Selasa, 03 November 2020

Jalan rata mencapai pertumbuhan ekonomi

 Beberapa hari ini saya kurang produktif dalam hal menulis, karena jatah energi  untuk itu berkurang. Bagaimanapun juga  ènergi manusia  itu terbatas, kalau semangat  bisa jadi tak terbatas,  menggebu  gebu, membara terbakar  dahsyat. Lebih lebih keinginan manusia,  betul betul  tak terhingga. 

Untuk  mencapai  keinginan  itu  butuh  energi,  sedangkan  energi  kita terbatas, maka harus skala  prioritas,  jenis keinginan yang mana  yang harus kita dahulukan, yang itu  merupakan kebutuhan mendesak.  Lebih  lebih  di masa pandemi, kita tidak baik  terlalu  capek,  baik  capek  energi  uang  maupun energi  fisik,  membaca koran Jawa pos kemarin,  3 November  2020, pertumbuhan ekonomi  kita di kwartal  ke 2 minus  5 oersen , sedangkan  di kwartal ke 3 masih minus 3 persen , walaupun  ada kenaikan  2 poin. 

Diperkirakan  baru tahun 2021 nanti  pertumbuhan  ekonomi kita  plus. 
Berita  yang membuat  optimis juga adalah  persentase  kesembuhan covid 19 yang mencapai  83,2 persen dan persentase  kematian  yang  3,4 persen.  (JP 3 Nop  2020)

Sedangkan  persentase kasus aktif covid 19 secara nasional terus menunjukkan tren penurunan sejak terjadi pandemi. Oktober  2020 persentase  kasus  aktif  covid 19 di Indonesia  mencapai 16,8%, lebih rendah daripada  dunia yang mencapai 21,9 persen.  (JP. 31 Oktober  2020). Sedang di awal pandemi ,  Maret  lalu  persentase  kasus aktif covid 19 di angka  91,26 persen. 

Semoga  tren ini terus menurun  sehingga pertumbuhan perekonomian  nasional  terus semakin meningkat,  dengan dibukanya  kantong kantong  ekonomi baru. Seperti  wahana wisata,  tempat  hiburan,  umroh,  haji dan lain sebagainya.
Kalau pertumbuhan  ekonomi di angka  5 persen indikasinya  rakyat  di tingkat  bawah  cari  rezeki  mudah sehingga  energinya  bertanbah  penuh untuk bisa  mencapai  keinginan keinginannya.

Salah satu hikmah  dari pandemi  covid  19 ini  barangkali  adalah  ketika pertumbuhan  ekonomi  sudah bagus,  akan tetapi  hasrat  menghabiskan  energi ekonomi akan  dibatasi  pada  keinginan  yang dibutuhkan,  yang lain bisa  ditabung atau diinvestasikan  untuk  kebutuhan  masa  depan yang indah.

Semoga  jalan mencapai  masa depan yang indah menjadi  rata,  sehingga  kita bisa lari tanpa  menguras  energi.

Magetan,  4 Oktober  2020.

Sumber bacaan,  
JP, 31 Oktober  2020
JP. 3 November  2020
          





Tidak ada komentar:

Posting Komentar