Hari ini saya kehabisan ide menulis , membaca buku sudah saya lakukan kurang lebih dapat 8 halaman. Buku Quantum Belajar hadiah dari Dr. Ngainun Naim saya taruh di mobil , buku literasi diri saya terus di ruang tamu , ruangan dimana saya membaca buku atau membaca Al Qur’an dan yang satu lagi Membangun literasi peluang riset dan dakwah ilmiah, saya taruh di kantor, ada 3 judul buku.
Karena kehabisan ide , maka waktu saya gunakan untuk membaca Al Qur'an. Target saya di bulan Romadhon ini harus katam , sekarang sudah sampai pada juz 27.
Keutamaan membaca Al qur'an sebagaimana yang diwasiatkan oleh Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wassalam dalam sebuah hadits qudsi :
“Man qoro-a harfan min kitabii, falahu hasanatun. Wal hasanatu bi’asyri amtsaaliha. Laa aquuluu Alif Laam Miim harfun, walaakin Alifun harfun, wa laamun harfun wa miimun harfun.”
Artinya: “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabKu (Al-Quran) maka baginya kebaikan. Dan setiap kebaikan itu akan dilipatgandakan dengan 10 kali lipatnya. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Laam Miim itu satu huruf. Akan tetapi Alif itu satu huruf, Laam itu satu huruf dan Miim itu satu huruf.”
Dari hadits di atas dapatlah dipahami bahwasannya Allah SWT menjanjikan akan memberikan balasan kebaikan kepada para pembaca Al-Quran.
Bahkan setiap kebaikan akan dilipatgandakan menjadi 10 kali lipat. Jika di bulan Ramadan ganjarannya akan semakin berlipat ganda.
Tadi bertemu dengan ayat "Yaa ayyuhalladziina aamanuu intangsurulloha ya surukum wayutsabit agdaamakum"
"Wahai orang-orang yang beriman jika kamu menolong agama Allah niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
Jadi kesimpulannya kalau kita menolong agama Allah maka Allah akan menolong kita.
Keperluan kita ini masih banyak sekali di dunia ini , lebih-lebih di akherat. Kita masih banyak pertolongan dari Allah. Salah satu cara agar kita ditolong Allah adalah dengan menolong agama Allah. Misalnya dengan mengajar membaca Al Qur'an, untuk anak-anak kecil disekeliling kita, iklas tanpa pamrih. Pamrihnya semata-semata agar Allah senang, agar Allah ridho.
Yang kedua dengan jalan dakwah. Mengajak menjalankan agama dengan baik. Banyak kita saksikan orang-orang yang dakwah tanpa pamrih, mereka datang dengan membawa bekal sendiri, tidak diundang dan tidak diantar pulang. Lebih-lebih berharap amplop. Mereka iklas lillahi ta'ala.
Mereka datang dari masjid ke masjid, memakmurkan masjid dengan sholat berjamaah. Banyak membaca Al Qur'an, dan taklim.
Tapi di masa pandemi seperti ini jarang mereka kita temui. Pandemi betul-betul merubah segala tatanan kehidupan kemasyarakatan, budaya dan adat istiadat.
Tahun ini ada larangan mudik, agar pandemi tidak menjalar kemana-mana. Kesehatan keselamatan nyawa lebih penting dari pada silaturahmi halal bi halal berjumpa dengan orang tua dan sanak saudara.
Tadi siang para pemudik yang nekat melintasi tol Ngawi, disuruh kembali putar balik. Kasihan sebenarnya, tapi petugas hanya menjalankan aturan untuk ketertiban , Kesehatan dan keselamatan saudara kita semua.
Kepada saudaraku, mohon maaf lahir batin jika tidak bisa berjumpa, semoga pandemi segera berlalu, kita bisa berjabat tangan seerat-eratnya.
Magetan, 6 April 2021
Alhamdulillah....SDH diingatkan..matur suwun..sahabat
BalasHapusTerima kasih mbak Parti
BalasHapusTerima kasih mbak Parti
BalasHapus