Sabtu, 14 November 2020

Santai sejenak bersama kang Iman

Kadang  kadang saya merindukan  situasi seperti  ini, duduk  duduk di teras rumah sambil  nyruput jasekuma ( minuman kas ala bu Parno terbuat dari jahe, sereh, kunir,  temu lawak,  dan madu) dengan makanan kecil, pisang goreng hangat  buatan istri  saya.

Rumahku menghadap  ke selatan,  di  saat  pukul 7 s.d 10 suasana redup, udara bertiup pelan,  daun daun bergoyang sedikit  ke kanan  sedikit ke kiri menikmati alunan musik alam. Burung  burung  bernyanyi,  bergantian,  melompat  ke sana kemari,  sesekali  hinggap di pucuk  daun hanya sekedar  membau  wanginya  bunga  pete yang akan berubah menjadi buah.

Hari  ini saya melihat  kang Iman, tukang las yang bekerja  di tempatku,   orangnya rajin, sregep, menurut,  tak banyak bicara. Dia sudah menikah  istrinya  bernama Darwati,  anaknya  dua. Dia berasal dari kota,  tapi  dia mememliki  banyak  ketrampilan  seperti  yang dimiliki  orang desa,  bisa nukang membangun rumah,  ngecat, mencangkul  dan lain lain  seperti  yang dilakukan  orang desa. 
sumber ilustrasi: dokumen pribadi 

Karena tabiatnya yang baik,  banyak  orang yang meminta  jasanya.  Teringat pak Jari (bukan nama sebenarnya) Dulu ada orang gunung namanya sebut saja pak Jari,  orangnya miskin  tapi memiliki karakter sregep  juga, kerjanya  ikhlas, suka kerja keras  dan jujur. Kalau disuruh kerja orang  jarang sekali  terlihat  istirahat. Akhirnya  dipercaya  orang  untuk  menggarap  sawahnya,  lama-lama  orang ini menjadi kaya,  bisa punya rumah bagus,  bisa menyekolahkan  anak dan bisa hidup  layak  untuk  ukuran orang  orang di desaku.

Kedua  anaknya  sekarang  bekerja di kota,  kalau  pulang  ke desa sudah bawa  mobil. Kedua anak  ini dulu  rajin ke Masjid dan belajar  ngaji, membaca Al Qur'an.

Kembali pada kang Iman, jika dia istikomah insyaallah  dia akan bisa hidup layak juga  seperti pak Jari, punya rumah sendiri,  bisa menyekolahkan anak  dan lain lain.

Tapi jangan  lupa ya Kang, sholatnya dan berdoa. Kadang yang ini  tidak dianggap  penting,  justru ini  yang paling penting. Allah  kalau menghendaki  hambanya  diberikan  rezeki  yang baik,   maka dia diberi hidayah  untuk  berdoa. Seperti  nabi Sulaiman diberi  hidayah  untuk  berdoa agar menjadi Raja yang kaya raya dan mahsur, yang kemahsurannya  tidak ada yang melebihi Dia hingga hari qiamat.
Akhirnya  betul , Nabi Sulaiman menjadi Raja yang kaya raya dan mahsur. 

Kesimpulannya  kalau  kita  itu  sregep,  jujur, bertabiat baik,  ditunjang  sedikit  punya skill maka banyak  orang yang  membutuhkan kita,  membutuhkan  jasa kita sehingga  rezekinya   mengikuti berbanding lurus.  Orang baik  itu  akan dipertemukan  dengan orang baik  dan rezekinya selalu baik.

Magetan,  15 Nopember  2020









10 komentar:

  1. Kang Iman, luar biasa sregep, trampil, ol round pokok e, sembarang kerjaan di desa bila diminta tetangga, siap, "laksanakan mbah",begitu jawabnya.

    Di era maju, ini hampir siap malam, kerjanya non stop. Hingga kalaubgak nginden, istilahnya beli motor, bisa ora bagehan waktu, kang Iman.

    Tidak banyak bicara, kerja, kerja, selesai..... Kerja lagi. "kendile ben ora nggoling, mbah, " begitu kalo diajak goyunan,

    Bisa jadi contoh,pemuda mudi yg lain, karena "Sapa sing obah mesthi oleh opah".

    Semanngatnya Pak No, kang Iman itu, luar biasa, lo. Hh.
    Trim pak no.

    BalasHapus
  2. Jangan malas jangan sombong jangan tinggi hati tetaplah jd diri sendiri. Di dunia ini Allah sdh tetapkan takdir kita masing,-2. Namun tetsplah berusaha walau rejeki tdk akan tertukar tidsk akan dikurangi dlsbgnya. Ingatkan dlm hadits Nabi kita " Jika suatu urusan diserahkan yg bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya. Maksudnya orang tetao punya skill yg berbeda dgn yg lainnya. Jika saya misal ahli dlm memasak bisa jadi urusan yg lain sy bisa belum tentu.Makanya serahkan ahlinya dia pandai yg ditekuni.Dan Allah tetao akan selaly menguji kita.
    Ok tetap syukur menikmati yg Allah berikan serta tetap sabar dlm kondisi apapun. Krn hanya orang yg beriman lah yg tahu makna d pahan arti sabar d syukur. Ok sahabat tetap semangat utk berkarya Allah suka pada hambaNya yg selalu bersyukur atas nikmat Nya.

    BalasHapus
  3. Iyaa pakde senang saya dengan anak ini

    BalasHapus
  4. Konsisten.menulis dari Pak Parno yg m3nginspirasi.... bagus Pak ...tak ada kata malas

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih bu Aning Sarwiyani, iya bu mari terus membaca dan menulis

      Hapus
  5. Alhamdulillah sy pun sempat dipertemukan dg pak guruku yg baik sehingga sy berharap bisa menjadi org baik pun rejekinya demikian....aamiin....

    BalasHapus
  6. alhamdulillah muridku ini juga murid yang baik akhirnya bisa mengambil hikmah

    BalasHapus