Jumat, 31 Juli 2020

4 cara agar amalan kita iklas

Sumber ilustrasi : muslimpintar.com

Ini kelanjutan dari tulisan saya sebelumnya  yang berjudul  ikhlastu niat.

Mengiklaskan setiap amalan itu  penting sekali, karena bila tidak  ikhlas  akan sia-sia  belaka. Tidak mendapat pahala dari sisi Allah. Rugi kan.

Oleh karena itu  perkara  ikhlas itu  juga  ada ilmunya,  dan harus belajar,  sedikit saja keliru,  maka akan merugilah  kita. Ada 4 hal yang biasa kita usahakan agar amalan kita menjadi ikhlas.

1. Berdoa. Hati kita itu  berada dalam genggaman Allah, Allah itu  maha membolak balikkan hati kita, untuk itu doa itu senjata orang mukmin yang paling sakti. Tampakkanlah kefakiranmu kepada Nya, hilangkanlah kesombonganmu, Agar Allah memberikan  keikhlasan di hatimu.  

Do’a yang sering dipanjatkan oleh Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu adalah do’a berikut,

اللهم اجعل عملي كلها صالحا, واجعله لوجهك خالصا, و لا تجعل لأحد فيه شيئا

“Ya Allah, jadikanlah seluruh amalku sebagai amal yang shalih, Ikhlas karena mengharap Wajah-Mu, dan janganlah jadikan di dalam amalku bagian untuk siapapun.” (1)

2. Menyembunyikan amal baik.

Kenapa disembunyikan, kalau tidak disembunyikan  untuk  orang awam seperti kita sulit untuk  iklas, kebanyakan riyak, syaiton itu  maha julik,  seseorang digoda jangan beramal,  kalau  tetap saja beramal,  digoda lagi  agar  riya'. Riya' itu adalah  beramal ingin  dipuji orang lain. Agar terbebas dari ini sembunyikan  saja  amalan  kamu. Kamu bersedekah dengan tangan kananmu , tangan kirimu  tidak tahu. Biar orang mau  bilang  apa,  harus kuat,  diam, berdzikirlah. 

Hal ini sebagaimana diutarakan oleh nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ الإِمَامُ الْعَادِلُ ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى الْمَسَاجِدِ ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّى أَخَافُ اللَّهَ . وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah ta’ala dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya. mereka adalah seorang pemimpin yang adil; seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah; seorang pria yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah di atas kecintaan kepada-Nya; seorang pria yang diajak (berbuat tidak senonoh) oleh seorang wanita yang cantik, namun pria tersebut mengatakan, “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”; seorang pria yang bersedekah kemudian dia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang telah disedekahkan oleh tangan kanannya; seorang pria yang mengingat Allah dalam keadaan sunyi dan air matanya berlinang.” (Muttafaqun 

3. Terus senantiasa  beramal.

Lakukan terus amalan  sholihmu secara istikomah,  sambil  belajar  meluruskan  dan membenarkan niat,  sambil rasakan dalam  hati,  ya Allah aku ini  hambamu, yang suatu saat  akan menghadapmu sendirian. Di alam  kubur  sendirian, di Padang maksar, bagaimana  nasib saya, ketika menerima buku catatan amal, bagaimana nasib saya, ketika melewati titipan sirat, bagaimana nasib saya, ketika semua  amalan dihisab, bagaimana  nasib saya.

Sekali lagi terus beramal dengan istiqomah. Kadang kadang kita ingin beramal tapi terhalang sesuatu, tapi  kalau amalan kita sudah istiqomah, niat  begitu  saja  sudah  dicatat sebagaimana  kita telah beramal  dengan sempurna.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Seseorang yang telah bertekad ingin melakukan suatu kebaikan yang biasa sudah dia kerjakan, tetapi tidak bisa melakukannya karena terhalang oleh sesuatu hal, maka akan dicatat untuknya pahala amalan tersebut dengan sempurna.(2)

4. Takut Amalan kita ditolak.

Anggaplah  setiap amal shalih yang telah anda perbuat itu amalan kecil. Karena menganggap kecil, maka akan mudah untuk  melupakannya.  Apabila anda telah mengerjakannya, tanamkanlah rasa takut, khawatir jika amal tersebut ditolak, tidak diterima.  Diantara do’a yang dipanjatkan para salaf adalah,

اللهم إنا نسألك العمل الصالح و حفظه

“Ya Allah kami memohon kepada-Mu amal yang shalih dan senantiasa terpelihara.”


Terpelihara itu  tidak disertai riyak, ujub dan sebagainya .

Itu saja pembaca  yang baik  hati  4 hal  saja, kita terapkan  mudah-mudahan  Allah menjadikan kita semua,  hambanya yang ikhlas dalam  beramal.

Magetan,  31 Juli 2020



Tidak ada komentar:

Posting Komentar