Jumat, 25 September 2020

Rezekiku dipagi ini

Sumber ilustrasi: dokumen pribadi 


Pagi pagi pukul  05.30. Istriku dari kebun membawa sebuah pepaya Thailand dan sayur kelor.  "Alhamdulillah  setiap hari Allah  telah memberi rezeki kepada kita, setiap hari selalu ada pepaya yang matang."kata istriku sambil  masuk rumah dengan perasaan senang. Lebih lebih dipagi ini kami sekeluarga  juga diberi  sehat.

Semoga pembaca semua juga begitu,  diberi sehat  diberikan  rezeki yang banyak dan barokah.

"Alhamdulillah " responku  Mengamini rasa syukurnya.
"Minta  tolong ambilkan lele ya mas!".
"Iya." jawabku seraya menutup  Alquran  yang aku baca pagi ini. 

Sumber ilustrasi: dokumen pribadi 

Di sebelah rumahku  ada budikdamber  , budi daya ikan dalam ember,  ada 2 ember besar isi 100 ikan lele. Ikan ini kami panen  kapan saja kami suka.  Ini adalah kulkas hidup , segar hemat, tidak bayar daya listrik.

Kemudian juga ada kebun kecil  dengan ditanami sayuran; ada kangkung, ada sawi, ada lombok, ada pepaya Jepang, ada jahe merah, ada sereh. Semuanya  membantu  memenuhi  kebutuhan  sayur harian keluarga. 

Semuanya  kami syukuri,  bagaimana dengan rezeki yang diberikan ke pembaca semuanya. Saya yakin  tidak beda jauh dengan saya. Dengan mensyukuri  nikmat  yang diberikan ke kita,  maka Allah  akan menambah nikmat itu. 

La insyakartum  la azjidanakum  wala  inkafartum  inna adzabi  la syadid. 

Apabila engkau mensyukuri  nikamat  yang kuberikan kepadamu  maka Allah akan menambah nikamat  itu,  apabila  tidak  maka adzabku  maha pedih. 

Kurang lebih artinya seperti  itu. Dalam hal ini hamba yang memahami diri  adalah hamba yang banyak bersyukur,  bukan yang banyak mengeluh dan  meratapi  nasib.

Apabila nikmat  yang diberikan  lebih dari itu  maka syukurnya  harus lebih. Yakinlah Allah akan menambah nikmatnya. 

Kita tidak mampu menghitung  nikmat  Allah di pagi ini.  Banyak sekali,  tapi kadang  kita  tidak merasa.  Wah jangan begitu donk  tidak baik.  Itu namanya kufur nikmat,  bukan tabiat  orang beriman. 

Magetan, 26 September  2020.





3 komentar:

  1. Allah..menuli takdir seseorang 50.000 tahun sebelum manusia lahir. Miskin bukan berarti dihinakan kayapun buksn berarti dimuliakan. Letak kemuliaan seseorang tergantumg Iman dan.Amal sholih. Dengan membaca blok ini sungguh bagus utk dijadikan suri tauladan tetaplah dlm kesyukuran atas nikmat yg Allah limpahkan pd kita. Syukuri yg sedikit Allah akan menambah nikmat yg banyak d barokah. Dan tetap Konaah yaitu merasa cukup baginya apa yg kenjadi porsi kita. Ok sahabat terima kasih karyanya selalu sy dukung tetap semangat sehat dan good luck..

    BalasHapus
  2. terima kasih .bak Niken, dari caranya komen sebenarnya punya passion menulis deh

    BalasHapus