Rabu, 17 Maret 2021

Segmentasi buku oleh penerbit

Suaranya halus, pelan,enak didengarkan. Itulah bu Salamah,S.Pd. , nara sunber hebat dari Wonosobo, tetangganya Lowo ijo dalam cerita  jaman dahulu. Haha.

Salamah menulis sejak 2011,  Guru SD 2 Wonosobo ini , memiliki pengalaman yang luar biasa dalam menulis.  Sampai kini sudah 35 buku terbit dari buah pikirnya.

Bapak ibu sudah menulis buku,  mungkin buku indie , bagaimana agar tembus penerbit mayor.  Menurut  Salamah  ini kiat yang disampaikan :
1. Tema tema apa yang menjadi keahlian kompetensi  kita.  Lihat contoh buku  yang diterbitkan dari penerbit mayor. Genrenya  apa. Kemudian kita cari yang sesuai dengan genre kita.
2. Visi  misinya apa.  Dari penerbit  yang kita tuju. Sehibgga kita akan mengirimkan buku  yang visi misinya sepadan. 
3 mengirimkan penerbit  dalam bentuk  proposal. Jadi tidak semua bab kita tulis, hanya beberapa bab saja sebagai sampel.  
4. Mengirimkan ke banyak  penerbit , jangan terpancang pada satu penerbit saja. Penerbit itu banyak sekali. 
5. Jangan takut  ditolak  dan jangan takut tidak diterbitkan.  Karena  penerbit  itu  memiliki  pandangannya  sendiri.  Tampaknya buku  kita itu sederhana,  tapi ketika  dikirimkan ke penerbit  mayor,  malah diterima.  

Di google book  bapak ibu bisa melihat  contoh buku yang diterbitkan penerbit. 
Ibu coba masuk ke bukudigital.my.id

6. Membuat  kata pengantar  dari tokoh terkenal, ini bisa membantu  segmentasi pasar. 
Buku Salamah   di promosikan oleh pengusaha muda dan terknal Indoneia. Ibu Fitri Salhuteru. Beliau adalh pemilik bsc city mall. Salamah iseng demi beliu dan berkenan mau membantunya.
7. Bertemulah dengan orang-orang  yang menginspirasi,  orang-orang  yang berenergi  positif.  Sehingga semangat  menulis  itu  akan terus ada.

8. Ketika ide muncul  tulislah.  Di HP, di buku atau di laptop dsb. Kalau tidak nanti lupa,  tertumpuk  memory  yabg lain.

Semuanya Ibaratnya adalah di coba dan jangan takut gagal. Menvmciba terus  sampai  meraih mimpi.

Sebenarnya Bapak Ibu  hanya butuh keberanian saja  , karena yang diterbitkan penerbit  itu banyak  yang buku buku ringan.
Kata kunci yang bisa diambil adalah , jangan takut mencoba gagal seribu kalipun tak apa. Teruslah menulis sambil belajar tentang segmentasi pasar,  strategi  pemasaran,  buku buku  apa yang laku di pasar  dsb.

Jangan mudah menyerah.  Orang yang mudah menyerah itu adalah pribadi yang akan susah meraih mimpi.  

Kalau menurut saya menyerah itu adalah pribadi yang kalah. Kalah itu pribadi yang diatur,  harus menurut. Tidak bisa menentukan.

Raih mimpimu sampai benar benar ditangan. Apapun rasanya. Apapun kegagalan yang mengiringinya.

Tetaplah menulis tetaplah berkarya sampai karya itu mengejar anda.


Magetan,  18 Maret  2021




4 komentar: