Jumat, 03 Juli 2020

Membaca dan Menulis itu Perjuangan





"Penuh semangat ... dan memberi wawasan yg bgs .... sehingga bisa memicu untuk selalu berkarya, tenan kui, banyak kesan yg mengajarkan untuk selalu maju".

"Alkamdulilah semoga ilmu yang kami peroleh dari guru di sekolah maupun guru diluar sekolah, Alloh selalu melimpahkan rohmat dan hidayah nya bagi kami dan guru guru kami serta menyelamatkan kami,guru guru kami didunia sampai Akhirat nanti Aamiin Yarobal Aalamiin.Jangan lupa untuk mendo'a kan guru guru yang telah mdmberi pada kita ilmu agar ilmu yang kita miliki bermanfaat dunia dan Akhirat.kepada bapak Suparno saya mohon maaf bila kurang berkenan semoga Allah selalu bersama kita Aamiin".

Tulisan diatas  adalah   ungkapan dari orang-orang yang pernah membaca tulisan saya. Yang saya tanya  langsung  maupun ungkapannya di  blog saya. 

Dapat saya simpulkan bahwa tulisan saya  bermanfaat untuk orang lain, untuk itu saya akan terus menulis. Ini memberi motivasi saya untuk selalu  menulis, disamping motivasi motivasi dasar saya yang lain.

Saya yakin penulis itu suatu saat pasti berbeda dengan  makhluk lain yang tidak suka menulis.

Untuk pembaca juga begitu, suatu  saat nanti pasti  berbeda dengan màkluk lain yang  tidak  suka membaca.

Anak sekolah juga begitu, suatu saat nanti pasti  berbeda  dengan yang  tidak sekolah. 

Saya teringat sekitar tahun 86, saya kuliah  di Surabaya,  saya tidak punya apa-apa,  untuk kuliah di IKIP saja perlu perjuangan  yang luar biasa. 

Saat itu  ada temanku yang tidak sekolah, lulus SD langsung jualan,  berbisnis. Bisa  beli  sepeda motor,  bisa  beli  rumah.

Wah hebat  gumamku  dalam diskusi  di otakku. Tapi saya yakin  bahwa suatu saat nanti  akan  berbeda. 

Di akhir cerita temanku tadi tertipu,  akhirnya  bangkrut usahanya. Mengenai saya tidak saya ceritakan,  kawatir riyak. Setidaknya bisa  menulis seperti ini, hehehe.

Membaca itu  jendela untuk melihat dunia,  yang tidak  membaca  berarti tidak bisa melihat dunia. Akhirnya tidak tahu betapa indahnya dunia, betapa indahnya kicauan burung burung, indahnya kupu kupu yang berterbangan hinggab di mekarnya bunga. 

Ilmu tidak akan berkembang kalau tidak ditulis dan dibaca. Karena membaca dan menulis adalah  salah  satu cara  belajar mengembangkan ilmu, mengembangkan pengetahuan dan mengembangkan kecerdasan kita.

Membaca dan menulis itu perjuangan, lebih lebih di era gadjet  seperti  sekarang ini. Yang tidak suka membaca  dia  hanya  suka  wa, fb, Telegram, Twitter. Itu  juga masih lumayan,  sayangnya pesan  yang ada  disana,  ada hoax, candaan  dll yang bobot nilai intelektualnya rendah. 

Oleh karena itu  menulis itu tetap salah satu  aktifitas smart yang membuat penulis itu  bertambah wawasannya, bertambah ilmunya, bertambah dikenal orang, mendapatkan  uang, diabadikan namanya dan lain  sebagainya.

Kebanggaan penulis itu apabila tulisannya dibaca orang lain, bermanfaat untuk orang lain, apalagi kalau jadi buku kemudian dibeli orang lain.

Untuk itu tulisan yang baik itu  enak dibaca, memberi manfaat pada pembaca,  tidak menggurui pembaca. Lebih lebih menganggab  pembaca itu bodoh. Tidak boleh. Menurut saya tulisan yang  baik itu seolah olah pembaca itu  diajak  diskusi,  jadi  boleh  bertanya, boleh  menyanggah boleh  mengemukakan pendapat lain. 


Agar tulisan kita itu  baik  dan berkualitas maka kita harus  sering  menulis, banyak membaca tulisan orang lain. Jangan malu  bertanya,  jangan malu ikut pelatihan menulis,  jangan pelit merogoh kocek untuk ikut diklat menulis,  jangan pelit  beli  buku. 

Beli buku adalah investasi untuk  hidup yang lebih baik di masa  depan. Sudah  barang tentu buku yang dibeli harus dibaca dan ada ghirah  untuk  hidup lebih baik.

Bagaimana  menurut  penjenengan?


Magetan, 3 Juli  2020


3 komentar: