Saya mengecek persiapan masing-masing kelas dari jarak bangku, kebersihan kelas, wash taffel , handsanitizer, hingga administrasi kelas lainnya. Seperti akan mantu , wira wiri agar semuanya lebih indah, pantas menerima tamu spesial yang sudah lama dirindukan.
Pukul 09.00 Tim Satgas covid 19 datang, dan Bapak Ari Budi S dan Bapak Joko Trihono, sendiri berkenan hadir.
Mulai turun dari mobil langsung mendekati bilik sanitizer dan memasukinya. Mesin semprotan otomatis itu langsung menyemprotkan cairan bening kabut yang dipercaya bisa membunuh virus covid 19.
Setelah itu ditermogan, suhu tubuh beliau hanya 35,60. Artinya beliau sehat, kemudian cuci tangan pake sabun, dan mengisi buku daftar hadir yang disiapkan oleh anak anak yang tergabung gugus covid 19 di sekolah.
"Mana ini ruang kelasnya pak?" Tanya beliau.
Kemudian kami mengarahkan ke kelas 9a, kelas terdekat saat itu. Kelasnya sudah bersih bangku tertata rapi, di depan Kelasnya ada washtafel dari batu alam yang didatangkan dari Jombang.
"Ya sudah bagus, tapi saya menambahkan agar kursinya diatur sigzag, sehingga menambah jarak antara siswa satu dengan lainnya." Terang Ari Budi S yang juga Ketua satgas covid 19 Kabupaten Magetan ini.
Kemudian menghadiri ruang kelas 9b dan ruang komputer, saya tidak bilang mejanya baru, yang jelas menambah pantas penampilannya sebagai sekolah berbasis IT ini. Setiap hari ada guru dari sekolah lain untuk belajar IT di SMP 1 Takeran.
"Bagaimana Bapak kalau mengunjungi Masjid?". Usul saya dengan percaya diri karena sejak kemarin dan pagi tadi sudah disiapkan Bapak Ibu guru. Tiga bulan sebelumnya sudah dicat hijau daun dan atapnya putih menambah bersih dan sejuknya suasana masjid. Di masjid diberi batas jarak juga antara orang satu dengan lainnya, juga ada baner protokoler ketika di masjid.
"Sudah Pak cukup, percaya sudah bagus, silahkan nanti rekomendasi bisa diambil di Kantor Satgas covid 19, kawasan GOR Magetan", jawab beliau sambil membetulkan posisi maskernya.
"Saya itu hampir tiap hari bertemu dengan penderita covid, tapi alhamdulillah tidak apa apa, resepnya ya selalu jaga jarak dan pake masker." Terang Ari Budi yang berperawakan atletis ini.
Kemudian kami istirahat sejenak di ruang KS sambil minum jaseku, produk olahan SMP1 Takeran dari kebun sendiri yang dipercaya bisa mencegah virus covid 19 ini. Produk ini sudah menyebar di sekitar Takeran dan Pegawai INKA Madiun. Juga Bunda Titik Sudarti, juga pernah tahu. Kami juga memperkenalkan batik ciprat produk SMP1 Takeran. Sayang lupa tidak difoto. Tapi tidak apa-apa nanti malah dikira narcis.
Acara diakiri dengan foto bersama didepan sekolah. Terima kasih Pak Ari Budi atas kunjungannya semoga Magetan semakin tangguh dalam menghadapi pandemi covid 19, dan pandemi ini segera berakhir.
Takeran, 6 Nopember 2020
Sudah
BalasHapusBerbagai ide literasi yg sy ikuti semuanya menarik utk dipelajari. Ada istilah bgn...janganlah kamu sibuk dgn urusanmu sendiri numun bukalah jendela wawasan yg ada didepanmu siapa tahu ada pelajaran yg bermanfat bagi kehidupanmu dan dirimu. Jadi intinya orangbhrs mau peduli dr kegiatan rutinitas seorang huar tahu sesungguhnya setuap orang punya mindset dlm menuangkan ide / gagasan atau suatu Masterplan..
BalasHapusOk sahabat terus berkarya hamta do'a dan dukungan moril yg saat ini sy berikan selebihnya hanya Allah yg berkuasa. Tetap semangat / sehat / dan good luck...
Terima kasih mbak Niken, berita ringan saja, kalo yang berat malah bikin pusing
BalasHapus