Minggu, 30 Mei 2021

Menanamlah, karena ada keberkahan di sana

Pagi tadi agak santai,  tidak aktivitas  ke luar. Akhirnya  saya  gunakan berkebun  membersihkan  rerumputan disekitar  alpukat.  

Setelah  dibersihkan kemudian  diberi pupuk  kandang. Ada secerah harapan  terbayang  diangan  angan. Besuk  kalau sudah pensiun  akan merawat kebun  ini.  5 tahun yang akan datang  panen alpukat  dan pete.

Karena  ada harapan  itulah  saya rela mencangkul  sampai  bermandikan  keringat. Kemudian minum  habis banyak,  wah sehat  sekali.  Kalau  seminggu sekali  saja bisa seperti  ini  dijamin  badan terasa sehat.

Yu Ni membantuku  mendistribusikan  pupuk  kandang  itu. Hingga  seluruh tanaman  mendapatkan  bagian pupuk  itu.  Luar biasa  tetangga  yang satu  ini   semangat kerjanya  tanpa tanding,  iklas  dan tangguh.

Yu  Ni membantu  saya sudah  sejak  anak  saya  yang kedua  berumur  2 tahun. Jadi sudah 15 tahun. Orangnya jujur,  disiplin dan tanggung jawab. 

Dalam  setengah  hari semua pekerjaan  selesai. Luar biasa.  Puas  rasanya  sudah memenuhi  kebun  dengan tanaman  yang hijau.

Ada satu filosofi  yang penting  kita  camkan  di benak  kita. Menanamlah  agar bisa panen. Dengan menanam  akan ada harapan masa depan yang lebih baik. Tidak usah khawatir  nanti dimakan  burung   dicuri  orang,  di makan tikus dan sebagainya.  Semuanya  itu menjadi sedekah  kita. 
Kalau pohon yang kita tanam tidak berbuah, setidaknya  pasti menghasilkan  oksigin, menyimpan air, yang itu dibutuhkan  semua makluk  hidup. 

Nabi bersabda,

“Seorang muslim yang menanam pohon, menabur benih,lalu pohon/tanaman itu dimakan oleh burung, manusia, dan binatang ternak, maka semua itu menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari)

Betapa menanam pohon adalah amal yang produktif. ‘Amal jāriyah namanya, amal yang terus dicatat sebagai kebaikan meski orangnya duduk sambil minum kopi. 


Tentang pentingnya  menanam bahkan jika hari Qiyamat pun sudah terjadi dan di tangan  memegang  biji untuk  ditanam. Maka tanamlah. Nabi bersabda,

"Jika kiamat sudah terjadi dan kebetulan tangan kalian memegang batang kurma, sekiranya kalian sempat menggali, maka tanamlah ia.” (HR. Bukhari)

Oo iya, kalau  tidak  punya kebun bagaimana? Yah, tanam saja  kebaikan dalam "kebun -kebun" kehidupan. 

Berdasarkan uraian  di atas  maka berbahagialah  dengan menanam karena  ada harapan  di sana  , harapan memanen dan harapan  pahala. Yang jelas  menanam juga perintah  agama yang ada keberkahan  di dalamnya. 


Magetan,  31 Mei 2021

Sumber bacaan

https://www.aswajadewata.com/sabda-menanamlah-walau-besok-hari-kiamat/; 31 Mei 2021; 09.45




Sabtu, 29 Mei 2021

Atur panglamar

Apakah anda memiliki anak laki-laki? Jika iya suatu  saat  akan melamarkan untuknya seorang  gadis pujaan hatinya. 

Saya tadi malam mendapatkan tugas itu,  melamarkan.  Bukan untuk  anak saya tetapi untuk  Mas Bondan  Huda Prabowo , Putra kedua Dimas Sugeng Suratno  yang tinggal di Setren.

Tidak tahu kenapa  saya yang disuruh mewakili  sebagai "sulih  sarira" Dimas Sugeng. Mungkin  Dia tahu  ketika  saya melamarkan  Nak Anton,  putra  Mas Marjono. 

Memang  saya memiliki  kecintaan  pada bahasa dan budaya Jawa yang adiluhung.  
Saya dulu  pernah  belajar  menjadi pamedar sabda bersama mas Marjono,  sehinga  beliau  tahu persis  bagaimana  kemampuan  berbicara  saya di depan  umum  dengan menggunakan  bahasa  Jawa. 

Saya juga menulis buku  Pranata cara saha Pamedharsabda, yang diterbitkan  oleh telaga ilmu  Jakarta.  Buku itu  menceritakan  bagaimana  menjadi MC dan menjadi  Pamedharsabda  yang baik. 

Menurut  saya  jika  anda  mendapatkan  tugas  itu,  maka  persiapkanlah  yang baik   sebab  itu  menunjukkan  seberapa  tinggi peradaban  anda. 

Apa yang saya katakan  tadi malam? Mungkin  bisa menjadi  rujukan bagi anda  bila suatu  saat mendapat  tugas itu. 

Berikut  ini kutipannya;
Assalamu 'alaikum wr.wb.
Innalhamda lillah nastainuhu  wanastaghfiruhu, wanau dubillahi minsyururi  angfusina, wamin syayyiati a'malina,  mayyahdihillahu fala mudilalah wamayyudlilhu  fala hadiyalah.

Ashadu  alah  iraha illalloh  wa asyhadu ana  Muhammadarosuululloh

Allahumma  sholi  ala  sayidina  Muhammad  wa  ala aliihi  wa  ashabihi  ajmain. 

Robisrohli  sodri  wayassirli  amri  wahlul  ukdatam milisani  yafkhohu  kouli. 

Amma  bakdu.

Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.
Para Rawuh kakung putri ingkang kinurmatan.
Bapa   Bambang Iswahyudi dalasan Ibu Ratna Sulistyowati  ingkang minulya.
Minangka purwakaning atur sumongga  kula derekaken  manengku  puja mewah ngunjukaaken raos syukur  wonten ngarsa  dalem Allah  SWT,  awit lumintuning barokah saha rahmat sahingga saget makempal wonten dalemipun Bapak Bambang Iswahyudi.

Nuhoni keparengipun Bapak Sugeng Suratno sekalian Ibu Samilah, ingkang pidalem Setren Kec. Bendo, Kabupaten Magetan, kula minangka sulih sarira , kadhawuhan matur:

Ingkang Sepisan : ngaturaken salam taklim pangabekti saking Bapa Sugeng Suratno sekalian Ibu Samilah dalasan sedaya kulawarga, katur dumateng Bapa  Bambang Iswahyudi sekalian Ibu Ratna Sulityowati sakkulawarga, sinartan pepuji mugi panjenengan tansah winantu ing kawilujengan, pikantuk berkahing Gusti, Allah Ingkang Maha Mirah.

Kaping kalih : awit saking panyuwunipun putra kakung ingkang nomer kalih ingkang kekasih Bagus Bondan Huda Prabowo anggenipun kayungyun dhateng ingkang putra putri panjenengan, ingkang kekasih kusumaning ayu    Ferdina Ristananda, mila Bapa Sugeng sekalian Ibu Samilah kepareng  ambabaraken krenteking manah dhumateng panjenengan.

Ingkang punika , kabekta saking awrating tiyang sepuh, mbok bilih wonten rena ing penggalih panjenengan sak kulawarga, punapa dene sampun tinakdir dening Gusti Allah SWT dados jodhonipun, ..   Mbak FERDINA RISTANANDA, dipun suwun dadoso  jatukraminipun Mas Bondan 

Wasana, panyuwunipun Bapa Sugeng sekalian kala wau, mugi keparenga panjenengan tumunten paring wangsulan utawi ananggapi sarta angimbangi anggenipun sumedya badhe bebesanan .

Mbok bilih cekap semanten anggen kula matur, menawi wonten cicir ceweting atur satemah mboten damel rena ing panggalih, mugi kapendemo wonten bumining  pangapura.

Waalaikum wr.wb. 

Demikian  semoga  bermanfaat. 

Magetan,  30 Mei 2021

Jumat, 28 Mei 2021

Mbah Gathut

sumver ilustrasi : News.detik.com

Saya tidak tahu nama lengkapnya  yang jelas anak-anak  kalau  memanggilnya  mbah Gatut. Beliau  bukan seorang  laki-laki,  tetapi  seorang perempuan  tua yang tinggal bersama cucunya  di rumah sederhana. 

Walaupun  seorang  perempuan  tetapi  tampak  seorang  perempuan  kuat.  Kalau jalan  jlong jlong  langkahnya  panjang.

Dia baik  dengan  anak-anak  kecil,  bahkan saya  dan teman-teman  pernah berkunjung  ke rumahnya dan dikasih  buah jambu. 

Mbah Gatut  diceritakan  seorang janda  yang sakti,  tapi  kesaktiannya  tidak  dugunakan  untuk  kejahatan  seperti  cerita "mbok Rondo Calon Arang"  yang dengan kesaktiannya  digunakan  untuk  "tenung"  orang.  

Sekali lagi  mbah Gatut  tidak. Memang  janda tua  ini  tampak  seperti  perempuan  aneh,  Dia satu satunya  orang  yang memelihara  menthok, unggas  yang makanannya  "precil" atau ikan ikan  kecil  di sungai.  

Satu lagi, Dia menanam  bengkoang  yang sangat  manis.  Tidak  seperti  bengkoang yang kita makan  sekarang  yang dibeli  di pasar  tradisional. 

Anak-anaknya  Mbah Gatut  pergi jauh,  tidak pernah pulang, akhirnya  di usia tua dia mengatakan,  "besuk  tidak ada yang kuat  menempati  tanah  perkarangan ini kecuali  anak keturunanku". 

Entah  bagaimana  ceritanya  akhirnya  tanah  itu  jatuh ketangan keponakannya pak Paijo , tapi  tidak berumur  panjang,  Pak Paijo meninggal, akhirnya  tanah  ini dibeli  Pak Suro,  seorang  petani kaya di desa Bulu.  Istrinya  sakit  sampai  meninggal.  Akhirnya  tanah  ini dijual  ke Pak Pini , pak Pini meninggal  juga   akhirnya  dijual  ke P Beni, dan pak Kyai,  pak Kyai  juga sering sakit.  Pak Beni juga sakit. Saya tidak ingin sesutu terjadi pada kedua orang ini,  yang aku juga sangat  dekat  dengan beliau.

Saya hanya  melihat saja  fakta  kejadian  dan  dalam hati  ingin  membuktikan, benarkah  ucapan mbah Gatut, perempuan  sakti  yang tinggal  di rumah  reyot  di sudut  desa. 

Saya hanya  berdoa  semoga  mbah Gatut  diampuni  dosa-dosanya  dan ditempatkan  di surga-Nya.  

Mungkin  mbah Gatut  hanya  ingin  anak keturunannya saja  yang mewarisi  tanah  itu, agar  tidak  ada yang mengganggu.

Saya mau menyarankan  untuk  tidak  membeli  tanah  itu  tidak berani,  nanti  dikira iri,  atau pamrih  lain, biar  yang membeli  anak  keturunannya mbah Gatut  saja. 

Memang  banyak  aturan tidak tertulis  kalau  membeli  tanah milik  orang jawa, jadi setidaknya  pastikan  status tanah itu  "padang". Baik status  kepemilikannya, historisnya  maupun  status  "mistiknya". 

Tapi  kalau  anda "orang  sakti"  ya  tidak apa-apa. Karena  bisa  mengatasinya  sendiri. 
Semoga  Allah  memberikan  jalan keluar  semuanya.


Magetan,  29 Mei 2021
Mohon maaf  kalau ada kesamaan  nama tokoh  dalam cerita  ini. 






Siwakku hilang lagi

Saya sangat  suka  pada benda ini, namanya siwak. Saya mengenal  benda ini sejak 1990. Benda ini di impor dari Saudi Arabia. 

Siwak atau miswak adalah batang atau ranting dari pohon arak (Salvador persica). Pohon yang termasuk dalam ketegori semak belukar ini banyak ditemui di wilayah Timur Tengah.

Apa Manfaatnya  benda ini?

Manfaat siwak adalah  untuk kesehatan gigi dan mulut. Salah satunya adalah untuk mencegah gigi berlubang. Tak heran jika tradisi bersiwak (membersihkan gigi dengan siwak) masih cukup populer di negara Timur Tengah dan beberapa negara Afrika.

Ada banyak kandungan alami di dalam siwak yang diyakini mampu menjaga kesehatan gigi dan mulut, di antaranya alkaloid, silika, sodium bikarbonat, chloride, dan fluoride. Di samping itu, siwak juga mengandung bahan alami lain, seperti vitamin C, kalsium, sulfur, essential oil, dan tannin.

Kecuali itu bagi orang Muslim benda ini manfaatnya  dipakai  untuk  menggosok gigi  sebelum sholat  atau membaca  Al-Qur’an.  
Orang  yang memakai  siwak kemudian sholat  2 rokaat  maka pahalanya  lebih baik  daripada sholat  70 rokaat.


قال النبي صلى الله عليه وسلم: {رَكْعَتَانِ بِسِوَاكٍ خَيْرٌ مِنْ سَبْعِينَ رَكْعَةً بِغَيْرِ سِوَاكٍ}.

Nabi saw. bersabda, “Dua rakaat dengan bersiwak lebih baik dari pada tujuh puluh rakaat dengan tanpa bersiwak.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ad-Daruquthi dari shahabat Ummu Darda’ dengan sanad Hasan.

Siapa yang oernah shalat  70 brakaat? Saya pikir  berat.  Tetapi  dengan strategi memakai benda ini  maka akan mendapatkan  pahala  lebih baik  dari sholat  70 rakaat. 

Ada lagi yang menjadi  motivasi  bagi saya untuk  memakai  benda ini.

وقال صلى الله عليه وسلم: {تَسَوَّكُوا فإنَّ السِّوَاك مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ}.

Nabi saw. bersabda, “Bersiwaklah kalian, karena sungguh siwak itu mensucikan mulut dan diridhai Tuhan.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ibnu Majah dari shahabat Abu Umamah. 

Memang  bagi  orang-orang  modern  memakai  siwak  kelihatan  aneh.  Tapi kalau  mengetahui  ilmunya  maka sangat  menyukai  benda ini. 

Saya sering kehilangan benda  ini, saya merasa  sedih sekali. "Nah pasti disembunyikan  setan ini," pikir  saya. Memang setan  tidak suka  pada orang yang  memakai  siwak.  Karena  memakai  siwak menyebabkan  diridhoi  Allah. 

Seperti  kemarin siwak  saya hilang,  pada hal tidak punya  cadangan lagi,  akhirnya  tadi sepulang  sekolah  saya mampir  di "kota Madinah"( Temboro ).  Saya beli 5 hanya seharga 35 ribu. Murah  sekali. Tapi  kalau  mau shalat  kehilangan  benda  ini  jadi sedih  rasanya. 

Itulah siwak, benda murah tapi menyebabkan Allah ridho. Bagaimana  tertarik  kan? Pakaialah  agar ibadahnya  lebih bernilai.

Semoga  pandemi  segera  berlalu,  sehingga  ibadah  kita tidak terganggu.


Magetan,  28 Mei 2021

Sumber bacaan
https://www.tanyapepsodent.com/tips-kesehatan-gigi/;28 Mei 2021;03.45

https://bincangsyariah.com/kalam/hadis-hadis-keutamaan-bersiwak/;28 Mei 2021; 04.00.




Kamis, 27 Mei 2021

Atur Panglamar

Meniko saget  dados tulada menawi penjenengan  pikantuk  jejibahan sulih sarira ngaruraken lamaran. 


ATUR PANGLAMAR
Assalamu 'alaikum wr.wb.
Innalhamda lillah nastainuhu  wanastaghfiruhu, wanau dubillahi minsyururi  antisipasi, wamin syayiati akmalina,  mayyahdillahu fala mudilalah wamayudlilhu  fala hadiyalah.

-    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.
-    Para Rawuh kakung putri ingkang kinurmatan.
-    Bapa   Bambang Iswahyudi dalasan Ibu Ratna Sulistyowati  ingkang minulya.

Minangka purwakaning atur sumongga  kula derekaken  manengku  puja mewah ngunjukaaken raos syukur  wonten ngarsa  dalem Allah  SWT,  awit lumintuning barokah saha rahmat sahingga saget makempal wonten dalemipun Bapak Bambang Iswahyudi.


Nuhoni keparengipun Bapa Sugeng Suratno sekalian Ibu Samilah, ingkang pidalem Setren Kec. Bendo, Kabupaten Magetan, kula minangka sulih sarira , kadhawuhan matur:

Ingkang Sepisan : ngaturaken salam taklim pangabekti saking Bapa Sugeng Suratno sekalian Ibu Samilah dalasan sedaya kulawarga, katur dumateng Bapa  Bambang Iswahyudi sekalian Ibu Ratna Sulityowati sakkulawarga, sinartan pepuji mugi panjenengan tansah winantu ing kawilujengan, pikantuk berkahing Gusti, Allah Ingkang Maha Mirah.

Kaping kalih : awit saking panyuwunan putra kakung ingkang nomer kalih ingkang kekasih Bagus Bondan Huda Prabowo anggenipun kayungyun dhateng ingkang putra putri panjenengan, ingkang kekasih kusumaning ayu    Ferdina Ristananda, mila Bapa Sugeng sekalian Ibu Samilah kepareng  ambabaraken krenteking manah dhumateng panjenengan.

Ingkang punika , kabekta saking awrating tiyang sepuh, mbok bilih wonten rena ing penggalih panjenengan sak kulawargo, punapa dene sampun tinakdir dening Gusti Allah SWT dados jodhonipun, ..   Mbak FERDINA RISTANANDA, dipun suwun dadoso  jatukraminipun Mas Bondan 

Wasana, panyuwunipun Bapa Sugeng sekalian kala wau, mugi keparenga panjenengan tumunten paring wangsulan utawi ananggapi sarta angimbangi anggenipun sumedya badhe bebesanan .

Mbok bilih cekap semanten anggen kula matur, menawi wonten cicir ceweting atur satemah mboten damel rena ing panggalih, mugi kapendemo wonten bumining  pangapura.

Nuwun
Wassalamu 'alaikum wr.wb.

Persahabatan bagai Kepompong

Dulu kita sahabat, teman begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari
Dulu kita sahabat, berteman bagai ulat
Berharap jadi kupu - kupu
Kini kita berjalan berjauh - jauhan
Kau jauhi diriku karna sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
Namun itu karna ku sayang
Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu - kupu

Itu sebait  penggalan lagu kepompong  yang pernah  ngehit  beberapa tahun lalu. Gambaran  cerita lagu itu seperti  pernah kami alami ketika belajar  di Snesti,  SMP1 Maospati. Kami tidak saling kenal,  banyak  perbedaan  ada di sana , dari status sosial, ekonomi,  letak geografis  dan lain-lain. Kemudiaan  kami  bersama,  becanda, bersahabat  hangat.  

