Tanggal 28 November 2020 nanti ada acara peringatan HUT PGRI yang ke 75. Pada saat itu akan hadir Bapak Presiden Jokowi, dan para menterinya secara virtual.
Yang menjadi tokoh sentral nanti adalah Bu Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd dan Bapak Presiden Jokowi.
Sambutan dari kedua tokoh ini akan didengarkan dan diharapkan oleh Guru seluruh Indonesia, apakah menguntungkan dunia pendidikan, apakah menguntungkan Guru apakah memecahkan persoalan yang masih ada di dunia pendidikan? Ini yang kita nantikan bersama.
Peringatan hari Guru biasanya diadakan secara meriah di Jakarta. Kalau di tingkat Provinsi diadakan secara bergilir di berbagai kota/ Kabupaten. Tahun lalu Provinsi Jatim, mengadakan peringatan HUT PGRI ke -74 di Sumenep Madura, demi solidaritas profesi semua perwakilan seluruh Kabupaten/ kota hadir.
Biasanya mengangkat isue sekitar permasalahan Guru atau permasalahan di dunia pendidikan.
Dari group WA saya mengedarkan angket permasalahan permasalahan apa yang dialami Guru yang sekiranya bisa diperjuangkan PGRI. Begini redaksinya;
Coba teman teman , masalah masalah apa yang dihadapi guru dan harapan harapannya bagaimana yang sekiranya bisa diperjuangkan pengurus PGRI. Saya pengurus PGRI walaupun ditingkat paling bawah, tapi saya punya akses dengan pengurus tingkat pusat, silahkan dituliskan untuk saya usulkan , terima kasih
Dari sharing itu bisa dirumuskan sebagai berikut;
1. Guru honorer yang puluhan tahun mengabdi belum diangkat.
2. Kenaikan pangkat guru yang sulit , puluhan tahun tidak naik pangkat
3. Guru harus bersusah payah, berdarah darah mencari murid.
4. Akhirnya itu "sumur golek timbo seharusnya timbo golek sumur".
5 Penyebaran guru yang belum merata, ada di suatu sekolah kelebihan guru tapi ada di sekolah lain kekurangan guru.
Ini ungkapan seorang KS di daerah Sumatera, "Kalau masalahku penyebaran guru di wilayah Sumatera tidak merata yang di kota atau pinggiran kota menumpuk, Sementara didaerah semacam kami daerah terpencil kurang,tempatku yg PNS hanya 4 mas dengan KS, Itulah yg bikin 😇😇dana Bos habis tuk bayar honorer".
Guru honorer usianya ada yang sampai 35 tahun bahkan ada yang 50 tahun.
6. Disisi lain mereka menyampaikan bahwa banyak disekolah SD sangat kekurangan guru mapel PAI.
7. Permasalahan mencari murid yang bersaing ketat dengan sekolah lain. Kalau persaingan yang sehat tidaklah menjadi masalah , terapi apabila persaingan yang tidak sehat yang menjadi korban adalah kualitas pendidikan masa depan.
8. Sertifikasi guru yang belum dirasakan merata. Ada di banyak sekolah guru tidak bisa Sertifikasi karena kekurangan jam mengajar. Yang mengalami nasib demikian biasanya tidak semangat kerja, kasihan mereka, temannya menerima puluhan juta dalam setahun tapi dia sendiri tidak merasakan manisnya Sertifikasi. Sebenarnya pemerintah sudah memberikan solusi untuk pindah ke SD, tapi yang bersangkutan tidak mau, yang seperti ini perlu adanya mediator yang baik agar bisa diputuskan solusi terbaik.
9. Kualitas kompetensi guru yang belum merata.
Sembilan permasalahan ini yang saya usulkan ditingkat kecamatan dimana saya menjadi pengurusnya, dan saya sampaikan ke guru "spiritual" saya dalam menulis, Omjay. Yang beliau pengurus pusat dan dekat dengan Ibu Ketum PB PGRI, Prof. DR. unifah Rosyidi, M.Pd.
Bulan September 2020 yang lalu ibu Ketum menghadap Presiden Jokowi, yang berkenan mendengarkan langsung perjuangan PGRI, CPNS Honorer PPPK yang sudah lulus, perhatian kesejahteraan honorer, penolakan penghapusan Mapel Sejarah, perlindungan guru siswa dalam PJJ, memohon klaster pendidikan di luar RUU Cipta Kerja, penguatan peran LPTK, dan lain-lain yang selama ini menjadi isue perjuangan PGRI.
Semoga semuanya permasalahan guru di hari Guru ke- 75 ini ada solusi yang baik dan bijaksana sehingga guru bisa melaksanakan tugas pengabdiannya dengan baik , tenang dan bahagia sejahtera sehingga bisa turut serta memajukan kualitas pendidikan di tanah air tercinta , Indonesia.
Hidup PGRI, Hidup Guru, solidaritas..... yes!
Magetan, 21 Nopember 2020
Sumber bacaan:
Https://www.gurupenggerakindonesia.com
Aamiin, semua masalah tersebut di atas sdh masuk dalam agenda perjungan PGRI, semoga bisa terus kami perjuangkan, Hidup PGRI, hidup guru, solidaritas yes!
BalasHapusTerima kasih Omjay, kita meriahkan hari Guru ke 75 dengan mengangkat martabat Guru Indonesia
BalasHapusTulisan yang bagus, mas.
BalasHapusSelamat hari guru.
terima kasih mas Sugeng yang baik hati
HapusHidup PGRI, hidup guru. Terima kasih b as Bapak, aryikelnya sangat bagus dan berbobot
BalasHapusTerima kasih Fitraa yang baik hati
BalasHapusSangat situasional. Lanjut dan tetap semangat
BalasHapusTerima kasih bu Susilo yang baik hati
BalasHapus