Selasa, 15 September 2020

Pembelajaran di Masa pandemi COVID-19

gambar ilustrasi: dokumen pribadi
 
Tahun pelajaran baru, dimulai 13 Juli 2020, sejak Mendikbud mengeluarkan Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 agar seluruh kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun kampus perguruan tinggi menggunakan metoda daring.Hal ini dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai  penyebaran Coronavirus disease (Covid-19).

SMPN 1 Takeran sebagai sekolah berbasis IT dalam melaksanakan pembelajaran  moda daring memakai program moodle. Program ini free, sehingga menghemat keuangan sekolah. 
Keunggulan program ini, Kepala Sekolah bisa mengakses aktivitas guru  dan siswa. KS bisa mengetahui  siapa yang tidak  hadir  dalam pembelajaran itu,  seluruhnya, baik guru maupun siswa.

Kemudahan bagi guru  
Guru bisa mengupload materi  sebelum pembelajaran,  sesuai  dengan silabus.  Kemudian tugasnya  juga sudah  diupload  dalam  program itu,  nanti kalau siswa sudah selesai mempelajari  materi  kemudian mengerjakan tugas,  tugas  langsung  bisa  dikoreksi  oleh guru,   dan langsung bisa diberi  nilai. Guru juga bisa memberikan  komentar, pada kolom  komentar.

Tampilannya seperti  gambar berikut:



Materi matematika  kelas 7.
Kemudian  tugasnya  seperti  pada tampilan  berikut:



dari  tugas  yang dikerjakan siswa langsung  bisa  dikoreksi dan dinilai  oleh  guru 

Gambar  tersebut  bisa  diketahui  dari  32 siswa dalam 1 kelas yang aktif  ada 26 siswa  dan yang tidak aktif ada 6 siswa. Untuk  memberikan komentar  atau  umpan balik bisa  klik view all submissions.

Kendala  bagi guru 
Belum semua guru paham dengan program ini, ada siswa  yang  tidak aktif tadi,  masalahnya  bisa  bermacam  macam.
Mungkin bangun kesiangan, mungkin  tidak  punya  paketan, tidak punya HP, mungkin  tidak  ada sinyal atau ada anak  inklusi. Mungkin juga lupa  pasword. 

Kendala  bagi siswa 
Lupa user dan pasword, bangun kesiangan. tidak  tinggal bersama  orang tua,tidak punya HP atau  paketan ,tidak  ada sinyal ,jenuh, malas, motivasi  belajar rendah.

Solusi terhadap  permasalahan 
Setiap  guru  memiliki  group  WA kelas  yang diampu.  Setiap  hari  mengingatkan  siswa  untuk  segera  absen. Contoh Ibu Endah. Setiap  hari  mengabsen siswanya,  mengingatkan "ayo siapa  yang belum mengerjakan  tugas". Maka  siswa  terus   mengerjakan tugas. Diliat  75% mengerjakan. 

Untuk anak yang bangun kesiangan, minta tolong  keluarganya  untuk  setiap hari  membangunkan.  Untuk yang  tidak  punya  HP  bisa  bergabung  dengan teman  dekatnya,  bisa  pinjam  milik  keluarganya yang lain. 

Untuk  anak  inklusi  dikunjungi  ke rumahnya,  mengerjakan apa yang bisa  dikerjakan,  anak  inklusi  ini  kadang  membaca  saja  belum bisa,  menulis  satu  kata,  kata tertentu .

Yang  tidak  ada  sinyal  bisa  ditunggu  24 jam. Yang  tidak semangat,  motivasi belajar  rendah  bisa  disemangati,  guru  BK sebagai motivator, bisa  memberikan materi  motivasi  belajar.

Hitungan  ekonomi
Dalam  satu  bulan  rata rata  anak-anak  menghabiskan  pulsa Rp. 60.000. Sedangkan  kalau  masuk sekolah  dengan asumsi  uang  saku Rp. 5000 per anak, maka dalam satu bulan harus mengeluarkan  uang 5000x25 = 125.000. Kemudian ditambah  transportasi  sepeda motor dengan bahan bakar  Rp. 3000, maka Hitungan nya menjadi  3000x25=75.000. Sehingga  jumlah total Rp. 200.000.

Maka  dengan moda  daring ini  sebenarnya tiap  bulan bisa menghemat  uang Rp. 140.000.
Sehingga kalau "jujur"  alasan  daring  menghabiskan  pulsa  banyak,  itu  tidak  benar. Yang  penting,  kita bersama  menjalani  ini semua dengan iklas, dengan semangat,  dengan doa  semoga pandemi  segera berlalu.  Saya  yakin  tak  selamanya  langit itu  kelabu. 