Akhirnya  kami  berpisah  untuk  menapaki  garis takdirnya  masing-masing,  kami menyebar  di seluruh  Indonesia untuk  mewarnai  Indahnya Nusantara. Untuk  memaknai  vocab  bahasa  Nusantara.

Ketika  kesibukan  kami agak  reda,  kami  ingat  teman-teman  yang dulu  pernah  bersama,  kami ingin menjalin  silaturahmi.

Seperti  kemarin teman kami yu Murti  mantu  di Lamongan  sana, kota yang tak asing  ditelingaku, karena ketika  kuliah  dulu  teman  se kost  rumahnya  Lamongan, Dia tinggal di Mantup. 

Kami berangkat  naik trevel , sampai  di pos penjagaan  akan masuk  pintu  tol   diberhentikan  pak Polis. Kami  ditanya  surat  swab, tidak ada yang menunjukkan, aku sendiri  tinggal  dibangku  nomor  3 dari depan,  sedangkan  yang di depan  adalah  Mas Surono Ongkowijoyo. Kami yakin  Mas Surono bisa mengatasi  masalah  ini.

Eh ternyata  diantara  Polisi  itu  adalah  anggota  Snesti,  Mas Janu Hariyadi
tapi tidak satupun  kami  mengenalinya. 
Kami  dipersilahkan  jalan. 

Perjalanan kami selama  4 jam untuk  sampai  ke rumah yu Murti, di desa Pucuk  Lamongan. Kami berangkat  pukul  07.00 dan sampai  di sana pukul 11.00. 

"Kok ya sampai di sini mbak Murti  ya?" Pikir kami dalam Hati. Itulah  sebenarnya  Dia hanya menjalani  garis takdirnya. 

Tidak tahu jalan hidupnya bagaimana?.   Kalau diceritakan  mungkin menjadi satu buku  yang menarik. 

Kami berhenti  didepan masjid  Agung  kemudian  menyebrang  jalan raya  yang cukup  padat. Maka harus hati-hati  menoleh kanan kiri. Sudah aman  baru menyebrang. 

Sudah sampai? Belum  harus nyebrang lagi rel kereta api  dobel  track.  Batunya  besar besar,  kayak onde-onde  yang ditata  rapi. 

Yang  ini harus menambah  kehati hatian karena  kereta  api  meluncur  sewaktu-waktu  dengan  kecepatan  tinggi.

Kami diterima  dengan baik,  makanan  apa saja ada disediakan  untuk  kami. Seperti  saudara  yang  lama  tidak berjumpa.  
Setelah selesai menikmati  hidangan kami bernyanyi,  seperti  biasa. Mas Gaza dengan suara emasnya menghibur kami semua, mbak Santi yang selalu dekat  dihati, hatinya mas Bambang,  tak ketinggalan menambah hangat  suasana  pesta itu. Dan saya dengan  suara  selevel  penyanyi  kamar  mandi, juga menyanyi  bersama  dengan lagu wajib, andaikan  kau datang kembali.

Itulah  persahabatan bagaikan kepompong merubah ulat  menjadi  kupu-kupu. Ulat yang tidak  indah,  bahkan menjijikkan  berkat  persahabatan  menjadi  kupu kupu yang indah.

Semoga  persahabatan  anda juga seperti  itu, seperti  kepompong merubah ulat  menjadi  kupu-kupu. 

Magetan,  27 Mei 2021

Selasa, 25 Mei 2021

Mental Juara

sumber ilustrasi: kompasiana.com

Saya mengagumi seseorang  yang menjadi juara  dalam suatu  pertandingan.  Mereka  betul-betul  hebat. 
Juara  itu  tidak lahir  begitu  saja, tetapi  dia  lahir dan dibesarkan  dalam latihan, belajar  dan pembinaan.

Mereka  telah disiplin  dalam latihan  dan belajar,  mereka  mentaati  peraturan  yang dibuatnya  dan mereka  telah  lulus dari godaan  yang membuatnya menjadi  pemenang. 

Menurut  saya yang terpenting  dari seorang  juara adalah  mental. 

Misalnya dalam permainan tenes meja. Kalau  kita akan menang  itu agak  nerves,  detak jantung  menambah  kecepatan  pacunya. Akhirnya  kita  disalip  dalam  perolehan  point  kemenangan. Dia emosi, akhirnya  kalah. Pemenang  selalu bisa menjaga  stabilitas  semangatnya,  tidak putus asa, hatinya tenang penuh dengan optimisme. 

Jadi seorang  pemenang  memang  memiliki mental juara. Ada 5 mental juara yang penting  untuk  kita miliki. Walaupun anda bukan  juara, milikilah mental ini,  suatu  saat anda  akan menjadi  juara, kemungkinan  terburuk  adalah anda  akan menjadi  lebih baik  dari yang sekarang. Apakah  itu?

1. Memiliki tujuan dan orientasi. 
Tujuan inilah  yang mengarahkan  segala tindakan dan jalan hidupnya. Mereka terbimbing disiplin untuk  selalu  setia dan taat pada tujuan dan orientasi  hidupnya.
Tujuan itu  berupa cita-cita,  impian  dan harapan-harapannya. 
Dan semuanya  itu  realistis, sesuai  dengan  kekuatan, dan keadaan dirinya. 


2. Seorang  pemenang  memiliki  rasa  percaya  diri, mereka yakin  akan bisa maraihnya,  perasaan  yakin  ini bukan  datang mendadak atau tiba-tiba,  tapi  yakin yang terbentuk  karena  dia  sudah belajar , berlatih  dan mempersiapkan  diri  untuk itu. 

3. Seorang  pemenang  mempunyai  mental gigih. Dia terus berlatih  terus berjuang  meraih impianya. Dia terus berusaha,  kerja keras,  belajar keras,  berdoa keras, sementara  yang lain tidur  pulas. 

Ada senior saya namanya Suyoto. Dia seorang  yang gigih. Memperjuangkan impian dan cita-citanya.  Pernah suatu  ketia  saking menggebu-gebunya  semangat  belajar,  pukul  00.30 sudah  sampai  di sekolah dengan naik sepeda. Saat itu  sekolahnya  di SMA 3 Madiun. Berkat kegigihanya  Dia bisa mencapai  Doktor,  Haji,  jenjang  kepangkatan  kepegawaian  mencapai  IV/d pada 2014 dan pensiun 2020, dengan golongan  pangkat IV/e. Pada hal karir  pegawainya  dimulai dengan  II/a. Pada 1 Pebruari 1983. Jabatan  terakhir  Kepala SMP 1  Maospati.  
Belum  pernah  ada sepanjang  sejarah  kepangakatan kepegawaian di Kab. Magetan ini hingga  mencapai  IV/e, kecuali  dialami  Mas Doktor  Suyoto  ini. 

4. Seorang  juara  selalu berpikir  positif. Dia selalu  melakukan  tindakanya yang  paling  tepat dan benar. Dia berusaha dan berdoa. Dia tentram dengan keputusan  itu dan menjalaninya  dengan semangat. Dia tidak memiliki fikiran negatif  tentang orang lain, Kalau  ada orang lain  yang berhasil  mencapai  impiannya  dia salut  dan tidak  malu  belajar  darinya. 

5. Mereka tidak takut  kalah. Dalam  sebuah  kompetisi  pasti  ada yang menang  atau  kalah. Kekalahan  tidak menjadikan  sesuatu  yang menakutkan  baginya,  akan  tetapi  menjadikan  pelajaran untuk  berlatih,  belajar  dan berjuang  lebih giat. Kemenangan  itu  memiliki  masanya  sendiri  sendiri. Barak Obama  menjadi  Presiden ke 44 Amerika berusia  48 tahun. Trump  menjadi Presiden ke 45 Amerika  di usia  71 tahun.
Trump berulang kali gagal dalam pemilihan  Presiden  , tapi tetap saja gigih dan tidak takut  kalah dan akhirnya  mencapainya  di tahun 2017. 

Jangan bertanya  apakah  penulis  juga  juara? Saya juga juara. Dibidang apa?.  Er-ha-es. Haha...... jangan serius  ya. Santai saja tapi tetap  semangat. 

Magetan,  25 Mei 2021

Sumber  bacaan

Suyoto, Transformasi  Kehidupanku, Bandung: Mujahid, 2018.

https://www-idntimes-com.cdn.ampproject.org/v/; 25 Mei 2021; 16.13.

https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/ 25 Mei 2021;16.45











Senin, 24 Mei 2021

Badai Pasti Berlalu

Saya mengira kalau  musim hujan di tahun ini sudah berakhir,  akan tetapi saya salah. Allah masih memberi  hujan di penghujung  musim ini. Alhamdulillah  menjadikan  kesegaran  di kebun kami merekah. 

Kadang-kadang  merindukan  suara  rintik  hujan mengguyur bumi,  membasahi tanaman  dengan kesuburan  alami.

Ada 30 tanaman  pohon baru dikebunku yang  belum kuat kalau  tidak ada hujan. Sehingga  syukur  alhamdulillah senantiasa  kita  panjatkan  dari hatiku  yang dalam.

Ada harapan  masa depan  di usia tua  dengan  hiburan  berbagai  macam buah alpukat dan pete  yang bergelantung  di pucuk  pohon. 

Nanti  ingin  dipasang  gazebo  berukuran  2.5 m2, sesekali  kita makan  dikebun  dengan  ikan goreng,  dengan sambal pete.  Kemudian  minumnya  dengan juz  alpukat,  jangan lupa  campurkan susu coklat  secukupnya. 

