Rabu, 09 September 2020

Peran Guru BK dalam Merawat Cita Cita.

sumber ilustrasi: dokumen pribadi 
Pada hari ini , Kamis, 10 September  2020, guru  BK diundang di Surya Graha. Mungkin ini pertama dalam sejarah  perjalanan guru BK dalam  membimbing anak bangsa.

Kegiatan ini ada kaitannya  dengan tulisan  Bapak  Bupati di radar  Madiun yang bertajuk  Merawat cita cita. 

Bapak  Bupati  menyampaikan materi  selama  satu jam lebih sedikit. Materi  yang disampaikan  berkaitan  dengan merawat  cita-cita  sejak  usia  dini. Bapak Bupati  lebih memberikan  contoh contoh nyata  yang berkaitan dengan beliau  semasa sekolah  SD, SMP, pemilihan jurusan ketika kuliah.

Bapak  Bupati  yang pernah menjabat  Sekjen Kemenkominfo, ini mengatakan bahwa beliau  termasuk  orang yang beruntung,  yang diketemukan dengan orang-orang  baik  sejak kecil hingga  dewasa. Setiap  malam kalau  belajar  selalu  ditunggui  ayahnya, lingkungannya  baik, saudara saudaranya baik, memberikan arahan dan membuka wawasan tentang karir  masa depan, dapat  istri  juga orang baik, punya  anak juga baik. 

Beliau  ingin rakyat  Magetan  juga seperti itu, tidak  ingin  kejadian yang dialami  temanya  semasa kecil,   pandai, mendapatkan nilai  10 semua  di 3 mata pelajaran,  tapi salah  memilih  sekolah  sehingga  tidak  sesuai  dengan  potensi  yang dimilikinya. Beliau  yakin  jika pilihan sekolah  temanya  tadi  tepat,  dia bisa  menjadi  Profesor.

Bapak  Bupati,  yang juga penulis ini juga membuka pemikiran  guru  BK  Magetan  agar merawat cita-cita  anak dengan memberikan  arahan yang tepat, sesuai  dengan kondisi dan kemampuan  anak. 

Oleh karena itu guru BK harus pinter ngomong, memiliki wawasan yang luas, berpikir jauh  ke depan,  suka membaca, membeli  buku, atau  browshing internet  tentang  jurusan jurusan  di perguruan tinggi. Tentang wawasan karir  dan sebagainya. 

Menurut  beliau  semua profesi itu  baik,  kalau  ditekuni  akan sukses juga. "Kenalkan  pada anak-anak  itu  profesi  apa sajalah, jangan hanya profesi  minstream saja." Terang beliau.

Jangan yang tidak pinter  Matematika, dikatakan bodoh, "dithuthuki", bantu anak anak menemukan  passionnya, itu yang dikembangkan. 

Selesai  dari Bapak Bupati  dilanjutkan  materi  dari Bunda  Titik Sudarti, S.Pd., M Pd, beliau  menyampaikan  program unggulan "merawat cita cita " SMPN1  Magetan dan SMPN 1 Maospati.
Dalam program ini meliputi,  Baba I pendahuluan, yang meliputi latar belakang,  tujuan, sasaran, visi misi.

Kemudian Bab II, yang meliputi action merawat  cita-cita,  di sertakan juga  susunan pengurus  PIK Remaja.  Dan susunan  pengurus  program  unggulan  yang terdiri  dari waksek,  guru  BK  dan siswa. 

Beliau  berharap program  ini diikuti  sekolah se Kab  Magetan.

Bunda Titik,  yang sebelumnya  juga pernah  menjabat Kepala SMPN1 1 Surabaya  ini , juga menyampaikan tembang moco pat, pucung.
Ngilmu iku, 
kelakone kanti laku, 
lekase klawan khas,
tegese khas nyantosani, 
setyo budyo pangekese  dur angkoro.

Juga tembang mijil,  

Dedalane guno lawan sekti…

Kudu andhap asor…

Wani ngalah duwur wekasane…

Tumung kula yen dipun dukani…

Bapang den simpangi…

Ono catur mungkur…

Tidak menyangka  Bunda Titik  yang  asli Kraton   Maospati dan telah tinggal lama di Surabaya ini, juga pandai nembang moco pat.
sumber ilustrasi: dokumen pribadi
Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten  Magetan,  Bapak Drs. Suwata, Msi menyampaikan ke MKKS  untuk  menindak  lanjuti  program inovasi ini. 

Sebagai tindak lanjut dari program merawat cita-cita  ini, MKKS  masih  bermusyawarah  untuk  merumuskan  formula yang tepat untuk  menindak  lanjuti  pemikiran , ide maupun gagasan Bapak Bupati,  sehingga  ada action  yang  nyata  untuk  merawat  cita-cita  anak bangsa. Semoga.

Magetan,  10 September  2020.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar