Sabtu, 31 Oktober 2020

Tidak ada jalan rata menuju puncak

Setelah diguyur hujan semalam, Pojoksari Desa yang indah ini terasa dingin dan sejuk. Pukul  06.30 kami sudah mulai berkebun. Rencana hari ini menanam alpukat. Bibitnya saya datangkan  dari Nganjuk.  Ada bermacam macam, aligator,  markus,  tanpa biji, miki, longgrin, kolombus,  has, almo, pluang, , florida dan yamagata. Ada 11 jenis.

Mobilnya  Diar macet Yah", kata istriku  sambil  membantuku di kebun, menanam alpukat. Diar tadi malam mengantar  istrinya  ke Trenggalek,  pake mobil pikup.

"Gak papa, dia bisa mengatasi sendiri, itu  juga cara  pembelajaran hidup  untuk dia."jawabku  agak panjang  sambil  menegakkan  batang "miki" alpukat  yang saya tanam saat ini.
"Jadi anak itu  jangan dididik  di atas jalan yang rata saja,  dia harus tahu bahwa  tidak semua jalan  rata,  jalan itu  ada yang berbatuan, naik turun  berkelok  berliku,  bahkan kadang penuh  onak dan duri." Lanjutku.

Seperti kalau  kita ingin tahu  keindahan puncak Lawu atau keindahan kawah Bromo, harus naik  jalan terjal yang panjang, sampai nafas  terengah  engah,  baru sampai  ke puncak,  hadiahnya melihat pandangan indah  kawah Bromo.

Begitulah  dinamika  kehidupan,  kadang  jalannya  rata, kadang  berbatuan, saya yakin  semua  bisa melalui  dengan baik,  asal  tidak  mengeluh,  ketika  kita mengeluh,  disaat  itulah  sebenarnya  kita lemah. Disaat  kita menangis,  saat  itulah  sebenarnya  kita bersedih,  disaat  kita ketawa saat itulah  sebenarnya  hati  bahagia. 

Pukul 10.00 saya istirahat  berkebun,  belum panas amat sebenarya , tapi ototku tidak terlatih, sehingga  sudah lelah mencangkul , pandangan mataku  sudah klemun klemun berbintang  putih tanda fisik perlu asupan oksigin yang dihirup  sambil  duduk dibawah pohon  mangga. Trus pulang.

Saya duduk di teras,  sambil  utak- utik  HP.  Terdengar  dari  kejauhan, mobilnya Diar,  saya hapal bunyi  klaksonnya,  dia menyapa tetangga yang ditemuinya sepanjang  jalan pulang. Memang saya mengajarkan,  walaupun  kamu generasi " Z", sapalah  orang orang  yang kamu  kenal dengan senyum, atau  belum kenalpun kalau  kamu tahu. Karena itu  salah satu  bentuk  keramahan. 

"Katanya tadi malam  mobilmu  macet,"  sapaku memulai  bertanya. 
"Iya pak, halah hanya satu kabel akinya agar kendor. Kemudian saya benahi, beres". Jawabnya. 

Sederhana,  untuk  anak  laki-laki  seperti  itu  masalah  kecil,  tapi  untuk  anak perempuan  itu  bisa jadi masalah besar. Itulah kelebihan  laki-laki,  bisa mengatasi  masalah yang tidak  bisa diatasi  perempuan. 

Tapi  semuanya  saling melengkapi,  akhirnya  sama sama ringan  dalam menapaki  jalan hidup ini,  walaupun  jalannya  tidak  rata.

Magetan, 1 Nopember  2020










Anda itu orang penting

Anda itu  siapa,  ya kamu, ya kita semua  ini. Sebenarnya  adalah orang penting. Kalau anda tidak ada pasti  dicari,  kalau  anda itu meninggal  dunia, pasti  ada yang nangis. Minimal yang nangis adalah  orang-orang  dekat  kita. 

Kalau anda tidak ada membuat  anakmu tidak bisa sekolah,  terlantar,  tidak bisa mencapai  cita cita nya. Setidaknya  kehadiran  anda akan meringankan  beban orang lain. Meringankan  beban anak, meringankan  beban istri. Meringankan  beban  orang  tua.  Itulah  anda.

Anda itu  benar-benar  penting,  kalau  anda tidak  hadir,  repot  semua,  lebih lebih  kalau  anda  meninggal, pasti  repot  semua,  yang penting  ketidakhadiran anda  jangan merepotkan.  Kalau anda meninggal  tidak merepotkan  orang lain.

Rencana  kita itu  banyak  sekali,  menyekolah  anak, menikahkan  anak, membuatkan  rumah  anak,  menunggui  kalau  cucu  jadi manten. Tapi  tidak  ada yang  bisa  sampai  selesai semua.
Coba  kita amati  orang-orang  yang meninggal  dunia  disekeliling  kita, tugasnya  masih banyak,  menurut  kita,  tapi  ya harus  pergi  bersama  malaikat,  menghadap Tuhan. Selesai  atau  belum  selesai  semuanya  harus ditinggalkan,  harus pergi.

Karena  kita  itu  orang  orang  penting  maka  harus  mamelaksanakan  tugas  sesuai  dengan tupoksi masing-masing,  harus sungguh sungguh,  harus kerja  keras,  harus bersemangat, harus doa keras  mengetuk  pintu  langit  agar ditolong  Tuhan. 

Kalau  tidak  ditolong  Tuhan  repot  kita,  tak  ada satu  tugaspun  yang bisa  kita  selesaikan. Jadi  kita bisa melakukan ini  itu,  karena  semua itu ditolong Tuhan.

Agar  kita  ditolong  Tuhan  , maka  kita  harus menjalin  hubungan baik dengan Tuhan.  Kalau  hubungan kita dengan Tuhan  baik, maka  semua  masalah  selesai.
Semua masalah  ada jalan keluar yang baik.  
Wamayyataqillaha  yajalahu  mahroja  wayarzuqhu  min haitsu  layahtasib.

Barang  siapa  bertaqwa  kepada Allah  maka akan  diberi  jalan  keluar yang baik,  dan diberi  rezeki  dari  arah  yang tidak  disangka  sangka.  

Semoga  kita  semua  ditolong  Allah,  agar bisa  melaksanakan  tugas  penting  kita,  karena  kita  semua  adalah  orang penting. 

Magetan,  31 Oktober  2020.





Jumat, 30 Oktober 2020

Bukan guru biasa

Pada kesempatan ini kita akan belajar bersama  dengan  Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD. Ia biasa dipanggil dengan sebutan Cikgu Tere, seperti alamat blognya, https://www.cikgutere.com 

Topik yang diangkat, "Bukan Guru Biasa". Topik ini disampaikan pada Om Jay, ketika beliau memintanya utk berbagi pengalaman kpd Bpk/Ibu terkait proses penulisan dan penerbitan buku .

Mengapa mengangkat topik, "Bukan Guru Biasa?" Karena kita semua yg mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis  hari ini adalah guru - guru yg hebat dan luar biasa. Bahkan, layak menyandang predikat, "Bukan Guru Biasa".

Saat ini, kita berada dalam masa pandemi. Di mana kita dipaksa untuk beradaptasi dengan segala bentuk perubahan. Dan pada setiap perubahan itu, pasti kita akan mengalami situasi yang tidak nyaman. Akibat dari ketidakbiasaan tadi. 

Banyak guru di luar sana yang memilih untuk menyerah pada keadaan, dibandingkan dengan menciptakan situasi baru atau keluar dari situasi yang dianggapnya tidak nyaman. Hal ini tentunya akan menjadikan situasi pandemi saat ini sebagai sebuah masalah atau bahkan musibah.

Namun, tak sedikit juga, guru yang justru menemukan berkah di balik musibah. Yang tadinya tidak mengerti dengan pembelajaran daring berbasis teknologi, sekarang sudah piawai menyelenggarakan kelas online. Bahkan bisa mengajari rekan guru yang lain. Yang tadinya tidak bisa menulis buku, sekarang bisa menulis buku. Dan masih banyak kisah sukses lainnya.

There  pada awalnya merupakan seorang guru yang kebingungan dengan kondisi seperti saat ini. Sampai akhirnya, bergabung dengan grup WA pelatihan belajar menulis gelombang 4. Saat itu  juga tergabung dengan Pak Brian di grup yang sama. 

Selama mengikuti kegiatan belajar menulis di gelombang 4, There mendapat banyak sekali ilmu pengetahuan dan bekal keterampilan terkait dunia menulis.

Dari awalnya menulis resume sebagai rangkuman materi belajar, sampai menulis artikel untuk lomba, dan bahkan menulis bacaan  untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran. Dan menulis buku untuk berbagai kepentingan.

Banyak proses yang dilalui untuk dapat menulis artikel dan bahkan buku. Perlu jam terbang, konsistensi, dan kesadaran dari kita masing - masing. Ia senang menerima tantangan yang diberikan oleh para narsum, seperti Bunda Lilis Sutikno yang menantang agar jadi peresume tercepat dan menulis buku dalam waktu seminggu bersama Prof. Richardus Eko Indrajit dan Penerbit Andi.

Terkait jam terbang, ini adalah hal yang paling penting bagi seorang penulis. Terutama untuk mencegah terjadinya writter blocks. Bagi para penulis pemula, hal ini pasti sering terjadi. Apalagi termasuk orang yang menulis dengan mengandalkan mood / suasana hati. Menulis harus dilakukan di mana saja, kapan saja dan bagaimana saja caranya. Agar jam terbang kita terus meningkat.

Beberapa hari ini, There mengamati gaya menulis Bapak/Ibu. Banyak diantaranya yang sudah sangat baik dalam menulis. Alurnya jelas dan kalimat - kalimatnya rapi sehingga paragraf pun menjadi padu dan akhirnya resume pun menjadi enak untuk dibaca karena isinya mengalir. 

Jika Bapak/Ibu telah menyelesaikan kegiatan pelatihan ini, pasti dapat menulis buku karya sendiri dengan baik.

Khusus untuk menulis buku, There akan bagikan pengalamannya dalam menulis buku yang dirangkum dengan kata IDOLA. 
I = Identifikasi topik menarik 
D = Daftar semua judul luar biasa
O = Outline terperinci akan membantu 
L = Lanjut menulis isi bab
A = Atur layout sesuai permintaan penerbit

Terkadang, keluarga dan sahabat  heran karena  selalu sibuk ini dan itu. Seringkali  menghabiskan waktu berjam - jam untuk menulis. Bahkan sampai lembur. Namun, bagi There, hal ini adalah hal yang biasa. Karena  merasa bahwa passionnya memang menulis.

Mengapa There tertarik mengikuti 
kegiatan belajar menulis ? Berikut ini adalah beberapa alasannya : 
1. Melakukan hobi (hobinya adalah menulis. Sejak kelas 3 SD, There sudah menulis cerita dan bahkan buku sederhana yang dikliping / tidak diterbitkan) 
2. Mengupgrade skill menulis (bergabung dengan penulis lain, membuat There terus termotivasi untuk belajar jurus - jurus baru dalam menulis)
3. Mengekspresikan diri (Menulis adalah sarana menuangkan ide atau pemikiran yang sangat produktif. Kita bebas menjadi siapa saja dan menggali imajinasi kita seluas - luasnya) 
4. Jembatan meraih prestasi. (Menulis mendatangkan banyak manfaat, di antaranya berbagai apresiasi sebagai bonus dari menulis. Contoh apresiasi yang diterima adalah : blogger inspiratif, penulis cerita mini terbaik, kreator artikel terbaik, penulis beberapa judul buku (indie dan mayor), Tim Reviewer dan Uji Keterbacaan Modul Literasi dan Numerasi, Tim pengembang konten artikel di Komunitas Belajar Guru Penggerak Kemdikbud.

Hal ini merupakan pencapaian terbesar dalam hidupnya, terlebih ketika Ia sudah menjadi seorang guru. Dan terutama di masa pandemi seperti saat ini.

Berkat menulis di blog, keterampilan menulisnya terus menerus terasah dan akhirnya tanggal 1 Oktober 2020, mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Dasar Kemdikbud sebagai Kreator Konten Artikel Terbaik dalam Lomba Pancasila Bakti 2020. Hadiahnya sangat besar yaitu 10 juta rupiah, dalam bentuk media pembelajaran. 

Apakah Bpk/Ibu dapat membayangkan ketika tulisan kita sebanyak 3 - 4 halaman dibayar dengan nominal seperti di atas ? 
Luar biasa sekali, bukan ?

Om Jay sering mengatakan bahwa kita harus menulis setiap hari karena akan mendatangkan keajaiban.

There sudah merasakannya, Banyak sekali manfaatnya jika kita menulis dengan konsisten.

Beberapa kali lolos seleksi lomba tingkat nasional, salah satunya karena ada jejak digit melalui tulisannya di media sosial dan blog.
Inilah pentingnya personal branding.

Tidak ada seorang penulis yang langsung besar. Semuanya berawal dari penulis yang kecil dulu, namun lama kelamaan karya tulisnya akan dihargai orang, asalkan, dia terus konsisten dalam menulis. Bisa di blog maupun di media sosial.

Dan tak kalah pentingnya, bersikaplah terbuka dan positif terhadap saran serta kritik dari para pembaca. Berlakulah sebagai pembaca tulisan sendiri ketika sudah selesai menulis, agar Bpk/Ibu berlatih objektif. Sehingga tulisan akan tetap terjaga kualitasnya.

Kesimpulan : untuk dapat memantaskan diri menjadi bagian dari "Bukan Guru Biasa", hendaknya kita selalu melakukan 3 B yaitu: Belajar, Berkarya, Berbagi. Cari ilmunya, tuangkan lewat karya nyata, dan bagikan karya tersebut hingga dapat menginspirasi orang lain.


Terkait jadwal menulis There tidak ada jadwal khusus dalam menulis. Kecuali saat ikut tantangan menulis seminggu dari Prof. Eko, Ia menggunakan jadwal harian dengan target yang ditentukan. 

Menurut There prestasinya yang paling baik adalah  Short Course ke Luar Negeri, karena mendapat pengalaman baru yang sangat berbeda dengan sebelumnya di dalam negeri

 There Pernah berada pada titik terendah kepenulisan. Contohnya saat  tidak bisa mengikuti lomba menulis karena sudah lewat batas waktu. Tipsnya hanya mengatur skala prioritas 

Jika ada  naskah yang belum diterbitkan. Naskah tersebut tetap diinventarisir. Kalau bisa diperkaya lagi. 

There berpendapat Trik menulis buku sangat banyak, Salah satunya yang tadi dibagikan yaitu IDOLA. untuk bisa tahu pasar buku kita,  bisa mulai dengan menggunakan google trend. Di sana, bisa melihat topik - topik menarik. Nah, topik tersebut bisa dijadikan topik buku yang akan ditulis. Sehingga banyak peminatnya.

Selain itu, bisa belajar membaca situasi dan kebutuhan saat ini. Misalnya sekarang sedang ada guru penggerak, bisa menulis terkait merdeka belajar, dll.

Kiat semangat menulis , jika  sungguh sungguh berminat untuk menulis, pertama kali, tetapkan jadwal (dipaksa) untuk menulis. Bisa 1 jam sebelum tidur, atau ambil waktu lain yang dapat digunakan untuk menulis.

Sebagai penulis pemula memang banyak tantangannya. Di antaranya adalah kita susah membangkitkan minat untuk menulis. Apalagi di tengah kesibukan utama, aktivitas menulis sepertinya tidak penting .

Jika anda sebagai guru  sudah punya modal besar untuk menulis. Karena aktivitas yang banyak akan menjadi sumber ide yang kaya. Asalkan fokus dulu pada satu topik. Kalau tentang PGRI, bisa mencakup semuanya. Tapi jika ingin memulai menulis buku, sebaiknya  fokus pada satu topik spesifik dulu, dan yang utama adalah mulai dari topik yang paling di kuasai dan disukai.

Ketika seseorang ingin "maju" selalu ada "halangan/hambatan" berupa umpatan/omongan dari sesama guru bahwa guru itu mengada-ada. Bagaimana tips mengatasi hal tersebut sehingga meraih berbagai prestasi yang sangat luar biasa?

Hanya buah manis yg akan dilempari orang. 😁😁 hambatan dan tantangan akan selalu ada di mana pun kita berada. Tapi  selalu berusaha fokus untuk meraih kesuksesan dengan mengabaikan hambatan tersebut. Caranya tutup mata tutup telinga saja, dan sebisa mungkin jalin relasi dengan orang orang yang  satu frekuensi. Agar lingkungan diisi dengan energi positif yang akan mendorong untuk terus berkarya dan meraih prestasi.

Jika penulis mengalami writerblock, bgmn cara mengatasinya ?
Pertama kenali dulu penyebab writerblock itu. Apakah dari internal penulis atau eksternal. Setelah tahu penyebabnya pasti akan dengan mudah mencari solusinya. Contoh : menulis dengan mood (internal) maka buat jadwal menulis sehingga kita dipaksa menulis. Suasana menulis tidak mendukung (eksternal) solusinya, kenali gaya menulis dan ciptakan suasana menulis yang diinginkan. 

Bagaimana menjaga konsistensi dalam menulis ?
Berusaha menjaga konsistensi menulis, terutama di blog. Karena itu termasuk idealis dalam membuat sebuah tulisan. Tapi,  harus menulis setiap hari. Dan yang paling sering di gunakan adalah menulis draft tulisan  di catatan HP. Jadi intinya, walaupun tidak langsung posting di blog, tetap menulis. 

Bagaimana menemukan ide brilian ketika menulis ?
Ide brilian memang sulit untuk ditemukan. Tapi biasanya ide ini akan muncul dengan sendirinya. Biasanya terpancing dengan situasi yang terjadi saat ini. Sebenarnya, ide brilian bisa ditemukan dengan membuat peta konsep terlebih dahulu. 
There berpendapat fokus dulu pada pengamatan lingkungan sekitar (ide sederhana) lalu tinggal poles di delivery / penulisannya saja. Maka hasilnya akan Wooww. 

Buku There pernah tembus penerbit  mayor yang diterbitkan adalah buku hasil kelas menulis ini. Saat itu Prof. Eko memberikan tantangan kepada peserta untuk menulis buku dalam waktu seminggu. 

Kiat sukses untuk meraih prestasi termasuk menerbitkan buku mayor adalah : 
1. Berpikir positif
2. Tetapkan target / fokus pada tujuan 
3. Maksimalkan potensi 
4. Miliki mindset pembelajar 
5. Ciptakan lingkungan yang mendukung 
6. Atur waktu seefektif mungkin

Apa motivasi untuk aktif menulis di blog?
Motivasi  untuk aktif menulis di blog adalah untuk membuat jejak digital, seperti yang di ceritakan sebelumnya.
Apa yang mendorong senang menulis di blog?

Mengapa harus blog ? Karena menulis di blog lebih keren daripada menulis di media sosial. Di era digital ini, blog adalah salah satu identitas kita. Itulah alasannya, tadi mengatakan bahwa saya idealis dlm menulis artikel di blog. Karena personal branding saya adalaah Bukan Guru Biasa. Sehingga artikel yg dibagikan di blog, tidak saya campur dgn materi lain di luar topik pendidikan.

Apa itu personal branding. Bisakah berbagi sedikit bagaimana membuat personal branding?

Ini adalah buku saya yg ditulis bersam Prof. Richardus Eko Indrajit yg diterbitkan oleh Penerbit Andi. Judulnya "Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar"

Hal  yang mendasar yang harus dilakukan untuk penulis pemula supaya konsisten terus bisa setiap hari menulis adalah mengatur jadwal menulis. Apalagi jika menyadari bahwa  belum bisa konsisten. Sehingga dalam hal ini, harus membuat jadwal rutin yang akan digunakan untuk menulis.

Cari waktu yg tidak mengganggu aktivitas utama namun tetap dapat dilakukan.

Kesimpulannya : menjadi penulis, adalah sebuah jalan yang mulia dan harus kita tapaki penuh keyakinan. Karena menulis itu bukan hanya ajang pembuktian diri namun sebagai jalan untuk berbagi inspirasi dan motivasi bagi orang lain.

Magetan,  30 Oktober  2020





Rabu, 28 Oktober 2020

Srambang, wisata alam

Setelah  sarapan pagi, Painten tidak  kembali  ke kebun, tapi mengajak Paino, suaminya, beserta  anak anak nya  ke Srambang, sebuah tempat wisata alam yang indah kata orang, di Ds.Girimulyo,  Kec. Jogorogo Ngawi Jatim.

Sampai di sana pukul 09. 30, perjalanan 1 jam dari rumah. Ternyata tidak jauh. Sampai di tempat  parkir  mereka turun dari gerobak tua, tahun 2002 buatan Jepang itu.

Kemudian naik  ojek bayar 5000 per orang.  
Menurut tukang  ojek, tempat ini mulai  dibangun  tahun 2017, oleh investor namanya pak Hari,  dari Ngawi.  

Langkah  demi langkah mereka lalui menuju  Srambang  Park, sebuah wisata  alam yang dibangun  di tepian sungai  yang bermuara  dari grojogan  setinggi  25 meter  itu. 
 "Menurut  kamu, apa yang kamu  kagumi  dari tempat  wisata  ini?", tanya Painten pada anaknya.
"Tempatnya bersih, banyak washtafel, indah, banyak gasebo untuk  peristirahatan, dan  udaranya sejuk. Destinasi ya bagus", jawab anaknya.

"Kalau menurut   Ibu apa yang dikagumi?", tanya anak Painten.
"Menurut aku yang hebat adalah orang yang punya ide  untuk  membangun  kawasan Srambang Park ini. Dia punya konsep  yang matang, akan dibangun seperti  apa,  dia pasti  bernegosiasi  dengan berbagai  pihak. Dengan Dinas Perhutani, Kepala Desa, tokoh masyarakat,  seniman,  investor  dan lain lain".

Pembangunan  wisata ini disetting dalam cerita Jaka tarub  Nawang wulan. Ada pondok Jaka Tarub, ada  sendang tempat  mandi Bidadari, ada tempat ganti baju Bidadari , ada jembatan asmara, ada jembatan rindu  dan lain  lain.

Pengunjungnya  cukup banyak,  sekitar  1000 orang,  tiket masukknya 20.000. Untuk  satu orang.  
Saat pandemi seperti ini pengunjung diatur sesuai  standar  protokoler  kesehatan,  pakai masker,  jaga jarak, cuci tangan pakai sabun di washtafel  dengan air mengalir dsb. 

Ada himbauan untuk  kelestarian  alam juga
 

Disekitar  Girimulyo  ini tanahnya subur,  cocok untuk  buah  buahan. Menurut  wariani, pemilik  warung  dekat  parkiraan 02, "disini banyak  buah bu, ada alpukat,  manggis, pete, duren, mangga dll."

Puas jalan  jalan di sini, pukul 11.30, akhirnya mereka pulang,  sebelum pulang foto dulu. 
"Dik minta tolong  ambilkan  gambar  untuk  kami  ya dik", pinta  Painten  pada  anak muda yang berdiri tidak jauh darinya. 
"Jepret.... sudah bu ".
"Terima kasih ya dik",  ucap Painten
Kemudian mereka meninggalkan tempat  naik  ojek  menuju tempat  parkir, dan wushhh......, pulang.

Magetan,  29 Oktober  2020 


Mas Brow, tetangga yang baik hati

Pagi hari ini  sejak pukul 05.30 Kang  Paino bersama istrinya, yu Painten  sudah berangkat  ke kebun, biasanya dikerjakan oleh  orang lain, tapi karena musim  begini banyak masyarakat  desa yang menggarap kebunnya  sendiri  sendiri, akhirnya  tidak mendapatkan  orang  untuk  menggarap  kebunnya.

Kerja dipagi hari itu  memang  nikmat,  tidak panas, lebih baik segera  berangkat  kerja,  segera  selesai  segera  pulang, pikir  kang Paino.

Dulu  Bapaknya  kalau berangkat  membajak  di kebun,  habis subuh sudah berangkat, tanpa makan pagi, atau minum kopi,  kemudian  jam 10 sudah  istirahat  pulang. 

"Ten..., mas Brow  itu  hatinya baik  lho", kata kang Paino  memulai  pembicaraan  dengan Painten. 
"Kok tahu?" Jawab Painten  sambil  membersihkan  kebunnya  yang ditumbuhi bayam ri.
"Tadi sepulang dari  Masjid  saya bertemu  dengan  istrinya,  saya menyapa, lha mas  Brow  kok  tidak  jualan  Ni?" Sapa Kang Paino pada Samini,  istrinya  mas Bro, si penjualan  sayuran,  tetangganya  itu. 
"Tidak Kang, masih  menyelesaikan  membuat  kandang ayam,  wong tetangganya musim nandur  ulur , nanti kalau ayamnya nyakari tanaman  tetangga", Jawab Samini sambil  menggendong  anaknya.

Ini yang dibilang  Paino , bahwa  mas Brow hatinya  baik, dia tidak mau merugikan tetangganya  dengan ulah  ayamnya. Sementara  tetangga  yang lain  membiarkan  ayamnya  berkelana  kemana-mana,  ke kebun  tetangga,  sehingga  cakar cakar  merusak tanaman  tetangga. Memang sudah  unum  di desa itu  kalau  memelihara  ayam  dibiarkan  liar  kemana-mana,  mencari  makanan  sendiri  ke kebun  tetangga , yang penting nanti  sore  pulang  ke kandangnya. 

Kadang  kalau si pemilik  kebun jengkel  , akhirnya  tanamanya  diobati,  terus ayamnya  mati semua,  maka  gemparlah, terjadi percekcokan dengan tetangga,  trus seteru. Tidak saling menyapa,  padahal  kalau ke masjid  juga sholat berjamaah bersama. Suatu realitas yang lucu. Kalau sudah begini paribasan dadi godong moh nyuwek, dadi banyu moh nyiduk, dadi sego moh muluk .
Sulit.....!, angel.... angel... angel temen tuturamu, angel temen tuturamu, seperti  kata cak Basman.

"Sudah siang kang, jam 07.30, mungkin  anakmu  sudah  selesai  memasak, waktunya  sarapan  pagi", Painten mengajak suaminya istirahat sejenak  untuk  makan pagi.

Pasangan suami  istri  ini kemana-mana  selalu berdua bersama,  mungkin  ketika  jadi manten dulu  terlalu  mandi  doanya mbah Kyai, sehingga  seperti  Mimi  dan Mintuno.

Magetan,  29 Oktober  2020.




dari Guru jadi pengusaha

Kita sebagai guru mempunyai peluang besar untuk menjadi pengusaha karena kita mempunyai pangsa pasar yang banyak. Mulai dari murid, orang tua murid, teman seprofesi dan lain nya.

Betti reslina  sebenarnya juga  pedagang pedagang amat. Cuma kalau ada kesempatan kepalanya sering muter , kira kira kalau jualan, apa ya yg akan dibeli orang atau diperlukan orang. Dan kalau berjualan juga ga selalu laku tapi  senang aja..Kalau dalam ilmu jualan itu ga boleh, ini baru saya ketahui setelah saya belajar lewat pelatihan UMKM..

Oh ya ibu ibu ,  ngobrol tentang pengalaman dari guru menjadi punya usaha ya. Walau ga berarti  hebat di wirausaha. Justru kalau secara ilmu baru didapatkan tapi kalau secara praktis sudah dijalankan.

Jadi Betti memulai jualan itu sejak  membuat kursus. itu jualan juga kan ? Jualan materi. Saya awalnya membuat kursus Aritmatika tahun 1996..Kemudian saya menulis buku aritmatika dan menjualnya sendiri dengan mengadakan pelatihan pelatihan.

Itu dimulai pada tahun 1998. Dan  memiliki 24 cabang untuk daerah bekasi saja, belum termasuk luar daerah. Dan pada tahun 2003 saya mulai mendirikan sekolah TK dan TPQ. Pada tahun 2004 mulai dengan SD. Itu juga usaha , walau itu bukan profit yang kita tujukan. Profit dengan serta merta ikut serta .

Alhamdulillah sampai saat ini sekolah masih eksis. Doain ya lancar terus.
Karena usia jualah, maka saya mulai mengurangi kegiatan di sekolah dan mulai buka kedai di samping rumah.
Dan karena musibah Covid ini usaha yg baru dirintis juga mengalami kemacetan yang sangat berdampak.

Kalau buka usaha sendiri itu kita bisa sesuai dengan ide dan keinginan kita walau kita harus lebih kerja keras karena kita sendiri. Kita buat situasi kerja yang enak aja dengan rekan kerja kita. Kalau saya di sekolah itu udah kayak saudara sendiri.

Perselisihan atau beda pendapat itu pasti ada, tapi ya harus segera diselesaikan.

Pelepasan yg tertunda dan dilakukan dengan sederhana. Walau sudah pada jauh hanya 3 anak yg tidak datang. 1 karena sudah di jawa tengah, 1 karena tidak dapat ijin dari pesantren dan 1 karena ada yg meninggal saudaranya.

Sekolah ini saya mulai tahun 2003 dimulai karena diajak kerjasama oleh salah satu cabang aritmatika saya. Tapi kerjasama nya hanya berjalan 3 bulan karena menurut teman malah bikin rugi, tidak ada untungnya. Setiap usaha baru pasti banyak cobaannya. Saya tetap melanjutkan perjalanan mendirikan sekolah tersebut.

Alhamdulillah dengan mendirikan sekolah tersebut Betti banyak berkenalan dengan orang dan banyak kegiatan yg membuatnya bisa berprestasi dan wawasannya menjadi bertambah luas.

Sebenarnya kalau mengajar dan menjadi pengusaha itu kalau usahanya sudah jalan sih sebenarnya bisa aja mengaturnya. Kalau salah satunya masih baru, ya lumayan sibuk juga. Apalagi kalau di situ banyak kegiatannya.
Ya harus bisa membagi bagi waktunya. Kalau sudah mengalokasikan kalau jam mengajar , kegiatan yg lain ditunda dulu.

Menurut  Betti jadi Guru harus profesional. Tapi jadi guru juga harus kaya. Kalau guru kaya, maka ngajarnya lebih totalitas. Betti bukan guru PNS, jadi gajinya juga alhamdulillah pak tapi juga pengen lebih dari itu. Kan awalnya  jadi pengusaha juga gara gara menulis dan dirasa menulis itu bisa menghasilkan uang. Jadi  awalnya menjadi guru yg keliling keliling ngasi pelatihan buku. Betti  milih dua duanya. Jadi guru dan pengusaha. Saya berusaha arahnya tentang kependidikan juga.

Murid  Betti ada yang jadi menteri  pendidikan,  yaitu  Mas Mendikbud, Nadiem Makarim. Ketiaka mengajar di SD Al Izar Pondok Labu, Luar .

Menurut Betti, yang membuat minder sebenarnya adalah kurang aktif menulis lagi. "Saya melihat teman teman bisa produktif menulis, saya masih akan akan saja. Tapi saya sangat antusias dalam kegiatan literasi. Suatu saat saya pasti bisa santai dan konsen untuk menulis." Terangnya.

Betti mempunyai 2 TBM ( Taman Bacaan Masyarakat ) . TBM insan Kamil dan TBM kartini Kreatif. Dan  juga ikutan di gareulis, kebetulan pengurus juga.

Untuk seorang penulis ingin  rasanya menuliskan kegiatan yg ditekuni selama ini, ditulis dan dijadikan buku sehingga bisa menginspirasi banyak orang yg membacanya. 

Kiat merintis usaha menurut  Betti, 1.  harus usaha dengan sungguh sungguh  dan selalu mohon ridhonya Allah. Kerja keras, intinya.
2. Cara memulainya di kantin sekolah dan kalau ada kegiatan bawa produknya. Jangan minder, harus percaya diri, Kita kalau nawarin harus siap. Karena yang beli juga banyak yg ngetes, merendahkan dll. Pede aja , yakin akan produk kita.

Demikian semoga  bermanfaat.

Magetan,  27 Oktober  2020









5 Pakar Penulis Top berbagi ilmu dalam SEMNAS PGRI

Hari ini, Rabu 28 Oktober  2020, menjadi hari yang luar biasa , karena bertepatan dengan sumpah pemuda, diadakan Seminar  Nasional dengan menghadirkan 5 pakar menulis, yaitu Dedi Dwitagama, Sri Sugiastuti,  Agus Sampurno, Namin AB Sholihin,dan Om Jay.

Acara ini diselenggarakan  oleh IGTKI PGRI, KSGN, dan Penerbit  Andi dengan sponsor  EPSON dan para donatur.

Pemateri  pertama  Dedi Dwitagama menyampaikan  agar PJJ tidak membosankan,  1. Memberikan  bonus nilai 10 poin untuk siswa pertama kali yang merespon chatnya. 2, pada  jam pelajaran berlangsung,  akan menilpun diantara siswa. Menilpun manfaatnya  sama denfan berkunjung.  3. Memberikan video menarik dan pendek. 4.Mengajar  dengan ikhlas  

Menurut Dede,  guru yang baik punya instink mengenai anak muridnya,  kalau ada keganjilan pekerjaan siswa, kita telepon,  bisa juga orang tuanya  ditelpon. 
Yang kedua  tidak usah terlalu dipikirkan apakah pekerjaan  itu dikerjakan sendiri  atau orang tua atau orang lain. Kerjakan saja, nikmati  saja,  hasilnya  bagus gak usah neting  , negatif thingking. 

Cara  memotivasi siswa agar memiliki kesadaran untuk mengerjakan tugas  adalah, anak  anak itu  panas, ketika  melihat nilai temanya sudah bagus.  Untuk  itu  sering mengumumkan  nilai mereka.

Tayangan hasil tugas di grup kelas , dikasih foto,  akhirnya  anak anak  berbenah diri  untuk  aktif.  Anak perlu  diajak komunikasi,  ditelpon , diperhatikan. 

Pemateri  ke dua Sri Sugiastuti  yang dikenal  dengan sebutan  bu Kanjeng,  menyampaikan urutan isi  sebuah buku,  yang terdiri  dari,  halaman judul, halaman penerbit,  halaman persembahan,  Kata pengantar,  prakata penulis, Daftar isi,  kemudian diikuti  bab 1 dan seterusnya. Caver belakang  diisi ringkasan buku  yang memiliki  daya jual.

Menurut  Sri, Kata pengantar yang baik bukan penulis  dalam buku tersebut, tetapi orang yang memiliki kepakaran  dalam menulis. Dalam membuat kata pengantar harus dibedakan  dengan kalau kita  membuat  kata pengantar  dalam skripsi  atau thesis.

Dalam hal menulis novel Sri juga  menjelaskan cara mengembangkan novel menjadi 100 lembar lebih, kita harus kembangkan, suasana hati, keadaan disekitarnya, atau angan  àngannya. 
Membuat plot plotnya,  membuat  main maping,  foto berkisah dll.

Agus Sampurno,  pemateri  ke 3 menyampaikan  ciri ciri orang kreatif. Yaitu, mau mencoba,  mau belajar,  mau bertanya,  percaya  diri,  penuh energi,  berpikir  terbuka. 

Agus juga menyampaikan  cara belajar yang baik adalah  dengan mengajarkan  pada orang lain lain, kita akan terus  belajar  banyak,  sebagai guru swasta sudah  terkondisilan untuk menjadi pekerja keras,  dipaksa  kreatif  oleh keadaan.

Tidak kalah seru  pemateri berikutnya,  Namin AB Ibnu Sholihin, Guru di Bandung dan juga seorang motivator  ini menyampaikan  etika guru di masa  PJJ, dan etika mengajar. Ketika kita berada didepan vidio pastikan  kita dalam keadaan rapi,  sudah mandi,  sudah sarapan, sudah wangi dan di tempat  yang baik. 

Anak anak  sekarang sampai  mahasiswa semester  2, adalah anak  anak  generasi Z, ciri ciri nya, komunikasinya  dengan menggunakan  hp. Mereka  cepat beradaptasi  dengan teknologi  sehingga  pembelajaran  di era 4.0  harus tampil lebih menarik daripada  didepan  vidio atau digital  teknologi.

Guru harus  memiliki  kompetensi  kreatif,  mengajar  sambil tersenyum,  memiliki  kemampuan  ice breaking , guru wajib menguasai  teknologi , guru wajib menguasai  ilmu tentang parenting.

Bagi guru  di kota yang kondisinya  normal,  siswa  disapa,  satu persatu,  dilihat  wajahnya. Inilah  perbedaannya  dengan Google,  sehebat hebat nya Google,  tidak akan mengalahkan  kehebatan guru. 

Guru bisa menyentuh hati anak anak,  bisa menghapus  air mata,  bisa memeluk anak yang sedang sedih,  untuk membantu  mengatasi masalahnya.

SOP guru dimasa  pembelajaran  jarak jauh, guru berpakaian rapi,  sudah sholat,  sudah mandi, sudah sarapan, sudah  wangi. Mencari tempat yang baik, guru harus memiliki  kemampuan ice breaking,  misalnya,  kalau saya bilang  cek, siswa menjawab dengan sekali  tepuk tangan.  Kalau saya bilang bum, siswa  merespon tepuk  paha. 

Walaupun menggunakan  moda daring harus tetap  kreatif  dan energi semangat.  Kalau murid muridnya  tidak semangat,  ngantuk,  mungkin  cara mengajar  kita tidak melibatkan  energi  semangat,  maka harus segera  dirubah.

Misalnya  lagi guru  biologi  akan mengajarkan  bagian  tubuh. Maka dapat menyampaikan  ke siswa kalau guru  mengatakan bagian tubuh,  maka siswa menjawab dengan, "tubuhku sangat berharga." 
Tujuannya  adalah memasukkan  murid di zona alpa.

Namin AB, juga menyampaikan  tip mengelola kelas dengan kreatif dalam PJJ. Mengajar  dalam keadaan bersih  dan wangi, sudah sarapan, bangun kedekatan  dengan peserta didik  kita,  atur posisi tempat belajar  yang nyaman,  berbicara  yang sistematis, debgan gestur tubuh  yang baik,  45% materi bisa diterima oleh siswa itu karena gestur  tubuh,  sisanya  adalah kata-kata,  media yang digunakan, setiap  20 menit  lakukan improvisasi,  tutup dengan kalimat kalimat  penuh hikmah dan kebaikan.

Narasumber  yang  kelima  sebagai  pamungkas  adala. OM Jay.  Guru  Labschool yang kandidat  Doktor dari  UNJ ini menyampaikan  pengalaman  ngeblog  hingga membawa keberuntungannya, hingga  keliling  Indonesia,  luar negeri , mendapat  berbagai  hadiah dan beasiswa  S2 dan S3. 

Om Jay berpesan  sebagai  guru  jangan berburu  sertifikat,  tetapi berburu  ilmu.  Sertifikat  adalah  bonusnya  berburu  ilmu.  

Omjay  menyampaikan  4 kekuatan manusia,  yaitu kekuatan pikiran,  kekuatan perkataan, kekuatan  perasaan  dan kekuatan perbuatan.

Penulis buku  Blogger  ternama ini juga  berpendapat  bahwa membaca buku  itu  akan menambah ilmu, semua masalah akan ketemu  solusinya  dengan banyak membaca, untuk  itu  jangan pelit  membeli  buku.

Demikian  catatan  saya mengikuti  Semnas PGRI  yang bertepatan  dengan hari sumpah pemuda, mari  berkarya  untuk  membuktikan  kepada dunia  bahwa  kita  ada dan bisa.

Magetan,  28 Oktober  2020












Senin, 26 Oktober 2020

Kunjungan Bapak Presiden

Saya terkejut  beliau  tahu tahu sudah  berada di teras rumahku, memakai kemeja putih kesukaanya, tanpa pengawalan yang ketat tidak seperti biasanya,  Beliau bersama tukang cukur pribadinya  yang masih muda.

Saya tidak menyangka sama sekali berkenan singgah di gubugku, jangankan Bapak Presiden, Bapak Camat saja tidak pernah ke rumahku. Kalau Pak Lurah  sering karena dulu sahabatku.

Saya gugub  luar biasa, mau saya suguh apa, saya tidak  biasa kedatangan tamu pejabat. Lebih lebih RI 1. Di desa  adanya ketela,  mangga, pepaya, Jambu,  dan  pisang. Itu tanaman saya. Musim tanam ini mau menanam alpukat.  Alpukat  Markus, aligatir , miki, dll.

Beliau  dirapikan  rambutnya yang sebelumnya  sudah rapi, tukang potong rambutnya  tampak hati  hati  melaksakan tugas ini. Saya tidak berani  menatap  pandangan  matanya,  hanya sesekali  melirik   dan siap  jika  ditugasi  apa. 

Tapi Beliau  tidak banyak  kata.
"Selamat sore Bapak Presiden. Monggo kulo aturi  pinarak?" Sambil  menahan gugub dan takut saya menyapa.  Saya  benar-benar  salah tingkah,  tapi  saya harus menyapa.
Beliau hanya menganggukkan kepala dan mengatakan  , "Iya".

Memang benar-benar  berwibawa , tidak saja seperti  yang saya lihat  dilayar  televisi,  tapi  saya menyaksikan dari dekat. Dekat sekali  dan merasakan sendiri,  tidak katanya.

Kreket.... aq terbangun  oleh suara istriku yang membuka  pintu  mau ke kamar  mandi,  biasaya akan  tahajud. Malam ini Dia tidak berani  membangunkan tidurku,  karena dia tahu kalau suaminya  capek sekali. 

Dia tahu capeknya karena tadi sore menemani  mencangkul  di kebun, mengolah tanah yang akan ditanami alpukat. Sehingga merasa kasihan  kalau  membangunkan  dari pulas  tidurku.

Ya Allah ternyata  saya bermimpi  bertemu  Bapak Presiden.  Dua kali ini Beliau  datang dalam mimpi,  pertama tahun 2016 dan tahun 2020 ini. 

Saya ingin suatu  saat nanti tidak hanya dalam mimpi,  tapi bertemu sungguhan,  dalam kenyataan, saya berjabat  tangan dengan Beliau,  saya cium tanganya tanda hormat  saya pada seorang  pemimpin besar   bangsa Indonesia yang kita cintai. 

Bagaimana  saya bisa? Kalau Allah menghendaki  tak ada yang sulit,  saya hanya bekerja yang baik  saja  sebagai ASN , dan bersemangat  dalam melaksanakan tugas apapun yang diberikan pada saya. 

Terima kasih  Bapak  Presiden  sudah berkenan mengunjungi  gubug  saya di desa, walaupun  hanya  dalam mimpi  sudah membuatku  bangga  dan bahagia. 

Magetan,  27 Oktober  2020.








cara menerbitkan buku ala Brian

Malam ini kita akan belajar menerbitkan  buku berdasarkan  pengalaman R Brian Prasetyawan, seorang penulis muda yang mulai ngeblog sejak 2009. 

Kita  akan membahas Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyiapkan kumpulan resume untuk menjadi naskah buku

Mungkin pembaca masih bertanya-tanya, bagaimana kelanjutan proses penerbitan buku jika sudah menyelesaikan 20 resume. Apakah harus melalui penerbit yang ditentukan pelatihan belajar menulis,atau bagaimana ? Lalu bagaimana menyusun kumpulan resume dalam bentuk format buku ?
Brian sudah ngeblog sejak 2009. Namun keinginan untuk membuat buku baru muncul pada akhir 2013

Ketika itu  ingin menerbitkan buku pada 2014. Namun tidak punya mentor yang membimbing. Tidak tahu harus masuk di komunitas apa. Hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com. Disitu memang gratis, tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mungkin hampir sejuta. Ketika itu masih kuliah. Tidak mungkin mengeluarkan biaya sebanyak itu. Dan tidak tahu tempat lain untuk menerbitkan buku secara self publishing.
Semanganya naik-turun dan akhirnya vakum. File naskah tersimpan saja di dalam laptop bertahun-tahun.

Namun akhirnya pada 2019 mulai bangkit lagi karena tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Mata saya terbuka bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan dengan adanya penerbit indie.

Akhirnya  semangat menyelesaikan naskah hingga akhirnya pada Oktober 2020, mengirim naskah buku pertama saya ke salah satu penerbit Indie.

Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertamanya terbit.

Setelah buku pertama terbit, barulah ketemu dengan grup pelatihan belajar menulis. Ketika itu memasuki gelombang 4
Hatinyanya senang sekali berada satu grup dengan guru-guru yang juga suka menulis

Semangatnya menjadi berkali-kali lipat hingga menerbitkan buku solo pada Mei dan Juni 2020.

Pembaca  beruntung apabila bisa bergabung di grup penulis.  Bapak/ibu tinggal pilih mau menerbitkan buku dimana dan mendapat bimbingan.

 Pelatihan belajar menulis tidak menentukan penerbit tempat bapak/ibu menerbitkan buku. Dipersilakan bapak/ibu bebas memilih penerbit

Pertemuan sebelumnya sudah ada Cak Inin dari Kamila Press dan Pak Thamrin Dahlan dari YPTD

Bapak/ibu sudah tahu ketentuan/persyaratan dari tiap penerbit tersebut. Saya pun juga mau memberi pilihan kepada bapak/ibu yaitu menerbitkan buku lewat saya.

Brian bekerja sama dengan sebuah penerbit indie. Penerbit yang sudah menerbitkan bukunya bu Aam hehe.
Maka yang sebaiknnya bapak/ibu lakukan adalah memahami betul ketentuan tiap penerbit dan memilih yang cocok dengan bapak/ibu.

Format naskah buku tidak ditentukan dari pelatihan belajar menulis, tapi menyesuaikan penerbit yang bapak/ibu pilih.
Karena bisa saja antar penerbit beda format settingannya. 
 
Nah sekarang mari membahas bagaimana menerbitkan buku jika lewat penerbit rekanan saya

Pertama, 20 tulisan resume digabung dalam satu file microsoft word. Nah settingan file microsoft word ini perlu disesuaikan dengan format penerbit. Kalau format penerbit rekanan saya:

Ukuran kertas A5 (14x20cm)
Huruf times new roman, ukuran 12
Spasi 1,5
Margin 2 cm semua
Paragraf rata kiri-kanan (justify)

Kemudian masukkan juga kelengkapan naskah dalam file naskah kumpulan resume

Kelengkapan naskah yaitu:
cover ( judul buku dan nama penulis saja), kata pengantar, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat).

Urutannya:
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Isi naskah
Profil Penulis
Sinopsis

JIka sudah siap, silakan kirim ke WA saya
Jadi semuanya dalam satu file. Tidak dipisah-pisah menjadi beberpa file
Jadi tidak perlu ragu pada resumenya masing-masing.

Untuk menerbitkan di penerbit rekanan saya, biayanya 300.000. Penulis mendapat fasilitas penerbitan: 
Desain cover
ISBN
Layout
Edit ringan
2 Buku bukti terbit
E-Sertifikat.

Apa hambatan saat mengerjakan  menulis  dan penerbitan. 

Tadi sudah disampaikan bahwa saya punya keinginan memiliki buku pada 2014. Nyatanya buku pertama saya baru terbit 2020. Apa Faktornya ? Menurut saya adalah Motivasi dan kepercayaan diri

Jika motivasi dari diri sendiri, ada kemungkinan akan naik-turun. Maka sebaiknya ikutan komunitas, seperti pelatihan belajar menulis ini. Untuk percaya diri, saya banyak membandingkan buku-buku dari berbagai penerbit indie. Ternyata isi tulisannya tidak harus yang berat-berat. Tulisan tentang keseharian saja bisa diterbitkan.

Tapi tidak usah membayangkan mengedit dengan ketentuan tingkat tinggi
Betul bahwa kita perlu melakukan swasunting atau mengedit sendiri

Edit saja hal-hal kecil seperti typo (salah ketik) dan merapikan susunan paragraf
Ilmu mengedit bisa dimulai dari dua hal sederhana:
1. Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat
2. Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.

Apakah ada biaya pracetak ? (Lay out, ISBN, cover, editor). Berapa lama waktu yg dibutuhkan hingga terbit. Berapa biaya per bukunya ? Bagaimana kualitas kertas, jilid dll ?
Cover : soft cover bahan art carton 260 gms, binding, laminating glossy
Wrapping plastik
Biaya 300 ribu.  Waktunya kurang lebih 1 bulan. Harga cetak per buku tergantung jumlah halaman. Sebagai gambaran: 100 halaman A5 = 33.250. Kualitas seperti penerbit pada umumnya. Kertas bookpaper 57 gram, jilid lem panas.

Cover : soft cover bahan art carton 260 gms, binding, laminating glossy Wrapping plastik

Apakah resume yang sdh dibuat ketika di cetak harus di ubah dlm bentuk yang berbeda atau tetap seperti resume yg sdh di kumpulkan selama ini?
Menurut Brian resumenya tetap seperti resume yang sudah dikumpulkan selama ini saja.
Kalau edit tata bahasa ada. Tapi sebaiknya baca ulang lagi naskah sebelum mengirim. siapa tahu ada salah-salah ketik.

Kemarin ada YPTD. Namun saya kurang menyimak bagaimana ketentuannya. Nanti bisa sharing saja dengan bapak/ibu anggota grup ini.

Apakah ada penerbit yang tidak memungut biaya sepeser pun dan bersedia menerbitkan karya kita dlm bentuk buku?

Kemarin ada YPTD. Bagaimana ketentuannya hina sibaca di tulisan sebelumya.

Untuk  penulis pemula  difasilitasi dengan adanya penerbit-penerbit  berikut :

Ada 4 penerbit. Kamila press, YPTD, Penerbit Gemala (rekanan saya), Oase Pustaka (rekanan Bu Kanjeng)
Untuk CP:
Kamila Press: Cak Inin
YPTD: Pak Thamrin Dahlan
Gemala: Brian
Oase Pustaka: Bu Kanjeng


Menurut  Brian tidak ada batas waktu penyusunan resume. Sebenarnya simpel. 20 resume digabung jadi satu dan dirapikan. Ditambahkan kelengkapan naskah. Baca ulang lagi + edit. Selesai. 
Dalam penerbitan  ini tidak berlaku ketentuan penulisan ilmiah. Jadi simpel saja. Ada 20 resume berarti ada 20 bab, sudah bisa diterbitkan.

Nah kalau  mau menerbitkan buku selain kumpulann resume, Kumpulan puisi juga boleh. Format sama dan minimal jumlah puisinya adalah 20, bisa juga ditambahkan tulisan lain, yang penting masih tentang menulis. 

Apakah antologi puisi bisa diterbitkan? Bisa tapi untuk  persyaratan diklat  menulis  harus puisi solo.

Syarat awal penulis pemula adalah Ikut komunitas menulis seperti pelatihan belajar menulis. Lalu rajin menulis di blog. 
Kumpulan tulisan di blog bisa dibukukan. Ini adalah konsep yang diterapkan Om Jay . Maka itulah gunanya blog. Menampung tulisan-tulisan kita. Kalau sudah banyak, kita tinggal pilih-pilih tulisan mana yang mau dibukukan.

Menurut Brian kiat kiat menulis adalah 
 1. apa saja bisa ditulis. Jangan ragu pada tulisan kita. Karena tulisan yang kita anggap biasa, bisa saja dianggap luar biasa bagi orang lain. Tidak perlu memikirkan bahwa menulis itu harus begini, harus begitu. Mulai aja dulu.
2. ini menarik. Pada dasarnya saya tidak punya hobi menulis. Namun sejak ngeblog, hobi menulis menjadi muncul. Saya mempelajari tentang menulis secara otodidak lewat internet atau buku. Maka sebenarnya siapapun masih perlu banyak belajar tentang menulis. 
3. Rencana saya blog saya www.praszetyawan.com akan dibuat jadi 5 buku. Lalu mengajak siswa kelas saya menerbitkan buku antologi. Saya ada mimpi untuk membentuk komunitas guru penulis Jakarta.

Kesimpulan
Sekarang ini menerbitkan buku semakin mudah. Tulisan apapun bisa diterbitkan. Ditambah lagi bapak/ibu sudah bergabung dengan grup ini. Jalan yang harus dilewati untuk menerbitkan buku semakin jelas dan terbuka. Maka mari tuntaskan sampai buku terbit. Jangan berhenti di satu buku. Mudah-mudahan berlanjut menerbitkan buku kedua, ketiga, dan seterusnya.

Semoga artikel ini dapat menjawab hal-hal yang masih menjadi tanda tanya bagi pembaca.

Semoga buku solo kedua saya, yang lolos seleksi penerbit mayor PT Andi, akan segera terbit. Untuk semua peserta tetap semangat membuat resume sampai bukunya terbit juga. Buku antologi adalah salah satu lecutan semangatt untuk menambah motivasi menulis. Ayo kita sukses bersama dan buku kita laris manis seperti moderator kelas menulis. Saya izin pamit, mohon maaf apabila ada kurang tata atau bahasa. 

Magetan , 27 Oktober  2020. 




Jumat, 23 Oktober 2020

Menulis artikel di koran bersama Enchon Rahman


Enchon Rahman  banyak menulis artikel di koran dan majalah  , sampai saat ini mencapai  500 judul lebih, yang  menjadi wasilah  menjadi juara 1 guru berprestasi tingkat  Nasioanal dan peraih penghargaan,  dan guru penerima penghargaan internasional  dari Thailan tahun 2017 yang lalu  mewakili  bangsa Indonesia  waktu itu.

Alumni SPG terakhir  tahun 91 dari Majalengka ini bakat menulisnya  mulai berkembang sejak SPG,  mulai menulis artikel,  cerpen,  puisi  dan lain,  di majalah dinding.  Mulai ada kebanggaan  ketika teman teman megapresiasi mengenai yang ditulisnya. 

Selain rutin menulis  di Mading  SPG Majalengka,  gurunya mengarahkan mengirimkan ke koran atau majalah,  ada tabloid mitra desa, grupnya harian umum pikiran rakyat Bandung.  Di tabloit ini mengirimkan  humor, sajak, kartun, 150 kartun  pernah dimuat  di majalah nasional dan lokal.  Tapi ini  tidak dikembangkan  karena mulai  mencari spesialis  dibidang menulis.

Akhirnya  muncul  kesenangan, semangat  menulis, dan satu kebanggaan  ketika tulisannya  dimuat  di koran  atau majalah.
Seiring  dengan perkembangan interaksi dengan penulis, bertambah  ilmu , menulisnya  beragam,  cerpen, artikel, sajak dan  lain lain.

Ketika kita mulai belajar menulis,  
Mulailah menulis yang ringan  ringan dulu,  jangan menulis dikirimkan  ke koran koran  terkenal , kalau tidak dimuat  akan patah arang  akhirnya  tidak semangat. 

Menulislah di majalah  atau korang yang pesaingnya  sedikit misalnya majalah lokal  sehingga bisa dimuat,  walaupun  honornya sedikit. Akhirnya  termatotivasi  untuk  menulis lagi. 

Dari honor yang diperoleh  dikumpulkan  bisa digunakan   berangkat  ke Bandung tanpa minta  orang  tua,  untuk  biaya tes sipenmaru tapi tahun itu  belum beruntung  bisa lolos sipenmaru.

Meskipun  demikian menulisnya  tetap dilanjutkan,  pada tahun berikutnya kemudian mulai  mengirimkan ke  koran nasional dan dimuat,  kemudian  melanjutkan  kuliah di swasta,  Universitas Pasundan Bandung  FKIP Bahasa dan Sastra  Indonesia.  Ternyata jurusan ini   lebih fokus pada dasar dasar  pengembangan kebahasaan,  etimologi,  dan perkembangan ketrampilan  berbahasa  Indonesia  pada umumnya. 

Di Bandung Enchon  termasuk  penulis yang rajin menulis artikel  waktu itu , mulai  dari berbagai  genre  dicoba,sajak, film, cerpen dan lain lain , dari honor  tulisan ini  bisa  digunakan untuk  membiayai kuliah di Bandung  Unpas termasuk  perguruan  tinggi  no 2 di Bandung yang mahal, 900 ribu waktu itu. Dari  honor  tulisan  bisa digunakan untuk  biaya hingga  selesai  kuliah. Honor  dikoran luar biasa  waktu itu.

Perkembangan  menulis dibandung cukup signifikan, bergaul komunitas  para penulis bergabung ICMI Bandung,  Belajar  menulis  artikel  dan lain lain  sehingga menambah ilmu pengetahuan  dan motivasi  tulis menulis.

Kesimpulan, ternyata ketika memiliki passion menulis harus mencari  komunitas  yang bisa mendukung apa yang kita sukai,  sehingga  motivasi  menulis tinggi.  

Hal yang masih ingat  sampai  saat  ini, saat  butuh uang banyak,  ketika  teman tidur,  dia menulis,  apa nih yang bisa menghasilkan uang banyak.  Kemudian  membuat  cerita  anak dan dimuat  dan honornya  cukup besar, setara dengan emas 4 gram waktu itu,  akhirnya  apa yang ditargetkan  tercapai.

Bisa menyelesaikan Unpas  dari honor menulis di Bandung Pos  dan lain lain 
Kesimpulan lain ketika  kita bisa menulis  lanjutkan, menulislah.  
Honor  di koran  pikiran rakyat  dan Bandung Pos  tinggi  waktu  itu.  Sehingga  menulis  di koran  lebih cepat  mendapatkan  uang banyak  melebihi UMR waktu itu. 

Hal lain ketika kita mengirimkan  tulisan ke koran harus tahan banting, ketika menulis  di koran,  tiap hari  harus mengirimkan,  kalau  belum dimuat jangan patah arang,  tapi harus introspeksi,  harus sering membaca koran. Kemudian yang ngetrend tentang apa begitu   terus kita bisa membahas dari sisi lain. 

Selain  tersebut  secara mental  agar kuat dan kokoh  kita mengkliping artikel  artikel yang secara waktu  tertentu seperti  17 Agystus,  28 Oktober  5 Mei dan lain lain.  Kita harus baca semua  itu,  sebenarnya  kita itu  malas,    malas baca karya orang lain padahal  itu  perlu. Dari  kliping kliping itu  diamati  satu minggu,  oh begini  gaya penulisan di koran  dan sebagainya, sampai  akhirnya  bisa dimuat  di koran. 

Berdasarkan  pengalaman  dia  membuka  diklat  menulis  artikel  di koran  untuk  guru  Indonesia. 
Tingkatan  menulis  ada levelnya, rendah,  sedang, tinggi. 

Menulis  di blog, menulis  antologi,  menulis bukun karya bersama, menulis solo.
Menulis  dikoran  termasuk  level  menengah.

Agar bisa di muat  di koran,  harus menguasai  cara menulis judul, intro, memaparkan artikel, pembahasan dan teknik menutup  artikel. Aktual, idenya bagus dan lain lain. 

Sebaiknya  ada pembimbingnya  agar  lebih mudah ,  dicoret, dibenarkan  terus direkom dikirimkan ke koran  mana  dan sebagainya. 

Pesan terakhir,  ketika ingin terjun  menjadi penulis produktif niatkan menulis itu sebagai ladang amal ibadah   dan ladang  amal jariah , tulisan kita lebih panjang,   lebih lama dari usia kita. Seperti Hamka, orangnya sudah meninggal tapi buku bukunya, kitab kitabnya, tulisannya  masih dibaca orang.

Usahakan ketika kita akan menulis apapun kita memiliki  wudhu  sepeti  ulama, sehingga  tulisan  kita akan semakin bagus dan lebih kuat. 

Magetan, 23 Oktober  2020 








Septeria

Jumat pagi tadi aktifitas  di kantorku diawali dengan senam pagi. Diiringi musik  dan dipandu  oleh guru senam dari Madiun.

Sebenarnya  saya punya janji dengan mantan muridku pukul 07.00 kami bertemu,  tapi waktu  yang disepakati  telah lewat  anaknya belum  kelihatan.  Akhirnya  saya mengikuti  senam  hingga selesai.  Biasanya  saya kalau berjanji saya ingat  ingat, untuk  memenuhinya.

Selesai  senam  saya menuju  ruangan  dan duduk istirahat tak lupa menikmati  rujak  bikinan guru guru. Seger manis  mak nyus.
Di sela istirahat  itu  datanglah tamu  saya yang sudah janjian itu , Septeria. Alumni SMP2 Kawedanan  tahun 2011, yang dulu  pernah saya ajar  mapel Bimbingan  Konseling. 
"Saya termotivasi ketika mengikuti pelajaran Bapak dulu", terangnya mengingat  masa lalu. 

Anak ini luar biasa,  memiliki  semangat  belajar  tinggi.  Selepas  lulus SMP  melanjutkan  ke SMA, kemudian kuliah di UII Madiun. Atas biaya  sendiri.  Kalau  pagi mengajar  di TK, kalau  sore  kuliah. Ayahnya  menikah  lagi sejak  SD,  sehingga  ibunya  harus berjuang keras untuk  membesarkan  anak anaknya.

Lulus S1 kemudian melanjutkan  kuliah S2, mendapatkan  dukungan  dari  suaminya,  dia menikah sepuluh bulan lalu, bulan Desember  2019.

Suaminya  punya usaha ternak  lebah,  kemudian  bersama  Septeria  membuka  toko  Madu  dan rental  alat alat pendakian seperti carier,  tenda dum buat anak anak persami, jaket, topi, matras, kompor, dll. Harga sewa masing-masing  5.000 sd. 10.000.

Tokonya ada dua tempat,  yang satu di Madiun,  di Jl. Mangkuprajan no 4 dekat UII Madiun. Dan yang kedua  di daerah Takeran  dekat MTs. Karyawanya masing-masing  2 orang , jadi  dia punya 4 karyawan.  Luar biasa bukan. Teknik penjualannya  dengan ofline dan online, sudah mengikuti  perkembangan teknologi terkini.  Biasanya  anak muda yang hebat seperti  ini. 

Ke SMP1 Takeran  dia ingin melakukan penelitian  untuk  Thesis nya yang berjudul Kepemimpinan  visioner  seorang kepala  sekolah.

Ternyata  dia mengikuti  postingan postingan  saya  di FB. Sejak  saya bertugas di SMP 3 Kawedanan  hingga  di SMP1  Takeran ini. Kemudian saya  tunjukkan  buku  buku saya yang berkaitan  dengan ini. Catatan harian seorang kepala sekolah  dan catatan  seorang  kepala sekolah. Yang satu  diterbitkan  Karmila pres Lamongan  dan yang satu  Telaga Ilmu  Jakarta.
Saya akan menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan untuk  bahan menyusun Thesisnya seorang anak  muda yang memiliki  semangat  membara  untuk  mengejar  mimpinya.

Saya yakin anak ini  nanti  sukses entah dibidang apa, karena tampak kegigihanya  dalam memperjuangkan  cita-citanya. 

Terus  semangat  Septeria,  Tuhan tidak pernah salah menempatkan seseorang  pada posisi  yang sekarang, itulah cara Tuhan mendidik  kamu. Itu  yang dikatakan  oleh Dahlan Iskan. 

Magetan,  23 Oktober  2020


Kamis, 22 Oktober 2020

Disrupsi teknologi

Dapat kiriman artikel dari mas Iwan

Tahun 2022 terjadi disrupsi teknologi,  diantaranya +/- 130 juta pekerjaan yg ada sekarang akan digantikan dgn 130 jenis pekerjaan yg berbasis teknologi,    yaitu diantaranya tergantikan dgn robot-robot pintar atau mesin-mesin yg tidak pernah mengeluh dan tdk pernah demo.

Memang akhir  akhir  ini tenaga manusia banyak demo, mengeluh, kinerja rendah. Akhirnya  para bos lebih berpikir  keras efisiensi tenaga kerja. Lebih lebih karena tenaga kerja manusia kalau kurang sedikit  saja bisa demo. Tulisan ini setidaknya  menjadi pertimbangan  bagai kita semua atas kejadian  ini  untuk  selalu meningkatkan  kinerja,  tidak banyak bicara  tapi banyak kerja,  tidak banyak mengeluh,  tidak banyak demo agar stabilitas  nasional semakin mantab.

Saya kemarin pulang dari  Surabaya  ditengah perjalanan solarnya menipis  akhirnya  harus berhenti  di Pom BBM, untuk  mengisi solar. Petugasnya  wanita  muda. Kami disuruh mengisi  aplikasi digital   belinya berapa  liter,  jumlah uang, bayar tunai  dsb. 

Kemudian disuruh  mengisikan sendiri  ke mobil  kami. Saya berpikir,  nanti kalau custumer  sudah pandai  tidak diperlukan  lagi tenaga  manusia. Seperti  penjualan BBM di Amerika  dan di negara maju lainnya.

Dalam kondisi seperti  itu , siapa yg bisa bertahan?, diantaranya orang-orang yg memiliki norma dan bekerja sesuai bakat & kekuatan mereka. Selalu mengupdate pengetahuannya  dan meningkatkan  produktivitas kerja.

Jaman semakin mudah, teknologi mempermudah  pekerjaan manusia, tapi sekaligus menjadi masalah bagi tenaga kerja yang tidak siap. Lapangan pekerjaan  mereka terkurangi . 

Sehingga barang kali ini bisa dijadikan acuan untuk  anak muda hebat. Pilihlah bidang profesi yang tak tergantikan oleh mesin, atau robot atau lainya. Misalnya  Guru, tentara,  Polisi, Jaksa , Pengacara , dokter  dan lainnya.

Teknologi  IT perkembangannya  selalu  mendahului tak ada henti,  yang tidak lari akan tertinggal dan menepi. 
Tapi  tidak usah khawatir  karena Tuhamu  akan memberikan  rezeki.
Yang penting  semangat kerja, semangat belajar,  semangat  ibadah,  insya Allah  ayem tentrem gemah ripah lohjinawi.

Magetan 23 Oktober 2020.



 



Tetap Sehat, Tetap Bahagia dan Tetap Semangat ✊🏽✊🏽

Rabu, 21 Oktober 2020

Menulis buku ala Nora

Perempuan bernama lengkap Noralia Purwa Yunita, M.Pd ini lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Dia putra pertama dari dua bersaudara dengan ayah bernama Ali Achmadi, S.Pd dan ibu Noor Fatkhiyah, S.Pd.SD.

Nora mengambil kuliah program sarjana di Univeritas Negeri Semarang yang kemudian dilanjutkan program magister pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Saat ini  bekerja sebagai pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. 

Bisa dikatakan wabah ini menjadi berkah untuknya  karena bisa memulai lagi utk berkarya. Selain buku, ada beberapa artikel yang juga terbit di media cetak. Ada 3 buku yang sedang proses pembuatan. Artikel kedua di majalah pendidikan geliat gemilang Bandung. Menurut Nora, ini semua tidak lepas dari tangan dingin om Jay karena  dapat menghasilkan beberapa karya berkat ikut pelatihan ini juga. Dulu di gelombang 8 dan Alhamdulillah sekarang masih aktif berkarya juga.

Tentunya banyak kendala yang ditemui selama proses pengerjaan beberapa buku tersebut. Apalagi di masa Pandemi seperti sekarang, bapak ibu juga merasakan bagaimana kita lebih disibukkan dengan segala jenis kegiatan pembelajaran, karena saya merasa daring jauh lebih banyak persiapan daripada tatap muka

Malas dan jenuh menjadi masalah kedua, dan hingga sekarang pun masih menghinggapi.

Banyak nya kegiatan menjadi kendala utama baginya. Sehingga skala prioritas menjadi pilihannya agar semua pekerjaan terselesaikan. Karena Nora tipikal orang yang jenuh jika mengerjakan kegiatan yang sama berulang. Akhirnya jika penyakit itu menghinggapi, segera beralih ke kegiatan lain sebagai refreshing. Biasanya nonton film, jika tidak baca novel online atau apapun yg membuatnya nyaman.

Jika baterai semangat sudah penuh, langsung tancap gas untuk kembali berkarya
Tetapi jangan biarkan keadaan ini berlarut-larut, cukup 1-2 hari untuk bersantai, lalu kembali on berkarya.

Krisis ide menjadi kendala ketiganya. Jika sudah seperti itu  terapkan jurus bapak Akbar Zainuddin, karena segala sesuatu yang kita rasa, kita lihat dapat dijadikan ide

Contoh nya, ketika kita nonton film, mungkin ada sesuatu yang kita rasakan setelah menonton acara tersebut, ini dapat dijadikan bahan tulisan.

Kita rekreasi, juga bisa dijadikan bahan tulisan. Kita bisa ulas bagaimana indahnya tempat tersebut.

Ini beberapa contoh tulisan saya ketika menerapkan jurus pak Akbar Zainuddin. Bisa dibaca ditangan berikut:

https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/05/eksotika-pantai-bandengan-jepara.html

Tulisan ketika jalan2
https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/05/memahami-dunia-anak-lewat-tontonan.html

Ketika menonton acara TV
https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/06/menjadi-orang-tua-kedua.html

Ini curhatan saya ketika merasakan beratnya menjadi wali kelas di masa pandemi

Intinya, apapun yang kita rasakan dan pikirkan, dapat diubah menjadi sebuah tulisan, karena tidak ada yang tidak bisa menulis, karena menulis itu  sama dengan berbicara. Bedanya hanya dituangkan lewat tulisan.

Lalu kendala berikutnya masalah perbendaharaan diksi. Jika sudah mentok kosa kata, biasanya saya baca artikel orang lain,atau membaca novel. Karya apapun saya baca karena dengan banyak membaca, akan memperkaya diksi kita.

Lalu yang terakhir, biasanya kita takut menulis karena takut salah. Ini saya alami ketika di awal bergabung di grup menulis dengan om Jay, tetapi om Jay meyakinkan bahwa tulis saja dulu apa yang kita pikirkan, jangan permasalahkan EYD atau kaidah kebahasaan yang lain.cukup tulis hingga selesai.

Nora berbagi  kiat menulis, ada tiga macam, NIAT, PAKSA, MAU.
Niat untuk mau menulis harus ada, tentunya harus dipaksa juga karena jika hanya ada niat tetapi tidak ada kemauan kuat alias pemaksaan, maka kata MAU tidak akan terwujud.

Menurut Nora keberadaan buku bagi yang gemar membaca, pasti sangat penting keberadaan buku ini. Karena kalau sudah suka, pasti akan dicari berapapun harganya, tetapi jika tidak suka ya sudah. 

Nora  suka membaca secara online dan juga buku fisik.keduanya istimewa untuknya. Jika buku fisik mungkin lebih semakin banyak tambahan koleksi buku, selain itu anggota keluarga lain juga dapat ikut membaca karena tidak semua orang nyaman membaca online.

Baginya, buku merupakan sejarahnya. Jika sudah mati nanti, melalui buku ini namanya bisa diingat. Karyanya masih dapat dinikmati dan hidup, meskipun raga sudah tidak ada. 


Nora berpendapat banyak membaca akan menyebabkan tumbuh ide, karena kegiatan menulis selalu beriringan dengan membaca. Tetapi  fokuskan ingin membuat karya apa dulu, apakah itu fiksi atau non fiksi. Jika ingin menulis karya fiksi seperti novel, cerpen, dll, perbanyak membaca buku jenis tersebut. Nantinya akan keluar ide dari kegiatan membaca. Begitu pun juga untuk penulisan karya non-fiksi.tentukan tema yang akan ditulis, cari referensi baik dari buku sejenis atau jurnal ilmiah, lalu baca, kemudian tulis.

Yang terpenting dari penulisan buku adalah outline. Tuliskan dulu outline nya. Outline menjawab pertanyaan what yaitu apa, why yaitu mengapa bisa berarti pentingnya, manfaat, tujuan dan how yaitu bagaimana bisa berarti aplikasi, penerapan, bagaimana cara/model/metode dan lain sebagainya. 

Berikutnya pastikan tulisan tidak keluar dari outline itu.
What dan why untuk bab awal (pembuka)
How untuk bab isi
Biasanya diberikan contoh penerapan untuk bab terakhir (penutup)

Penutup

Nora berpendapat semua orang pasti dapat menulis. Karena menulis sama dengan berbicara. Jika berbicara saja kita lancar, mengapa tidak dengan menulis?

Dan sebagai penyemangat para pembaca, mungkin ini dapat dijadikan motivasi 

Berkarya ketika waktu luang itu biasa, namun berkarya di tengah kesibukan yang luar biasa, itu baru istimewa.


Semoga segera lahir buku buku dari pembaca . Insyaallah jika ada NIAT, PAKSA dan MAU, satu persatu karya akan lahir.

Magetan,  21 Oktober  2020




Sepanjang jalan Surabaya

sumber ilustrasi : dokumen pribadi 

Tadi pagi saya ke Surabaya untuk keperluan kedinasan. Berangkat  dari rumah  sejak habis  subuh pukul 04.20 WIB. Saya diantarkan senior  saya Abah HM Syaikur (HMS). Beliau Oktober  ini memasuki  masa purna  tugas  dari KS  SMP1 Kawedanan. Tapi masih  tampak sehat,  senyumnya  masih  renyah seperti  dulu,  candanya  masih segar. Saya kagum senior  saya yang satu ini hatinya  baik , dermawan dan pandai menyesuaikan diri dalam pergaulan di kalangan  manapun. Ini yang perlu  kita  adopsi dalam menapaki  garis kehidupan  seorang leader. 

Sepanjang  perjalanan kami lihat  hijaunya  tumbuhan di sekitar  jalan tol,  yang digagas  Bapak Jokowi ini. Jalannya halus mulus  hingga mobil  yang saya tumpangi  melaju kencang mencapai  kecepatan 140 km/jam.

Sesampainya  di jalan A. Yani kami mengamati  sekeliling  jalan yang dipadatai  dengan tanaman hijau bunga bunga  yang tumbuh subur. Sepanjang jalan  juga kelihatan bersih,  padahal  tidak kami jumpai  seorangpun  yang sedang menyapu  atau bersih  bersih.
Tentang bau juga begitu,  tidak ada bau tak sedap  di sepanjang  jalan, daerah, atau lokasi. Tahun 86 kita dapati  selokan  selokan tidak bersih,  baunya tak sedap, ada pesing, ada comberan. 

Pernah saya mengikuti  kegiatan MENWA, kami disuruh jalan lewat parit kadang ada airnya  kadang ada sampahnya, dan tak sengaja sepatuku menginjak bangkai tikus  got yang sudah  ada set nya. Perut  saya langsung mual, rasanya mau muntah.

Tapi itu  dulu, sekarang  betul betul berubah  180 derajat.  Ketika bu Risma baru menjadi walikota  sungai  sungai di keruk limbahnya,  sehingga bersih,  àir mengalir sampai  ke laut. 

Tentang bersihnya jalan jalan itu saya berpikir,  ini  kapan membersihkannya, bagaimana  cara petugasnya bergerak,  dan penggeraknya pasti  orang hebat. Juga terus berpikir  bagaimana  ini semua  bisa terjadi di sekolahku. Ya...., kami sudah melakukan menanam  nanam, menghias hias, berbenah   benah, merapikan,  membersihkan , merehab, membangun. Tapi masih belum seperti  Surabaya.  

Bu Risma  perlu  10 tahun untuk menjadikan Surabaya seperti  sekarang,  saya baru 1,5 tahun  di sekolah yang baru. Tapi saya terus semangat  minimal  menjadikan  sekolahku  lebih baik  dari sebelumnya  yang sudah baik. Syukur  lebih dari itu. Saya menamakan itu capaian seorang kepala sekolah.

Memang itu semua  perlu  dana yang tidak sedikit,  tapi yang lebih penting  lagi minset. Membangun minset  sama saja dengan  membangun peradaban,  membangun kesadaran untuk  mewujudkan  kehidupan masa  depan yang lebih baik. Walaupun  kadangkala  ada yang tidak suka. Itu adalah kendala,  hambatan, rintangan  yang harus  direduksi  seperti  sungai  yang  mengalir,  kemudian  ada sampah  sampah  yang terhenti, berserak,  maka perlu dibersihkan  agar  aliran sungai   dapat mengalir deras  dan bersih. 

Saya diajak  makan siang di depot soto Wawan, soto madura dengan aura cita rasa yang berbeda kekhasannya. Satu porsi Rp. 27.000,  satu piring nasi putih dan semangkok sayur soto  dengan daging  sapi  yang dipotong  sebesar ibu jari orang dewasa,  tapi empuk dan mak nyusss.

Waktu  saya kuliah  setiap  hari  sarapan saya soto madura  Cak Samsul, yang selalu mangkal di depan pondok kami. Waktu  itu  tahun 88 semangkok  dengan harga Rp.300,-
Murah sekali.  Benar  benar harga mahasiswa, Mahasiswa  IKIP.

Cak Samsul  hatinya baik,  kalau  kami  nggak punya uang, ngutang  juga boleh. Tapi tak pernah saya lakukan itu,  uang jatah dari Ibuku sudah cukup,  walaupun  tidak berlebih.  Saya dapat amalan dari Kyai pondok,  agar rejeki  orang  tua lancar,  bacalah surat  al Waqi'ah, setiap hari.  Itu  saya amalkan terus  sampai  saya hapal  surat ke 56 sebanyak 96 ayat dalam 4 halaman itu. Sehingga  rezeki Bapakku bisa lancar dan cukup. Wallohu a'lam. 

Magetan, 21 Oktober  2020.




















Selasa, 20 Oktober 2020

Belajar menulis bersama bu Kanjeng

Narasumber malam ini adalah Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd atau lebih akrab disapa Bu Kanjeng. Seorang  motivator, inspirator hebat, yang telah membangkitkan semangat banyak  penulis.

Sri Sugiastuti  memberikan  tips menulis sebagai berikut. 
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjadi seorang penulis: 
1. Banyak membaca.Apa yang kita baca amat menentukan gaya kepenulisan kita.
2. Mencoba menulis di komputer Anda, buku harian Anda, ataupun di media sosial seperti facebook, dan juga blog. Semakin banyak kita menulis maka kita semakin mengasah kemampuan kita untuk menulis. 
3. Mengirimkan tulisan ke media cetak atau  ke penerbit buku.
4. Teruslah menulis Jika naskah Anda ditolak atau sudah pernah diterbitkan, teruslah menulis. Kembangkan terus kemampuan Anda dan perbanyak karya-karya Anda.

Disamping itu  Sri Sugiastuti  juga membagikan tips disiplin menulis.
Pernahkah ketika Anda punya ide, kemudian mulai menulis tapi Anda selalu menunda menyelesaikan tulisan tersebut. Berikut adalah tipsnya agar disiplin menulis. Buat kerangka tulisan (outline).
• Buat target/dead line
• Fokus menyelesaikan tulisan Anda 
• Reward & punishment 
• Memilih Judul Yang Menarik
• Sesuaikan dengan tema tulisan. Sebelum membuat judul yang menarik, buatlah judul tersebut sesuai dengan tema tulisan
• Buat judul dengan kata yang mudah diingat. 
• Buatlah judul yang membuat orang penasaran untuk membaca isinya.

Bagaimana Tips Mencari Ide
Ide adalah hal penting dalam berkarya. Untuk membuat sebuah tulisan membutuhkan ide. Berikut adalah beberapa tips mencari ide: 
• Bacalah sebanyak mungkin buku. 
• Refreshing. Pergi ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi untuk menyegarkan otak Anda dari rutinitas.
• Tulis apa yang bisa Anda tulis Jika Anda belum mendapatkan ide, cobalah.
• Cari referensi dari berbagai media.
• Anda juga bisa menggunakan cara ATM (amati, tiru, modifikasi).

Kalau tulisan anda sudah lengkap bagaimana cara mengirimkan naskah.
Cara Mengirim Naskah Ke Penerbit dan Hal Yang Harus Diperhatikan. 

Diterbitkan oleh penerbit tentu merupakan hal yang paling diinginkan bagi para penulis. Sebelum Anda mengirimkan naskah ke penerbit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan: 
• Siapkan naskah yang Rapi 
• Pilih Penerbit yang sesuai dengan jenis naskah Anda.
• Perhatikan tata cara pengiriman dan ketentuan mengirim naskah ke penerbit yang bersangkutan. Misal, ada penerbit yang hanya menerima naskah dalam bentuk cetak, ada pula penerbit yang menerima naskah dalam bentuk file lewat email. Dalam ketentuan pun biasanya penerbit berbeda-beda. Misalkan untuk penerbit tertentu mensyaratkan naskah 10-15 halaman, kemudian ketentuan margin, dan ketentuan lain sebagainya. 
• Kirimkan naskah beserta sinopsis dan biodata penulis. Jika perlu kirim pula proposal untuk meyakinkan penerbit yang bersangkutan.