Maka nikmat  Tuhanmu  yang manakah  yang kamu dustakan.  Kita rasanya  tidak mampu  menghitung nikmat  Tuhan yang melimpah ruah. Kesehatan,  keluarga  yang menyenangkan,  tetangga  yang baik, lingkungan  tempat  tinggal  yang nyaman dan sebagainya.

Kita baru merasakan  bahwa jari  jempol  itu  penting,  itu  nikmat yang diberikan Tuhan, setelah  kehilangan  jempol  kita. Untuk  itu  orang  yang bijaksana  adalah  yang pandai  mensyukuri  yang ada. Kadang mengejar  yang belum pasti,  tapi  mehilangan  yang sudah ada. "Mburu  uceng  kelangan deleg," bahasa  jawanya. Mengejar sesuatu  yang kecil tetapi  kehilangan  yang besar  yang sudah kita  miliki.

Dulu  ketika belum ada pandemi kita menunda  daftar  haji,  ketika  seperti  ini 2 tahun  tidak  ada pemberangkatan  ibadah haji. Rasanya menyesal, kenapa tidak  daftar  sejak dulu. Penyesalan yang ada, tapi tak berguna. Yah..., tetap  optimis  pertolongan  Allah  datang,  pandemi  selesai,  pemberangkatan  ibadah haji bisa dimulai  lagi.

Saat itu  kami memilih  beli mobil,  ya Allah  ampunilah kami. Lebih  mementingkan  urusan dunia daripada  urusan  akhirat. 
Beruntunglah  bagi  saudaraku  yang sudah menunaikan  ibadah haji.  Kalian  orang-orang  tersayang  di hadapan Allah. Yang diberikan  anugrah  lebih  dahulu.

Semoga  Allah  segera  memberikan  jalan keluar  yang baik, pandemi  berlalu, seperti  badai pasti berlalu.

Gelisah kumenanti tetes embun pagi ,Tak kuasa ku memandang dikau matahari, Kini semua bukan milikku, Musim itu telah berlalu, Matahari segera berganti, Badai pasti berlalu. (Lirik  lagu Badai Pasti Berlalu).


Magetan,  24 Mei 2021







Sabtu, 22 Mei 2021

Orang Kaya

sumber ilustrasi: finansialku.com

Kalau hati kita jujur, pasti  kita ingin jadi orang kaya, badanya sehat.  Makannya enak, Pakaiannya  bagus, rumahnya bagus, mobilnya bagus. Tambah lagi istrinya cantik,  haha.....

Itu  masih agak sederhana  ada yang ingin  punya  perusahaan,  hotel, investasi,  hartanya  banyak  tidak habis dimakan 7 keturunan.  

Orang jawa mengatakan  "patuto jagad iki arep diemperi" . Jadi Dunia yang sudah luas masih mau ditambah teras. 

Oleh karena itu  orang rela kerja keras, berpendidikan  tinggi  dan sebagainya atau strategi untuk  mencapai  kekayaan. 

Yang kedua, orang  beriman  pasti juga ingin menjadi  orang kaya di negeri akherat. Untuk  itulah  para Kyai rela beribadah mati-matian adalah  untuk  mencapai  kejayaan  hidup dinegeri  akherat.

Pada suatu saat kami mendapat  hadiah makanan  dari tetangga  , hingga di meja makan kami penuh  dengan makanan. 

Saya berdoa,  ya Allah banyak rejekiMu yang Engkau berikan  kepada  kami hari ini, janganlah  di akherat  nanti kami mengalami kelaparan.  

Terus terang  saya termasuk  orang
yang tidak kuat menahan  lapar.  Tidak kuat  menahan haus, dan tidak kuat menahan sakit. Saya takut  kalau  di akherat  kelaparan,  kehausan  dan sakit. 

Kemudian  yang ketiga  yang selalu  terngiang  di telinga dan tertulis  di hati. Kelak  kekayaan  kita  di dunia  itu  selalu  ditanyakan dari mana diperoleh  dan dibelanjakan untuk  apa?
Kemudian waktu, atau umur  yang diberikan Tuhan kepada kita digunakan  untuk  apa?  Tidak itu saja akan tetapi  ilmu yang diberikan  Tuhan  sejauh mana kita mengamalkan , serta tubuhnya untuk apa dimanfaatkan.  Ada 4 hal itu yang akan disoal nanti di akherat.

Nabi Muhamm SAW bersabda "Tidak akan bergeser kaki seseorang hamba pada hari kiamat nanti sampai ditanya 4 perkara ini : Umurnya, untuk apa dia habiskan; Ilmunya sejauhmana dia amalkan; Hartanya dari mana dan digunakan untuk apa; serta tubuhnya untuk apa dia manfaatkan. 
(HR. At Turmidzi No 2417)

Kalau  jawaban  kita salah, kita akan malu  dihadapan  Allah, bahkan  bisa diseret ke Neraka. Hii.... ngeri  banget. Boro boro jadi orang kaya, cita-cita  menjadi  orang kaya kandas. Bahkan menjadi tahanan  kelas kakap di neraka,  tanpa diberi  makan  dan minum. Makannya  buah zakum  yang tidak mengenyangkan  bahkan membuat  usus  kita "mrotholi".  Naudzubillahi  min dzalik. (Baca buku Duratun Nasihin).

Di Dunia ini mungkin kita selamat,  tidak pernah  ditahan atau dipenjara,  jangan - jangan  penjaranya ketika  di akherat,  wah ngeri lagi ini. 

Maaf  ya hari ini  tulisan  saya kok berat  banget. Saya sendiri juga tidak  tahu. Biasanya  tulisan saya ringan  ringan saja. Biasanya  berisi motivasi.  Saya hanya menuliskan  apa yang ada dihati. 

Jangan jangan ini  nasihat  untuk  diri  saya sendiri, yang harus saya ingat-ingat  tidak boleh  lupa.  Kalau lupa akan bahaya. Cita-citaku bisa kandas.

Kira kira  kesimpulannya  adalah  jangan terlalu kaya di dunia ini yang penting  di akherat  jadi orang kaya. 

Jangan menghina  pada orang miskin di dunia ini, jangan-jangan dia jadi orang kaya di akherat.  

Jangan menyakiti  orang-orang  lemah, jangan  jangan dia jadi orang kuat  di akherat.  

Ya Allah  ini diskusi  yang ada dihatiku. Aku hambamu  Engakau adalah Tuhanku    aku memohon kepada-Mu,  berikanlah kawanku, saudaraku dan anak keturunannya  hidayah hingga hari Qiyamat,  belilah  rejeki yang banyak yang barokah dan sebagian dibelanjakan  dijalanmu . Berikanlah  virus corona  ini segera  berlalu, sehingga  kami bisa beribadah haji bersama saudara kami umat Islam seluruh  alam . 

Jadikanlah kami semua  orang  kaya yang sholih  baik di dunia  dan juga  di akherat. Aamiin  ya Robbal  alamiin.


Magetan,  23 Mei 2021

Sumber bacaan :
https://makassar-sindonews-com.cdn.ampproject.org/ 23 Mei 2021; 07.16









Jumat, 21 Mei 2021

Menghafalkan Surat Al Mulk

sumber ilustrasi; intisari.grid.id

Hai kawanku semua bagaimana  kabarnya,  apakah ada yang  menghafalkan surat Al Mulk  seperti  saya sampaikan  kemarin. 

Memang harus sabar menambah hafalan  di usia tua. Harus tlaten  punya niat  kuat  dan istiqomah.

Saya sudah sampai ayat  17, berusaha  terus  tidak putus asa,  saya yakin akan ditolong  Allah  untuk  dimudahkan menghafal. 

Ada satu harapan  besuk  diperjuangkan  oleh  surat  Al Mulk mati-matian  untuk  tidak disiksa  Malaikat.  

Al-Qur'an kelak akan datang kepada setiap pembaca dan penghapalnya kemudian al-Qur'an itu akan memberikan persaksian baginya.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻳَﺸْﻔَﻌَﺎﻥِ ﻟِﻠْﻌَﺒْﺪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ : ﺃَﻱْ ﺭَﺏِّ، ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﺸَّﻬَﻮَﺍﺕِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ : ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻴُﺸَﻔَّﻌَﺎﻥِ

Amalan puasa dan membaca Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi seorang hamba di hari kiamat.

Puasa berkata: 
"Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya."

Dan Al-Qur’an berkata: 
"Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya", maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at.” [HR. Ahmad, Shahih At-Targhib: 1429]

Di dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

“Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafa'at bagi penghafalnya di hari kiamat.”[HR. Muslim 1910]

Syurga bisa diraih dengan melaksanakan dua amalan itu dengan ikhlas dan mengharap ridho dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Kita berharap  bisa mendapatkan  syafaat  dari al Qur'an. 

Rosululloh  juga bersabda,
"Bahwasannya satu surat dari kitab Allah yang isinya 30 ayat, dapat memberikan syafaat pada seseorang pada hari kiamat, mengeluarkannya dari neraka dan memasukannya ke surga yaitu surat "Tabarak".  (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dan Beliau menghasankannya. Juga dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’)

Keistimewaan lainnya surat Al Mulk  bagi pemabacanya, ia akan mendapat naungan malaikat, dan menolak siksa kubur dan mahsyar. Dari Ibnu Abbas ra. bahwa ia berkata, Rasulullah saw. bersabda yang artinya:

"Bahwasanya aku tidak menjumpai di dalam kitab Allah suatu surat yang terdiri 30 ayat. Barangsiapa membacanya ketika akan tidur, maka dengan pembacaan itu Allah menetapkan tiga puluh kebaikan baginya, dihapuskan tiga puluh kejelekannya, ditingkatkan baginya tiga puluh derajat, dan Allah mengutus seorang malaikat dari para malaikat untuk mengembangkan sayapnya untuknya dan menjaganya dari segala kejahatan hingga ia bangun. Surat ini dapat menolak siksa kubur dan mahsyar, yaitu "TABARAKAL-LAZI BI YAHDIHIL-MULKU." (HR.Ad Dailami)


Oleh  karena  itu  sambil  menunggu pandemi  selesai  dengan menambah  hafalan surat dalam Al Qur’an.

