Minggu, 13 Februari 2022

Dingin⁴l

Saat ini saya antri swab antigen di puskesmas  Sukomoro. Saya duduk di ruang tengah  menghadap Utara. Banyak pasien  lain yang berada di depanku.  

Aku memakai masker ketat, karena ikut protokol  kesehatan.   Saya tidak berbicara dengan pasien  lain karena keadaan. Bukan karena egoisme  yang berkembang  akhir ini.

Kebetulan  bersama istri  yang besuk  juga  akan loka karya guru  penggerak.  Dari pada diam saja lebih baik  saya menulis  seadanya.  

Dibelakang  saya ada pasien  yang bicaranya  keras  banget,  sampe  istriku  menoleh. Semua pasien  butuh ketenangan,  suasana yang  diam.  

Istriku dipanggil  duluan,  akarena antrinya  lebih dulu.  Bentar lagi  saya, karena bath  akan  disediakan di lubang hidung saya. Agak sakit,  tapi di tahan.  

Semoga hasilnya negatif.  Biasanya  mbak Indi  yang memeriksa,  perawat senior  yang baik hati,  sabar pada pasien  dan memberikan  pelayanan  terbaiknya.

Setiap bulan saya seperti ini  , ikut  swab antigen,  karena merupakan persyaratan  loka karya yang harus dipenuhi.  

Samapai  pukul 09.30 hangatnya  matahari belum kami rasakan,  seperti  Pojoksari  tahun 1970. Dingin,  Dingin sekali.

"Suparno  Pojoksari" suara dari speaker  yang tidak keras itu menghentikan jari tanganku  yang sedang menari nari  diatas keypad. 

Saya menghampiri sumber suara itu, kemudian  diadakan pendataan  dan saya diberi  2 lembar kertas  untu  diserahkan  di Laboratorium.  





Sabtu, 12 Februari 2022

Omong tok

Tulisan saya ini terinspirasi  dari diskusi di grup wa. Seorang  teman pingin menikah lagi.

"Sampeyan apa mau nikah lagi kang?"
"Nek istri merestui, Gusti ngijabahi Kang."
"Kari niate kuwi, tonggoku ke enek sing nikah lagi, awalnya ya rebyek saja  tapi setelah dibuatkan rumah sendiri sendiri yo jadi akur."

Anggota grup yang perempuan diam saja,mungkin malu  mau komentar.  Atau dalam hati mengatakan,  "alah gombal paling wanine omong tok". Sambil mesem  sinis. 

Saya sendiri ya tidak komentar,  tapi ya ikut  diskusi dalam hati.  "Omong tok".
Memang menikah itu baik, sunah rosul  tapi tidak semua yang baik itu baik untuk  dilakukan.

Kalau kita  berpikir sekilas, kita akan mengatakan  semua kebaikan itu baik di lakukan. Kita tidak ragu ragu lagi. Pokoknya semua kebaikan itu  baik  dilakukan.
Tadinya saya juga berpikir seperti  itu.

Ternyata  tidak demikian. Tidak semua kebaikan  itu baik dilakukan. Atau dilakukannya  tidak sekarang,  tetapi menunggu "timingnya" tepat.

Contohnya  seperti  ini,  seorang  anak  berumur  17 tahun  pingin menikah . Menikah itu  baik,  sunah rosul. Akan tetapi  lebih baik  sekolah dulu  hingga lulus baru menikah.

Sudah punya istri satu,  pingin menikah lagi,  walaupun menikah itu  ibadah, baik, sunah.  Tapi tidak baik kalau dilakukan  oleh orang-orang  umum  seperti  kita. Nanti banyak mudhorotnya,  keluarga sering bertengkar,  dan sebagainya.

Masih banyak  ibadah lain  yang bisa kita lakukan  dan berpahala  besar. 

Semoga keinginan  anda itu  nanti akan dapat terpenuhi  di surga  saja. Menikah dengan bidadari,  "pitung puluh punjul siji".

"Wah po kuat ngatasi?"
"Kuat sekali." Kata Pak Kyai."

