Kamis, 13 Mei 2021

Menghafal Surat Al Mulk


Sumber ilustrasi : Pesantren laduni.id

Syawal hari ke dua, ada hal yang sangat penting  saya tulis. Mungkin penting juga untuk  anda. Ada santrinya  gus Baha' dari Sulawesi. Pada suatu  saat dia setor  hafalan surat Al Mulk. Surat itu agak panjang  ayatnya terdiri dari 30 ayat. Ada di halaman 562. 
Santri ini berusaha keras  menghafal  surat ini agar kelak di hari akhir  tidak di siksa oleh Malaikat. 

" Bermain gitar itu  hukumnya bagaimana  Gus?" Tanya santri itu.
"Kurang kerjaan", Jawab Gus Baha'

"Nggak Gus, halal atau haram?" Desak Santri itu.
"Kurang  kerjaan, kalau saya jawab marahi ruwet." Jawab Gus Bahak.

Rupanya santri itu tanggap, akhirnya  menghafal surat  Al Mulk ini agar tidak disiksa Malaikat. 

Menurut  Gus Baha' Malaikat  itu juga mukalaf, artinya  juga terikat  pada peraturan. Malaikat  tidak boleh menyiksa manusia  yang dihatinya ada Al Qur’an. 

Gus Baha' menyanpaikan ada satu surat  dalam Alqur'an  yang berjuang  mati-matian  membela  orang  yang hafal  surat ini, hingga  masuk  Surga. Yaitu  surat  Al Mulk. 

Oleh karena itu penting sekali  untuk  kita hafal  agar tidak disiksa Malaikat,  agar diperjuangkan  hingga masuk  surga.

Mengikuti  ceramahnya  gus Baha' memang  menentramkan  hati,  banyak  ilmu  yang disampaikan beliau. Beliau  termasuk Kyai yang sederhana, biasanya pakai baju putih, kopyah hitam kelihatan rambut depan sedikit dan seperti  Kyai lain, selalu pakai sarung.  Cita citanya jadi wali.  Wali itu  kekasih Allah. Luar  biasa,  siapa  yang tidak suka menjadi  kekasih Allah. Pasti masuk Surga.

Gus Baha'  yang mempunyai nama lengkap K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim   (lahir pada 15 Maret 1970 di di Sarang Rembang Jawa Tengah adalah salah satu ulama  (NU) yang berasal dari Rembang.  Gus Baha' dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar al-Qur'an. Ia merupakan salah satu murid dari ulama kharismatik, K.H Maimun Zubair . Gus Baha’ merupakan putra dari seorang ulama pakar Al Qur'an dan juga pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA yang bernama KH. Nursalim al-Hafizh dari Narukan Kragan Rembang.

Ayah Gus Baha’ (KH. Nursalim) merupakan murid dari KH. Arwani al-Hafidz Kudus dan KH. Abdullah Salam al-Hafidz Kajen Pati, yang nasabnya bersambung kepada para ulama besar.

Saya senang mengikuti  ceramahnya  walaupun di youtube.  Tamapaknya  Kyai  yang satu  ini namanya  sudah sangat  terkenal di dunia maya. 

Semoga  pandemi  segera  berlalu , kita bisa bebas  merdeka  untuk belajar  ilmu. 



Magetan,  14 Mei 2021

Sumber bacaan : 
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ahmad_Bahauddin_Nursalim

 


3 komentar: