau tidak ada tagihannya  kadang kurang semangat.  

Seperti anak- anak,  kita pun tidak jauh berbeda,  anak anak  kalau mengerjakan  tugas  tidak diberi  nilai,  maka ogah ogahan mengerjakannya.  Tapi kalau diberi  nilai  maka tumbuh semangatnya. 

Itu namanya  reinforcemen.  Atau penguatan.  Menurut  teori psikologi  kalau  seseorang  melakukan perbuatan,  kemuduan mendapatkan  penguatan  atau reinforcemen  cenderung  untuk  melakukan  perbuatan  itu lagi.

Tahun 2015 ke bawah aku mengajar  mapel Bimbingan  Konseling.  Walaupun  BK itu  tidak ada  nilai di raport,  tapi aku selalu memberi  nilai.  Pemberian  nilai  ini merupakan  penghargaan  dan apresiasi atas tugas yang dilakukan  siswa. 

Ada beberapa siswa  saya yang jatuh cinta  dengan gaya mengajar  saya. Saya mengajar  dengan gaya motivator,  memang tugas BK adalah membantu  siswa  untuk  memahami  diri, melejitkan potensi  yang dimilikinya.

Jadi aku  kalau mengajar  itu semangat,  berjalan kesana  kemari, mendekati  siswa,  menyapa siswa dan care terhadap  siswa.
Tidak pandang bulu , yang cerdas  saja yang disukai,  yang  cantik  saja yang disukai, tidak. Itu adalah model lama yang sudah usang segera dibuang. Tetapi siapa  saja harus didekati,  sehingga  hubungan guru  siswa  itu  dekat. 

Sehingga  kalau siswa bermasalah  kita akan mengetahui  lebih cepat,  tidak dari  orang lain tetapi dari diri sendiri. Ibaratkan daun kering,  kita tahu  sebelum  jatuh  ke tanah. 

Kembali ke supervisi,  sekolah kami  ternyata  mendapatkan giliran  yang kedua, setelah di Nguntoronadi. 

Bu Atik  datang pukul  10.30. Setelah  kami  berbicara netral  akhirnya  masuk  pada agenda kegiatan  yaitu  supervisi.

Supervisi  diawali  dengan meninjau lingkungan sekolah.  Kami mendampingi  beliau, menujukkan  beberapa ruang  belajar,  ruang komputer,  dan lingkungan sekolah  lainnya. Kemudian kembali   melaksanakan supervisi  dengan objek  administrasi.
Alhamdulillah  kami bisa menunjukkan  semua  aspek  yang disupervisi,  walaupun  ada di beberapa  poin  ditemukan tidak lengkap dan sempurna.

Aku yakin  apabila  supervisi  seperti  ini dilaksanakan  setiap tahun,  maka akan menunjukkan  perbaikan disetiap  aspeknya. 
Hanya sayangnya. Bu Atik  melaksanakan  seorang diri  di 39 sekolah. Karena pengawasnya  hanya beliau seorang diri. Capek. Mungkin iyya,  untung beliau masih muda sehingga  langkahnya cepat , seperti semangatnya.

Terima  kasih Bunda  atas kehadirannya, dan masukannya, semua menjadi catatan  kami untuk  menjadi  lebih baik  mulai sekarang hingga ditahun mendatang. 

Magetan,  26 Maret  2021




Rabu, 24 Maret 2021

Kecanggihan Honda Jazz RS CVT 2016

Kemajuan  teknologi  maju pesat  seiring  dengan  majunya ilmu pengetahuan. Saya yakin tidak semua kita bisa mengikuti  perkembangan  itu.  

Contoh HP, dulu ( 2003) Hp yang saya pakai pertama kali adalah Simens C 25. Bisa untuk  telpon dan SMS. Kemudian  saya memakai  Nokia, blackbari , kemudian Samsung  sampai saat ini.  Saya memakai type A 31, harganya 4 jutaan.  Bisa untuk  Camer, fb, YouTube,  IG, blog,  dan macam-macam.  Menurut  saya sudah super canggih.  

Sekarang ada juga HP yang harganya 34 juta. Saya tidak tahu kecanggihannya. 

Ada yang lebih mahal lagi  HP yang diperkenalkan pertama kali pada bulan Februari 2020 silam, HUAWEI Mate Xs masih memegang label handphone termahal di Indonesia hingga sekarang. Dengan varian tunggal, handphone tersebut dibanderol dengan harga mencapai Rp 42.999.000.

Yang paling mahal lagi adalah Falcon Supernova iPhone 6 Pink Diamond (Rp 662 miliar)

Falcon Supernova iPhone 6 Pink Diamond

Hp termahal di dunia yang pernah di jual adalah Falcon Supernova iPhone 6 Pink Diamond. Tahun 2014 lalu, hp ini dibanderol dengan harga US$48.5 juta atau sekitar lebih dari Rp 662 miliar.

bekerja sampai pensiun  tak akan  bisa memiliki  benda  itu. 

Bagaimana  kecanggihanya. saya tidak mampu  mengikuti  perkembangannya. Sehingga tidak bisa menjawabnya  dengan baik. 


Dalam hal otomotif  juga begitu,  berkembang  pesat  kita sering  jauh ditinggalkan , dalam  tulisan  saya sebelumnya  saya sèring disalip anak muda.  Bukan mereka yang terlalu cepat,  tapi  saya yang terlalu  lambat. 

Mobil  jaman dahulu  serba manual,  sekarang  serba  nekan tombol  tombol.  Matic. Mobil  yang sekarang serba canggih,  Kita sering  tidak tahu. Mau bertanya  tidak berani  dan malu. Biasanya kita tahu setelah  memiliki,  sedang  untuk  memiliki  perlu dana ratusan juta.  

Itulah sering kali kita ditinggal jauh kemajuan  ilmu pengetahuan  dan teknologi.  Dana kita tidak mampu  untuk  mengikuti  perkembangan itu. Sehingga  dalam hal  tertentu  guru bisa saja kalah pengetahuannya  dengan muridnya. 

Saya tadi merasa malu, karena  mobil  saya bermasalah. Begitu saya matikan  kemudian  pintu  mobil saya close  pake remote.  Kemudian pintu  belakang  saya buka  kok bisa.  

Trus saya mengeluh  pada dilernya.

"Ada keluhan pak Agus,

Kalau  pintu  di close  pakai remote,  kemudian  pintu  depan saya coba dibuka  pakai tangan,  yang depan tidak bisa  tapi  yang pintu  belakang  (bagasi) kok bisa dibuka  ya pak agus. 

Bagaimanakah  solusinya  biar ngunci  semuanya?" tanyaku.

"Besuk pagi di bawa aja ke CITRA MOTOR VARIASI jl HA salim 82 Madiun biar lebih jelas pak ok makasih", jawabnya.

Setelah di diler di jelaskan,  ternyata kalau remotenya dibawa dekat  mobil. Maka semua pintu  bisa dibuka,  sehingga  tidak usah menekan open,  bisa langsung start.  

Kalau  remote nya jauh, semua pintu tidak bisa dibuka. Yang pertama.

Yang kedua  dengan sistem matic  lebih mudah,  lebih  nyaman. Kalau mendengarkan musik  pilih chanel tinggal ngeklik  tombol yang ada dekat  ibu jari , ketika memegang stir mobil. Kecanggihan lainnya masih banyak. 


Betul - betul ditinggalkan  teknologi. Tapi tak mengapa  asal yang menyalip,  yang  meninggalkan  saya adalah anak-anak  muda Indonesia. Tapi kalau tidak , sedih rasanya  karena  mau tidak mau  kita terjajah  lagi,  tidak  dengan  kekuatan  senjata  tetapi  dengan kekuatan  teknologi. 


Magetan, 24 Maret  2021










P


Selasa, 23 Maret 2021

Kepala sekolah yang suka menulis


Tadi malam saya sebagai narasumber  dalam GWA  menulis, yang didirikan Omjay,  seorang guru Labschool  yang juga kandidat  Doktor  dari UNJ. 

Dalam grup  ini ada senior  dan tokoh tokoh hebat  jagonya menulis buku. Seperti ada Prof.Eko  Indrajit, Dede Dwitagama, pak Sigit  dan lain-lain.  

Tapi beliau  selalu  memberi  jalan,  agar kami bisa  berjalan  disampingnya. Beliau tidak mengkritik,  walaupun  juga tidak memuji.  Karena beliau  orang-orang  sibuk. Tapi memiliki  kecintaan  terhadap  dunia  tulis menulis.

Saya menyampaikan  pengalaman  pribadi dalam menulis.  Lebih-lebih  Omjay  mengamanatkan  kepada saya untuk  menyampaikan  materi "Kepala sekolah  yang suka menulis. "

Omjay  tahu kalau saya setiap  hari menulis  di blogppribadi  saya. Omjay  sering berkunjung,  karena beliau sebagai penemu blogwalking.  Banyaknya  manfaat  blogwalking  hingga  membuatnya  menjadi seorang blogger  ternama. 

Dalam paparan  kemarin saya menyampaikan  pengalaman saya sebagai  kepala  sekolah yang suka menulis.  

Apa yang saya tulis? 
1. Saya suka menulis motivasi,  motivasi  belajar,  motivasi bekerja, motivasi menulis,  motivasi  beribadah,  motivasi  tegar  dalam menjalani  hidup ini. 
2. Saya suka menulis  catatan perjalanan.
3. Catatan  suatu  kejadian  atau peristiwa. Itu yang saya tulis
Kunjungi tulisan saya di 



Bagaimana  caranya  agar kita semangat  menulis?
1. Bergabung  dengan grup  penulis .
2. Berguru  kepada penulis hebat 
3. Berteman  dengan penulis
4. Membaca  tulisan  penulis hebat .
5. Membaca tulisan  teman.

Mantra saya terbukti,  tgl 16 Maret  2021 SK PAK saya yang 4c sudah  keluar.  Jadi suatu saat  nanti akan berbeda  antara KS yang menulis dengan tidak.

Saya pingin  kuliah S3 , tapi tidak  punya  uang,  akhirnya  salah  satu  cara  mencerdaskan  otak  adalah  dengan menulis setiap  hari.

Menulis  bisa membuat  orang terkenal. Menulis bisa mendatangkan uang, menulis  bisa merubah  masa  depan

Dengan menulis bisa mendapatkan  pahala , misal tulisan  yang memotivasi  orang-orang  untuk  beribadah,  Membaca  Al Qur'an, berinfaq, sodaqoh,  beraklaq mulia  dan sebagainya.

Dengan menulis  nama kita akan dikenang  banyak orang  ketika  kita sudah tiada

Saya  menulis  11 judul buku,   istri saya menulis  3 judul  buku,  anak saya menulis 1 judul  buku  novel.

Novel ini  dibuat  film  pendek , kunjungi di 

Demikian antara  lain beberapa  hal yang saya sampaikan tadi malam,  acara  selesai  pada pukul 21.00 , sekarang disiplin, jam 21.00 harus sudah selesai,  semoga manfaat,  syukur  mau beli buku  saya. Disitu  banyak berisi perasan  ilmu pengetahuan,  kandungan hikmah yang diambil  dari jejak pengalaman  hidup ini.

Magetan,  23 Maret  2021 

Minggu, 21 Maret 2021

Haus menulis lapar membaca

Tulisan saya memang ringan ringan saja. Tidak yang tinggi tinggi. Saya tidak  bercerita tentang langit, mendung,  bintang- bintang, bulan dan matahari. 

Karena saya bukan dilevel  itu,  saya hanya menulis  disekitar  saya, tentang pasir atau debu  yang menempel  di kulitku. Barangkali  ada butir pasir atau debu  yang bermanfaat.  

Tadi pagi saya naik  sepeda motor dari Dindik ke SMP  Takeran,  saya sering disalip sepeda motor atau mobil, ada yang nyalipnya  sopan ada yang tidak sopan. Orang  orang  itu  mengendarainya  terlalu kencang. 

Saya lihat speedometer saya ternyata menunjukkan  angka 40 sd. 50 km / jam. 
Ternyata  bukan mereka  yang terlalu  kencang,  tetapi saya yang terlalu pelan.

Kadang saya berfikir  terhadap orang yang dinilai kemajon. Barangkali  bukan kemajon, tapi kita  yang terlalu dibelakang, terlalu  tertinggal. Karena tidak bisa mengikuti  akhirnya memberikan  stikma kemajon.

Orang yang berfikir  maju,  walaupun  dikatakan  kemajon, sebaiknya  lanjut  saja. Kalau  terpengaruh  dengan perkataan  orang yang tertinggal,  maka kemajuan yang sudah di ambang finish  akan berhenti.

Sebaliknya  orang yang tertinggal mau introspeksi  diri,  mengapa  mereka  bisa lari  kencang, sedangkan saya tidak?

Untuk  itu  harus berani  memutuskan  untuk  belajar.  Belajar  tidak semuanya harus di sekolah,  atau bangku  kuliah. Tapi bisa dengan cara membaca dan menulis.  

Sayangnya  kualitas membaca kita  di urutan ke 60 dari 61 negara.  Artinya  kemampuan  membaca kita masih rendah. Kita hanya mau membaca  tulisan tulisan di WA, tapi kalau  dihadapkan  pada tulisan  di buku,  lebih-lebih  buku  yang tebal  maka  mata kita sudah langsung ngantuk. Perut terasa mual.
Tapi kalau ditekat  terus maka ngantuknya hilang, mualnya  berubah jadi haus dan lapar. Haus menulis,  lapar  membaca. 

Magetan,  22 Maret  2021


Ada yang terselip dalam cerita

Malam  ini tidak hujan seperti  biasanya,  atau mungkin karena hujannya  sudah  mendahului  tadi siang. Sehingga  perjalananku pulang dari masjid agak santai.

Hampir  satu bulan  ini aku bersama  jamaah  sholat  di Masjid. Bu Parno  sering  ikut berjamaah  di Masjid. Sepulang dari masjid, kami duduk- duduk di kursi yang sebenarnya  sudah reyot dan tepos. Bukan karena diduduki  oleh tamuku  yang gendut  atau bagaimana,  tetapi karena sudah tua. Sudah 16 tahun usianya.  

Dari dalam saya pantek  menggunakan  kayu usuk, sehingga  secara teknis menjadi  lebih kuat.  Segemuk  apapun  tamuku, tidak takut  bokrak. 

"Mas aku benar-benar  sudah sehat,  aku berkeringat,  seperti  biasanya.  Bukan keringat  dingin  tetapi  keringatnya orang sehat."  Pasca merawat aku istriku juga sakit,  bukan korona,  Dia alergi  obat, badannya menggigil,  jantungnya berdebar dll.