Jadi, sungguhan ini  tidak "omong tok."  Hehe 

Magetan,  12 Februari  2022


Selasa, 08 Februari 2022

Akhlaq baik

Orang yang akhlaqnya tidak baik, doanya tidak makbul. Jadi agar doanya  makbul akhlaqnya  harus baik. Itu yang disampaikan KH. Uzairon dalam pengajiannya.

Baik tidaknya akhlak  seseorang  bisa diuji dengan 4 hal ;
1. Saat dia disakiti.
2. Saat dia safar
3. Saat dia makomi
4. Saat dia sakit. 

Saat dia disakiti  kok masih  baik kepada yang menyakiti  itu memang betul-betul  akhlaknya  baik. 

Kalau kita baik kepada si dia. Si dia baik  kepada kita  itu biasa.  Kalau kita baik pada si Dia, si Dia tidak baik  kepada kita  itu gila namanya.  Tidak mengerti  kebaikan orang lain. Tidak tahu berterima kasih. Tidak tahu balas budi.

Yang kedua saat safar,  perjalanan.  Kalau saat safar  dia baik, akhlaqnya  memang baik. Sholatnya tertib  5 waktu.   Atau Dia bisa "menjamaknya". Adabnya safar dipenuhi.

Ada orang itu  yang jalan saja seharian. Meniti jalan menapaki  bumi yang terhampar panjang sejauh mata memandang .  Sepintas sebagian  orang mengira orang gila. Pakaiannya lusuh,  pake caping dan tongkat untuk  menyangga  tubuhnya.  Dari lelah  , haus dan lapar. Dia tidak meminta  minta.  

Dia memungut  di jalan  sesuatu  yang dibuang  orang,  untuk  dimanfaatkan  kembali untuk  menyambung hidupnya. 

Mulutnya berkomat kamit melafadzkan bacaan dzikir hatinya ingat  dan dekat sekali  dengan sang pencipta,  tidak menutup  kemumgkinan  diantara  mereka adalah waliyulloh. Kalau  ketemu  Dia, tolonglah apa yang bisa kamu lakukan.

Makomi,  saat dia berada dalam suatu  tempat  dimana Dia tinggal.  Kalau orang banyak mengatakan  baik, memang benar akhlaknya adalah  baik. Dan begitu sebaliknya.  

Kemudian yang ke empat adalah saat dia  sakit. Saat sakit Dia masih sabar,  memenuhi kewajiban syariatnya. Menerima akan takdir  keputusan Allah. Tidak mengeluh dengan sakitnya.  Akan tetapi  benar-benar  iklas karena Allah. 

Kalau  keempat  empatnya  lulus,  maka benar-benar  baik akhlaqnya.  Yang demikian itu  orang yang doanya makbul. 

Itu antara  lain yang disampaikan  KH. Uzairon dalam pengajiannya. Perlu saya tulis,  untuk  menjadi pelajaran  bagi saya dan pembaca  yang suka.

Ilmunya  luas,  dalam  dan berbobot.  Beruntung  bagi siapa yang mengamalkannya  dan lebih beruntung  bagi siapa  yang menyampaikan kepada orang lain.  

Kebaikan itu perlu di tulis  , tapi kadang tidak semuanya perlu dilakukan,  dan lebih baik lagi jika disampaikan  kepada  orang lain.

Kalimat  terakhir  ini mungkin  membuat  pembaca tanda tanya, atau protes.  Silahkan didiskusikan  dalam kolom komentar.

Semoga pembaca semua sehat ,  Allah  menganugerahi  berupa ilmu dan hikmah. Agar hidup kita barokah. 
Dan Juga semoga kita semua dimasukkan golongan orang-orang beraklaq baik .

Magetan,  8 Februari  2022





Sabtu, 05 Februari 2022

Majelis taman Suwargo

Ati resik laku becik, nggayuh ridho Allah. 

"Rosululloh pernah sholat dalam satu rokaat 5 juz, saking nikmatnya ketemu Alloh. Jadi bisa bertemu Allah itu adalah nikmat yang besar  kelak ketika di surgaNya." Itu antara lain yang disampaikan Ustadzah  Dra. Siti Zulaika,  M. Ag.

Saya melihat  pengajian beliau  pertama  kali tahun 94 di desa Klagen, 28 tahun yang lalu, tapi tetap saja cantik, suaranya lembut,  enak didengar.

