Kadang-kadang merindukan suara rintik hujan mengguyur bumi, membasahi tanaman dengan kesuburan alami.
Ada 30 tanaman pohon baru dikebunku yang belum kuat kalau tidak ada hujan. Sehingga syukur alhamdulillah senantiasa kita panjatkan dari hatiku yang dalam.
Ada harapan masa depan di usia tua dengan hiburan berbagai macam buah alpukat dan pete yang bergelantung di pucuk pohon.
Nanti ingin dipasang gazebo berukuran 2.5 m2, sesekali kita makan dikebun dengan ikan goreng, dengan sambal pete. Kemudian minumnya dengan juz alpukat, jangan lupa campurkan susu coklat secukupnya.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan. Kita rasanya tidak mampu menghitung nikmat Tuhan yang melimpah ruah. Kesehatan, keluarga yang menyenangkan, tetangga yang baik, lingkungan tempat tinggal yang nyaman dan sebagainya.
Kita baru merasakan bahwa jari jempol itu penting, itu nikmat yang diberikan Tuhan, setelah kehilangan jempol kita. Untuk itu orang yang bijaksana adalah yang pandai mensyukuri yang ada. Kadang mengejar yang belum pasti, tapi mehilangan yang sudah ada. "Mburu uceng kelangan deleg," bahasa jawanya. Mengejar sesuatu yang kecil tetapi kehilangan yang besar yang sudah kita miliki.
Dulu ketika belum ada pandemi kita menunda daftar haji, ketika seperti ini 2 tahun tidak ada pemberangkatan ibadah haji. Rasanya menyesal, kenapa tidak daftar sejak dulu. Penyesalan yang ada, tapi tak berguna. Yah..., tetap optimis pertolongan Allah datang, pandemi selesai, pemberangkatan ibadah haji bisa dimulai lagi.
Saat itu kami memilih beli mobil, ya Allah ampunilah kami. Lebih mementingkan urusan dunia daripada urusan akhirat.
Beruntunglah bagi saudaraku yang sudah menunaikan ibadah haji. Kalian orang-orang tersayang di hadapan Allah. Yang diberikan anugrah lebih dahulu.
Semoga Allah segera memberikan jalan keluar yang baik, pandemi berlalu, seperti badai pasti berlalu.
Gelisah kumenanti tetes embun pagi ,Tak kuasa ku memandang dikau matahari, Kini semua bukan milikku, Musim itu telah berlalu, Matahari segera berganti, Badai pasti berlalu. (Lirik lagu Badai Pasti Berlalu).
Magetan, 24 Mei 2021
Semoga bisa kembali ke tanah suci lagi
BalasHapusAamiin Omjay alhamdulillah
HapusSemoga segera disegerakan yg sdh lama mjd angan njeh pak
BalasHapusAamiin matur nuwun
HapusInsyaallah segala sesuatu pasti ada hikmahnya...bersabar nggih
BalasHapusterima kasih Mbak Parti
HapusSemoga segera bisa menunaikan Ibadah Haji. Begitu pula dgn saya yg msh angan-angan hingga sekrang belum terlaksana.
BalasHapusSemoga Allah takdirkan utk bisa ke Tanah Suci.
Menyesal tidaklah menyelesaikan. Semoga kita masih diberi kesempatan.
Jika ada teman yg sdh berangkat rasanya kepingin tp apa daya musibah Pandemi merubah segalanya.
Ok sahabat semoga tetap sehat semangat good luck. Allah senantiasa melimpahkan Rahmat dan HidayahNya utk kita semua.
Dijauhkan hal-2 yg jelek dan yg dimurkai Allah.
aamiin Jeng Niken, terima kasih
HapusAamiin. Semoga Alloh juga mengijabah do'aku. Supya bisa menunaikan ibadah haji.
BalasHapusAamiin bu Nur
Hapus