Selasa, 17 November 2020

Monev Dapodik dan PMP

Sumber ilustrasi  dokumen pribadi

Hari ini paling sibuk  di SMP 1 Takeran, saya pukul  06.10 sudah datang disekolah kemudian  memantau  petugas  kebersihan. Hari  ini  harus  paling  bersih  karena mau ada tamu penting. 

Pertama ada pemantauan  pembelajaran  tatap muka, kedua ada supervisi  dari pengawas,  dan ketiga ada monev Dapodik dan PMP dari LPMP Jatim.

Semua guru  ikut  membantu  mempersiapkan diri,  semua  memiliki  tugas masing-masing,  seperti  yang sudah dikoordinasikan  kemarin. 

Pukul 08.00 dari Dindik  sudah datang,  Pak Sugeng  dan mas Omi,   melaksanakan pemantauan  pembelajaran  tatap muka,  beliau  memasuki  ruang kelas  dan juga menyapa  anak-anak  yang sedang belajar. 
"Senang  mana pembelajaran  daring  apa tatap muk.? Tanya Pak Sugeng  pada  anak-anak. 
"Senang  tatap muka  pak", jawab anak-anak  serentak. 
"Kenapa?"
"Karena  tidak usah bayar  paketan", jawab  anak laki-laki  yang berapa  di sudut utara. 
Karena  kalau ada kesulitan  bisa  bertanya  pada  gurunya  pak, " jawab yang lain.
Sudah  hampir  8  bulan anak-anak  BDR, kelihatan agak canggung  mengikuti  pembelajaran,  seperti  siswa baru  semua,  untuk  yang kelas  7 dengan temannya ada yang belum kenal. Dengan gurunya  juga belum kenal, belum hafal pengajar  mata pelajaran tertentu. 

Yach, ini  bagian lain  dari dampak  pandemi  corona,  semoga segera  berakhir. 

Pukul 10.00 WIB  tamu dari LPMP  baru datang. 
Sebelumnya  tim mengunjungi  SMPN 1 Magetan  untuk  pembuatan  Vidio monev Dapodik  dan PMP.  Dua sekolah  inilah yang mewakili  Pendidikan  Kabupaten  Magetan untuk  dibuakan video percontohan. Karena  Kabupaten  Magetan  sebagai  peringkat  1 dalam pengerjaan  Dapodik dan PMP.

Dari Dindik hadir Bapak Drs.Suroso, MM, kabid dikdas,  Dra Atik Darmawanti, M.Pd, pengawas dikdas,  mas Habibi dll. Kami sambut  secara seremonial sebagai  penghormatan  dari kami. Kemudian  setelah  koordinasi  sebentar  dilanjutkan dengan shooting.  Pertama  dengan kepala  sekolah  yang menyampaikan  brand sekolah,  kemudian  dengan guru  guru  dan dilanjutkan  pengambilan gambar di ruang  komputer. 

Alhamdulillah  seperti  ada yang menyuruh,  ruang guru  mejanya  sudah baru  semua,  ruang komputer  sudah dipasang ac lengkap,  mejanya  baru semua juga. Jadi tidak memalukan  ketika  ada kunjungan  dari  tamu  atau siapa  saja  yang  datang.

Pembuatan  vidio  ini  kata mas Yuan sebagai  percontohan  dalam pengerjaan  PMP,  SMP 1 Takeran  dinyatakan sebagai sekolah tercepat   dalam pengerjaan PMP. Sehingga sebagai apresiasi  diadakan  pembuatan  vidio  profil  sekolah. 

Operator  Dapodik  kami  memang  rajin  dan disiplin  orangnya. Inilah  buah dari kerja  iklas  akhirnya  dia  dikukuhkan sebagai  Fasilitator  nasional.  Mas Aming nama panggilanya, nama lengkapnya  Amirul  Mukminin. Statusnya  masih PTT, semoga  segera  diangkat  sebagai PNS.

Kami  selalu  memotivasi kepada  teman-teman  agar semangat  kerja,  jangan  sampai  kalau  ada tugas dari Dindik  tidak segera mengerjakan,  akhirnya  sampai  ditagih,  bahkan kadang  diumumkan  sebagai  sekolah  yang belum  mengerjakan,  kalau  begitu memalukan sekali. 

Tapi  yang lebih penting  adalah kerja  ikhlas. Sesuatu  pekerjaan yang dikerjakan  dengan ikhlas,  dengan senang hati,  suatu  saat  akan  terbaik  di bidangnya,  tidak  sedikit  yang berujung membawa  keberuntungan  baginya. 

Acara selesai  pukul 13 tepat,  kemudian kami  foto bersama  di depan sekolah.  Kami  menunggu  hasilnya  semoga  bagus  dan bermanfaat. 

Terima kasih  kehadirannya  mas Yuan, Pak Imam  dan Tim 8 dari LPMP,  mohon maaf  bila  dalam menerima  kehadirannya  ada sesuatu  yang kurang berkenan. 

Takeran,  17 Nopember  2020 






3 komentar:

  1. Bagus sekali literasinya membangun semangat kerja, memotivasi petugas lainnnys serta memberi sinergis khusus pada anak didik terus semangat sahabat karyamu tetap ysng terbaik utk dijadiksn suri tauladan. Tetap sehat serta Allah senantiasa limpahkan Rahmat serta Hidayah pada kita semua,..good luck

    BalasHapus
  2. Terima kasih mbak Niken yang baik hati

    BalasHapus