Pernah istri saya di terminal Maospati   dibuntuti seseorang diajak naik ke mobilnya,  dikiranya Bu Ustadzah kondang itu. Tapi istri saya berulang  kali menyampaikan bahwa saya Siti  Nurhasanah,  bukan bu Siti Zulaikah. Memang mirip,  hehe. 

Hari ini beliau ngaji di Pojoksari,  desa kelahiranku,  di Masjid  di mana dulu saya belajar ngaji, tidur,  bermain di situ.

"Kita masih merasa sholat menjadi beban,  karena ruhhnya lagi sakit, lanjut  Ustadzah  yang juga guru PAI  SMP3 Magetan  itu.

Pojoksari  mengadakan pengajian dalam rangka menyehatkan ruhaniyahnya.  Supaya kalau sholat itu ada rasanya.  Kita ini  makan kalau badan kita tidak sehat, makan itu tak ada rasanya.
Disamping menyehatkan  ruh, pengajian ini juga menjadi sarana silaturahmi, ajang kerukunan semua warga Pojoksari yang senang datang ke pengajian. Hatinya tenteram, damai dan bahagia.  Datang  juga warga  dari desa bulu yang bersebelahan dengan desa Pojoksari.  

Tema pengajian hari ini mengulas tentang  ayat Kursi. 

Dari Abu Umamah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: “Barang siapa membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat wajib, maka tidak ada yang menahannya untuk masuk surga melainkan kematian." (HR. An Nasâi)

Allah  bercerita mengenai  dzatnya di dalam ayat Kursi. 

Bacaan Ayat Kursi atau surat Al Baqarah ayat 255 yaitu sebagai berikut:

ٱلله لآ إله إلا هو ٱلحى ٱلقيوم لا تأخذه سنة ولا نوم له ما فى ٱلسموت وما فى ٱلأرض من ذا ٱلذى يشفع عنده إلا بإذنه يعلم ما بين أيديهم وما خلفهم ولا يحيطون بشىء من علمه إلا بما شآء وسع كرسيه ٱلسموت وٱلأرض لَا ا لْعَلِىُّ لْعَظِيمُ.

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang mengamati-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa menjaga keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al Baqoroh: 255)

ٱلله لآ إله إلا هو ٱلحى ٱلقيوم

Tidak ada ilah  yang kita abdii kecuali Allah. 
Kita  mengabdi, kita menghamba Allah, kita budaknya Allah,  kita ini setinggi apapun pangkatnya  adalah budaknya Allah. 

"Kita sering ketipu,  nyambut gawe  ra karun karuan  gae nyenengne anak, nyenengne bojo."

Harusnya inna sholati  wanusuki  wamahyaya  wamamati  lillahi robbil alamin.

Kalau dapat  ilmu itu dipraktekkan,  diamalkan  agar ada berkahnya ilmu. 

Kalau sedang membaca subhanalloh,  kitab renungkan Allah itu Maha suci, tidak pernah salah, tidak pernah keliru  dalam menempatkan hambanya pada posisi sekarang.  Enak atau tidak enak.

Alhamdulillah,  kalau kita membaca  itu dirasakan,  ya Allah dulu aku kena  kovid  tidak jadi mati.  Keluargaku tidak ketularan.

Allahu  akbar,  ya Allah  engkau maha besar, engkau  membersamaiku. Kita yakin  Allah menolong kita. 

Kalau mau tidur  baca doa tidur,  bismika Allahuma  ahya  wa  bismika aamuut. 

"Orang itu kalau  diberi masalah  itu diberi  surat cinta oleh Allah.  Istri  diambil orang, usaha bangkrut,  anak beling. Kalau punya  masalah kita  dekat Allah. Kita  diingatkan Allah.  Biar kita istighfar,  nangis,  tahajut. 

Bu Siti  punya pengalaman  ditipu orang  dengan bisnis umroh   milyaran rupiah. Tapi semuanya diselesaikan Allah dengan baik. Beliau menangis,  merendahkan diri dan memohon kepada Allah, tidak kepada makhluk.

Bu Zukaika  walaupun  kadang mengkritik, jamaah,  tapi tidak menjadikan  jamaah sakit hati atau bagaimna.  Suaranya jernih  , merdu,  walaupun  sudah  berusia  50 tahun ke atas  tapi masih saja tampak cantik.  Sehingga  jamaah senang mendengarkan  pengajian yang diberikan.  

Allah tidak ngantuk  tidak tidur,  
Orang ngantuk  itu karena capek. Allah tidak pernah capek. Allh itu boten sore, artinya mengawasi terus.  

Orang itu  kalau merasa diawasi  Allah  maka akan beribadah dengan baik, malu berbuat tidak baik,  akhirnya  jadi insan.

Milik Allah lah semua yang ada di langit  dan di bumi.  Kita itu hanya dititipi. Semakin dunia melekat ke kita  semakin  setres  kita takut  kehilangan.  

Mahkota yang dikenakan seorang  hamba di surga,  satu permatanya lebih terang  dari pada cahaya  Matahari. 

Satu hal yang berbeda di pengajian ini, jamaah  dikasih snek, kemudian pulang disilahkan mengambil belanjaan yang disajikan dalam "warung gotong royong"
 
Hebatnya lagi walaupun  jamaahnya sangat banyak, tapi tidak habis.  

"Kenapa kamu tidak mengambil", tanyaku pada istriku yang mirip bu Siti Zulaika( baca: ge er ).
"Biar diambil  yang lain" , jawabnya singkat. 

Terimakasih bu Zulaika  pengajiannya  bagus banget. Semoga bisa ngaji lagi di tempat ini. Untuk sahabatku pembaca semua ,  silahkan datang di pengajian ini, jangan lupa  Ahad Pon

Magetan,  6 Februari  2022




Sinahu bareng

Ingat ketika masih kecil, kadang saya sinahu bareng, atau belajar  kelompok. Saya datang ke rumah mereka, mereka datang ke rumah saya. 

Saya masuk ke kamarnya,  belajar bersama. Saat itu  rumahku belum ada lampu listrik. Saya pake lampu teplok. Ibunya baik, saya dikasih makan atau jajan.

Sudah tua begini masih saja saya sinahu bareng. 

Jumat, 04 Februari 2022

Orang berpangkat

Cuaca pagi ini kurang bersahabat,  hujan rintik-rintik menjadi cobaan bagi burung- burung untuk  terbang mencari rizki atau tetap tinggal di sarangnya.

Namun tidak demikian  untuk  saya dan juga teman-temanku yang lain. Tetap ngantor  di jam yang sama dengan kemarin. 

Sambil berangkat  sekolah saya mendengarkan  radio. Isinya pengajian KH. Uzairon dari Temboro. 

"Besuk orang di akhirat  itu pangkatnya  tergantung  seberapa sregep amal ketika di dunia ini." Terang Kyai.

Di dunia ini orang kaya itu adalah orang yang sregep  bekerja. Bekerja keras.  Tidak masuk  akal kalau pingin kaya nggak mau kerja. Nggak mau sekolah,  nggak mau jadi orang pandai.

Kadang orang itu ada yang hidupnya  santai saja, "besuk waktunya kaya lak kaya".
Tidak bisa seperti  itu. 

Jadi rumusnya  kalau pingin kaya ya sregep kerja  dan pintar.  Kalau ingin pangkat  tinggi di akhirat  ya sregep amal.

Amalan seseorang  itu sangat di pengaruh oleh akhlak. Orang yang  paling baik akhlaqnya  adalah Rosuululloh.  

Beliau kadang diajak jalan-jalan oleh anak kecil. Tangannya dituntun diajak jalan, masuk gang di Madinah. Beliau tidak marah, tidak jengkel. Kadang diajak  bicara dengan budak. Orang yang pangkatnya  paling rendah.  Berbicara  lama sekali. Beliau  sabar. Itulah sebagian akhlak  beliau.

Dengan akhlak  yang  baik  seseorang  24 jam akan mengisi  dengan amal. Tidur dengan adab, makan dengan adab, bergaul  dengan orang  tua dengan adab, bergaul  dengan anak kecil  dengan adab. Bekerja dengan adab. Waktu senggangnya diisi dzikir,  istiqwar  dan lain-lain. 