Anda bisa menyebarkan  artikel  ini kepada teman  yang punya  minat  agama  baik,  jika teman anda tambah semangat  membaca  atau menghafalkan Al Qur'an,  maka anda akan mendapatkan  pahala sama tanpa mengurangi  pahalanya  teman  anda sedikitpun.

Syukur  anda sendiri  tergerak  untuk  membaca  dan menghafalkannya.

Semoga  Allah  menolong  kita semua  dari segala  urusan  dunia  dan urusan  akhirat.  


Magetan,  22 Mei 2021
Sumber bacaan
https://www-idntimes-com.cdn.ampproject.org/ 22 Mei 2021;18.38






Kamis, 20 Mei 2021

Menyalahkan diri sendiri.

sumber ilustrasi: regional.kompas.com
Kadang kita melihat  perilaku orang lain itu pusing. Hampir  semuanya tidak sesuai dengan harapan kita. Kita menuntut  orang lain  itu sempurna. Kalau ada orang lain melakukan  kesalahan  sedikit  saja, kita segera meng "judge" ( menghakimi) bahwa dia itu  salah, bahwa dia itu  jelek, bahwa dia itu tidak sempurna. 

Kita lupa bahwa memang  kita ini manusia yang lengkap  dengan kekurangan,  dengan ketidak sempurnaan. 

Kita mengidolakan  seseorang,  tapi  begitu  melihat  Dia melakukan  kesalahan  maka tidak jadi mengidolakan. Oleh karena  itu  kalau  mengidolakan  jangan  orang   tapi Nabi saja,  yang selalu sempurna  di setiap  tabiat  dan tindakannya.

Saya pernah membaca tulisan  seperti  ini, "saya tidak suka pada orang yang sok bijaksana". 

Yah...,   seperti  itulah  kebanyakan  orang menuntut  orang lain  itu  bijaksana,  sempurna,  tidak pernah melakukan  kesalahan. 

Tapi tidak  pernah  menuntut  diri sendiri menjadi bijaksana,  tidak melakukan  kesalahan. Bahkan kalau  diri sendiri  melakukan kesalahan  mereka tidak tahu. Mereka menganggap  dirinya itu sempurna,  tidak memiliki  dosa apa apa. 

Ada satu konsep sederhana untuk memperbaiki  akhlaq. Jangan menyalahkan orang lain  tapi salahkan diri sendiri. Semuanya  kompak menyalahkan diri  sendiri. Kalau kita menyalahkan orang lain  maka jadinya  bertengkar. Tidak bertambah  baik keadaan  tapi justru  bertambah  runyamnya  keadaan.

Sahabat Alui Bin Abi  Tholib RA mengatakan ,"Jangan mengawasi orang lain, jangan mengintai geraknya, jangan membuka  aibnya, jangan menyelidikinya, sibukkanlah  dengan diri kalian  sendiri,  perbaiki  aib dan salahmu,  karena kelak kau akan ditanya Allah tentang  dirimu  sendiri,  bukan tentang  orang  lain."

Kalau  kita menyalahkan  orang lain tidak ada usaha perbaikan  diri sendiri. Karena  yang salah itu  orang lain. 

Tapi kalau  saling menyalahkan  diri  sendiri  maka akan ada usaha  perbaikan  diri  secara menyeluruh. 

Sungguh  saya tidak suka  kalau  diajak menggunjing  orang lain,  tentang aibnya. Biarlah  mereka  dengan  dunianya  sendiri. Karena  kalau menggunjing  orang  kebaikan  kita diberikan  kepada  yang di gunjing, dosanya  dia diberikan ke kita.  Betapa ruginya  kita kalau  seperti  itu. 

Memang  menggunjing  orang itu  rasanya  nikmat  sekali  seperti  minum secangkir kopi di pagi hari. Karena dihiasi oleh  setan, kopinya dibuat  lebih  manis oleh  setan.  

Mari kita simak kasus berikut;   
Ada anak mencuri pisang. 
Anaknya  dimarahi  habis habisan, sampai bahasa  binatang  keluar  semua. Si anak diam saja  karena dia sadar  bersalah. 

Setelah  diteliti  anak ini kelaparan karena  tidak  ada yang bisa dimakan  dirumahnya. 
Bapaknya sudah meninggal,  ibunya  tidak bisa bekerja  karena pabrik  dimana  ibunya  bekerja ditutup  karen  pandemi  Covid-19. 

Coba kalau  kita  memakai  menejemen  menyalahkan diri.
Mungkin kita yang kurang atau tidak sama sekali  menyantuni  anak-anak lemah, anak-anak  miskin,   anak-anak  yatim,  anak-anak  kurang beruntung di lingkungan  kita. 
Rosululloh bersabda ;
"Tidaklah beriman kepadaku orang yang kenyang semalaman sedangkan tetangganya kelaparan di sampingnya, padahal ia mengetahuinya." (HR At-Thabrani).

Mungkin  kita  yang kurang  perhatian  pada  anak-anak  tetangga  kita,  apakah  mereka  bisa sekolah,  apakah  mereka bisa makan, apakah  mereka  bisa beli baju untuk  sekolah,  untuk  ke masjid dan sebagainya.

Kemudian  si Anak juga menyalahkan  diri  sendiri,  mungkin  ketika  lapar  itu  benar-benar dirasakan,  bisa minta ijin  kepada pemilik  pisang  untuk  diberi  sedikit. Tanpa  harus mencuri  dan sebagainya.

Contoh  lain. MS seorang  pelajar  di Benteng,  Bengkulu,  Dia mengunggah  pernyataan  yang tidak pantas  di media sosial. Akhirnya  Dia dikembalikan  ke orang tuanya  dari pihak sekolah  atau dikeluarkan  dari sekolah. 

Akhirnya  Pak Gubernur  minta jangan ada sekolah lain  yang menolak. Artinya  MS tetap  memiliki  hak belajar atau sekolah ( bc JP  21 Mei 2021)

Yah, semua  harus berkepala dingin  untuk  menyelesaikan  masalah  agar  solusinya tepat,  tak ada yang dirugikan. 

Demikian semoga pandemi  segera berlalu , semoga  kita diberikan  hidayah,  dilindungi  dan dirahmati  Allah SWT. 


Magetan,  21 Mei 2021


Rabu, 19 Mei 2021

Holopis kuntul baris

20 Mei 2021 hari Kebangkitan  Nasioanal. 
Siapa tahu siapakah nama Menkominfo RI. Beliau adalah Bapak  Johnny G. Plate. 

Dalam sambutannya pada peringatan ke-113 Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021 Beliau menyatakan, peringatan Kebangkitan Nasional ini menjadi titik awal dalam membangun kesadaran untuk bergerak mengatasi permasalahan-permasalahan bangsa Indonesia.

"Mimpi kita untuk tancap gas memacu ekonomi dan kemajuan peradaban sebagai simbol kebangkitan bangsa. Menuju Indonesia digital, semakin digital akan semakin maju," ujarnya yang disampaikan pada 7 Mei 2021.

Sedangkan  tema  Hari  Kebangkitan  Nasional tahun ini  adalah  "Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!".

Tadi  pagi ketika  sambil  sarapan  saya bertanya  pada si Kecil,  Hindun  anakku. 
"Hari ini adalah hari Kebangkitan  Nasional. Menurut  kamu kita bangkit  dari apa?" Tanyaku. 
"Bangkit dari tekanan," jawab dia nyeplos saja.
Saya agak kaget,  jangan- jangan saya sebagai orang tua terlalu menekan Dia. 

"Tekanan  apa?"
"Tekanan  pandemi", Dia menjelaskan. 

Kalau 113 tahun yang lalu  nenurut  pemahaman  saya, kita bangkit  dari  kesadaran, saat itu  tidak bersatu,  sehingga  kita mudah dipecah belah,  mudah dijajah  bangsa  lain. Maka ditahun  1908 berdirilah  organisasi  Budi Utomo,  yang mengusung  semangat  persatuan  dan kesatuan , tujuannya  adalah Indonesia  Merdeka. Setelah itu  tumbuh  organisasi organisasi  lain  yang tujuannya  sama. 

Sekarang kita sudah  merdeka,  tapi masalah  yang dihadapi  bangsa terus saja ada. Saya pikir  persatuan  dan kesatuan  sampai kapanpun  harus  tetap  ada pada jiwa kita. Inilah  modal  penting  dalam menghadapi  berbagai permasalah Bangsa. 
Hal ini juga sesuai  dengan tujuan peringatan  Harkitnas 2021. 

Menurut Menkominfo tujuan peringatan Harkitnas ke-133 adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong-royong kita sebagai landasan dalam melaksanakan pembangunan dan selalu optimis menghadapi masa depan, untuk mempercepat pulihnya bangsa kita dari Pandemi Covid-19. 

Esensi  gotong-royong  adalah "holopis kuntul baris." Dulu tahun 70-an kalau orang orang mengangkat  beban  berat , dilakukan  secara bersama,  kemudian  teriak bersama-sama dengan ucapan "holopis kuntul  baris," maka beban menjadi ringan  dan permasalahan  selesai. 