Takeran, 15 September  2020.


93 komentar:

  1. Betul. Saya hitung lebih murah dring daripada luring hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak fitur disajikan. Tentunya kita berupaya untuk memilih secara bijak mana yg representatif sesuai dg kebutuhan dan karakter sekolah masing-masing. Moodle adalah salah satu alternatif dari beberapa alternatif seperti google class room, quiper dll. Selamat pak parno semoga sukses dan daringnya lancar.

      Hapus
    2. Terima kasih Mbak Ega sukses juga untuk penjenengan

      Hapus
  2. Keren Pak parno titip salam ke pak guru ketrampilan kerajinan di SMPNI Takeran adik kelas sy IKIP Negeti SBY. Dan istrinya tetangga saya Bu yulaikah Kedungpring Lamongan

    BalasHapus
  3. Keren Pak parno titip salam ke pak guru ketrampilan kerajinan di SMPNI Takeran adik kelas sy IKIP Negeti SBY. Dan istrinya tetangga saya Bu yulaikah Kedungpring Lamongan

    BalasHapus
  4. Siswa dapat bantuan pulsa ..kan lebih hemat lagi pak

    BalasHapus
  5. Siswa dapat bantuan pulsa ..kan lebih hemat lagi pak

    BalasHapus
  6. Mantap pak,benar sekali,hitung- hitungan yang teliti.

    BalasHapus
  7. Betul sekali Bapak, sebenarnya murah daring, tetapi faktanya untuk guru-guru yang menjelang purna (usia 55-60) merasa kesulitan menggunakan berbagai cara virtual semacam google classroom, zoom,dsb. Maksimal mereka daring melalui WA, sehingga hasilnya juga tidak seperti yang diharapkan, jauh panggang dari api. Akhirnya terpaksa dikombinasi dengan luring, dalam hal ini home visit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ini termasuk hambatan yang harus dicarikan solusi

      Hapus
  8. Sip Mas Untuk Biaya/pengeluaran bisa minimal, namun Untuk perkembangan potensi yang dimiliki siswa serta karakter siswa tidak bisa berkembang secara optimal

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang kondisi pandemi ya harus sabar, semiga lekas berlalu

      Hapus
  9. Betul sekali Bapak, lebih murah daring, tetapi faktanya untuk guru-guru yang menjelang purna tugas (usia 55-60 th) banyak yang mengalami kesulitan menggunakan cara virtual semacam google classroom, zoom, dsb. meskipun sudah diberi pelatihan. Maksimal mereka daring menggunakan WA, sehingga hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, 'jauh panggang dari api', Akhirnya mereka terpaksa dikombinasikan dengan cara luring, yakni 'home visit'

    BalasHapus
  10. Siipp...lebih irit buat daring di masa pandemi..trs maju mas parno kita jg tetap semangat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Satu hal kelemahan daring yg belum tuntas diatasi, yaitu siswa yg abai terhadap pelajaran sulit diingatkan karena tidak kontak darat.solusi jitu perlu kita temukan.

      Hapus
  11. Sangat baik pak parno... Amat cocok dimasa pandemi covid -19. Semangat maju terus Bpk.. .Sukses unt dunia pendidikan.

    BalasHapus
  12. Faktual, Bapak. Tulisan ini sangat sesuai keadaan. Semangat yg terbaik, Bapak. Bravo!!!

    BalasHapus
  13. Tetap semangat bapak ibu dan siswa siswi melalui program tersebut proses belajar mengajar tetap sama hanya sistem online

    BalasHapus
  14. Mantap, semoga dunia pendidikan semakin maju di negara kita tercinta ini. Semoga sekolah ini menjadi sekolah percontohan dalam pelaksanaan pembelajaran yg berbasis ITE yg akhirnya bisa diimbaskan ke sekolah lain.

    BalasHapus
  15. Semoga covid-19 cepat berlalu daya tahan kita bisa meningkat dan kita bisa beraktifitas normal seperti biasa Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat maju terus Bpk.. .Sukses unt dunia pendidikan,
      Sukses untuk SMP NEGERI 1 TAKERAN

      Hapus
  16. Semangat Pak. Semoga bapak selalu diberi kesehatan. Amiin...

    BalasHapus
  17. Semangat, tetap tangguh di masa covid-19 untuk meraih cita-cita gemilang 👍

    BalasHapus
  18. Jer basuki mawa bea. Mmg untuk kegiatan daring karena menggunakan jasa provider maka memerlukan biaya Ektra. Dan baik orang tua atau siswa hrs bisa memilih layanan yg ekonomis tp jangkauan sinyalnya bagus

    BalasHapus
  19. Di masa pandemi covid..kita tetap semangat..dan semoga bapak dan kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT

    BalasHapus
  20. Inggih bisa jadi contoh untuk SMP2 di Magetan yang lain....tetap semangat

    BalasHapus
  21. Kebetulan saya mengajar di SD kelas rendah, yg hampir seluruh siswa belum punya hp sendiri, hp milik orang tua, dan pada jam2 pembelajaran hp dibawa ortu bekerja. Kadang ortu plg kerja malam hr, siswa sdh tidur.
    Ini salah satu kendala kami...

    BalasHapus
  22. Moodle memang aplikasi yang dirasa bisa mènjawab banyak masalah, dari sisi siswa pun mudah, aksesnya ringan sehingga hemat kuota. Semoga SMPN Takeran semakin jaya...

    BalasHapus
  23. Di masa pandemi ini yg diharuskan untuk belajar daring , pendidik dituntut untuk kreatif dan inovatif agar peserta didik mampu memahami materi pelajaran.

    BalasHapus
  24. Sangat baik pak parno. Amat cocok dimasa pandemi covid -19. Semangat maju terus bapak. Sukses untuk dunia pendidikan.

    BalasHapus
  25. Semangat dan acungan jempol pak Suparno,
    Pada kenyataan di lapangan kondisi lingkungan anak, sebagian besar masih minim sekali.
    Hingga anak tidak punya HP sendiri, ini kendala yg luar biasa sasarannya.
    Bagi anak inklusi belajarnya,tinggal 50 pesren mungkin gak terpenuhi.
    Guru berbagai versi di sekolahnya. Asa yg karena usia, dll, tidak menutup kemungkinan, menambah kasanah ruwetnya pelaksanaan belajar Daring ini.
    Di suasana pandemi memang Pembelajaran menjadi sangat terganggu sekali, di berbagai lini siswa.
    Nomor wahit yg dicari adalah usaha kita semua, untuk memutus mata rantai penyevaran Covid 19, yg selama ini mewabah tidak pandang siapa saja, korbannya.
    Salam kompag sehat untuk menerobos ke arah lomba di gogle blog, untuk pak Suparno, maju terus pantang mundur.
    Dari Pak De Soenoto, S. Pd.
    K S SDN Pojoksari 2,Sukomoro,Magetan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pakde Noto, semoga pak de selalu sehat beserta keluarga, dan murid muridnya bisa belajar dari rumah dengan baik.

      Hapus
  26. Tugas orang tua pada anak di masa Pandemi covid 19 dalam belajar anak di rumah adalah 3 M. Mendampingi, Memfasilitasi, Mengontrol. Untuk siswa SMP yg lbh utama tugas orang tua adalah memfasilitasi dan mengontrol. Termasuk jg tugas guru cenderung mengontrol melalui media online atas materi maupun tugas tugas yg telah dikirimkan pd siswa.

    BalasHapus
  27. Semoga pandemi setera berakhir..kita bisa tatsp muka dgn anak didik...
    Sukses terus..sehat selalu .Aamiin

    BalasHapus
  28. Belajar tidak mengenal tempat, belajar tidak mengenal waktu dan belajar tidak mengenal lelah. Mudah-mudahan siswa dan guru dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik baiknya
    Selamat bapak SUPARNO, lanjutkan terus berkarya

    BalasHapus
  29. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  30. Semangat terus pak Parno .. Selama masa pandemi covid 19, sekolah sudah mengupayakan pembelajaran sedemikian rupa, memenuhi apa yg menjadi hak anak-anak. Kita semua mengetahui bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, antara sekolah, orangtua dan masyarakat, maka perlu kerjasama yang baik. Sekolah telah mengupayakan PJJ sedemikian rupa, maka orangtua juga harus mendukung dgn mengingatkan jika anaknya lupa, membangunkan jika anaknya tidur, mendampingi anak dalam belajar di rumah, demikian juga masyarakat mengingatkan jika ada anak usia usia sekolah yang berkeliaran di warung, di pasar atau di jalanan pada jam-jam belajar .. Sekolahan juga mengupayakan kunjungan rumah terhadap anak-anak yang sama sekali tidak mengikuti PJJ, semuanya dilakukan untuk keberhasilkan PJJ .. Semoga dengan adanya musibah pandemi covid 19 membuat masyarakat sadar akan pentingnya guru sebagai pendidik ( bukan sekedar transfer ilmu saja) yang tidak tergantikan oleh google .. Betapa berat tugas guru dalam mendidik anak anak bangsa .. Jika dalam mendidik perlu mencubit,menjewer atau memukul, itu bukan untuk melukai karena benci tetapi justru itu merupakan cubitan kasih sayang, jeweran cinta, pukulan mesra yang bertujuan mendidik ke arah kebenaran. Janganlah hal tersebut dijadikan suatu masalah besar yang harus berujung di kantor polisi, karena seorang guru tidak mungkin menghukum, tanpa suatu kesalahan. Meskipun secara matematis lebih untung pembelajaran daring daripada luring, tetapi sensasi mendidiknya lebih mengena pembelajaran secara luring ..Semoga pandemi covid 19 cepat berlalu dan memberikan hikmah yang mampu membuat perubahan pandangan dan sikap yang lebih baik .. Aamiin ya robbal'alamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih bu Retno, semoga pandemi eceran berlalu dan segera memulai tatap muka penuh.

      Hapus
  31. jos mas KS, lengkap sudah,ada permasalahan juga ada solusi,semoga bermanfaat bagi dunia pendidikan,sukses selalu.

    BalasHapus
  32. Perlu banyak belajar ke pak Parno, terimakasih ilmunya 🙏🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih bu Nining sehat dan semangat selalu bu Guru

      Hapus
  33. Siiip,,sgt cocok diterapkan di masa pandemi covid 19.smangat terus pak parno,,,sukses selalu

    BalasHapus
  34. Berhemat dimusim pandemi covid👍👍semoga tetap semangat dan semoga pandemi cepat berlalu

    BalasHapus
  35. Mantap Pak Parno...menambah wawasan aplikasi yang bisa kami pakai untuk kegiatan belajar mengajar dengan metoda daring di sekolah kami ��

    BalasHapus
  36. Mantap Pak Parno...menambah wawasan aplikasi yang bisa kami pakai untuk kegiatan belajar mengajar dengan metoda daring di sekolah kami 👍

    BalasHapus
  37. Kasek yg perlu diteladani, pejuang saat pandemi, semangat bro...
    👍

    BalasHapus
  38. Hebbaat..... Mantab pak kepsek.... Ditunggu inovasi2 selanjutnya.

    BalasHapus
  39. Kalau dari hitungan ekonomi saya setuju pembelajaran daring lebih murah .
    Apalagi buat ortu yang anaknya kuliah seperti saya, nggak usah bayar kos....😁

    BalasHapus
  40. Salut atas terobosan yang sudah dilakukan oleh SMPN 1 Takeran. Pembelajaran daring memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah lebih efisien dari segi waktu dan biaya. Kelemahannya model pembelajaran ini kurang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Apalagi jika diterapkan pada anak PAUD dan anak SD. Karena mereka tetap membutuhkan sosok guru sebagai sosok yang digugu dan ditiru. Semoga pandemi ini segera berakhir sehingga anak-anak dapat belajar secara normal kembali. Aamiin...(Mariyati)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu Maryati, pembelajaran tatap muka tetap taktergantikan, hanya saja karena pandemi maka tak ada pilihan lain

      Hapus
  41. Dalam situasi pandemi guru harus bisa mwngembangkan kompetensi dalam pembelajaran agar pembelajaran menarik dan menyenangkan. Untuk itu kemampuan dalam IT harus tetap dikembangkan. Namun sosok guru tetap diharapkan kehadirannya di kelas sosok itu tak akan tergantikan oleh teknologi apapun karena selain mendidik guru juga sebagai pembimbing siswa

    BalasHapus
  42. Dalam pembelajaran di situasi pandemi ini memang daring sebagai pilihan yg tepat. Gurupun harus senantiasa menambah kompetensinya dalam penciptaan inovasi pembelajaran yang tentunya akan membuat situasi pembelajaran yang menarik. Banyak model pembelajaran yang berbasis IT namun tetap pembelajaran yang menghadirkan sosok guru di kelas yang paling dinanti. (Retno Haryani). Semangat pak ....

    BalasHapus
  43. Baik sekali bapak attikelnya, semoga bapak semakin sukses...

    BalasHapus
  44. Mohon maaf sebelumnya...
    Mata pelajaran eksak okelah pakai sistem Daring tapi Untuk yang yang arahnya pembentukan karakter dan budi pekerti luhur apakah cukup dengan daring saja.. Karena menurut hemat kami sistem belajar tatap muka adalah yang terbaik dibanding sistem yang lain.. Sekedar unek unek mawon mohon maaf sebelumnya.. Tetap semangat berkarya pak Suparno

    BalasHapus
  45. Betul Om Beni, pembelajaran tatap muka tak kan tergantikan, semoga pandeminya segera berakhir ya Om, sehingga anak-anak bisa sekolah lagi.

    BalasHapus