Menurut  Sri Sugiastuti tips menulis dan cara menerbitkan buku adakah sebagai berikut;
1. Tips Menjadi Penulis. Banyak membaca. Penulis membutuhkan ide atau gagasan, dan ide atau gagasan itu banyak kita dapatkan dari membaca. Mencoba menulis. Tuliskan saja apa yang ingin Anda tuliskan, bahkan ketika Anda tidak punya ide sama sekali Anda pun bisa menulis cerita bahwa Anda sedang tidak punya ide. 
2. Tips Disiplin Menulis. Buat kerangka tulisan. Hal ini perlu agar tulisan memiliki arah dan target. Buat target berupa ; Kapan Anda akan menyelesaikan tulisan Anda. Jika perlu buat tabelnya berapa halaman per hari. Fokus pada target yang Anda buat, jangan tergoda oleh godaan-godaan yang membuat Anda menunda menyelesaikan tulisan Anda.
3. Tips Memilih Judul yang Menarik. Sesuaikan dengan tema tulisan. Sebelum membuat judul yang menarik, buatlah judul tersebut sesuai dengan tema tulisan, atau memilik konsep terhadap isi tulisan. Buat judul dengan kata yang mudah diingat. Judul haruslah mudah diingat. Buat orang penasaran. Karena Judul yang mampu membuat orang penasaran untuk membacanya biasanya cukup menarik orang untuk membeli buku tersebut.
4. Tips Mencari Ide. Bacalah sebanyak mungkin buku. Dengan membaca akan membantu menemukan ide. Lakukan juga refreshing dan pergi ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi untuk merefresh otak Anda dari rutinitas. Siapa tau Anda mendapatkan ide Tulis apa yang bisa Anda tulis. Cari referensi dari berbagai media. Anda juga bisa mencari ide dari media, apalagi saat ini teknologi informasi sudah sedemikian pesatnya. Anda bisa mencari di internet.Anda juga bisa menggunakan cara ATM (amati, tiru, modifikasi).
5. Tips Menulis Cepat. Pikirkanlah ide tulisan yang akan Anda buat. Lalu segera tuliskan. Anda juga bisa buat kerangka karangan terlebih dahulu agar lebih terarah. Teruslah mengetik berdasarkan ide yang Anda miliki. Jangan lihat ke belakang apa yang telah Anda ketik. Abaikan jika ada yang salah baik dari segi struktur bahasa maupun ide.
6. Tips Memenangkan Lomba. Pastikan Anda memahami dan melaksanakan aturan dan syarat-syarat lomba. Anda bisa cari beberapa referensi yang berkaitan dengan tema lomba tersebut. Setelah Anda selesai menulis, baca ulang beberapa kali. Perbaiki yang salah atau yang kurang enak dibaca. Anda juga bisa meminta penilaian teman atau saudara. Setelah selesai mengirimkan naskah, berdoalah. Jika Anda gagal, evaluasilah. Dan teruslah mencoba. Karena setiap orang yang berhasil sesungguhnya telah mengalami setumpuk kegagalan.
7. Langkah-langkah Menulis Buku.  Tentukan apa jenis buku yang Anda buat. Apakah berupa novel, esai, ilmu pengetahuan, kumpulan cerpen atau apa. Tentukan Tema misalkan Anda telah menentukan jenis buku yang Anda akan tulis. Misalkan Anda ingin menulis Novel. Setelah itu Anda tentukan Tema novel tersebut apa. Apakah temanya romantik, inspiratif, ilmiah, atau apa? Buat kerangka buku. Jika Anda memilih novel, tentukan kerangka ceritanya seperti apa. Hal ini bisa Anda tulis atau cukup Anda pikirkan.
8. Tips dan Cara Mengirim Tulisan ke Media. Buat tulisan yang menarik. Pilih tulisan yang sesuai temanya dengan waktu aktual dan banyak dibutuhkan. Sesuaikan dengan media masa yang Anda kirimkan. Jangan kirimkan ke banyak media masa sekaligus ya. 
9. Membuat Pembaca Penasaran. Kalau kamu nonton acara news atau talkshow, coba perhatikan saat hendak jeda iklan. Sebelum iklan, pembawa acara biasanya melontarkan pertanyaan terlebih dahulu pada narasumber yang belum sempat dijawab narasumber. Tujuannya apa? Agar penonton penasaran dan tak pindah chanel. Dalam dunia buku, pembaca mungkin juga akan berhenti membaca sebuah buku ketika ia merasa bosan pada bab-bab tertentu.
10. Manfaatkan Mengikuti Even-even. Ini akan mengasah otak untuk mencari ide. Melatih disiplin menulis dan memperbanyak pengalaman menulis. Mengenal penulis-penulis lain dan memungkinkan mendapatkan hadiah. 
11. Cara Mengirim Naskah Ke Penerbit dan Hal Yang Harus Diperhatikan. Siapkan naskah yang sudah rapi. Pilih Penerbit yang Sesuai dengan jenis naskah yang kita miliki. Perhatikan tata cara pengiriman dan ketentuannya. Misal, ada penerbit yang hanya menerima naskah dalam bentuk cetak, ada pula penerbit yang menerima naskah dalam bentuk file lewat email. Kirimkan naskah beserta sinopsis dan biodata penulis. Jangan mengirim naskah ke beberapa Penerbit Sekaligus. 
12. Hal Yang dipertimbangkan Penerbit dalam Menerima Naskah, adanya kesesuaian dengan penerbit. Misalkan, penerbit yang menerbitkan naskah Islami tentu akan menolak naskah yang tidak sesuai. Kualitas naskah tentu menjadi faktor terbesar dalam penilaian.
13. Waktu yang  Tepat untuk Menulis. Biasanya saat senggang atau sedang menunggu. Bisa juga malam hari sebelum tidur. Sebagian ada juga yang pada pagi hari setelah subuh. Anda pun bisa memanfaatkan waktu tenang untuk menulis. Apalagi kondisi masih fresh. Saat ada ide karena ini yang paling penting.  
14. Banyak Cara Menerbitkan Buku dan Jadi Penulis. Banyak orang yang ingin jadi penulis sukses. Penulis besar pun berjuang untuk menerbitkan bukunya. Sebagai contoh misalnya, J.K Rowling dengan karyanya yaitu Harry Potter, ternyata awalnya tak mudah untuk menerbitkan naskah yang ia tulis. Naskah tersebut sempat ditolak 12 penerbit sebelum akhirnya diterbitkan dan sukses menjadi buku paling laris yang membuatnya kaya raya.
15. Di Belakang Buku. Setelah calon pembaca melihat judul dan cover, mereka akan mencari informasi tentang buku yang membuat mereka mulai tertarik. Setelah melihat bagian depan, mereka akan melihat bagian belakang. Biasanya di bagian belakang ada sinopsis tentang buku tersebut untuk menginformasikan calon pembaca tentang isi buku itu. 
16. Yang Perlu dilakukan Penulis Setelah Bukunya Terbit. Ini sangat penting. Penulis harus membantu mempromosikan bukunya karena tidak ada jaminan bahwa buku tersebut laris di pasaran. Perbaiki naskah buku tersebut jika ada kritik dari pembaca. agar di cetakan berikutnya bukunya lebih baik lagi. Terus berkarya walaupun namanya telah melambung dan telah mendapatkan royalti yang melimpah sekalipun. 
17. Jalan untuk Jadi Penulis Sukses. Mungkin ada di antara Anda yang telah menulis selama bertahun-tahun, tapi naskah Anda selalu ditolak penerbit. Jangan buru-buru membuang naskah Anda, karena penulis sukses pun awalnya mengalami penolakan. J.K Rowling pun awalnya naskahnya ditolak 12 kali, begitu pun penulis lainnya. Naskah ditolak, Anda setidaknya punya 2 pilihan: mau terus berjuang, atau berhenti.
Jika terus berjuang, akan ada 2 pilihan lagi: mau terus mengirimkan ke penerbit mayor, atau diterbitkan secara self publishing. Mereka mampu menjual karyanya tanpa melalui toko buku konvensional. Di sisi lain, banyak juga penulis Indonesia yang awalnya menerbitkan buku secara indie/self publishing, lalu kemudian karena karyanya potensial, akhirnya diterbitkan oleh penerbit besar dan laris. 
Jadi, sebenarnya ada banyak jalan untuk menjadi penulis sukses. Yang terpenting adalah teruslah melangkah dan jangan berhenti. Jadikan menulis sebagai kebutuhan bukan kewajiban Di penghujung acara kesimpulan dari Ibu Dra.Sri Sugiastuti, M.Pd bahwa menulis itu adalah suatu keterampilan, bukan bakat. Jadi latihlah, tulislah berbagai ide yang berserak di sekitar kita. Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup. Membaca yang selektif dengan kacamata yang utuh.
Beristiqamahlah dalam menulis. Biarkan tulisan menemui takdirnya. Jangan risau, tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas. Menulislah apa yang disukai dan dikuasai.
Alhamdulillah dari perkuliahan yang ketiga ini kita semakin semangat untuk terus belajar dan belajar untuk menulis. Kita harus berlatih menulis dan terus mengupgrade diri. Kita tidak boleh takut apa yang akan terjadi tentang tulisan kita. Kendala dalam menulis dan menerbitkan buku pasti ada, tapi semoga kita dapat melalui semua prosesnya dengan indah. Aamiin.

Bu kanjeng motivator hebat,,, menurut dia kiat sukses menerbitkan karya tulis adalah 
Kesadaran  punya potensi diri silahturahmi  dan senang berteman.

Jadi walaupun terlambat dia ingin mewujudkan mimpinya  yg tertunda.

Saat ada kesempatan kuliah S2 setelah jeda 20 tahun tanpa prestasi akhirnya dia ambil.
Apalagi sejak th 2009 saya dalam 1 komunitas dgn omjay di Kompasiana. Sejak itulah tdk menyia nyiakan kesempatan untuk menulis.


Bagaimana membangkitkan dan memelihara semangat dalam menulis pemula, biar tidak putus nyambung dalam berkarya.
Bu Kanjeng menjelaskan yang penting suka  dulu, lalu jadikan gaya hidup, kalau belum nulis seperti ada yg kurang.

Menurut Sri rahasia khusus sehingga sukses menulis. Adalah banyak ide yg bisa dikembangkan jadi tulisan.
Banyak membaca..mengamati dan menjadi pendengar yang baik dari banyak pihak. Jangan lupa pakai kaca mata 5 dimensi supaya tidak gagal fokus saat membaca big data.

Motivasi awal yg membuatnya menulis dalam waktu 6 minggu berhasil menulis sebuah buku adalah punya target dan referensi dilengkapi

Menurutnya waktu yg tepat untuk menulis krn kesibukan rumah tangga yang notabene pekerjaan itu lumayan banyak adalah 
manejen waktu harus diatur dan bagi bagi tugas. Harus punya me time dalam sehari atau saat menunggu atau jeda bisa curi waktu  yang penting niat.



Sedangkan trik-triknya dalam penulisan kata atau kalimat dalam sebuah paragraf agar mudah dipahami oleh sipembaca adalah 
Upayakan seperi ngobrol  saja supaya pesan kita masuk. Tentunya ada pembuka isi dan penutup.

Tulisan dan bahasa yang digunakan si penulis,  biasanya lebih ke karakter tulisan biasanya  dapat dilihat dari apa yg  sudah dibaca.Tentang bahasa kalau jam terbang menulisnya sudah banyak pasti muncul ciri khasnya.

Jika ditolak penerbit  mayor jika terus berjuang, akan ada 2 pilihan lagi: mau terus mengirimkan ke penerbit mayor, atau diterbitkan secara self publishing. Mereka mampu menjual karyanya tanpa melalui toko buku konvensional. Di sisi lain, banyak juga penulis Indonesia yang awalnya menerbitkan buku secara indie/self publishing, lalu kemudian karena karyanya potensial, akhirnya diterbitkan oleh penerbit besar dan laris. 

Jadi, sebenarnya ada banyak jalan untuk menjadi penulis sukses. Yang terpenting adalah teruslah melangkah dan jangan berhenti. Jadikan menulis sebagai kebutuhan bukan kewajiban.

Penutup q
Menulis itu adalah suatu keterampilan, bukan bakat. Jadi latihlah, tulislah berbagai ide yang berserak di sekitar kita. Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup. Membaca yang selektif dengan kacamata yang utuh.
Beristiqamahlah dalam menulis. Biarkan tulisan menemui takdirnya. Jangan risau, tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas. Menulislah apa yang disukai dan dikuasai.

Alhamdulillah dari perkuliahan  ini semakin semangat untuk terus belajar dan belajar untuk menulis. Kita harus berlatih menulis dan terus mengupgrade diri. Kita tidak boleh takut apa yang akan terjadi tentang tulisan kita. Kendala dalam menulis dan menerbitkan buku pasti ada, tapi semoga kita dapat melalui semua prosesnya dengan indah. Aamiin.


Magetan,  20 Oktober  2020