Senin, 06 Juli 2020

Yuminten memang cantik



Pagi itu cuaca tidak sebaik kemarin, dingin sekali, karena tadi malam hujan. Burung burung yang biasanya  berkicau, hari itu tidak berkicau sama  sekali. Tapi pohon pohon dan tetumbuhan  yang tampak segar, walaupun tidak bisa bicara tapi bisa mengekspresikan rasa syukurnya lewat kesegaran daun dan bunganya.

"Hari ini dingin  sekali mas". Sapa Yuminten pada suaminya  yang abis selesai  baca Al Qur'an di pagi hari. 

"Iya .. lha tidur lagi atau gimana", Jawab suaminya.

"Tidak mas, saya tidak ngantuk,  hanya  ingin natur saja".
"Iya, matur apa". Jawab suaminya sambil menatap kecantikan wanita yang  berprofesi sebagai guru di salah satu SMP itu. Hari itu libur semester sehingga tidak sesibuk biasanya.

Banyak orang menilai Yuminten memang Cantik, pernah  anak buah suaminya itu mengatakan  bahwa Yuminten cantik.

 "Salam  ya pak untuk ibu cantik", sapa bu Sum seorang guru IPS senior.
"Siapa bu?" Suami Yuminten balik bertanya, seolah olah merasa tidak yakin kalau itu  ditujukan untuk istrinya.
"Ibuk. Istri Bapak". Jawab bu Sum sambil membenarkan posisi duduknya di ruangan piket guru. 
"Terima kasih bu Sum, nanti saya sampaikan". Jawab Suami Yuminten yang juga seorang Kepala Sekolah itu, sambil berdiri  dekat bu  Sum. Sebagai seorang Kepala Sekolah memang kadang kadang  berkeliling ke ruang  guru,  ruang kelas,  memastikan seluruh kelas ada guru yang mengajar.

"Mas usaha anak kita itu  tampaknya ada peningkatan, tetanga tetangga kita mulai memborong  dagangannya , bagaimana kalau  seandainya  ditambah  beras  dan telor?". Sapa Yuminten sambil duduk  didekat  suaminya,  yang  sedang utak atik HP.

" Ya bagus,  gak apa apa", Jawab suaminya  sambil  memandang wajah Yuminten, Suaminya Yuminten berfikir  barang kali ini  keberkahan yang diberikan oleh Allah,  karena cara dagang yang diterapkan anaknya  meniru  cara dagang  Nabi, beberapa hari yang  lalu, dia  membekali anaknya dalam berdagang.

"Lhe .... kalau  berdagang tirulah  cara dagang nabi, yaitu  jujur, menepati janji, kalau  ngambil laba  jangan  banyak banyak,  sedikit  saja. Jadi kamu beruntung,  orang yang beli nanti dijual lagi ya beruntung,  pembeli terakhir tidak merasa  mahal. Itulah  yang  paling prinsip. Trus  kalau waktunya sholat  kamu  harus istirahat untuk sujud bersama orang-orang yang sujud, kalau ada peminta minta berilah walaupun hanya  sedikit,  jangan lupa kalau  berangkat  jualan pamit pada ibumu, sebab doa ibu pada anaknya  itu  tidak  tertolak, trus baca fatihah 3x. Baru  berangkat". Anak Yuminten usahanya sound sistem, karena ada corona, sejak  4 bulan terakhir ini tidak ada tanggapan, semua pesanan dibatalkan semua. 

Kemudian membuka  usaha dagang kelapa,  kelakuan di Trenggalek kemudian dijual lagi  di Magetan. 

Lamunan suaminya  ambyar  ketika Yuminten  berkata lagi.


"Mas..., biar kemasannya  beras itu  baik,  belikan plastik trus disablon,  kemudian nanti  dipres pake  alat, tapi mahal lho mas alatnya". Terang juminten. 
 
"Yang jadi masalah itu bukan  mahalnya,  tapi dimana  beli alat itu ". Jawab suaminya seolah  mengajak berfikir. "Gampang  brosing  di internet nanti lak ada", Lanjut suaminya. 

"Iya mas, makasih ". Jawab Juminten paham.

Kembali pada kecantikan Yuminten,  dia itu tidak  hanya  cantik saja  tapi juga  ayu. Kalau cantik itu tampak keelokan paras wajahnya,  tapi kalu  ayu itu lebih dipengaruhi kebaikan cahaya hatinya.

"Dah mas , tak nyapu  halaman, dah siang ". Juminten beranjak dari kursi tua  yang waktunya dilembiru,  dilempar ganti yang baru.

Magetan 7 Juli 2020 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar