Dengan olah raga ini saya bisa tertawa lepas, tertawa yang tidak genuin , tidak dibuat -buat, tetapi spontan lepas. Sehingga dengan olah raga ini saya merasakan seperti rekreasi atau piknik.
Dengan olah raga ini saya juga merasa hangat bersama teman, seperti hangatnya minum kopi di pagi hari.
Orang yang gampang marah katanya karena kurang piknik atau kurang ngopi. Karena baru katanya maka masih perlu penelitian ilmiah. Silahkan dijadikan judul penelitian, ayoo siapa berani.
Ping pong itu kalau bet sudah menyatu dengan tubuh dan pikiran maka berbagai keadaan selalu bisa diatasi atau dilakukan.
Ping pong itu kalau baru pertama kali, jantung ini terasa berdetak kencang, nafas berhembus tak teratur, terengah-engah seperti kehabisan udara.
Tetapi kalau sudah terbiasa bermain empat kali misalnya, maka detak jantung kita akan terasa stabil, hembusan nafas kita teratur, seperti menghirup oksigin di bawah hutan pinus.
Menulis juga seperti itu bisa menjadi hiburan, bisa menyenangkan, bahkan kalau Mas Doktor Naim mengatakan sebagai "kelangenan", seperti Bapak-bapak memelihara burung itu adalah "kelangenan."
Untuk penulis pemula, bisa terengah -engah kehabisan ide , kehabisan kata. Tetapi kalau sudah terbiasa antara tangan mata dan pikiran sudah menyatu maka menulis itu akan terasa mudah. Seperti bermain bola pingpong yang bisa saja dalam berbagai posisi dan keadaan.
Agar tulisan itu tetap menarik maka diadakan berbagai trik dan strategi , seperti bermain pingpong juga. Ada serven dengan bola diplintir, ada cemesan begen, ada cemesan melayang, ada tipuan dan sebagainya.
Agar kita bisa menulis dengan baik maka harus banyak membaca tulisan orang lain , banyak membaca buku dan praktek menulis.
Bagi saya menulis adalah olahraga otak, olahraga pikiran juga olah perasaan.
Kadang jari ini seperti dituntun oleh perasaan dan pikiran. Menari-nari di keypet atau menyentuh huruf-huruf yang ada hingga menjadi kalimat yang enak dibaca dan sarat dalam makna.
Dalam bermain pingpong dilihat orang atau tidak tetap bermain total mempersembahkan permainan terbaik.
Dulu saya punya teman namanya Mas J. Dia pinter sekali main pingpong, tak ada satupun yang bisa mengalahkan , pokoknya hebat deh. Tapi lama tidak berlatih entah karena apa.
Sedangkan saya permainan saya biasa biasa saja ( baca paling jelek). Tapi saya setiap minggu berlatih 2 kali, lama-lama permainan saya menunjukkan kemajuan, akhirnya saya bisa memenangkan mas J tadi.
Menulis juga seperti itu, saya "ndableg" saja, dibaca orang atau tidak tetap menulis saja. Seperti matahari dilihat orang atau tidak tetap berputar mengelilingi bumi. Justru kalau tidak berputar maka akan membuat dunia gempar.
Dihina orang ya tidak apa-apa, dikecam orang sudah biasa, tidak masalah. Yang penting niat saya menebar kebaikan, menebar benih literasi untuk anak negri.
Tulisan itu akan menemui takdirnya masing-masing. Sebuah tulisan kadang tak dianggap bermakna bagi seseorang, tetapi sangat bermakna dimata orang tertentu.
Oleh karena itu terus saja menulis sampai tulisan itu bertemu dengan takdirnya, dibaca orang.
Di SMP 2 Karangrejo saya seperti bertemu dengan habitat saya, banyak guru-guru yang suka olahraga pingpong. Saya cepat akrab dengan mereka, tertawa bersama tanpa merendahkan sesama. Saya merasa bahagia, sebab itulah cara menikmati hidup, beribadah, belajar , bekerja, berkarya, tertawa. Dan itu ada di sana. Di sekolah yang brandingnya "SIP ; Santun Inovatif dan peduli".
Semoga pandemi segera berlalu sehingga kita siap menimba dan berbagi ilmu.
Magetan, 16 Mei 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar