Senin, 24 Mei 2021

Badai Pasti Berlalu

Saya mengira kalau  musim hujan di tahun ini sudah berakhir,  akan tetapi saya salah. Allah masih memberi  hujan di penghujung  musim ini. Alhamdulillah  menjadikan  kesegaran  di kebun kami merekah. 

Kadang-kadang  merindukan  suara  rintik  hujan mengguyur bumi,  membasahi tanaman  dengan kesuburan  alami.

Ada 30 tanaman  pohon baru dikebunku yang  belum kuat kalau  tidak ada hujan. Sehingga  syukur  alhamdulillah senantiasa  kita  panjatkan  dari hatiku  yang dalam.

Ada harapan  masa depan  di usia tua  dengan  hiburan  berbagai  macam buah alpukat dan pete  yang bergelantung  di pucuk  pohon. 

Nanti  ingin  dipasang  gazebo  berukuran  2.5 m2, sesekali  kita makan  dikebun  dengan  ikan goreng,  dengan sambal pete.  Kemudian  minumnya  dengan juz  alpukat,  jangan lupa  campurkan susu coklat  secukupnya. 

Maka nikmat  Tuhanmu  yang manakah  yang kamu dustakan.  Kita rasanya  tidak mampu  menghitung nikmat  Tuhan yang melimpah ruah. Kesehatan,  keluarga  yang menyenangkan,  tetangga  yang baik, lingkungan  tempat  tinggal  yang nyaman dan sebagainya.

Kita baru merasakan  bahwa jari  jempol  itu  penting,  itu  nikmat yang diberikan Tuhan, setelah  kehilangan  jempol  kita. Untuk  itu  orang  yang bijaksana  adalah  yang pandai  mensyukuri  yang ada. Kadang mengejar  yang belum pasti,  tapi  mehilangan  yang sudah ada. "Mburu  uceng  kelangan deleg," bahasa  jawanya. Mengejar sesuatu  yang kecil tetapi  kehilangan  yang besar  yang sudah kita  miliki.

Dulu  ketika belum ada pandemi kita menunda  daftar  haji,  ketika  seperti  ini 2 tahun  tidak  ada pemberangkatan  ibadah haji. Rasanya menyesal, kenapa tidak  daftar  sejak dulu. Penyesalan yang ada, tapi tak berguna. Yah..., tetap  optimis  pertolongan  Allah  datang,  pandemi  selesai,  pemberangkatan  ibadah haji bisa dimulai  lagi.

Saat itu  kami memilih  beli mobil,  ya Allah  ampunilah kami. Lebih  mementingkan  urusan dunia daripada  urusan  akhirat. 
Beruntunglah  bagi  saudaraku  yang sudah menunaikan  ibadah haji.  Kalian  orang-orang  tersayang  di hadapan Allah. Yang diberikan  anugrah  lebih  dahulu.

Semoga  Allah  segera  memberikan  jalan keluar  yang baik, pandemi  berlalu, seperti  badai pasti berlalu.

Gelisah kumenanti tetes embun pagi ,Tak kuasa ku memandang dikau matahari, Kini semua bukan milikku, Musim itu telah berlalu, Matahari segera berganti, Badai pasti berlalu. (Lirik  lagu Badai Pasti Berlalu).


Magetan,  24 Mei 2021







10 komentar:

  1. Semoga bisa kembali ke tanah suci lagi

    BalasHapus
  2. Semoga segera disegerakan yg sdh lama mjd angan njeh pak

    BalasHapus
  3. Insyaallah segala sesuatu pasti ada hikmahnya...bersabar nggih

    BalasHapus
  4. Semoga segera bisa menunaikan Ibadah Haji. Begitu pula dgn saya yg msh angan-angan hingga sekrang belum terlaksana.


    Semoga Allah takdirkan utk bisa ke Tanah Suci.
    Menyesal tidaklah menyelesaikan. Semoga kita masih diberi kesempatan.
    Jika ada teman yg sdh berangkat rasanya kepingin tp apa daya musibah Pandemi merubah segalanya.


    Ok sahabat semoga tetap sehat semangat good luck. Allah senantiasa melimpahkan Rahmat dan HidayahNya utk kita semua.
    Dijauhkan hal-2 yg jelek dan yg dimurkai Allah.

    BalasHapus
  5. Aamiin. Semoga Alloh juga mengijabah do'aku. Supya bisa menunaikan ibadah haji.

    BalasHapus