Dalam bahasa mudahnya,  kita harus bangkit  dari kemalasan, kebodohan, keterbelakangan,  pesimisme. Kita harus optimis  untuk  menghadapi  berbagai permasalahan dan kita harus kerja keras. Kalau  kita sudah optimis  dan kerja keras, hasilnya  diserahkan Tuhan.  Tuhanlah yang menentukan. Akan tetapi  kita juga harus optimis bahwa  ketentuan  Tuhan berbanding lurus  dengan usaha dan kerja kita. 

Semoga pandemi segera  berlalu sehingga  kita terbebas  dari tekanan,  "bahasanya" Hindun.


Magetan,  20 Mei 2021


Sumber bacaan

https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/tema-hari-kebangkitan-nasional-2021-link-download-logo-harkitnas-gf5k?; 20 Mei 2021; 07.33







Kang Slamet (2)


Saat Dia lahir  memang  kondisi ekonomi  negara  sedang  kurang bagus. Demikian juga stabilitas politik  kurang stabil.  Tahun 1953. Jadi orang  butuh slamet,  makanya Dia diberi nama Slamet.  Alhamdulillah  juga slamet  sampai sekarang.

Saya juga punya  teman  beberapa bulan  yang  lalu terkena  Covid-19,  karena namanya Slamet  akhirnya  kok ya Slamet, sembuh  dari sakit  itu. 

Slamet adalah  sebuah keadaan  yang tetap  dibutuhkan  saat sekarang  hingga  sampai  kapanpun  sejarah  kehidupan  manusia.  Bahkan  sampai  akheratpun  juga butuh  slamet. 

Dalam agamapun  ada doa slamet.  Doa ini  yang  saya hafal pertama  kali  sewaktu kecil  karena saya juga pingin slamet. 

Bagi orang Jawa, nama itu sangat penting sekali. Mereka mengatakan, "asma kinarya japa." Artinya nama  itu sebagai  doa. 

Kembali pada Kang Slamet.  Tahun lalu Dia pernah sakit satu bulan, sampai  tidak bisa jalan, setelah kecapean yang panjang  dan dinyatakan  kena penyakit  gula. Berbagai usaha dilakukan  sampai opname  di rumah sakit Alhamdulillah  sembuh  dan slamet lagi. Tak rugi rasanya orang  tuanya  menamakannya  Slamet.

Sore ini saya dapati  Dia sedang  mencari rumput  di depan  jalan rumahku,  bekasnya bersih  sekali  seperti  bekas  dipotong  rumput  pakai  mesin.  

Berbeda  dengan pencari  rumput  yang lain  , hanya dicari rumput  yang hijau, tapi tidak untuk  Kang Slamet,  dibersihkan  sehingga  indah. 

Hal ini juga dilakukan  berhari  hari  di sepanjang  RT ini.

"Tak kira dipotong  pake mesin pemotongan  rumput  lho Kang." Sapaku sepulang ngantar  ibuku  kontrol  ke dokter.

"Aku Ru sing ngresiki", jawabnya sambil  menaruh  rumput  di angkong,  sebuah alat  angkut  sederhana  yang dipakai  untuk  mencari  rumput. Ru adalah guru, sebuah panggilan untuk  orang-orang  yang bekerja sebagai  guru. 

Seperti  tulisan  saya yang lalu  tentang keiklasannya  yang pantas diteladani,  semangat  ngajinya,  ibadahnya.

Pokoknya  senang deh bertetangga dengannya.  

Alhamdulillah  Aku tinggal di lingkungan orang-orang  sederhana,  orang-orang  baik  yang  barokah. 

Orang-orang  barokah  itu kata Gus Ron,  orang  yang kehadirannya  membawa  kebaikan , memberikan manfaat untuk   lingkungannya. 

Bila Dia tiada  ditangisi,  karena kelompoknya  merasa  kehilangan. 

Sebaliknya  adalah  orang yang  membawa  musibah. Hadirnya membawa sial,  kepergianya  membuat  orang  lepas  dari musibah dan penderitaan.

Semoga kita  semua termasuk  orang-orang  barokah.



Magetan,  19 Mei 2021



Senin, 17 Mei 2021

Sebelas judul buku untuk SNESTI

Pagi hari ini saya napak tilas di jalan yang  41 tahun lalu setiap  hari saya lewati dengan naik sepeda Jengki warna merah. 

Jalan menuju SMP 1 Maospati yang dulu lebih dikenal dengan  nama SMP Kraton. 
SMP ini memang tinggal di Kraton Maospati,  yang didirikan oleh mbah Lurah  Kraton. 

Jalan Prawiroyudho,  biasanya  ramai  dengan  anak anak yang berangkat  sekolah,  hari ini  tadi sepi  karena  masih pandemi. Anak-anak biasanya  masih pembelajaran  Daring,  tapi hari  ini memang masih libur  sekitar  hari raya  sampai  dengan  tgl  19.

Fotonya  mbah Lurah  dipasang  di jalan masuk sekolah,  dan kata-kata motivasi  dari Mbah Lurah  yang juga dipasang  di dinding  jalan  masuk  itu.  
Beliau  inilah  pemrakarsa berdirinya  SMP1  Maospati  pada tanggal 16 Juli 1957.

 Begitu  masuk  area  SMP 1 anda akan menginjak  lukisan  bunga lidah  buaya yang merupakan  ikon  SMP 1 Maospati,  Bunda Titik  menata  smuanya  menjadi indah, rapi dan mengandung nilai  artistik .

Bunda Titik Sudarti   Kepala Sekolah  sebelum Pak Edy Siswanto, yang juga alumni  SMP1    Maospati tahun 1979. Beliau  adalah istri  Bapak Bupati  Magetan,  Bapak Dr. H. Suprawoto,  S.H.,MSi. Bapak Bupati  sendiri  ternyata  juga alumni Snesti  1973.

Pagi tadi saya menyerahkan  11 judul  buku  hasil  karya keluarga,  yang diterima  adik Tisa , Ketua OSIS SMP1  Maospati  beserta  pengurus  lainnya.   Saya juga memberikan  motivasi  untuk  mereka,  agar kelak  jadi anak hebat berkarya  untuk  Bangsa dan Negara. Saya Alumni SMP1  Maospati  tahun 1983. 

Sumbangan  buku untuk  SMP 1 Maospati  dalam rangka  Hari Perpustakaan Nasional  ke 41:
1. Perjuangan  hidupku 3 ex
2. Langkah  Jitu  menjadi penulis hebat  3 ex
3. Pedoman membuat PTK 1 ex
4. Catatan seorang  KS  1 ex
5. Catatan  harian  seorang  KS 1 ex
6.  Novel Halo  2 ex
7. Lulus corona  1 ex
8.Permasalahan   BK di Sekolah  1 ex
9. Warna warni gadis  perbatasan  1 ex
10. Pranatacara saha Pamedarsabda 1 ex
11. Dharma wanita menuju  keluarga  bahagia 1 ex
Semoga  dibaca dan bermanfaat  untuk  adik-adik Snesti .

Saya pernah  diajar Bapak Drs. Suryadi,  Bapak FX Sukadari ,dan Bapak Suyitno M.MPd, yang beliau  adalah guru- guru idola  saya. Beliau sangat  menguasai materi,  murid-murid terkesima  serius  mengikuti  pembelajarannya. 

Tidak ketinggalan KS saat itu Bapak Sudarno, sangat berwibawa dan sederhana,  saya ingat  beliau memakai sepeda motor  Suzuki family. 

Alhamdulillah  juga bertemu  dengan  Bapak Edy Siswanto  Kepala  Sekolah,  dan bu Ambar, juga pak Haji Tarno yang sudah pensiun  Oktober  kemarin. 

Semuanya  saya sudah kenal baik,  bu Ambar  yang saya kenal  pertama  kali  sebagai  ketua  MGMP,  ternyata  adik kelas saya alumni  86. 

"Ternyata  adik kelas saya ya, jadi harus panggil  saya Kakak," canda saya.

"Siap Kakak," jawab bu Ambar  sambil  tertawa. 

Dengan bu Ambar  saya hanya tanya  rekening  untuk  memberikan sumbangan  untuk  pembangunan  kantin sekolah. 
"Ora ketang klungsu- klungsu  melu udhu." Kataku.

Jika anda   sebagai alumni dan berkenan menyumbang,  silahkan  menghubungi bu Ambar dengan nomor  ini 
0813 3575 5591
Nama lengkapnya  Ambarwati Rustyaningsih, beliau  guru  SMP1  Maospati.

Hari sudah beranjak  siang , saya mohon diri,  karena saya juga ngantor di SMP 2 Karangrejo.

Semangat  untuk  adik adik  Snesti semoga  tambah  Jaya sepanjang  masa.

Magetan,  18 Mei 2021

Sumber bacaan:
Sugeng S.Pd, Sejarah  SMP1  Maospati 

Nasihat Mama

Memiliki  anak perempuan  itu seperti  berdiri  di ujung duri,  atau dalam  bahasa jawanya "ancik ancik pucuking ri". 

Artinya  penuh kekhawatiran,  jangan jangan  begini, begitu  dan sebagainya yang tidak sesuai  dengan harapan. Ketika  belum datang  jodohnya  pada hal sudah sampai  umurnya, juga mikir. Ketika  jodohnya  datang sebelum  sampai  umurnya  juga mikir.

Itulah  tugas orang  tua,  mengantarkan  anaknya  hingga  ke jenjang pernikahan.  Agar  pernikahan  anak kita bahagia selamanya. 

Ada beberapa pesan  Ibu kepada  anak perempuannya  ketika  akan menikah  seperti  yang disampaikan  oleh  sahabat  saya Yu Parti  yang perlu  dicatat. Bukan Yu Parti  depot  nasi pecel sebelah  selatan  terminal Maospati  itu. Tapi Yu Parti temanku SPG yang sekarang tinggal di Bekasi  bersama  keluarga  bahagianya.

Sebelumnya  sebagai renungan mari kita simak  QS Al ahzab ayat 4-5

Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam rongganya; dan Dia tidak menjadikan istri-istrimu yang kamu zihar itu sebagai ibumu, dan Dia tidak menjadikan anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataan di mulutmu saja. Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar).

Kemudian yang ayat 5
Panggillah mereka (anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang adil di sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

"Nduk...nanti kalau kamu sudah menikah harus berbakti kepada suamimu. Orang tuamu ini sudah tidak punya hak apa-apa kecuali atas ridho suamimu." Begitu Dia memulai  pembicaraan dengan anak gadisnya 

"Iya Mama...aku faham itu", Jawab anak gadis  itu sambil membenarkan  posisi  duduknya.

"Jagan lupa ajak suamimu solat jika dia ternyata tidak setaat kamu dalam beribadah."

"iya mah... insyaallah aku juga faham ini dan kami akan terus menjaga aqidah." Kata anak perempuan  satu satunya dalam keluarga  ini.

"Apa lagi yang mama pesankan utukku agar hidupku benar-benar lurus mah?

Anak ini memang  lumayan cerdas. Saat kuliah  Dia ambil jurusan akutansi perpajakan di Trisakti Grogol IP nya cukup bagus Alhamdulillah.

"Satu lagi ya Nduk pesen, ini tolong sampaikan ke calon suamimu sebelum menikah biar faham. Hampir semua pasangan baru dalam pernikahan itu tidak terpikirkan pasca nikah."

"Kira-kira 6 bulan, satu tahun atau 2 tahun tidak kunjung ada tanda2 kehamilan maka pasangan akan mulai gelisah."

"Secepatnya ambil keputusan salah.. contohnya adopsi anak untuk pancingan, ini tidak benar ya."

Dia tanya lagi , "lalu apa yang sebaiknya aku lakukan ma?"

 1.Usaha via medis, sekarang ada program hamil, kebetulan temen mama anaknya ikut program tersebut Alhamdulillah berhasil, tapi memang cukup besar biayanya.
2. Usahakan tidak mengambil anak dari saudara kita. Itu akan menimbulkan kecemburuan sosial di kemudian hari.

3. Jangan adopsi anak, karena akan ribet nantinya. Contoh kita adopsi anak laki-laki, lalu ibu ini statusnya tetep orang lain kan?
Berarti kalau di rumah tetep harus berjilbab to? Atau sebaliknya..Jika kita adopsi anak perempuan. Si Bapak angkat kan tetep orang lain, maka si anak perempuan ini setelah baligh tutup aurot di rumah kan, nah ini jadi repot to?

Anak gadis itu menganggukkan kepala tanda setuju.

"Bagaimana nanti kalau sampai tua saya tetep tidak punya keturunan mama? Siapa yang merawat dan mengurusku,  siapa yang mendoakan kalau aku sudah tiada?" Tanya gadis itu 

"Pertanyaan mu cukup cerdas nduk...
Jika kamu bisa berlaku adil kepada semua saudaramu, seluruh ponakanku, berbuat baik kepada setiap orang tanpa pamrih...maka Allah lah yang akan menjagamu..kamu harus Yaqin itu."

"Tiga perkara yg kita harus ingat; 1.Sodqoh jariyah. 2. Ilmu yang berguna. 3. Doa anak yang soleh. Jika Allah tidak menitipkan seorang anakpun kepada dirimu, maka point' satu dan point' kedua harus benar-benar kamu maksimalkan."

Alhamdulillah, sekarang anak gadis itu bener-benar  merasa tenang . "Terimakasih mama ku tercinta." Gadis itu  memeluk mamanya.

Ini adalah wejangan Yu Parti kepada anaknya menjelang pernikahan.

Kalau Anda bagaimana?,  apakah sama dengan Yu Parti, ataukah berbeda,  atau semuanya  dipercayakan pada anak?

Itu berbeda  antara  orang  tua  yang  satu dengan  yang lainnya.

Yah, kita berdoa  semoga  anak-anak  kita menemukan  jalannya  sendiri,  yang  penting  jalan yang lurus  seperti  jalannya  orang-orang  yang telah diberikan  nikmat  kepadanya,  yaitu  jalannya  para Nabi  dan Rosul. Aamiin. 

Semoga  pandemi  segera berakhir,  sehingga  kita  bisa berkarya  menapaki  garis takdir.

Magetan,  17 Mei 2021

Nasihat Mama

Memiliki  anak perempuan  itu seperti  berdiri  di ujung duri,  atau dalam  bahasa jawanya "ancik ancik pucuking ri". 

Artinya  penuh kekhawatiran,  jangan jangan  begini, begitu  dan sebagainya yang tidak sesuai  dengan harapan. Ketika  belum datang  jodohnya  pada hal sudah sampai  umurnya, juga mikir. Ketika  jodohnya  datang sebelum  sampai  umurnya  juga mikir.

Itulah  tugas orang  tua,  mengantarkan  anaknya  hingga  ke jenjang pernikahan.  Agar  pernikahan  anak kita bahagia selamanya. 

Ada beberapa pesan  Ibu kepada  anak perempuannya  ketika  akan menikah  seperti  yang disampaikan  oleh  sahabat  saya mbak Parti  yang perlu  dicatat.

"Nduk...nanti kalau kamu sudah menikah harus berbakti kepada suamimu. Orang tuamu ini sudah tidak punya hak apa-apa kecuali atas ridho suamimu."

"Iya Mama...aku faham itu", Jawab anak perempuan  itu.

"Jgn lupa ajak suamimu solat jika dia ternyata tidak setaat kamu dalam beribadah."

"iya mah... insyaallah aku juga faham ini dan kami akan terus menjaga aqudah." Kata anak perempuan  satu satunya dalam keluarga  ini.

"Apa lagi yang mama pesankan utukku agar hidupku benar-benar lurus mah?

Anak ini memang  lumayan cerdas. Saat kuliah  Dia ambil jurusan akutansi perpajakan di Trisakti Grogol IP nya cukup bagus Alhamdulillah.

"Satu lagi ya Nduk pesen ini tolong sampaikan ke calon suamimu sebelum menikah biar faham. Hampir semua pasangan baru dalam pernikahan itu tidak terpikirkan pasca nikah."

"Kira-kira 6 bln, satu tahun atau 2 tahun tidak kunjung ada tanda2 kehamilan maka pasangan akan mulai gelisah."

"Secepatnya ambil keputusan salah.. contohnya adopsi anak untuk pancingan, ini tidak benar ya."

Dia tanya lagi , "lalu apa yang sebaiknya aku lakukan ma?"

 1.usaha via medis sekarang ada program hamil,kebetulan temen mama anaknya ikut program tersebut Alhamdulillah berhasil, tapi memang cukup besar biayanya.
2.usahakan tidak mengambil anak dari saudara kita. Itu akan menimbulkan kecemburuan sosial di kemudian hari.

3. Jangan adopsi anak, karena akan ribet nantinya
Contoh kita adopsi anak laki2...lalu ibu ini statusnya tetep org lain kan?
Berarti di rmh tetep hrs berjilbab to?
[17/5 09:53] PARTI GAS: Atau sebaliknya..jika kita adopsi anak perempuan...
Si bpk angkat kan tetep org lain..maka si anak perempuan ini setelah baligh tutup aurot di rumah kan.nah ini jadi repot to?
Anakku menganggukkan kepala tanda setuju
[17/5 09:54] PARTI GAS: Bagaimana nanti kalau sampai tua saya tetep tidak punya keturunan mama? Siapa yg merawat dan mengurusku?
[17/5 09:55] PARTI GAS: Siapa yg mendoakan ku?
[17/5 09:55] PARTI GAS: Pertanyaan mu cukup cerdas nduk...
[17/5 09:57] PARTI GAS: Jika kamu bisa berlaku adil kepada semua saudaramu,seluruh ponakanku,berbuat baik kepada setiap org tanpa pamrih...maka Allah lah yg akan menjagamu..kamu hrs Yaqin itu
[17/5 09:59] PARTI GAS: Tiga perkara yg kita hrs ingat
1.sodqoh jariyah
2.ilmu yg berguna
3.doa anak yg soleh
[17/5 10:00] PARTI GAS: Jika Allah tidak menitipkan seorang anakpun kpd dirimu,maka point' 1 dan point' kedua hrs benar2 kamu maksimalkan..
[17/5 10:01] PARTI GAS: Alhamdulillah...sekarang Firda bener2 merasa tenang ..terimakasih mama ku tercinta.
[17/5 10:02] PARTI GAS: Ini adalah wejangan ku kpd anak2ku menjelang pernikahan.

Minggu, 16 Mei 2021

Hafalan Qur'an di usia senja.

Gambar ilustrasi: Kiriman  sahabat 

Menfhafalkan Al Qur'an  di usia senja memang butuh perjuangan yang gigih. Tapi jangan mengatakan  sulit,  saya yakin kalau sungguh-sungguh  pasti  bisa. Kalau mengatakan  sulit  maka akan jadi sulit  beneran. 

Pagi setelah  subuh  menghafalkan  sampai  jam 06.00, hanya dapat 2 ayat. Kemudian pulang, alhamdulillah  di ruang tamu sudah disediakan jaseku oleh bu Parno. Kemudian saya sruput  hingga tetes terakhir. Di meja ruang  tamu banyak disediakan  jajanan  anak-anak  sebagai  suguhan lebaran,  tapi tak ada yang datang,  yah.... situasi  pandemi  membuat  berubah  segalanya.