"Ya syukurlah, alhamdulillah",  Saya pandang wajah istriku  yang mulai menginjak  usia 50 tahun itu,  tapi masih kelihatan  cantik,  saya mengatakan seperti  RA. Kartini. Lebih-lebih  sekarang  lebih gendut,  karena tidak  kontrol  pola makan. Tetapi tidak termasuk  obesitas.
Yang penting sehat, dalam masa pandemi seperti  ini harus makan banyak, itu keyakinannya. 

"Orang itu  ketika  diberi  sakit,  diberi masalah, kemudian  bisa keluar  dari masalahnya, maka bersama  itu  dia mendapatkan hikmah( ilmu)  yang luar biasa , yang tidak  didapat  di bangku  sekolah. Itulah  Universitas  Kehidupan."

"Iya betul mas, ini baru ku katakan,  ketika aku merawat  penjenengan  hari ke dua, aku sholat  dan berdoa  sambil  menangis. Ya Allah  aku merasa  tidak mampu membesarkan dan mendidik  anak-anak  jika tidak  bersama  suamiku, berilah suamiku  sembuh,  berilah  suamiku umur panjang." Cerita  bu Parno  sambil  melepas mukenanya.

"Saya mengamalkan  amalan  dari Tegalrejo,  kemudian  membaca  alfatihah  41 kali, sejak abis isak  sampai waktu  tahajud.  Sampai  tubuhku seakan melayang. Mataku berkurang.  Kemudian paginya  aku masuk angin  , saya suruh ngeroki  Indun." Lanjutnya.  Baru setelah 2 bulan sembuh,  dia bercerita. 

"Iya memang  setiap  anggota  tubuh kita memiliki  haknya  masing-masing,  tubuh kita  perlu  istirahat,  mata  perlu tidur, kalau  lapar perlu  makan dsb." Jawabku mengimbangi diskusi  malam ini. 

Kecuali  para Wali,   beliau bisa kuat  sholat  semalam suntuk,  membaca  Al Qur'an sepanjang  malam,  dan lain-lain  hal. Kita ini  orang-orang  biasa,  yang kuatnya  sedikit,  lemahnya  yang banyak. Lebih-lebih  urusan shalat  di Masjid,  puasa,  membaca  Al Qur'an dan lain-lain. Subhanallah. Lemah!
Karena imannya  lemah.

Saya kadang-kadang  melihat,  ada orang  mampu dzikir  yang panjang  selepas sholat, hidupnya sederhana , mereka telah diberikan  hikmah. Memberikannya hikmah  itu antara  lain lewat cobaan  hidup, sakit, miskin, menderita  , lapar, serba dalam keterbatasan  dan sebagainya. Akhirnya  menempa  hidupnya, mengasah  kecerdasan spiritualnya  sehingga  memuncak kepasrahan pada Tuhannya.  Notog keingindekatannya pada Tuhannya,  akhirnya  menafikan segalanya. Sehingga kebahagiaan nya adalah bermesraan dalam dzikir dengan Tuhannya.

" Ngantuk ..."  Dia menguap tanda ingin mengakhiri  diskusi. 
"Ngantuk  ya tidur  , itu sinyal  anggota  tubuh kita,  niatkan nanti  malam bisa  bangun malam tahajud,   mendoakan anak kita,  besuk siang Dia pengumuman  SNMPTN,  semoga  berhasil  bisa diterima  sesuai  dengan pilihannya."

"Iya mas, semoga bisa diterima,  anak kita itu  usahanya  luar biasa.  Katanya hasil itu  tidak mengkhianati usaha." 

"Iya semoga begitu."

Sebenarnya  waktu baru  menunjukkan pukul 21, tapi pasangan  paruh baya itu  menuju peraduan, agar nanti malam  punya kekuatan.


Magetan,  21 Maret  2021


Selamat jalan kawan

Benda ini bersamaku  sejak tahun 2013, menemaniku pergi ke sekolah mulai di SMP 2 Kawedanan,  SMP 3 Kawedanan  hingga di SMP1 Takeran.  Kehujanan kepanasan tidak menjadikan masalah, karena dia mampu mendinginkan tubuhku. Dia melindungi  dari berbagai  keadaan  dalam perjalanan.

Kota yang pernah  kukunjungi bersamanya adalah Surabaya, Malang, Solo, Pacitan, Wonogiri,  Trenggalek,  Blitar,  Bojonegoro,  Rembang,  dll. 

Selama  bersamanya  tidak ada yang mabuk,  karena  jalannya yang  halus,  cara mengemudiku yang halus  membuat  banyak  yang ngantuk  dalam perjalanan. 

Walaupun  dengan berat  hati terpaksa  harus berpisah karena usiamu  yang sudah  tua. Tidak kamu saja  suatu  saat akupun tua juga,  aku juga berpisah  dengan siapa  saja yang pernah berjumpa  denganku.  Tidak aku saja tetapi semuanya  akan berpisah  dengan apa dan siapa  saja yang pernah  dijumpai.

Dan kita akan meninggalkan  untuk  pergi  menjalani  tugas kehidupan. Tugas kita hanyalah menjalani. "Urip kuwi mung nglakoni lakune  lakon", oleh karena  itu  kita  harus menyiapkan diri  mulai  sekarang. 

Sehingga  tidak usah menghina,  merendahkan,  mengecilkan.  Karena sesungguhnya kita ini  sudah kecil,  sudah rendah  dan sudah hina,  kecuali  orang-orang  yang beruntung  yang kelak  datang kepada Tuhannya dengan mendapatkan pengampunan dari dosa dosanya. Dan dimasukkan ke surga-Nya.

Selamat berpisah kawan, hari ini aku harus melepaskanmu  untuk  bersama juragan baru, sekali lagi  "selamat berpisah sahabatku."
Terima kasih telah bersamaku  selama  "sewindu", tidak merepotkanku.

Ketika  kau pergi  aku sudah memandikanmu. Tadi pagi ketika perlahan kau membelakangiku  dan pergi  kok  ya membuat  haru dihatiku. 

Ketika anakku  pulang berteriak keras seolah terkejut, "lha mobil e ndi pak ?
Jawabku singkat, "payu".
"Lah-lae jane mobil  kesayanganku". Dia tampak sedih  tanpa memandangku. 

Magetan,  21 Maret  2021


Rabu, 17 Maret 2021

Segmentasi buku oleh penerbit

Suaranya halus, pelan,enak didengarkan. Itulah bu Salamah,S.Pd. , nara sunber hebat dari Wonosobo, tetangganya Lowo ijo dalam cerita  jaman dahulu. Haha.

Salamah menulis sejak 2011,  Guru SD 2 Wonosobo ini , memiliki pengalaman yang luar biasa dalam menulis.  Sampai kini sudah 35 buku terbit dari buah pikirnya.

