Sumber ilustrasi: www. wowkeren.com
Seperti biasa pasangan suami istri ini selalu bersama-sama kemanapun dia pergi. Pagi tadi sepulang dari masjid untuk menunaikan shalat subuh berjamaah, Juminten juga bersama suaminya.
"Pagi ini kok tidak ada satu bintang pun yang bersinar di langit ya", kata suami Juminten sembari melihat langit di ufuk timur
Yang diajak berbicara tidak menjawab, tapi dia memandang langit sambil mencari-cari jangan-jangan ada satu bintang yang bisa ditunjukkan kepada suaminya.
"Lha itu ada satu bintang disebelah Timur laut, alhamdulillah". Kata suaminya sambil menunjuk arah timur laut . Yang diajak bicara masih saja belum merespon. Tidak tahu apa yang ada dihatinya.
Perjalanan pulang sampai rumah.
"Aku masih ngantuk mas, kali lain kalau tidur jangan malam malam ya.". Kata Juminten.
"Ya sudah, saya rekom untuk tidur lagi", Jawab suaminya sambil mengikuti dibelakangnya.
"Kalau tidur malam itu trus gak bisa sholat tahajud, kan rugi". tambah Juminten
"Kamu tahu nggak kalau sholat subuh di Masjid kemudian sebelumnya sholat sunah sebelum subuh, maka pahalanya lebih baik dari dunia seisinya", Jelas suaminya yang tadi mengimami sholat subuh.
"Kamu tadi sholat ko'beliyatal subuh apa tidak".
"Ya..", jawab Juminten singkat.
"Berarti kamu dapat pajero, dapat perhiasan dan lain lain dunia seisinya, khoiruddunya wama fiha". Tambah suaminya seperti ustad.
"Memang kalau konsep Nabi, itu abis isak trus tidur, trus nanti jam 02.00 bangun sholat malam sampai pagi".
"Ya tadi malam agak mikir anak kita, jodohnya kok sulit".
Ya sabar, yang penting kita sudah melakukan yang baik, anak kita itu bagaimanapun juga jujur, ganteng, memiliki sikap santun, memiliki semangat kerja, memang usahanya sedang sepi karena pandemi corona, ya sabar, wong tidak sendiri saja. Sebenarnya kita itu ibaratnya, yang kita makan itu ya sudah ada , tidak habis sebulan, orang orang pada jaman dulu itu lho, kerja sehari dapat upah, dibelikan beras untuk makan sehari dah habis. Jadi kita harus banyak bersyukur". Jelas suaminya.
"Anak kita itu kalau disuruh beli apa, harganya berapa, selalu jujur, Kalau ke tanggapan sound dapat bayaran berapa, selalu jujur", tambah suaminya merasa kurang meyakinkan penjelasanya.
Sebenarnya suaminya itu pendiam tapi disaat Juminten sedih, suaminya bisa bicara banyak juga. Maksud hatinya ingin menghibur istrinya. Yang biasanya banyak bicara malah Juminten. "Dasar wanita mulutnya dua", kata orang.
"Anak kita itu penakut ", Sambung istrinya, wong tadi rekomnya tidur lagi kok malah rapat dinas sambil tiduran.
"Ya bukan penakut wong ke Trenggalek malam malam sendiri ya berani, ke Jogja sendiri nyopir ya berani, Ke Malang nyopir ya berani , mungkin lebih tepat, pemalu". Sanggah suaminya.
Suaminya intospeksi apakah salah dalam mendidik anak , apakah kurang dekat dengan anak, memang dulu ketika anaknya. Masih kecil suaminya sering kali berangkat petang, pulang dah malam. Jadi berangkat kerja anaknya masih tidur, ketika pulang anaknya sudah tidur. YA Allah...,
Disamping kerja sebagai PNS, saat itu suami Juminten kuliah lagi di Madiun agar bisa seperti teman temanya, bisa S1. Kalau dikantornya sebenarnya saat itu yang S1, baru 4 orang, tapi memang suaminya senang sekolah. Sejak kecil sekolah itu pekerjaan yang menyenangkan hingga menamatkan S2 nya dilaluinya dengan penuh perjuangan.
"Dah mas tak beli sarapan". Pamit Juminten karena sudah jam 06.00.
"Yaa,minta dicium apa nggak ".
"Iya..."
"Sebelah mana".
"Pipinya".
"Yang kanan po yang kiri".
"Semuanya".
"Seger pora".
"Seger "
"Ahhhh lebayyyy...".
Istrinya pergi meninggalkan kamar. Nggak jadi tidur setelah subuh. Biasanya setelah subuh suaminya baca Al qu'ran sedang Juminten memasak di dapur untuk makan pagi tanpa beli.
Magetan, 6 Juli 2020.
Singkat,padat,jelas,penuh makna.... menginspirasi untuk lebih dekat dengan anak
BalasHapusPengalaman pribadi yoo...
BalasHapushehehe .akasih
HapusTerima kasih
BalasHapusmantao Pak, semoga kita bisa mengambil hikmahnya
BalasHapusBagus Pak mampir ke blog saya ya
BalasHapusMaakasih bu dhewis
BalasHapusmakasih udah Purwahyanti, ok
BalasHapusMantap
BalasHapusYa.contoh keluarga yang selalu saling mengingatkan...
BalasHapusenak dibaca, renyah … kereen
BalasHapusMantul sekali
BalasHapusMakasih mas Surya Masrin
BalasHapusmakasih bu Arumhandayani
BalasHapus. Akasih bu Siti Aisah
BalasHapusMakasih cakinin
BalasHapusmakasih bu Fuyi
BalasHapusKesederhanaan, kebersamaan,ketaqwaan, perhatian pondasi keluarga bahagia( hikmah dr cerita)
BalasHapuswah namanya hampir sama, makasih masno
Hapus