Orang yang cerdas  itu menurut  Rosuululloh,  kata KH. Uzairon  adalah orang yang memaksa dirinya untuk  berbuat  amal. Untuk  persiapan  akhirat.

Semoga kita semua mendapatkan  pangkat  yang baik di dunia  dan juga di akhirat.

Kalau tidak bisa di dunia,  jangan sampai di akhirat tidak mendapatkan. Akan rugi kedua  duanya. Begitu juga sebaliknya, di dunia kita orang berpangkat  tapi di akhirat tidak.

Di meja makan saya, kadang  penuh  dengan  makanan  yang enak- enak , saya yakin pembaca juga begitu,  entah itu  pemberian tetangga,  saudara  atau istri sendiri  yang sengaja menyiapkan.  

Saya berdoa,  "ya Allah janganlah sekarang  ini saya bisa makan lezat-lezat, berlebih - lebih,  tapi kelak  di akhirat  saya kelaparan."

Artinya,  saya berdoa  semoga di akhirat  kelak juga diberi rezki  yang banyak.

Semoga pembaca semuanya  juga begitu,  diberi  rizki  yang banyak dan berkah di dunia dan di akhirat.  Diberikan  kedudukan atau pangkat  yang baik,  di dunia  dan di akhirat. 

Tuliskan aamiin di kolom komentar  jika itu doa anda juga. 


Magetan,  5 Februari  2022








Kamis, 03 Februari 2022

Ikon sekolah (2)

SMPN  2 Karangrejo  sebagai sekolah adiwiyata yang maju ditingkat  provinsi memiliki  ikon tanaman juga, yaitu pohon kelor.  Kelor (  Moringa oleifera)   dipercaya menyembuhkan berbagai  macam penyakit. 

Antara  lain, menurunkan kadar  gula, sakit jantung, kolesterol  dll. Daun kelor juga memiliki sifat antijamur, antivirus, antidepresan, dan anti-inflamasi.

DI SMP 2 banyak tanaman  obat di sekitar  pohon kelor  itu antara lain, ada jahe merah, kencur,  puyang, temulawak, kunir,  bidara , Kayu putih, daun salam, suruh, pandan, sambiloto, sereh dan lain-lain. 
Ada juga tanaman porang,  tanaman ini membuat  masyarakat  Madiun meningkat  taraf perekonomiannya,  bahkan banyak diantara  mereka  menjadi jutawan.

Saya ingin menambahkan juga tanaman anggur  menghiasi  dan "memaniskan" SMP2 Karangrejo. Siapa saja mulai dari anak-anak  hingga orang dewasa  menyukai tanaman ini. 

Mengandung vitamin C yang menyegarkan tubuh  kita. Vitamin C juga menjaga stamina tubuh kita agar tak mudah terserang  penyakit.  

Berbagai macam tanaman ini bisa menjadi tempat  studi anak-anak  mengenai tanaman  obat. Pengalaman  demikian ini seringkali  membantu  anak-anak  ketika kelak dewasa.  

Saya punya pengalaman  pribadi,  ketika  anak saya sakit  panas,  saya parutkan kunir  , diambil  airnya  dan dikasih madu asli.  Alhamdulillah  panasnya sembuh.

Jadi dalam kehidupan  keluarga  ketika mengalami sakit ringan bisa diatasi sendiri.  Tidak perlu sedikit- sedikit  di bawa ke dokter.  Tidak perlu ke apotik,  karena di sekitar rumah sudah ada  apotik  hidup.

Di Esperoka, kelor dibuat teh.  1,5  sendok  teh daun kelor  dikonsumsi selama 3 bulan dipercaya dapat  menurunkan kadar  gula darah.

Kecuali  itu daun kelor  juga dapat menyembuhkan  gangguan ginjal. Tentang  hebatnya  tanaman ini  sudah tidak diragukan lagi,  akhirnya  dijadikan obat herbal.

Tgl 27 Januari 2022  kemarin kami ikut  pameran  Gebyar  literasi duta baca Indonesia, sekolah kami menyajikan  minuman teh daun kelor  dan teh daun bidara. Sudah diracik dalam satu termos habis dalam sehari.

Dalam suatu  pameran  memang perlu disajikan sesuatu  yang gratis , bisa dinikmati  langsung  dan bermanfaat. 

Kami juga menyaksikan anak  anak ketika melihat  pentas seni,  juga ikut minum  teh kelor  dan teh bidara  ini.
Kalau anak-anak  milinial saja mau, kenapa tidak kita kembangkan  jenis minuman ini untuk melengkapi sajian dalam keluarga  kita?

Hal ini juga untuk menahan banyaknya minuman instan  yang mengandung bahan pengawet yang sekarang ini  banyak dijual di kantin, atau di toko toko sekitar kita. 

Demi kesehatan  kita masa kini dan masa depan, saya pikir  perlu dan penting kita kembali  kepada makanan dan minuman sehat yang disediakan oleh alam.

Jangan sampai alam bosan melihat tingkah kita   karena kita tidak peduli  kepada mereka. Kita rawat mereka dan mereka akan memberi balasan baik  menyehatkan  untuk  kita.

Magetan,  4 Januari  2022













Ikon sekolah (1)

Pada suatu saat saya ada acara menghadiri  undangan  di Disdikpora, saya menempati deretan bangku depan. Secara kebetulan  di sebelah  kanan saya Bunda Titik Sudarti,  M.Pd. yang saat itu sebagai Kepala sekolah baru  di SMP 1 Magetan.  

Saya ditanya  oleh beliau yang juga istri Bupati ini,  sebenarnya saya sudah tahu banyak tentang beliau. Beliau adalah alumni SMP 1 Maospati,  kakak kelas saya yang juga kakak kandung sahabat saya satu kelas waktu SMP. "branding sekolahnya  apa?". Saat itu  jawaban saya adalah visi misi sekolah, beliau paham  saya kurang paham tentang branding  sekolah. 

Akhirnya  Beliau mencontohkan  branding SMP1 Magetan,  sebagai sekolah  berkebhinekaan global. 

Sebenarnya saya paham apa arti kata branding  itu sendiri  , yaitu merek.  Kalau diterapkan  di sekolah  pengertiannya  menjadi  ciri khas suatu  sekolah , sahingga   begitu disebut  SMP1  Magetan  , orang  tahu, "oo sekolah berkebhinekaan global."

Di SMP 2 Karangrejo , sekokah dimana saya bertugas brandingnga  adalah,  "sekolah santun   inovatif  peduli" yang disingkat  SIP.

Pada kesempatan  ini saya tidak mengulas tentang  branding,  tapi  tentang  ikon. 
Ikon adalah satu hal yang menonjol  dan menjadi andalan yang ada si sekolah itu, bisa berupa  tanaman,  atau kesenian, atau olahraga  , ekstra kulikuler  atau prestasi akademik.

Sekolah A memiliki ikon prestasi akademik namun sekolah B mungkin saja mengandalkan kegiatan ekstra sebagai ciri khas yang menonjol.

Esperoka  ( SMPN 2 Karangrejo) mengangkat  kegiatan  ekstra  sebagai ciri khas yang menonjol  yaitu  drum band. 
Kami ingin  sekolah  ini memiliki  korsik  terbaik,  setidaknya  di sekolah wilayah  timur.  

Selama  masa pandemi  tidak ada kegiatan  ekstra kulikuler. Semua  sekolah se Indonesia  sama. 

Alhamdulillah  sejak  2 Januari  sekolah  diijinkan tatap muka  terbatas  dengan protokoler  kesehatan. 

Kami menyusun  strategi  untuk memulai  kegiatan  ekstra. Salah  satunya drum band. 

Dari daftar pilihan  ekstra  yang ditawarkan  , jumlah anak yang memilih  kegiatan  ini adalah  140 siswa.

Akhirnya  kami tahu,  minat terbesar anak-anak  adalah  di kegiatan  ini. Maka kami kembangkan kegiatan  ini. Kami cari pelatih terbaik  untuk "menukangi" kegiatan ini.
Klik tautan berikut  ini

Saya yakin  17 Agustus  nanti akan dapat  mempersembahkan karya terbaik  untuk  mengiringi  upacara  bendera.