Bapak ibu sudah menulis buku,  mungkin buku indie , bagaimana agar tembus penerbit mayor.  Menurut  Salamah  ini kiat yang disampaikan :
1. Tema tema apa yang menjadi keahlian kompetensi  kita.  Lihat contoh buku  yang diterbitkan dari penerbit mayor. Genrenya  apa. Kemudian kita cari yang sesuai dengan genre kita.
2. Visi  misinya apa.  Dari penerbit  yang kita tuju. Sehibgga kita akan mengirimkan buku  yang visi misinya sepadan. 
3 mengirimkan penerbit  dalam bentuk  proposal. Jadi tidak semua bab kita tulis, hanya beberapa bab saja sebagai sampel.  
4. Mengirimkan ke banyak  penerbit , jangan terpancang pada satu penerbit saja. Penerbit itu banyak sekali. 
5. Jangan takut  ditolak  dan jangan takut tidak diterbitkan.  Karena  penerbit  itu  memiliki  pandangannya  sendiri.  Tampaknya buku  kita itu sederhana,  tapi ketika  dikirimkan ke penerbit  mayor,  malah diterima.  

Di google book  bapak ibu bisa melihat  contoh buku yang diterbitkan penerbit. 
Ibu coba masuk ke bukudigital.my.id

6. Membuat  kata pengantar  dari tokoh terkenal, ini bisa membantu  segmentasi pasar. 
Buku Salamah   di promosikan oleh pengusaha muda dan terknal Indoneia. Ibu Fitri Salhuteru. Beliau adalh pemilik bsc city mall. Salamah iseng demi beliu dan berkenan mau membantunya.
7. Bertemulah dengan orang-orang  yang menginspirasi,  orang-orang  yang berenergi  positif.  Sehingga semangat  menulis  itu  akan terus ada.

8. Ketika ide muncul  tulislah.  Di HP, di buku atau di laptop dsb. Kalau tidak nanti lupa,  tertumpuk  memory  yabg lain.

Semuanya Ibaratnya adalah di coba dan jangan takut gagal. Menvmciba terus  sampai  meraih mimpi.

Sebenarnya Bapak Ibu  hanya butuh keberanian saja  , karena yang diterbitkan penerbit  itu banyak  yang buku buku ringan.
Kata kunci yang bisa diambil adalah , jangan takut mencoba gagal seribu kalipun tak apa. Teruslah menulis sambil belajar tentang segmentasi pasar,  strategi  pemasaran,  buku buku  apa yang laku di pasar  dsb.

Jangan mudah menyerah.  Orang yang mudah menyerah itu adalah pribadi yang akan susah meraih mimpi.  

Kalau menurut saya menyerah itu adalah pribadi yang kalah. Kalah itu pribadi yang diatur,  harus menurut. Tidak bisa menentukan.

Raih mimpimu sampai benar benar ditangan. Apapun rasanya. Apapun kegagalan yang mengiringinya.

Tetaplah menulis tetaplah berkarya sampai karya itu mengejar anda.


Magetan,  18 Maret  2021




Selasa, 16 Maret 2021

Kambingku yang lucu

Teman-temanku sudah punya kambing, kalau pulang sekolah tugasnya  menggembalakan kambing. Mereka bergerombol  sambil bersenda- gurau  dengan ceria. 

Saya memperhatikan aktivitas  mereka, rasanya senang sekali kalau aku bisa memiliki  kambing  walaupun seekor saja.

Karena tidak banyak tanah lapang,  mereka mengembalikannya di pemakaman  umum, "kuburan ndoro namanaya", rumputnya banyak. Kalau sore jam lima pulang,  kambing kami dalam keadaan perutnya  buncit. 
"Pak aku minta dibelikan kambing,  teman-temanku  punya kambing, " pintaku sambil  merengek. 

"Dibelikan  kambing paling gak mau cari pakannya," jawab Bapak.

" Nanti digembalakan  bersama  teman-temanku."

Kemudian  disuatu hari  aku dibelikan kambing betina,  warnanya kelabu  atau grèy.
Aku ikut ke pasar hewan,  aku disuruh memilih. Maka aku memilihnya  yang lincah, sehat, bulunya halus , dan kambing itu  memandangiku. 

Kami dekati kambing itu,  kami elus kepalanya,  diam saja. Maka dibelilah kambing itu dengan harga yang pantas.
Dalam perjalanan  pulang kambing itu selalu mengembik keras sekali.

Sesampainya  di rumah dikasih makan  daun lamtoro,  dipetik  disamping rumahku  yang pacarnya ditanami  lamtoro.

Malam itu saya tidak bisa tidur,  teringat  kambing  kesayanganku,  sering di malam hari  saya lihat. 

Keseesokan harinya  saya gembalakan bersama teman-temanku.  Di makm ndoro.
Begitu hari hari kulalui. Kalau pagi sekolah  kalau  sore  menggembala kambing.  Bercanda tertawa bahagia  bersama  teman-temanku. 

Lama-lama  kambingku  beranak, anaknya  dua. Tapi nasib baik  belum berpihak  padaku anaknya  yang satu mati. Tinggalah seekor  indukan dan anaknya  satu. 

Lama-lama  induknya  kurus,  anaknya yang tinggal  satu mati lagi. Sedih rasanya. Kemudian  sebelum  induknya  mati maka dijual  saja oleh Bapak. 

Gagal sudah sebagai pengembala kambing. Tidak cocok  berternak  kambing. Memelihara  kambing itu  rumit, makannya  harus rumput  segar,  kandang harus bersih,  dimandikan  dan sebagainya. 




Munculnya Ide menulis

Seperti yang ditulis Mas Doktor  Naim, Ide, proses kreatif dan eksekusi. Ide itu sangat  penting untuk diawalinya sebuah tulisan,  tanpa ide kita tidak bisa menulis.

Saya berfikir  merenung  untuk  menemukan ide itu. Bagi saya munculnya ide itu bisa apa yang saya lihat,  ini yang paling mudah  bagi saya. Karena lebih fakta, nyata adanya.

Misalnya  ketika saya pergi ke pantai indrayanti,  saya menulis keindahan pantai, keindahan  langit, banyaknya  anak anak yang bersuka ria  dan sebagainya.

Yang kedua dari membaca. Dengan ini juga bisa membuka peluang munculnya ide menulis. 

Yang ke 3 yang pernah saya  alami. Ini agak merenung sedikit,  karena sudah tertumpuk  memory . Tapi termasuk mudah karen  sudah dialami,  dari ini jadilah  buku biografi saya.

Yang ke 4 dari mendengarkan. Mendebgarkan radio, mendengarkan orang berbicara,  mendengarjan pengajian,  kadang muncul  ide. 

Yang ke 5 dari yang dipikirkan,  imajinasi. Ini yang agak sulit,  perlu perenungan yang jernih. Biasanya  muncul buku novel.  

Menulis novel   menurut saya agak sulit , tapi bagi anak saya lebih mudah,  karya pertamanya  malah novel. Karena bacaannya adalah novel, dia masih muda,  daya imajinatif nya masih jauh  dalam bereksplorasi.

Mari mencari dan menemukan ide, dia sudah ada dan banyak  sekali  tinggal  mana  yang kita angkat  untuk  menjadi topik sebuah tulisan. Berikutnya tinggal kemauan untuk  mengeksekusi memulai  dan menjadi  sebuah tulisan. 

Selamat  berkarya.

Magetan, 17 Maret 2021


Sembuh berkat semangat menulis

Saya mendengar namanya sejak dahulu  kala,  sekitar  Maret 2020. Beliau  menulis di kala  sakit. Hemat  saya ada 3 orang yang menulis dikala sakit di grup ini. Cang Ato( Suharto) , Omjay ( Wijaya Kusumah) dan saya( Suparno).

