Senin, 09 November 2020

Mari menjadi pahlawan


Jenderal Sudirman
Sumber ilustrasi: saintif.com

Tulisan bu Gubernur Jatim Khofifah Indar  Parawangsa  di harian pagi  Jawa Pos hari ini, 10 Nopember  2020 berjudul semua orang bisa  menjadi pahlawan. 

Menurut  Bu Gubernur definisi pahlawan  saat ini bukanlah pejuang yang bergerak  di medan perang dengan senjata, secara bahasa pahlawan  diartikan sebagai sosok yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya . (JP 10 Nopember  2020).
Sehingga  siapa saja  bisa menjadi  pahlawan.  Seorang  Ibu, ayah, Guru, ustad, pak Tani,  pelajar,  mahasiswa  atau siapa  saja.

Orang tua adalah pahlawan  bagi anak-anaknya,  mereka bekerja ikhlas tanpa pamrih  rela berkorban  siang malam demi  keluarganya  demi anak-anaknya. Kadang  kadang di malam hari  kita jumpai  pedangang  sayur ethek pukul 24.00 sudah berangkat  ke pasar kemudian sebelum waktu subuh  pulang,  menata  barang dagangannya,  kemudian  setelah subuh  mereka  berangkat  keliling  kampung  menjual  barang dagangannya.  Mereka  adalah pahlawan bagi anak-anaknya,  pahlawan  bagi keluarganya. 

Disisi lain  ada bapak bapak  dikegelapan malam mencari bekicot, subuh  baru  pulang,  anak  dan istrinya  tidur  di rumah  sambil  menanti  kehadirannya  dengan membawa  rezeki hasil  kerja  malam itu,  mereka  tidak mencuri,  walaupun  kadang dicurigai,  mereka tidak  takut  digigit  ular,  mereka  tidak mengantuk,  mereka  ikhlas,  memiliki  semangat  kerja tinggi, anak-anaknya  bisa  sekolah,  mereka adalah  pahlawan  bagi  anak-anaknya,  mereka  adalah  pahlawan  keluarganya. 
Di belahan  bumi yang lain,  seorang nelayan  di malam hari  melaut,  bertemu dengan ombak yang sesungguhnya,  tidak  sekedar gaya bahasa untuk  memperindah kata,  kadang ada hujan,  badai,  Keluarganya  menunggu  di rumah,  sambil  berdoa untuk  keselamatan  mereka,  mereka  tidak takut  ombak, nereka  tudak takut hujan, tidak takut badai, bahkan tidak takut  mati,  anak-anaknya  bisa bersekolah,  keluarganya  bisa menanak  nasi  setiap  hari,  bisa beli baju  saat hari raya,  mereka  adalah pahlawan  bagi  anak-anaknya,  bagi keluarganya. 

Bapak ibu guru,  ditengah  pandemi  mewabah, mereka  dengan ikhlas  mengajar  anak anak  dengan daring,  anak-anak  yang tidak pernah  ikut  ditelpon,  dikunjungi,  disapa kabarnya,  ditanya  kesulitannya,  dibantu  menyelesaikan  masalahnya,  anak-anak  kembali  semangat  belajar,  berjuang mewujudkan  cita-citanya,  mereka  adalah  pahlawan  bagi  murid muridnya,  mereka adalah pahlawan bagi masa  depan  bangsanya.

Para pemimpin  kita,  mereka   bekerja memajukan  bangsanya , memakmurkan  negerinya,  mensejahterakan bangsanya, mengamankan  negaranya. Semua  rakyat  dapat bekerja dengan aman  damai , sejahtera  hidupnya,  makmur  ekononominya, siapa  saja bisa  sekolah. Mereka  adalah  pahlawan  bangsa  dan negaranya.

Singkat cerita, siapa  saja bisa menjadi  pahlawan,  yang penting  bekerja  dengan ikhlas, semangat,  membèri  manfaat  untuk  orang lain,  masyarakat,  bangsa dan negaranya, maka siapa  saja menjadi  pahlawan. Untuk itu  mari  kita semua  menjadi  pahlawan di bidang tugas  masing masing agar  yang gelap menjadi  terang,  yang berat  menjadi  ringan.  Selamat  hari  pahlawan. 

Takeran,  10 Nopember  2020

6 komentar:

  1. Betul sekali jadilah pahlawan utk dirimu dan orang lain. Pahlawan tdk hrs membawa senjata di medan perang. Namun mengajak kebaikkan dan menumas na'hi munkarpun juga pahlawan
    Perang mwlawan nafsu dr diri sendiri juga pahlawan. Memajukan anak didik dr tdk bisa membaca menulis d berhitung itu juga pahlawan. Justru disebutbpahlawan tanpa tanda jasa ( Guru ).. ok sahabat terus berkarya tetap jaya maju dan good luck

    BalasHapus