Kamis, 05 November 2020

Magetan semakin Tangguh

Pagi ini saya datang lebih  pagi dari biasanya,  Bapak ibu guru sudah  menyiapkan  kelas perwaliannya,  di pel, bersih sampai cling, biasanya  yang melakukan  anak-anak,  untuk  hari  ini dilakukan  guru,  karena  anak-anak  belum  masuk  sekolah. 

Saya mengecek persiapan  masing-masing  kelas  dari jarak bangku, kebersihan  kelas, wash taffel , handsanitizer, hingga  administrasi kelas lainnya. Seperti  akan mantu , wira  wiri  agar  semuanya  lebih indah,  pantas  menerima  tamu spesial  yang  sudah  lama  dirindukan.

Pukul 09.00 Tim  Satgas covid 19 datang,  dan Bapak  Ari Budi  S dan Bapak Joko Trihono,  sendiri  berkenan  hadir.
Mulai turun dari mobil  langsung mendekati  bilik sanitizer  dan memasukinya. Mesin semprotan  otomatis  itu  langsung  menyemprotkan  cairan bening  kabut yang dipercaya bisa  membunuh  virus covid 19.

Setelah  itu  ditermogan, suhu  tubuh beliau  hanya  35,60. Artinya  beliau  sehat,  kemudian cuci  tangan pake sabun,  dan mengisi  buku  daftar  hadir yang disiapkan oleh  anak anak  yang tergabung  gugus covid 19 di sekolah. 

"Mana  ini ruang kelasnya pak?" Tanya beliau. 
Kemudian  kami mengarahkan ke kelas 9a, kelas terdekat saat itu. Kelasnya  sudah bersih  bangku tertata rapi, di depan  Kelasnya  ada washtafel  dari batu  alam yang didatangkan dari Jombang. 

"Ya sudah bagus,  tapi  saya menambahkan  agar kursinya  diatur sigzag,  sehingga  menambah  jarak  antara  siswa satu  dengan lainnya." Terang Ari Budi  S yang juga Ketua satgas  covid 19 Kabupaten Magetan ini.

Kemudian  menghadiri  ruang kelas 9b dan ruang komputer, saya tidak bilang  mejanya baru,  yang jelas menambah  pantas penampilannya  sebagai  sekolah  berbasis  IT ini. Setiap hari  ada guru  dari sekolah  lain  untuk  belajar IT  di SMP 1 Takeran. 

"Bagaimana Bapak  kalau  mengunjungi  Masjid?". Usul  saya  dengan percaya diri  karena  sejak kemarin  dan pagi tadi  sudah disiapkan Bapak Ibu  guru. Tiga bulan sebelumnya sudah dicat hijau daun dan atapnya putih menambah bersih dan sejuknya suasana masjid. Di masjid diberi  batas jarak   juga antara orang satu dengan lainnya,  juga ada baner protokoler  ketika  di masjid.

"Sudah Pak cukup, percaya  sudah bagus,  silahkan  nanti  rekomendasi  bisa  diambil  di Kantor Satgas covid 19,  kawasan  GOR  Magetan", jawab  beliau sambil  membetulkan posisi  maskernya. 
"Saya  itu hampir  tiap hari bertemu dengan penderita covid, tapi alhamdulillah  tidak  apa apa, resepnya ya selalu  jaga jarak dan pake  masker." Terang Ari Budi  yang berperawakan atletis ini.
Kemudian kami istirahat  sejenak  di ruang KS sambil  minum  jaseku, produk  olahan SMP1 Takeran  dari kebun sendiri yang dipercaya bisa mencegah virus covid 19 ini. Produk ini sudah menyebar  di sekitar Takeran dan Pegawai  INKA  Madiun. Juga Bunda  Titik Sudarti, juga pernah tahu. Kami juga memperkenalkan  batik  ciprat  produk SMP1 Takeran. Sayang lupa tidak  difoto. Tapi  tidak apa-apa  nanti malah dikira narcis.
sumber ilustrasi: dokumen pribadi 

Acara diakiri  dengan foto  bersama  didepan sekolah. Terima kasih   Pak Ari Budi  atas kunjungannya semoga  Magetan  semakin tangguh dalam menghadapi pandemi covid 19, dan pandemi ini segera  berakhir. 

Sumber ilustrasi: dokumen pribadi 

Takeran,  6 Nopember  2020




3 komentar:

  1. Berbagai ide literasi yg sy ikuti semuanya menarik utk dipelajari. Ada istilah bgn...janganlah kamu sibuk dgn urusanmu sendiri numun bukalah jendela wawasan yg ada didepanmu siapa tahu ada pelajaran yg bermanfat bagi kehidupanmu dan dirimu. Jadi intinya orangbhrs mau peduli dr kegiatan rutinitas seorang huar tahu sesungguhnya setuap orang punya mindset dlm menuangkan ide / gagasan atau suatu Masterplan..
    Ok sahabat terus berkarya hamta do'a dan dukungan moril yg saat ini sy berikan selebihnya hanya Allah yg berkuasa. Tetap semangat / sehat / dan good luck...

    BalasHapus
  2. Terima kasih mbak Niken, berita ringan saja, kalo yang berat malah bikin pusing

    BalasHapus