Kemudian  ganti baju,  mau pergi  ke kebun,  melihat  perkembangan  alpukat  yang sudah 6 bulan saya tanam. Tidak lupa membawa cangkul,  pecok dan sabit. 

Kebunku  tidak jauh  hanya dibelakang rumah saja. Kebun  warisan  dari Ibu ini harus  saya rawat  dengan baik.  Semakin  sering dikunjungi  maka semakin  bersih  dan terawat. Selalu ingat  pesan Bapak, "kalau ingin  makan kenyang,  cangkulah  yang dalam". Begitu  katanya dulu  disaat aku membantu  mencangkul  di kebun. 

Di sekitar  alpukat  itu  saya cangkul  melingkar,  bahasa pertaniannya  "diipuk", anak kota pasti  tidak tahu  ini. Kalau sudah  ditaburi  pupuk  sedikit,  yang baik  pupuk  kandang. 

Selepas mencangkul ,  sambil  duduk  menenangkan nafas  mengingat-ingat  hafalan  Qur'an  tadi. Ya Allah sudah lupa. 
Sekarang  usiaku  sudah 54 tahun , mungkin  karena  sudah tidak muda lagi. Dulu  ketika  SMP  diberi  tugas hafalan  oleh Pak Guru,  mudah  sekali  menjalaninya. Tapi sekarang  butuh perjuangan. Selepas magrib,  menghafalkan lagi,  habis isak melihat  lagi, itu strategi saya menghafal. Kalau Anda bagaimana?

Mungkin  anda penasaran,  coba buka surat  Al Mulk  halaman  562, anda hafalkan. Hanya 30 ayat , tidak panjang sebenarnya. Mungkin  anda lebih  cerdas dari saya  sehingga  bisa hafal  lebih cepat. Jujur  saya harus berjuang  keras  untuk  fokus  menghafalkan. 

Gus Baha' menyanpaikan,   surat ini yang kelak  memperjuangkan  mati-matian  membela  kita  , agar kita tidak disiksa Malaikat.  Syaratnya  harus hafal. Bagaimana  tertarik  nggak?

Mengapa  kita menjadi  gampang lupa diusia  senja.
1. Banyak urusan dunia 
2. Banyak dosa 
3. Banyak  syaraf  otak  yang mulai  melemah  fungsinya.  

Menurut  saya itu sebabnya,  sedangkan anak kecil  yang mudah menghafal  Qur'an  disebabkan  belum banyak  urusan,  belum banyak  dosa  dan syaraf otaknya  masih  kuat. Tambah lagi dapat  doanya  orang tua  , mungkin  bapak atau  ibunya  , atau kakeknya  yang telah tiada pernah mendoakannya. 

Ketika  kecil  usia  kelas  2 SD saya hafal surat  Alfatihah , entah apa yang menyebabkan,  saya punya pemikiran  agar  saya hafal  surat  ini  terus,  maka saya mengerjakan  sholat dan pasti dibaca setiap salat. Jadi  mendirikan  salat  bukan karena  ketaatan  tapi agar hafalan saya  tidak hilang. Astagfirullah hal adhiim. Salah niatnya.

Tapi  ada hikmah  juga yang ada didalamnya , agar hafalam  surat dalam Alqur'an  yang telah kita hafal  tidak  lupa  atau tidak hilang  maka dibaca  pada saat  salat, yaitu  dibaca setelah  alfatihah.

Anak anak santri Tembiro, penghafal  Qur'an,  selalu  membacanya  pada saat salat  tarowih  hingga katam  sampai  pukul  03.00.

Kalau  saya nanti siangnya  ngantuk,  akhirnya  kerja  tidak maksimal,  untuk  itu  saya mengambil  yang 11 rakaat saja, jalani dengan khusuk,  tidak capek, tidak ngantuk.

Ya Allah  semoga  ini tidak  karena lemah iman,  tapi ingin menjalani  dengan pelan  tidak  keburu-buru. Ya Allah berilah  kekuatan  untuk  bisa salat  dengan bacaan  surat  yang panjang, dengan ikhlas dan kesadaran.

Kanjeng Nabi SAW kalau salat sendiri  sampai kakinya  bengkak, saking  lamanya. Tapi kalau  salat  berjamaah  lebih  pendek  bacaan  suratnya. 

Karena kekuatan  makmumnya berbeda-beda,  urusannya  berbeda-beda,  masalahnya  berbeda-beda.

Semoga pandemi  segera berlalu sehingga  bisa belajar  dan berbagi  ilmu. 

Wallohu  a'lam bi sawwab.


Magetan,  16 Mei 2021














Sabtu, 15 Mei 2021

Menulis itu seperti bermain bola ping pong

Tenes meja atau ping pong adalah jenis olah  raga yang paling saya sukai. Dengan olah raga ini saya bisa mengeluarkan  banyak keringat. 

Dengan olah raga ini saya bisa tertawa lepas, tertawa  yang tidak genuin , tidak dibuat  -buat, tetapi spontan  lepas. Sehingga  dengan olah raga ini saya merasakan seperti  rekreasi atau piknik.

Dengan olah raga ini saya juga merasa hangat  bersama  teman,  seperti hangatnya  minum kopi di pagi hari.

Orang yang gampang marah  katanya  karena kurang piknik atau kurang ngopi. Karena baru katanya  maka masih  perlu  penelitian  ilmiah. Silahkan  dijadikan  judul penelitian, ayoo siapa  berani.

Ping pong itu kalau bet sudah menyatu  dengan tubuh dan  pikiran  maka berbagai  keadaan selalu  bisa diatasi atau dilakukan.  

Ping pong itu  kalau baru pertama  kali,  jantung  ini terasa  berdetak kencang,  nafas berhembus  tak teratur,  terengah-engah seperti  kehabisan  udara. 

Tetapi kalau  sudah terbiasa  bermain empat  kali  misalnya,  maka detak jantung kita  akan terasa stabil,  hembusan nafas kita  teratur, seperti  menghirup  oksigin  di bawah hutan pinus. 

Menulis juga seperti  itu bisa menjadi hiburan, bisa menyenangkan,  bahkan  kalau Mas Doktor  Naim mengatakan  sebagai "kelangenan", seperti Bapak-bapak memelihara  burung  itu adalah  "kelangenan."

Untuk  penulis pemula,  bisa terengah -engah kehabisan ide , kehabisan kata. Tetapi kalau  sudah terbiasa  antara tangan  mata dan pikiran sudah menyatu  maka menulis itu  akan terasa mudah. Seperti  bermain bola pingpong  yang bisa saja  dalam berbagai posisi  dan keadaan. 

Agar tulisan itu  tetap menarik  maka diadakan  berbagai  trik  dan strategi , seperti  bermain  pingpong  juga. Ada serven  dengan bola  diplintir, ada cemesan begen, ada cemesan  melayang,  ada tipuan  dan sebagainya. 

Agar kita bisa menulis dengan baik  maka harus banyak  membaca tulisan orang lain , banyak membaca buku dan praktek menulis.
Bagi saya menulis  adalah olahraga  otak,  olahraga  pikiran  juga  olah  perasaan.

Kadang jari ini seperti  dituntun  oleh perasaan dan pikiran. Menari-nari di keypet atau menyentuh  huruf-huruf  yang ada hingga menjadi kalimat  yang enak  dibaca  dan sarat dalam makna. 

Dalam  bermain pingpong  dilihat  orang  atau tidak  tetap bermain  total mempersembahkan  permainan  terbaik. 
Dulu  saya punya teman  namanya Mas J. Dia pinter sekali  main pingpong,  tak ada satupun  yang bisa mengalahkan , pokoknya  hebat  deh. Tapi lama  tidak berlatih  entah karena apa. 

Sedangkan  saya permainan  saya biasa biasa saja ( baca paling jelek). Tapi saya setiap  minggu  berlatih  2 kali,  lama-lama  permainan  saya menunjukkan  kemajuan,  akhirnya  saya bisa memenangkan  mas J tadi. 

Menulis juga seperti  itu,  saya "ndableg" saja, dibaca  orang  atau tidak  tetap menulis saja. Seperti  matahari  dilihat  orang  atau tidak  tetap berputar  mengelilingi  bumi. Justru kalau tidak berputar  maka akan membuat  dunia gempar.

Dihina orang  ya tidak apa-apa,  dikecam orang sudah  biasa, tidak masalah. Yang penting niat  saya menebar  kebaikan,  menebar  benih literasi untuk  anak negri. 

Tulisan  itu  akan menemui  takdirnya masing-masing. Sebuah  tulisan  kadang  tak dianggap  bermakna  bagi seseorang,  tetapi  sangat  bermakna  dimata  orang tertentu. 

Oleh karena itu  terus saja menulis sampai  tulisan  itu bertemu  dengan takdirnya, dibaca  orang. 

Di SMP 2 Karangrejo  saya seperti  bertemu  dengan habitat  saya, banyak guru-guru  yang suka  olahraga  pingpong. Saya cepat akrab  dengan mereka,  tertawa bersama  tanpa  merendahkan  sesama. Saya merasa  bahagia,  sebab  itulah  cara menikmati  hidup, beribadah, belajar ,  bekerja,  berkarya,  tertawa. Dan itu ada di sana. Di sekolah  yang  brandingnya "SIP ; Santun Inovatif  dan peduli".

Semoga pandemi  segera  berlalu  sehingga  kita  siap menimba  dan berbagi  ilmu.


Magetan,  16 Mei 2021