Judul  buku Cang Ato, GBS menyerangku. 
Buku Omjay,  Awas corona mengintai Anda.
Judul bukuku, Lulus Corona

Malam ini Suharto yang setiap liburan sekolah selalu mencari pelatihan walaupun berbayar,  menjadi nara sumber.

Desember 2017 Cang Ato ikut pelatihan Madia Guru di daerah Cipanas. Dari pelatihan ini  menghasilkan buku solo perdana" Mengejar Azan" buku cerita perjalanan hidup dalam menuntut ilmu.

Buku perdana solo bersejarah baginya, maka dipajang di ruang tamunya.

Namun untung tak dapat diraih, tetiba badai  Tornado memporak porandakan kebahagiaan
Tepatnya tgl 19 Juli 2018 Seluruh badannya lumpuh tak bisa bergerak bahkan napaspun tak bisa,  Alhamdulillah,  cepat ke rumah sakit. Jika tidak, tidak ada bersama bapak dn ibu.

Hanya kepada dan kelopak mata yang bergerak, Satu tahun tubuh ini lunglai, tidak bergerak sama sekali. pulang dari rumah sakitpun masih dalam kondisi sakit dan masih memakai oksigen. Dengan kepasrahan dan kesabaran istri dan keluarga, akhirnya mulailah tangan kiri bergerak diikuti tangan kanan. Butuh waktu 6 bln tangan bisa menyentuh wajah, sementara jari jemari masih kaku.

Cang Ato terserang penyakit langka.  GBS ( Guillain Barre Syndrome) penyakit yang mematikan seluruh syarafnya sampai napaspun harus dibantu dg mesin ventilator dan oksigen.

Tidak banyak yang saya perbuat pada saat itu, kecuali menunggu takdir dan keajaiban.
Satu tahun setengah putus hubungan dengan dunia luar. 

Pada suatu ketika Cang Ato mendengar suara bunyi HP istri. Dia pinta perawat untuk meletakkan hp tersebut di atas dadanya , sementara tempat tidur ditinggikan hingga  bisa melihat Hp.

Dia mencoba menyentuh layar hp dengan jari yang kaku eh, bisa. Langsung saja ketika istri pulang mengajar Dia pinta hp nya.  Alhamdulillah, hpnya masih ada hanya kartunya yang sudah tidak aktif. Saat itu juga istrinya membelikan kartu baru. 

Akhirnya hpnya hidup kembali. Dilacak akun Facebook selama tiga hari akhirnya ketemu. Sejak itulah Cang Ato memposting kondisinya hingga seluruh sahabat dan murid mengetahui. Hingga gelombang sahabat dan murid berdatangan.

Kemudian Dia berpikir apa ya, yang harus saya perbuat agar hidup ini bermanfaat walau dalam kondisi sakit.  Berdasarkan pengalaman menulis buku perdana. Cang Ato menulis apa yang  bisa, dikuasai, dan cukup dengan bahasa yang sederhana. Yang penting bisa dibaca dan dicerna.

Jika kehabisan ide, saya baca buku, saya lihat televisi, YouTube, tulisan orang lain, ikut dengerin pak Mario Teguh, pak Ari Ginanjar bahkan saya dengerin topeng, lenong, lagu Betawi karena kebetulan lagi nulis cerita Betawi😀

Akhirnya setiap hari menulis cerita perjalanan penyakit yang dialami. Banyak follower yang menghampiri. Kemudian untuk mengisi hari-hari yang kosong   menulis artikel dengan satu tema, yaitu motivasi.

Cang Ato menulis setiap ba'dah subuh hingga pukul 07.00. terkadang sambil terapi Dia menulis. Terkadang ketika mau tidur hingga tidak bisa tidur sebelum punya ide buat menulis.

Di tengah perjalanan menulis, tiba-tiba ada orang yang Dia kenal menghubungi lewat WhatsApp dan vicol. Siapa dia? Sudah tdk asing baginya yaitu bapak Wijaya Kusuma (om Jay). 

Lalu om Jay memasukkannya ke group pelatihan menulis gelombang 8. Walau dalam kondisi sakit saya mengikuti sebatas kemampuannya.  Ketika  lelah, berhenti untuk mengikuti pelatihan, tetapi materi disimpan saja di wordpress.

Tidak setor resume, tetapi ilmunya dipakai untuk memperkaya tulisan. Maka lahirlah dua karya secara bersamaan.

Semua tulisanya dishare ke Facebook dan blog. Alhamdulillah, banyak yang senang dan menunggu tulisan berikutnya. Bahkan banyak teman literasi berdatangan. Karena dishare keseluruh group guru.

Inilah karya dikala keterbatasan. Lelah, letih, pusing tidak menghambat untuk menulis setiap hari.

Menurut Cang Ato , menulis itu mengalir begitu saja. Hingga Dia sendiri juga bingung dibuatnya. Ya, seperti dalam mimpi saja. Hingga terkadang bertanya pada diri sendiri," ini tulisan saya apa bukan,"

Istrinya juga ikut bingung kenapa  bisa menulis?
Sekarang sedang menulis buku ke 4, 5, dan 6. yang  ke-4 sedang diusulkan di YTPD. Yang ke 5 sedang diedit sementara yang ke-6 sedang berjalan sudah bagian ke 28 (novel Betawi)  yaitu:  Belajar Tak Bertepi ( kisah berguru dengan para pakar + resume yg belum dibukukan), Kisah-kisah inspiratif mendidik diri, dan sebuah novel Betawi "Aisyeh Menunggu Cinte"

Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi. Turunan dari kalimat sakti om Jay terbukti ampuh. Gara-gara menulis  dalam kondisi serba keterbatasan  para youtuber menghampiri. Mereka tertarik dan katanya apa yang dilakukan sangat menginspiratif.

Dan masih banyak yang tersimpan di blog. Insyaallah akan jadi buku semua.😀
Menulislah setiap hari dan lihatlah rezeki menghampiri 😀

Di samping itu juga ada tawaran menulis naskah pembelajaran PJJ. Lumayan ada rezeki yang menghampiri.

Dengan menulis setiap hari, hingga lupa bahwa diri ini sedang dalam kondisi sakit. Hingga tiba-tiba tubuh ini sedikit-demi sedikit mengalami perubahan yang cukup membahagiakan.

Sahabatku yang super.
Dari pengalaman yang dilakukan ada beberapa langkah yang harus kita ketahui sebagai penulis pemula. Di antaranya, yaitu:
1. Tulis apa yang kita bisa dan kuasai Menulis apa yang kita bisa akan memudahkan kita untuk menulis. Mulailah dengan satu paragraf terlebih dahulu. Tidak usah terlalu panjang. 
2. Gunakan bahasa yang sederhana, yang terpenting bisa dibaca dan dipahami.

3. Buat tema agar focus dalam tulisan.
 Mengambil dari pernyataan pak Akbar Zaenudin, menulis kudu buat tema terlebih dahulu hingga seluruh isi buku temanya sama. Misal tentang motivasi, traveling, kuliner, dll.  Buku ketiganya itu buku motivasi kebetulan diambil dari tulisan diblog.  Tulisan diblog diedit kembali lalu masukkan rumus 5 W +1 H.

2. Mulailah dari apa yang  pernah kita alami. Menulis yang pernah kita alami menulisnya lebih mudah tanpa harus mengeluarkan energi yang menguras pikiran. Contoh buku perdana dan keduanya itu isinya apa yang dialami. Tentunya terstruktur dengan baik sesuai urutan peristiwa.

4. Kudu buat target dalam menulis.waktu membuat buku ke 2 dan ke 3. Itu ditargetkan tahun 2020 buku ini harus terbit. Alhamdulillah, 5 bulan terbit. Smester ganjil 3 buku jadi. Semtr genap konsen buku motivasi siswa dan guru.

5. Kudu punya semangat. Jangan berharap apa yang kita inginkan akan tercapai. Jika tidak ada faktor semangat. Semangat yang membuatnya mampu untuk menyelesaikan tulisan menjadi sebuah buku.

Tahun ini insyaallah 5 buku
Mungkin ini yang penting disampaikan, mohon maaf jika ada kesalahan.  Maklum masih meraba-raba dalam menulis. Karena dia menulis disamping untuk berbagi juga untuk melupakan ujian dari Tuhan. Terima kasih....


Magetan  16 Maret  2021

5 Tip agar setiap hari bisa menulis

Semangat ibu yang satu ini memang benar-benar  pantas mendapatkan acungan jempol dua ,dalam waktu 5 bulan  bisa mencapai ekspektasi menulis 4 judul buku solo dan 4 antologi. 

Semasa beliau menjadi Guru beliau adalah guru yg rajin dan berkualitas  sering tampil memberikan ilmu di forum , sekarang beliau motornya di mkks bagian program dan mutu Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

Mungkin melihat kegigihanya itulah Om Jay meminta KS SMP  ini untuk berbagi dg bapak dan ibu.

Menurut Tini, kuncinya tiada lain adalah disiplin diri. Memang mudah diucapkan tetapi sulit untuk dijalankan. Terlebih bila pekerjaan sesuai tupoksi sedang menumpuk. Sehingga badan lelah dan tak ada mood untuk menulis.

Namun Tini  mengingatkan diri akan target yang harus diwujudkan. Sehingga  selalu diingatkan kenapa mau bergabung di grup menulis kalau tidak menulis?

Berkut ini tips yang dijalankan:
Mulailah bergabung dengan WAG bloger.
Selain di grup ini, mulailah bapak ibu mengikuti komunitas bloger. Tujuannya agar rutinitas menulis terjaga. Karena dalam suatu komunitas bloger pasti ada tantangan2 menulis yang harus diikuti anggotanya. Selain itu kita bisa mendapatkan banyak ilmu ttg menulis dan juga ttg nge-blog. Sehingga kita bisa terus mengembangkan diri.

Lantas bagaimana upaya mendisiplinkan diri untuk konsisten menulis?
Kedua, luangkan waktu untuk menulis, dan bukan hanya menulis di waktu luang.
Kita disibukkan dengan tupoksi kita. Lalu kapan punya waktu untuk menulis bila menunggu waktu luang? Bisa jadi ga nulis2 dong. Kalau soal pekerjaan, Dia juga sebagai seorang  kepala sekolah sangat sibuk dg segudang pekerjaan😁

Jangan mencari waktu luang, tetapi ciptakan waktu luang. Bisa sebelum  tidur atau sesudah  bangun di pagi hari. Ternyata gak sulit  menginvestasikan sedikit waktu untuk impian kita.

Dia menulis kadang  1 jam sebelum tidur, biasanya antara jam 10 sampai jam 11 malam. Atau 1 jam selepas shalat subuh. Yang penting paling tidak,  1 jam sehari saya harus nulis.

Ketiga saya tetapkan target. 
Target ini adalah trik paling jitu  untuk membunuh rasa malas.
Ketika suntuk, justru dg menulis sy menyalurkan rasa suntuk itu. Dengan menulis puisi atau pentigraf, itu saya rasa menjadi hiburan, menjadikan mumet menjadi plong😁

Seperti disampaikan di atas, target Dia harus nulis 2 buku. Ternyata di perjalanan target2 lain muncul. Misalnya mengikuti lomba menulis di blog menjadi buku dalam 28 hari.

Dalam prosesnya, ternyata tantangan yg datang dari luar lebih memacu diri untuk terus konsisten menulis.  Namun karena target diri untuk kenaikan pangkat juga harus tercapai maka setiap hari lebih banyak lg porsi waktu yg saya tambahkan.

Yang keempat, perbanyak membaca. Banyak manfaat didapat dari membaca
- menambah pengetahuan untuk referensi, sebagai bahan untuk tulisan kita.
- menambah kosa kata; secara tidak disadari, dengan banyak membaca, perbendaharaan kosa kata semakin bertambah. Sehingga kita bisa menentukan diksi yang lebih beragam ketika menulis.
- memunculkan ide untuk menulis.

Sering dialami istilah *writer block*. Kebuntuan akan ide apa untuk ditulis. 

Salah satunya dg membaca dan membaca. Biasanya dari tulisan teman kita atau sumber lainnya akan didapatkan ide untuk menulis.

Kelima, seringlah melakukan blog walking. 
Selain menambah wawasan pengetahuan dari posting-an teman kita, BW bisa menjalin silaturahmi dg sesama bloger. 
Kita tulis komentar untuk penulis tersebut untuk terus merasa dihargai sehingga mereka akan terus berkarya. Karena kita juga penulis, suatu saat kita pun akan mengalami rasa senang ketika ada orang lain yang mengapresiasi karya kita. Betul gak Bapak Ibu?

Rasa senang itulah yang akan memotivasi kita, sehingga kita semangat untuk menulis dan menulis. Jadi, yuk rajin-rajin blog walking.

Magetan,  16 Maret  2021

Senin, 15 Maret 2021

Mantra sakti anak negri

Hari ini hari yang luar  biasa bagi saya, semua yang saya koordinasikan lancar.  Sedang asik berkoordinasi  merencanakan kebutuhan guru pegawai  tahun 2022, karena banyak  guru pensiun,  tahu tahu ada pak Jumadi mengetuk  pintu  menyerahkan amplop berwarna  coklat. 

Saya baca  kop suratnya  dari Kementerian  Pendidikan  dan Kebudayaan Direktorat  Jenderal  Guru  dan Tenaga Kependidikan. 

Jantung  saya berdetak bertambah   kencang,  saya perhatikan  lebih teliti  mengenai  perihal surat,  isinya tentang  hasil DUPAK Guru Suparno,  S.Pd.,M.Pd.

Wah tambah tidak sabar  untuk  mengetahui  hasilnya,  maka saya sobek pucuk amplop  itu  dan saya keluarkan perlahan. Betul isinya adalah hasil penilaian  PAK saya , yang setahun lalu  saya ajukan.

Alhamdulillah  saya lolos,  publikasi ilmiah  saya diakui  semua,  berupa  1 PTK  dan 4 buku ber ISBN  saya dinilai.  Maka nilai  publikasi  ilmiah  saya menjadi lebih-lebih.  Bayangkan  untuk  ke 4 C hanya butuh  12 publikasi ilmiah,  sedangkan nilai saya  27.910.
Ini merupakan pengajuan PAK saya yang ketiga. Saya mencapai golongan 4b Oktober  2010, enam tahun kemudian (2016 ) saya mengajukan  kenaikan  pangkat,  hasilnya  belum memenuhi syarat,  tudak putus asa 2018 mengajukan lagi, hasilnya  gagal lagi,  kemudian Maret tahun 2020 mengajukan lagi Hasilnya  luar biasa. Lolos.

Jadi betul apa yang dikatakan oleh para cerdik pandai bahwa kegagalan itu kesuksesan yang tertunda. Dengan syarat  jangan putus asa, jangan menyerah. Karena hanya  orang kalah  yang mau menyerah. 

Ya Allah  Alhamdulillah,  hati saya berbunga  bunga  sebagai  ekspresi  kegembiraan  saya.
Jerih payah  saya menulis buku  diakui  semua. Akhirnya  inilah bedanya  antara yang menulis dan yang tidak menulis.

Oleh  karena itu  pada kesempatan  ini saya mengajak pembaca,  "mari menulis,  suatu saat pasti beda antara yang menulis  dengan yang tidak." Akhirnya  inilah  mantra sakti  saya yang melejitkan semangat  saya menulis.

Semoga proses  berikutnya  lancar,  juga  teman-temanku semua  lancar  sukses,  semangat kerja, semangat menulis, semangat belajar,  semangat  ibadah.  
Aamiin ya robbal alamin. 

Magetan,  16 Maret  2020


Sepatu Bata, sepatu pertama pemberian ayah

Ketika aku kelas 1 SD , sekolah tidak memakai sepatu, memakai sandalpun  tidak. Tidak ada pakaian seragam, berpakaian bebas. Yang penting berpakaian.

Guru  guru juga tidak memakai pakaian seragam. Karena kondisi ekonomi saat itu masih sulit. Kesejahteraan  guru dengan petani  yang benar benar  punya  sawah luas, masih kalah. Itu terjadi sekitar tahun 1970 an.

Kesejahteraan  guru membaik  ketika  mulai Presiden Gusdur hingga sekarang (  mulai  2006 ) hingga  Presiden Jokowi ada tambahan  TPP Tunjangan  Pendapatan Profesi yang nilainya satu kali gaji pokok. 

Saat itu murid  murid SD dihimbau  memakai  sepatu. 
"Pak aku minta dibelikan sepatu, teman-temanku sudah ada yang dibelikan."
"Iya nanti kalau Bapak sudah punya uang  ya."
Saat itu aku kelas 2 SD. Melihat  temanku memakai  sepatu  itu kelihatan  gagah sekali. Walaupun  warnanya  putih semua. Sepatu itu  dikenakan saat upacara.
"Nanti sore pulang sekolah  ikut saya ya"
"Kemana pak?"
"Beli sepatu. "
Berbunga  bunga rasanya aku akan dibelikan sepatu. Maka kira kira pukul 14.00 aku diboncengkan  Bapak naik sepeda ke Ds. Tinap.  Sebuah  desa Kecamatan  yang disitu  ada Toko besar. Toko Pak Sukiran. 

Orangnya  gendut  perutnya buncit, Dialah pemilik  toko terbesar  di Pasar Tinap waktu  itu.  

Sepanjang  perjalanan  tidak ada dialog  dengan Bapak  karena kami sama sama  pendiam,  tidak banyak bicara. 
Bapak kalau naik sepeda  jalannya tidak lurus, karena kurang  tegen. Tidak tahu sejak  kapan Beliau  bisa naik Sepeda. 

Saya tidak pernah  melihat,  ibuku  diboncengkan  naik sepeda.  Mungkin itu  tadi alasannya,  tidak tegen , ibuku takut  terjatuh.

Sampailah  di Toko  pak Sukiran.
"Berapa  harga sepatu  ini pak?" Tanya Bapakku  pada pak Sukiran.  
"Kamu sudah senang apa belum dengan sepatu  ini?"
"Iya sudah Pak"

Jadilah  sepatu  itu  dibeli Bapak.  Kemudian kami  pulang  dan keesokan  harinya  kupakai  ke sekolah. Warnanya  putih,  tidak  ada warna lain  sebagai pilihan. Mungkin sama saja dengan jamannya  saat itu  hidup  belum banyak  pilihan. 

Magetan 15 Maret  2021

Sepatu Bata, sepatu pertama pemberian ayah

Ketika aku kelas 1 SD , sekolah tidak memakai sepatu, memakai sandalpun  tidak. Tidak ada pakaian seragam, berpakaian bebas. Yang penting berpakaian.

Guru  guru juga tidak memakai pakaian seragam. Karena kondisi ekonomi saat itu masih sulit. Kesejahteraan  guru dengan petani  yang benar benar  punya  sawah luas, masih kalah. Itu terjadi sekitar tahun 1970 an.

Petani sambil menjadi Tukang

Kesadaranku  mengingat sebuah peristiwa  atau kejadian  kurang lebih umur 3 tahun.  Saat itu  seperti  anak kecil kebanyakan suka menggambar. Gambar yang yang ku kenal pertama kali adalah gambar  kuda. 

Ayahku  yang menggambarkannya. Saat  itu  saya berimajinasi  gambar  itu seolah-olah  kuda sungguhan. 

Ayahku bernama Samirun anak dari mbah Sodikromo,  cucu dari mbah Kerto Taruno  seorang  lurah desa Pojoksari  yang konon istrinya  dua.

Ayahku bukan orang ternama juga bukan orang yang berpengaruh hanyalah seorang rakyat  kecil  dari lapisan  bawah yang jujur  dan suka kerja keras.

Beliau bekerja sebagai  petani, apapun yang ditanamnya  selalu  tumbuh subur dan berbuah  banyak. Tetapi sejak jaman dahulu  hingga sekarang  harga hasil pertanian  selalu  rendah. Akhirnya  kehidupannya  juga biasa  biasa saja.

Disamping  petani  juga sebagai  tukang  menggergaji kayu jati. Dulu di kampungku  orang  kaya rumahnya  terbuat  dari kayu  jati.  Rumah kayu  adalah status sosial. 

Biasanya  belinya glondongan kemudian dibelah di rajang  menjadi  sesuai  kebutuhan. Itulah tugas keseharian  ayahku  kalau sedang  ada job, pesanan  dari orang-orang  kaya. 

Biasanya  ada satu bulan bekerja  di satu rumah,  tidak tahu berapa  bayarannya,   Beliau  tidak nematok  harga  seperti  tukang sekarang.  Jadi sesuai  dengan kemampuan dan keiklasan yang menyuruh. 
 Bekerja  keras, diawasi  atau tidak diawasi sama  saja,  tetap menunjukkan kinerja  baik. Maka tidak heran  bila  diundang kerja  sampai di luar  daerah.  Cukup terkenal  namanya. 

Tinggi badannya sekitar 158 cm, badannya  kekar berotot, karena olah raganya menarik  dan mendorong  gergaji besar ke atas dan ke bawah  secara  berirama. 
Seperti gambar  itulah  ayahku  bekerja.

Pekerjaannya  seiring perkembangan  jaman tahun 1980 an  tidak laku, karena  munculnya  gergaji dengan kekuatan  mesin,  dikenal dengan gergaji selendang.  Biasanya  dimiliki  oleh perusahaan  mebel besar. Yang kedua masyarakat  sudah  beralih tidak menggunakan  kayu jati,  tetapi  menggunakan kayu balau atau kayu Kalimantan.  Harganya  lebih murah,  tapi keras,  pengerjaannya  lebih sulit, tapi  semuanya  sudah bisa diatasi  dengan alat alat  yang serba mesin.  Seperti pasah, bor, gergaji  kecil,  dll. 

Akhir-akhir   ini  ( tahun 2011) malah beralih ke galfalum , atau baja ringan. Lebih praktis tapi kalau roboh satu rangkaian  semuanya  ikut  roboh  semuanya. Seperti  itulah semua ada plus minusnya. 

Pada kesempatan  ini saya menuliskannya  kisah beliau  secara  berseri,  saya sebagai anaknya merasa terpanggil untuk  menuliskan  agar cerita ini bisa sampai ke cucu, buyut  keturunannya.  

Karena sampai saat  ini tidak ada cara melestarikan  cerita  sejarah terbaik,  selain menuliskannya.  Kalau orang terkenal banyak yang menuliskannya,  kalau orang tidak terkenal  siapa yang menuliskannya kalau tidak  anaknya.  

Magetan,  15 Maret  2021.


Sabtu, 13 Maret 2021

Perjuangan mewujudkan mimpi indah

Pagi tadi saya awali dengan bermain bulu tangkis dengan bu Parno di halaman rumah. Cuaca cerah sinar matahari hangat memanjakan tubuhku yang semakin  keriput ditelan usia ini.

Belum sampai berkeringat  si kecil  berlari lari kegirangan karena hasil percobaannya  membuat puding buah berhasil. 
"Mi.., aku berhasil  membuat  puding buah", teriaknya  sambil berjingkrak kegirangan.

Untuk menyenangkan  hatinya  kami menghampiri dan melihatnya  dari dekat.  Ternyata luar biasa,  sebuah  puding cantik  telah  tertata  apik dipiring. 

Hindun adalah siswa  kelas 12 SMASA yang menyelesaikan  salah satu  tugas akhirnya,  ujian praktek  membuat  puding buah. 

Untuk  kegiatan  ini harus merogoh kocek 150.000. Uang itu digunakan beli piring  untuk  menata  puding, kemudian sendok dan  garpu  kecil  , buah  buahan , ager ager dan lain-lain.  

Dia ingin mempersembahkan   maksimal  kemampuannya untuk  mengerjakan ujian praktek ini.
"Ndun kalau ujian praktek itu  kerjakan yang maksimal,  biaya mahal  tak jadi apa, jangan asal asalan", kata Ibunya yang juga sering  menilai  hasil ujian praktek  siswanya  ini.

Kadang-kadang  anak-anak  itu  mencari  yang gampang saja, tidak mau mengeluarkan  biaya, tidak mau yang susah susah. 

Untuk  mendidik  kreativitas  anak  itu  memang  kadang  perlu biaya, walaupun  tidak semuanya.  Menurut  saya disinilah  kadang  orang tua membantu  memfasilitasi dengan iklas. Agar anak bebas berkreasi dan  bebas mengeksplorasi  kemampuannya.

Agar kelak ketika dia dewasa  terbiasa mengeksplorasi  kemampuannya  untuk  menyelesaikan  berbagai  masalah dalam hidupnya  yang tidak sesederhana  hidup kita.

Beberapa hari yang lalu minta dibelikan buku seharga 237.000. Buku SBMPTN setebal 5 cm. Kalau dibaca dan dipelajari  tidak masalah. Karena itu pertanda  dia suka membaca buku,  suka ilmu  pengetahuan.

Saya perhatikan  juga sibaca dan dipelajari,  bahkan  seringkali  menemani dalam mimpi tidurnya. 

Semoga mimpinya  menjadi kenyataan linier  dengan perjuangan dalam mewujudkannya.

Dan juga  pembaca  semuanya akan terwujud  semua  mimpi-mimpi indahnya.  


Magetan,  14 Maret  2021






Hindari kritik, berilah masukan

Menulis itu  kalau bisa mengambil tema yang penting  bagi banyak  orang, karena kalau tidak, maka pembaca akan kecewa,  sudah membaca  panjang lebar  ternyata  isinya begitu begitu saja.

Kalau tidak seperti  itu yang menghibur, pembaca menjadi terhibur dengan membaca tulisan anda. Hatinya menjadi tenang, kesedihan  kesesihannya  menjadi terurai,  beban  hidupnya  mencair walaupun  hanya sementara.

Bisa juga tulisan anda menginspirasi  orang lain, membuat  orang lain bersemangat  dalam belajar,  bekerja, berwiraswasta, beribadah  dan lain-lain. Atau semangat  dalam menjalani  kehidupan ini. Sulitnya beban hidup,  penderitaan  atas penyakit  yang tak kunjung  sembuh kadang membuat  seseorang putus harapan. 

Jangan putus harapan,  bagi orang yang beriman  semenderita  apapun  masih kaya raya, karena masih punya Allah.

Doa doa kita pasti  diperhatikan dan dikabulkan  oleh  Allah, kita harus yakin itu.  Kalau  tidak  yakin harus belajar  hingga bisa meyakini  yang paling haqul  yakin.

Yang lain manfaat dari menulis adalah  kita berbagi  pengetahuan tanpa batas, karena  tulisan kita  akan dibaca oleh banyak  orang hingga hari qiamat.  Semoga tulisan yang baik itu  akan dicatat  oleh Allah sebagai  amal jariyah. 

Akan tetapi  kalau  tulisan kita hoaks, maka akan  berdosa hingga  hari qiamat. Oleh karena itu mari berniat  menulis yang baik,  yang manfaat  agar menumbuhkan keberkahan-keberkahan.

Kepribadian penulis 
Penulis yang menulis karena panggilan jiwa, dia akan terus menulis walaupun  tulisannya tidak dibaca orang , tidak diperhatikan orang, tidak dihargai orang. Terus saja menulis. Seperti  matahari  yang setiap pagi terbit dari ufuk timur,  sealalu saja bersinar,  walaupun kadang  tertutup  awan. 

Penulis  sejati itu akan menghargai hasil karya sahabatnya  yang sama-sama  menulis,  tidak merendahkan  bahkan selalu memotivasi  agar  senantiasa terus menulis. 

Mereka menghindari mengkritik.
Kadang  kritikan  itu  akan mematikan penulis pemula.  Kritikan yang terlalu pedas akan membuat  perut mulas. Sehingga  diare akhirnya  badan lemas. Akhirnya  tak berdaya, tak berani  menukis lagi.

Tapi kritikan  yang pas, membuat  Penulis  itu lebih bersemangat  dan meningkatkan kualitas hasil karyanya. Mencari formula  yang pas  itulah tugas kita  bersama  agar  "sambal  tulisanya" membuat  orang ketagihan  untuk  melahab  lezatnya. 

Karena lezatnya nasi pecel  itu  yang nomor  satu berpengaruh adalah  sambalnya. 
Oleh karena itu  belajar  "menyambal" yang lezat  adalah terus diupayakan.

Demikian , tulisan  ini jangan diartikan  karena saya habis dikritik  orang,  sama sekali  tidak.  Saya kalau dikritik  terus terang kurang suka, saya lebih suka  diberi masukan agar lebih baiknya  tulisan saya. 

Demikian  juga  saya tidak pernah mengkritik tulisan  atau hasil karya orang , saya lebih suka memberikan masukan,  karena  itu  lebih sopan,  lebih manusiawi,  dan lebih  menghargai. Itu saja hanya kepada orang-orang  dekat saya.

Bagaimana  menurut pendapat  anda?


Magetan,  14 Maret  2021