Minggu, 07 Maret 2021

Sejuta cerita tentang Ibu

Buku yang ditulis  Dr. Ngainun Naim ,dkk ini berisi kumpulan cerita  tentang  Ibu. Mereka (para penulis) mengisahkan cerita  kebersamaan dengan Ibunya. Tapi juga ada sosok ibu, yang bukan ibunya sendiri,  yang ditulis dan menginspirasi. 

Di buku ini saya sendiri penulis ke 26 dari 79 penulis  yang berasal dari berbagai daerah di tanah air. 

Inilah hikmah,  literasi mempersatukan  kami anak bangsa  setanah air.  Kami saling memotivasi,  nengapresiasi atas proses kreatif  menulis,  hingga  menghasilkan karya.  

Ibu merupakan  orang  pertama  yang sangat  dekat dengan kita,  menolong kita ketika kita mulai tak berdaya apa apa hingga kita sudah dewasapun  masih menolong  kita. Oleh  karena  itu  kenangan bersamanya  tak bisa dilupakan.  

Para penulis  ingin mengabadikan  kenangan indah  bersama ibunya, dengan menuliskan di buku setebal 432 halaman ini.  Mereka menulis dari berbagai sudut  pandang  yang berbeda.  

Ahmad Sugeng  Riady begitu  pas memberikan pengantar  buku  ini,  sehingga  memotivasi  pembaca  untuk  membuka lembar demi lembar  dalam  isi buku  ini. 

Ahmad menulis,  "Dari tulisan tulisan itu saya seperti diajak  berkelana menjelajah dunia  para penulis,  kadang-kadang  saya harus memposisikan sebagai  anak yang nakal tapi manja,  anak yang tegar  tapi keras kemauanya,  anak yang berkelit sulit  dengan keadaan tapi  tidak  padam pengharapannya,  dan anak yang penurut  kata orang tua. 

Atau saya  terkadang  juga memposisikan sebagai ibu yang melulu ditimpa beban, ibu yang  sulit mengambil  keputusan,  dan ibu  yang penyayang. 

Masih lanjut Ahmad, Say tidak membohongi  bahwa dibeberapa  cerita , saya dipergoki  seorang teman yang sedang mendapati  air mata saya menetes tanpa sadar.  Buku ini lebih haru daripada  lucu.

Buku  ini cocok  dibaca oleh siapa  saja,  karena    kita  semua dibesarkan,  dididik dan di bimbing  oleh Ibu. 

Amanah Soleman menulis,  ibu merupakan manusia  terhebat,  tiada yang mampu  menyamai jasanya bagi seorang manusia. Bagi siapapun  yang masih memiliki  ibu , maka berbaktilah seiklas ibu yang telah  melahirkan  dan membesarkanmu. 

Dengan membaca  buku  ini akan mengingat  kembali  kenangan  indah,  seru bersama Ibu.

Saat sampai halaman  15 saya berhenti  sejenak,  tenggelam  dalam tulisan  Vivit  Wardah yang berjudul "Saya memanggilnya Emak".

Vivit bertutur tentang seorang  penjual  keliling  yang sering mengunjungi  dihari Sabtu  dan Minggu.  Cerita  ini sederhana tapi karena gaya bertuturnya  yang apik, tak terasa tulisan  8 halaman ini selesai kubaca dalam sekejap saja. 

Emak wanita  tua yang jalannya terseok  dengan iklas  bekerja, tak mau merepotkan  anak-anak. Bahkan Emak membesarkan  Enur  dan adik adiknya  yang yatim piatu. (hal 18)  yang ditinggal ayah dan ibunya  ketika  mereka  masih kecil  kecil. 

Menarik sekali,  cerita  tentang budi pekerti,  keterlibatan emosi , rasa empati penulis pada si Emak, seolah ada ikatan dua orang hamba Allah yang keduanya baik hati.

Insyaallah  bersambung 



Magetan,  8 Maret  2021






 





12 komentar: