Kalau anda mendengar nabi Musa melawan Raja Fir'aun itu sudah biasa, itu saya dengar dari cerita guru agama saya ketika masih SD. Guru saya pinter sekali bercerita, hingga membuat kami terhipnotis, merapatkan tangan kami diatas meja untuk serius mendengarkan cerita.
Ada diantara teman kami saking asyiknya hingga mengantuk dan tertidur.
"Jangan bangunkan Dia, biarlah tidur , Dia itu jiwanya tentram sekali, maka biarlah dia dalam nikmat itu." Kata Pak Guru di suatu waktu.
Dengan ilmu bisa mengatasi permasalahan permasalahan yang dihadapi.
Dengan ilmu, seseorang mampu menemukan dan menciptakan berbagai macam keperluan yang bermanfaat untuk sehari-hari. Bahkan, ilmu dipercaya menjadi salah satu aspek penting suatu perkembangan di suatu negara.
Sekarang banyak orang kepinter keblinger, sebenarnya tidak berilmu tapi mengaku pinter, akhirnya keblinger. Salah , sesat.
Masalah agama itu kalau salah terasanya di kuburan. Kita tidak bisa membenarkan lagi, tidak bisa merevisi.
Ilmu itu lembut, yang lembut lebih kuat dari yang kasar.
Yang lembut itu air, angin. Lebih kuat dari pada bangunan.
Ketika ada tsunami di Aceh, banyak gedung gedung rusak, roboh karena dihantam ombak air laut yang meluap ke daratan.
Yang lembut bisa masuk ke mana mana, kalau kasar tidak bisa masuk ke lubang yang kecil.
Nyawa itu lembut, tubuh kita ini kasar. Tubuh kita ini tampak kuat karena ada nyawanya, kalau ditinggal nyawa maka tubuh kita ini sudah tidak memiliki kekuatan apa apa.
Ada cerita di India kera perang dengan angin.
"Ayo angin tunjukkan kekuatanmu kalau berani melawan aku." Kata si Kera sambil bergaya di atas pohon.
Maka angin mengerahkan kekuatannya dengan menghadirkan angin puting beliung.
Si Kera berpegangan kuat di atas pohon selamat, hingga angin itu kehabisan tenaga.
Maka angin berfikir, tidak mengerahkan kekuatan kasarnya, tapi mengeluarkan angin mamiri yang spoi-spoi. Akhirnya membuat tubuh Kera menjadi nyaman keenakan sehingga dia ngantuk dan tertidur di atas pohon.
Akhirnya Dia lupa berpegangan dan jatuh.
Kalahlah Kera ini dengan angin.
Yang ke dua Nabi Musa diberi bekal ikhlas.
"Kamu itu hamba saya untuk saya bukan untuk yang lain." Kata Allah.
Kita ini hamba Allah untuk Allah tidak untuk yang lain itulah ikhlas. Dalam hidup ini kita sulit sekali untuk belajar ikhlas, dan kita harus lulus, kalau tidak, maka rugi besar kita. Amalan-amalan kita menjadi tidak diterima kalau tidak didasari rasa iklas. Maka rugilah kita. Lawanya riya'. Pamrih, pingin dipuji orang dan lain-lain.
Yang ketiga, Nabi Musa diberi bekal berangkat . Hanya satu kalimat tapi kerjanya panjang. Kata berangkat adalah mengambil keputusan, mengeksekusi keputusan Akhirnya menjalankan keputusan itu.
Dalam bahasa komputer, "enter." Dalam bahasa Inggris "go".
Maka mari kita berangkat. Berangkat ke mana? Berangkat sekolah, berangkat kerja, berangkat berbuat baik, berangkat menuju kebaikan.
Yang belum berangkat bagaimana? Yang belum berangkat masih diberi bekal yang kedua yaitu niat.
Niat untuk berangkat, tapi jangan lama-lama, segera berangkat nanti kalau terlambat. "Kepancal sepur nanti" alias ketinggalan.
Pesan moral tulisan ini, kalau kita pingin hebat, usahakan miliki tiga hal itu, yakin, shalat dan taat. Dan lengkapi bekal kita dengan ilmu, ikhlas dan berangkat.
Oo iyya titip pesan, mari setiap habis sholat kita berdoa agar pandemi segera berlalu, sehingga negara kita aman, dunia aman sehingga kita merasa nyaman mau ke mana saja, mau apa saja.
Tidak ada keadaan yang lebih baik, kecuali "keamanan."
Magetan, 7 Mei 2021
Sumber tulisan: Ceramah pengajian KH Uzairon
Ya Allah...semoga wabah yg melanda dunia ( covid-19) engkau angkat dari muka bumi ini agar dpt menjalankan ibadah dgn tenang
BalasHapusTerima kasih mbak Parti
BalasHapusSemoga andemi segera berlalu. Dan menjalani sesuatu yg pernah kita jalani seperti sholat di Masjid sekolahan pergurusn tinggi dan mobilitas lain segera terwujud kembali.
BalasHapusPandemi membyat kita lebih tegar tangguh dan mandiri.Serta tak luoa mendekatkan diri pada Allah. Sang pencipta Langit d Bumi dgn segala isinya.
Thanks you sahabat. Maaf baru merespon blog. Salam utk semuanya.
terima kasih mbak Niken sudah berkenan hadir
BalasHapus