Rabu, 19 Mei 2021

Holopis kuntul baris

20 Mei 2021 hari Kebangkitan  Nasioanal. 
Siapa tahu siapakah nama Menkominfo RI. Beliau adalah Bapak  Johnny G. Plate. 

Dalam sambutannya pada peringatan ke-113 Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021 Beliau menyatakan, peringatan Kebangkitan Nasional ini menjadi titik awal dalam membangun kesadaran untuk bergerak mengatasi permasalahan-permasalahan bangsa Indonesia.

"Mimpi kita untuk tancap gas memacu ekonomi dan kemajuan peradaban sebagai simbol kebangkitan bangsa. Menuju Indonesia digital, semakin digital akan semakin maju," ujarnya yang disampaikan pada 7 Mei 2021.

Sedangkan  tema  Hari  Kebangkitan  Nasional tahun ini  adalah  "Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!".

Tadi  pagi ketika  sambil  sarapan  saya bertanya  pada si Kecil,  Hindun  anakku. 
"Hari ini adalah hari Kebangkitan  Nasional. Menurut  kamu kita bangkit  dari apa?" Tanyaku. 
"Bangkit dari tekanan," jawab dia nyeplos saja.
Saya agak kaget,  jangan- jangan saya sebagai orang tua terlalu menekan Dia. 

"Tekanan  apa?"
"Tekanan  pandemi", Dia menjelaskan. 

Kalau 113 tahun yang lalu  nenurut  pemahaman  saya, kita bangkit  dari  kesadaran, saat itu  tidak bersatu,  sehingga  kita mudah dipecah belah,  mudah dijajah  bangsa  lain. Maka ditahun  1908 berdirilah  organisasi  Budi Utomo,  yang mengusung  semangat  persatuan  dan kesatuan , tujuannya  adalah Indonesia  Merdeka. Setelah itu  tumbuh  organisasi organisasi  lain  yang tujuannya  sama. 

Sekarang kita sudah  merdeka,  tapi masalah  yang dihadapi  bangsa terus saja ada. Saya pikir  persatuan  dan kesatuan  sampai kapanpun  harus  tetap  ada pada jiwa kita. Inilah  modal  penting  dalam menghadapi  berbagai permasalah Bangsa. 
Hal ini juga sesuai  dengan tujuan peringatan  Harkitnas 2021. 

Menurut Menkominfo tujuan peringatan Harkitnas ke-133 adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong-royong kita sebagai landasan dalam melaksanakan pembangunan dan selalu optimis menghadapi masa depan, untuk mempercepat pulihnya bangsa kita dari Pandemi Covid-19. 

Esensi  gotong-royong  adalah "holopis kuntul baris." Dulu tahun 70-an kalau orang orang mengangkat  beban  berat , dilakukan  secara bersama,  kemudian  teriak bersama-sama dengan ucapan "holopis kuntul  baris," maka beban menjadi ringan  dan permasalahan  selesai. 

Dalam bahasa mudahnya,  kita harus bangkit  dari kemalasan, kebodohan, keterbelakangan,  pesimisme. Kita harus optimis  untuk  menghadapi  berbagai permasalahan dan kita harus kerja keras. Kalau  kita sudah optimis  dan kerja keras, hasilnya  diserahkan Tuhan.  Tuhanlah yang menentukan. Akan tetapi  kita juga harus optimis bahwa  ketentuan  Tuhan berbanding lurus  dengan usaha dan kerja kita. 

Semoga pandemi segera  berlalu sehingga  kita terbebas  dari tekanan,  "bahasanya" Hindun.


Magetan,  20 Mei 2021


Sumber bacaan

https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/tema-hari-kebangkitan-nasional-2021-link-download-logo-harkitnas-gf5k?; 20 Mei 2021; 07.33







5 komentar:

  1. Aamiin. Yuk kita bangkit di bidang teknologi informasi

    BalasHapus
  2. Ayo terus bangkit dr keterpurukan yg mana diberbagai sektor kita jangan kalah dgn Negara lain.


    Bersatu membangun Negeri ini yg kita cintai. Bangkit dan terus mengisi kemerdekaan.
    Wabah pandemi memang akhir-2 ini jadi perhatian dunia. Ekonomi lumpuh daya beli / animo masyarat turun, sekrang yg kita pikirkan bagaimana kita tetap bangkit dan terhindar dr kata bangkrut.

    Sektor pendidikan nyaris menjalani belajar mengajar dgn sistem Daring. Tapi tetap lah semangat dan bangkit dr tidurnya.
    Jadilah generasi yg energik bukan generasi yg lemah malas apalagi lembek.

    Jadilah generasi yg tangguh ulet serta berwibawa.
    Thanks you sahabat salam sehat penuh Rahmat. Semoga Allah memberikan kemuliaan pada kita semua..

    BalasHapus