Kemudian mengambil Al Qur'an, dan dibukanya batas baca kemarin, dan dilanjutkan bacaan kemarin. Seperti itu kebiasaan diawal hari.
"Ini Kang Jaseku-nya". Istrinya menaruh minuman yang terbuat dari jàhe sereh, kunir dan madu itu. Dalam keluarga ini memepercayai bahwa minuman ini bisa mencegah korona.
Pagi ini merupakan hari yang istimewa buat Pak Guru Martani, karena hari ini hari guru nasional. Nanti jam 07.00 di sekolahnya diadakan upacara peringatan HUT PGRI ke 75. Dan Pak Martani mendapatkan tugas sebagai Pemimpin Upacara. Semua petugas upacara ini adalah guru.
Pukul 06.15 sudah sampai di sekolah, walaupun sepeda motornya paling jelek akan tetapi kedatangannya selalu paling awal. Lebih lebih kemarin di rekeningnya sudah masuk BSU 1,8 juta. Angka yang tinggi di angan angannya. Pak Martani masih GTT sudah 12 tahun belum diangkat. Hidupnya sederhana. Akan tetapi tidak kalah semangatnya dalam mengajar dan mendidik murid muridnya.
Setiap bel masuk dibunyikan, segera dia beranjak dari duduknya dan menuju kelas binaanya. Kadang kadang membuat yang lain gerah. Tapi tidak menjadi masalah baginya. Dia memang tipe guru yang iklas dalam melaksanakan tugasnya.
Teng teng teng, teng teng teng, teng teng teng, tanda bel berkumpul upacara dibunyikan, maka segera mengambil sikap untuk mengatur anak anak agar barisannya tertata baik.
Kepala Sekolah sebagai pembina upacara membacakan sambutan ketua PGRI , bu Unifah Rosyidi. Pak Martani mendengarkan dengan seksama sambil berharap semoga para guru honorer ini diperjuangkan oleh organisasi guru tertua ini agar segera diangkat menjadi PNS.
Memang menjadi PNS adalah cita-citanya sejak kecil, dalam hati dia berjanji kalau diangkat PNS, dia akan lebih sregep lagi dalam melaksanakan tugasnya.
Selesai melaksanakan upacara diadakan syukuran selamatan, diawali dengan doa yang dipimpin Pak Dahlan guru Agama.
Kemudian acara ramah ramah, makan makan. Tadi waktu upacara pandangannya agak berkurang kunang, tanda akan semaput, karena belum sarapan.
***
Saat ini dia ikut ngurus mau ikut tes pengangkatan PPPK, anak dan istrinya ikut mendoakan semoga lolos, yang berarti akan ada perubahan nasib.
Sementara ini istrinya membantu perekonomian keluarga dengan membuka loundry, lumayan membuat dapur selalu mengepul setiap hari.
"Kang nanti bantu setrika ya, aq kurang enak badan." Harusnya istrinya ini istirahat, karena beberapa hari bilang kalau kepalanya agak pusing.
Pusing itu letaknya di kepala tapi penyebabnya banyak. Banyak hutang bisa pusing, vertigo bisa pusing, gak punya uang bisa pusing. darah rendah bisa pusing, darah tinggi bisa pusing, kekurangan darah bisa pusing. HB rendah bisa pusing. Biasanya yang terakhir ini penyebabnya. HB rendah.
Kalau di puskesmas diberi obat dan vitamin, biasanya bu bidan menyarankan untuk makan dengan lauk daging. Tapi pak Martani tak mampu membelikannya.
Seperti itulah kehidupan itu kadang ada orang yang uangnya banyak, tapi oleh dokter gak boleh makan daging.
Lebih lucu lagi ketika makan apa saja masih boleh,makan sate boleh, tapi tak punya uang ,pada sat sudah banyak uang malah tidak boleh makan sate karena darah tinggi, kolesterol, asam urat dan lain-lain.
Akhirnya jalani saja apa adanya, yang penting melakukan yang terbaik untuk merubah keadaan. Keadaan itu pada hakekatnya tetap, kitalah yang harus merubahnya agar menjadi lebih baik, begitu yang diyakini pak Martani.
Kebetulan di sekolahnya ada tanah kosong, yang tidak dimanfaatkan, Kepala Sekolah meminta pak Martani untuk mengurusnya, kalau ada hasilnya silahkan diambil sendiri.
Oleh pak Martani ditanami sayur kangkung, setiap seminggu sekali panen, lumayan bisa menambah keuangan keluarga. Begitulah Pak Martani menjalani hari harinya, walaupun kondisi seperti apa, dia tetap menerima dengan ikhlas, tidak pernah mengeluh, tetap bekerja dengan baik , tetap mendidik anak-anak dengan semangat. Sebab dia percaya, Tuhan tidak pernah salah meletakkan hambanya pada posisi yang sekarang, sebab itulah cara Tuhan mendidik hambanya menjadi seperti yang dikehendakinya. Selamat hari Guru, pak Martani......, semoga Tuhan selalu menolongmu dalam sabar dan taat!.
Magetan, 25 November 2020.
Aamiin...doa yg sama utk Pak Martani Pak Martani yg lainnya
BalasHapusTerima kasih bu Iin yang baik hati
HapusPak Martani semoga tetap semangat tangguh dlm segalanya. Allah limpahkan kpd hambaNya tanpa tebang pilih. Srmua dicukupkan atas semuanya. Allah tdk akan memberikam suatu ujian diluar batas kemampuan hambaNya. Dilimpahkan rejeki juga diuji bgmn rasa syukurnya diberi kesempitan rejeki bgmn kita bersabar. Hanya orang yg berImanlah urusannya selalu menyenangkam. Disaat melimpah ruah kita bersyukur disaat sempit kita bersabar. Tidak ada yg tidak mungkin di dunia ini. Kalaulah Allah mengatakan Kun Fayakun jadi maka jadilah....mari selalu mendekatkan diri pada Allah supaya hati ini tenang. Ok sahabat terus berkarya ..tetap sehat semangat dan good luck
BalasHapusterima kasih mbak Niken yabg baik hati
Hapus