Selasa, 14 Juli 2020

Jah laa

Gambar ilustrasi: dokumen pribadi 

Pagi itu saya  berangkat pagi pagi  benar walaupun murid muridku belajar  dari  rumah,  begitu saya  nasuk kantor,  aq diikuti  gadis lucu ini.
"Bu Idaku mana?"
"Kamu kangen dengan bu Ida ya"
"Iya".
"Ya udah  tak  antarkan ya"
"Nggak  mau".
Anak ini tidak paham bahwa "bu Idanya" sudah tidak  berdinas di SMP1 Takeran. 
Tampaknya anak ini  punya "hubungan khusus " dengan  beliau.
Bu Ida sejak 1 minggu yang lalu  berdinas di SMP2 Bendo  sebagai Kepala Sekolah,  anak ini  memang dekat  dengan  bu Ida, sering dikasih jajan, dikasih uang  bahkan dibelikan pakaian.

"Bu Ida di sebelah  ibu ada syetan  itu lho",Kata Zahro seperti yang ditirukan bu  Ida  pada  suatu hari. Menurut Bu Ida  anak ini punya indra  ke 6, bisa mengetahui makhluk halus.  Wallohu aklam. 

"Mana nggak  ada gitu  lho" , Bukannya tidak percaya  bu Ida hanya  berkeyakinan bahwa kalau tidak  berbuat  salah  pasti  tidak  ada  yang  mengganggu.  Bu Ida  yang  pernah haji ini memiliki pemahaman agama ya baik.

Saya sendiri selama berdinas di sini  juga  aman aman  saja, saya  sering  tidur istirahat di kantor  kalau sorenya ada  acara,  juga  aman aman  saja,  tidak pernah yang namanya  makhluk  halus menjumpai dalam  mimpi  atau  bagaimana. 

Percakapan  saya  dengan  Zahro  saya  tulis  di FB,  banyak  temanku yang komen  macam macam, dikira  anakkulah, wah  masih  pantas  bapak, menggendong  anak  kecil,  macem  macem. 

Ya memang aku menyukai  anak kecil, lebih tepatnya  menyayangilah. Karena  anak kecil itu  dirahmati, sehingga siapa saja  menyukainya.

Diceritakan,  Nabi  musa itu ketika  masih  kecil disukai banyak orang. Iblis saja sangat  suka  pada  Nabi Musa kecil, lebih-lebih  manusia, termasuk Firoun "ayahnya."

"Kemarin memang saya nggak pamit dengannya bapak... gak kuat nahan sedihnya klo dia nangis... 
Setiap hari saat saya pulang mesti bilang... "Ati ati ibu Ida... besok ke sini lagi yaa? "
😭😭😭, komen  bu Ida.

"Iyaa kangen dia dan bingung bu Idanya dimana". Jawabku
"Nanti kapan2 saya endanginya bapak... kasihan 😢".
Saya jadi ingat, ketika baru masuk dinas, anak  ini  saya  tanya.
"Namau siapa?"
"Jah laa", jawabnya ,  padahal  aslinya Zahro.
"Semoga kelak jadi  anak yang  sholihah ya, Jah laa". 




9 komentar:

  1. Begitu banyak keunikan yang terjjadi di SMP Tercinta bapak..semoga semua keluarga besar SMP 1 Takeran selalu dalam komdisi sehat sabar iklas selalu dlam lindungan Allah SWT dibawah pimpinan bapak..

    BalasHapus
  2. Tulisannya sangat menarik pak...

    BalasHapus
  3. Zahla memang luar biasa bagi saya bapak... lengket dengan saya... ada ikatan batin diantara kita... sedih banget jauh darinya sekarang 😭😭😭

    BalasHapus
  4. menarik Pak, semangat menulis

    BalasHapus