Jumat, 18 September 2020

Selamat jalan Kanda Agus Suharto




Sumber ilustrasi: dokumen pribadi

Pagi pukul 06.32 saya sudah sampai  kantor  dimana saya bertugas. Setelàh  saya absen, kemudiàn  HPku berdering,
"Assalamualaikum,  sudah dapat  kabar apa belum, Mas Agus  Suharto  meninggal," telpon dari  saudaranya  mas Agus dari Kartoharjo, mbak Harini yang juga sahabatku  di Snesti  dulu.

"Innalilahi  wainnailaihi  rojiun,  lha sakit apa Jeng ?" Kami baru saja  bertemu tgl 9 September  dalam acara MKKS  saya antara percaya  dan tidak. Percayanya sahabatku  ini tak  pernah bohong,  tidaknya  tidak  ada kabar  bahwa mas Agus  sakit. 

"O iya terimakasih  infonya  coba aku  tak  ngabari  teman MKKS." Saya menutup telpon  kemudian membuka grup  WA. Ternyata  ucapan  bela sungkawa  sudah  banyak.

Kemudian  saya janjian  dengan teman-teman  takjiah bersama. "Ya Allah  begitu  tipisnya  perbedaan antara hidup  dan mati." Tapi  saya yakin  semua hanya menapaki garis yang telah ditakdirkan yang Maha Kuasa. Gusti Allah SWT.

Diceritakan  sehari sebelumnya  paginya masih WA nan dengan pak Haji Syaikur,  sorenya  jam  17.00 masih WA nan dengan pak Haji Lantur. Artinya tidak ada tanda tanda beliau  sakit, lebih lebih Beliau  yang juga kakak kelasku di Snesti 82 ini, memiliki  hobi olah raga bulu tangkis dan bersepeda,"gowes".

Dalam perjalanan  kami dapat ilmu  dari pak H. Lantur . "Kiwo kopling tengen gas, ora penting rasah digagas". Orang hidup kadang banyak  masalah,  oleh karena itu harus skala prioritas  dalam menghadapi masalah. Ini resep hidup sehat agar senantiasa sehat, "tutug leh momong putra wayah" 

Menurut penuturan keluarga, Beliau yang juga KS SMP1  Barat ini, sama sekali tidak ada tanda tanda sakit, Pagi Jam 4.30...masih memimpin/Mengimami sholat Subuh bersama keluarga kemudian diteruskan mengaji membaca surat Yasin...
Belum sampai selesai Beliau muntah muntah...
Kemudian terjadi gangguan pernafasan...
Hingga akhirnya Beliau menghadap Sang Ilahi, Kita doakan saja semoga  husnul khotimah. Amin

Hadir juga dalam acara duka cita ini, Bapak Kadispora, Bapak Drs Suwata M.Si dan juga memberikan sambutan  kedinasan  upacara pemberangkatan jenazah. Dan Pak Sugèng Hariadi juga berkenan membacakan riwayat  hidup  almarhum.
Hadir juga Bapak Kabid Dikdas, Bapak Drs Suroso, MM beserta jajaran Disdikpora lainya. 

Ratusan mobil  para takjiah ikut memadati sepanjang  jalan depan  kediaman Bapak Agus. Ini menunjukkan  betapa supel dan baiknya almarhum  semasa masih  hidup.

Sumber ilustrasi : dikumen  pribadi 

Kurang lebih  pukul  10.00 pagi jenazah diberangkatan , saya ikut terharu dan air mataku menetes ketika  Dilla ,  anak gadisnya yang bungsu dan cantik ini menangis, mengikuti  iringan  jenazah samapai ke pemakaman  yang hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari  rumah duka.

Banyak sahabatnya menuliskan ucapan bela sungkawa dan doa di FB, ada yunda Endang, Dimas Sumadi, saya sendiri, bu Anik Rofaida Lestari. Dll

Anik  Rofaida lestari Kepala SMPN 2 Bendo , yang adik  ragil  di MKKS ini menulis,
"Jodoh, rejeki dan azal memang rahasia Illahi.
Kabar yang saya dengar bakda sholat subuh dan mengaji beliau berpulang. 
Semoga husnul khotimah bapak... bagi saya beliau sosok yang supel, familiar dan sangat baik. Selalu menyapa lebih dahulu tak pernah memandang rendah orang lain dan joke2 candanya selalu mencairkan suasana. Terakhir ketemu, Kamis tgl 10 di Suryagraha masih dengan candaannya yang khas. 

Selamat jalan bapak... semoga berada dalam surgaNya. Aamiin..."

Tidak beda jauh tulisan Bunda Titik Sudarti KS SMPN1  Magetan dan Plt KS SMP1 Maospati, yang juga kakak kelasnya di Snesti ;
"Assalamualaikum WW... Sugeng tindak pak Agus...husnul khotimah ...aamiin...aamiin...aamiin Yaa...Rabbal...Alaamiin..Tgl. Agustus, 5 September & 8 September kita masih berkegiatan bersama di SMPN 1 Magetan & di SMPN 1 Plaosan....😭😭😭 Yaa...Rabb...jodoh, riski, umur serta bumi langit seisinya adalah milikMu dan hakMu...jadikanlah kami hambaMu yg sll melakukan kemuliaan kebaikan dan husnul khotimah dihadapanMu...aamiin...aamiin...aamiin..Yaa...Rabbal...Alaamiin 🙏🙏".
sumber ilustrasi: dokumen pribadi

Kata Pak lantur menurut Gus Bahak, orang yang meninggal  hari Jum'at  itu wali, orang yang meninggal hari selasa  itu alim. Mbah Mun ( KH. Miaimun Subakir)  memilih hari selasa. Wallohu  a'lamu.

Selamat  jalan  Kanda  Agus,   semoga  Allah mengampuni  semua dosamu menerima amalmu, dan menempatkanmu disisi -Nya. Di Surganya.  Aamiin. 

🤲🤲🤲🙏🙏🙏

Magetan,  19 September  2020



16 komentar:

  1. Innalilahi wainna ilaihi Rojiun smg Husnul khotimah.
    Hebat dlm sakit tetap berkarya dll menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah agak sembuh Om. Doakan ya Om

      Hapus
    2. Innalilahi wainna ilaihi Rojiun smg Husnul khotimah. Aamiin aamiin ya rabbal allamin...

      Hapus
  2. Innalillahi wainnailaihi rojiun. Semoga diampuni semua dosanya dan diterima semua amal ibadahnya

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Innalillahi wainna ilaihi rojiun
    Semoga beliau husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan
    Aamiin

    BalasHapus
  5. Innalilahi wa innailaihi rojiun Allahumaghfirlahu warhamhu wafihi wafu anhu

    BalasHapus
  6. Inalillahi wa Inna ilaihi Raji'un. Semoga Almarhum Husnul khatimah. Aamiin

    BalasHapus
  7. Innalillahi wa inna ilaiahi rojiun. Semoga husnul hotimah.. amiin.

    BalasHapus
  8. Terima kasih catatan inspirasinya bapak... tapi satu hal yg saya garis bawahi... kiwa kopling tengen gas... luar biasa... matur nuwun sanget... barakallah...

    BalasHapus