Minggu, 06 September 2020

Disiplin, tanggung jawab, dan kejujuran.

sumber ilustrasi; dokumen pribadi

Saya terinspirasi  apa yang disampaikan oleh Bapak  Dr.Drs. H. Suprawoto, SH. Msi., Bupati  Magetan,  dalam acara  HUT SMPN1 Magetan yang ke 74,  kemarin (5 September  2020) di SMP N 1 Magetan. 

Beliau  menitipkan  kepada KS seluruh  yang hadir  agar anak-anak  dididik  karakter yang baik,  yaitu  disiplin,  tanggung jawab, kejujuran dll.
"Saya selalu  megingatkan,  tidak ada artinya orang pintar, anak pintar tetapi tidak memiliki  karakter  yang baik, oleh sebab itu  kepada seluruh KS yang hadir  pada hari ini, dan semuanya  yang hadir pada hari ini,saya titip agar anak-anak kita,  agar dididik karakter yang baik,  disiplin, tanggung jawab, jujur dll."

"Yang saya sampaikan ini barang langka di negeri kita ini,  jelas pak Bupati, oleh sebab itu  suka tidak suka, kita memegang  peran penting untuk  terwujudnya karakter  yang baik  pada anak-anak kita". *)
Menurut  Bapak  Bupati  karakter  itu  pentingnya melebihi  kepintaran  seseorang. Kalau  kita  tilik pada kehidupan ini. Memang seperti  itu  adanya.  
Apa artinya  kepintaran  kalau  bekerja tidak disiplin,  tidak memiliki  tanggungjawab,  tidak jujur.  Maka tidak  ada manfaatnya  sama  sekali. 
Kepintarannya  akan  disalah gunakan,  untuk  menipu orang lain, korupsi, makan Gabut (gaji buta), dll.
Kalau  terjadi demikian  maka  kehidupan ini akan selalu  ada prasangka buruk  pada orang lain. Seperti  dalam  musim  pandemi,  kalau  kita berjabat  tangan ada pemikiran  dalam  diri  kita,  nanti  orang  ini gek bawa  virus  corona.

Akhirnya  tidak ada ketenangan. Mau  takjiah takut,  mau selamatan takut, mau kondangan takut, mau sholat  di masjid takut,  mau  ibadah  haji  takut dsb.

Bagaimana  menanamkan  nilai nilai  karakter itu? Ada 3 cara  menanamkan karakter pada anak ;
1. Memberikan  keteladanan. Sebelum kita menyuruh  anak-anak  disiplin, tanggung jawab , kejujuran,   kita harus disiplin , kita harus menjadi  pribadi yang bertanggung jawab, kita harus menjadi pribadi yang jujur terlebih  dahulu.  Disiplin, tanggung jawab, kejujuran harus dimulai  dari  kita sendiri, di sini, sekarang. Tidak  usah nanti,   besuk pagi atau minggu  depan, lebih lebih tahun yang akan datang. Kata "nanti, besuk, minggu  depan, tahun depan, tahun yang akan datang", itu  tidak operasional, artinya  tidak jelas kapan saat hari "H" nya.

2. Memberikan  pemahaman  pentingnya  disiplin,  tanggung jawab, dan kejujuran. Saya pikir tidak ada seorang bos yang merekrut  karyawannya yang tidak disiplin,  tidak tanggung jawab,  tidak  jujur. Saya yakin di suatu perusahaan yang karyawannya  memiliki karakter yang tidak disiplin, tidak tanggung jawab, tidak jujur,  dalam waktu  singkat  akan bangkrut,  akan gulung tikar. 

Tidak  ada seorang Bapak yang menerima  lamaran calon menantu  yang memiliki  karakter tidak disiplin,  tidak tanggung jawab, tidak jujur, walaupun sepintar  apapun, sekaya  apapun, seganteng apapun.

Berarti  nilai  kedisiplinan,  tanggung jawab dan kejujuran lebih tinggi  dari pada kekayaan, kepintaran dan rupawan.
Minset seperti ini  harus  diberikan kepada anak anak  kita,  sampai benar benar memahami dan melaksanakan  bersama.


3. Melalui pemahaman Agama.
Diturunkannya nabi Muhammad ke dunia  ini sebenarnya adalah  untuk  menyempurnakan  akhlaq. 

Di dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi).

Akhlaq  itu identik  dengan karakter. 
Menurut  saya kedua  poin diatas  belumlah sempurna kalau  seseorang dalam melakukan kedisiplinan,  tanggung jawab  dan kejujuran itu  belum didasarkan atas  pemahaman agama. 
Agama  akan menunjukkan  jalan  yang benar bagi pemeluknya, agama  sebagaimana yang dicontohkan Rosulullah SAW, akan memberikan  kesejahteraan,  kebahagian , ketentraman  dan ketenangan seluruh makhluk  hidup  di dunia  hingga  di akhirat. 

Sebagaimana firman Allah:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu Muhammad, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (QS Al-Anbiya’: 107).

Demikian saudaraku insan pendidikan dimanapun anda berada,  ternyata tugas kita itu  adalah  bagian dari misi  kenabian,  sebuah tugas  yang  tidak  bisa  dipandang remeh , mendidik , menanamkan karakter  yang baik  pada anak-anak  bangsa.

Oleh  karena  itu  hormatilah gurumu dimanapun , kapanpun  kamu berjumpa. Kalau ada kesalahan  dari mereka,  maafkanlah , jangan  dikuyo kuyo, ketika  bersalah,  ketika  tua, ketika tidak berdaya. Sebab mereka  berharap,  kamulah  "tempat berlindung di hari tua,  hingga  akhir  menutup  mata."

Baca juga tautan berikut dengan klik ini

Magetan,  7 September  2020.

Sumber bacaan
Suparnomuhammad.blogspot.com; 7 September  2020; 17.15

Minanews.net; 7 September  2020; 17.30




4 komentar:

  1. Membangun karakter siswa harus dimulai dari kejujuran dan keteladanan guru.

    BalasHapus
  2. Disiplin adalah rasa tanggungbjwb utk mengelola waktu bgmn akan berhasi disiplin saja tidak ada. Agana Islam telah menegakkan dgn aturan dimula dr mengerjakan sholat tdk ada sholat dgn waktu yg seenaknya sendiri. Aplg konsep kejujuran janganlah berbohong krn berbohong pangkal kejahatan dan kejahatan itu mengantar kpdmu ke dlm Neraka.sy lupa Hadistnya. Serta tanggung jwb adlh sifat sportif dlm melangkah dlm suatu urusan. Terima kasih sahabat....terus berkarya dan tetap optimis....sukses selalu good luck

    BalasHapus
  3. terima kasih Jeng Niken, tungguin berikutnya ya

    BalasHapus