Minggu, 21 Maret 2021

Selamat jalan kawan

Benda ini bersamaku  sejak tahun 2013, menemaniku pergi ke sekolah mulai di SMP 2 Kawedanan,  SMP 3 Kawedanan  hingga di SMP1 Takeran.  Kehujanan kepanasan tidak menjadikan masalah, karena dia mampu mendinginkan tubuhku. Dia melindungi  dari berbagai  keadaan  dalam perjalanan.

Kota yang pernah  kukunjungi bersamanya adalah Surabaya, Malang, Solo, Pacitan, Wonogiri,  Trenggalek,  Blitar,  Bojonegoro,  Rembang,  dll. 

Selama  bersamanya  tidak ada yang mabuk,  karena  jalannya yang  halus,  cara mengemudiku yang halus  membuat  banyak  yang ngantuk  dalam perjalanan. 

Walaupun  dengan berat  hati terpaksa  harus berpisah karena usiamu  yang sudah  tua. Tidak kamu saja  suatu  saat akupun tua juga,  aku juga berpisah  dengan siapa  saja yang pernah berjumpa  denganku.  Tidak aku saja tetapi semuanya  akan berpisah  dengan apa dan siapa  saja yang pernah  dijumpai.

Dan kita akan meninggalkan  untuk  pergi  menjalani  tugas kehidupan. Tugas kita hanyalah menjalani. "Urip kuwi mung nglakoni lakune  lakon", oleh karena  itu  kita  harus menyiapkan diri  mulai  sekarang. 

Sehingga  tidak usah menghina,  merendahkan,  mengecilkan.  Karena sesungguhnya kita ini  sudah kecil,  sudah rendah  dan sudah hina,  kecuali  orang-orang  yang beruntung  yang kelak  datang kepada Tuhannya dengan mendapatkan pengampunan dari dosa dosanya. Dan dimasukkan ke surga-Nya.

Selamat berpisah kawan, hari ini aku harus melepaskanmu  untuk  bersama juragan baru, sekali lagi  "selamat berpisah sahabatku."
Terima kasih telah bersamaku  selama  "sewindu", tidak merepotkanku.

Ketika  kau pergi  aku sudah memandikanmu. Tadi pagi ketika perlahan kau membelakangiku  dan pergi  kok  ya membuat  haru dihatiku. 

Ketika anakku  pulang berteriak keras seolah terkejut, "lha mobil e ndi pak ?
Jawabku singkat, "payu".
"Lah-lae jane mobil  kesayanganku". Dia tampak sedih  tanpa memandangku. 

Magetan,  21 Maret  2021


7 komentar:

  1. Balasan
    1. Terima kasih mas Doktor, kapan pulang ke Magetan, kalau pas pulabg saya diberi tahu ya

      Hapus
  2. Jadi Teringat ketika mobil carry biru terjual.

    BalasHapus
  3. Memang sesuatu yang telah lama kita miliki dan selalu menemani perjuangan kita,begitu berat rasanya.sayapun merasakan hal yang sama,menjelang masa purnabakti,kami akan pulang kampung,satu demi satu direlakan untuk dilepas,karena memang tidak bisa dibawa langsung. Tapi pak Parno pasti sudah siap dengan gantinya ya.... selamat.

    BalasHapus
  4. Hemmmmm sama ya berarti ....hanya beda versi. Ketika barang sdh melekat dan seperti jadi satu dalam kehidupan pribadi tak ubahnya persus benda hidup. Penuh suka dan duka utk selalu jadi saksi hidup. Tapi semua adalah titipan. Janganlah harta dan anak-2 mu mbuatmu lalai utk mengingat Allah. Begitulah kutipan arti ayat Alqur'an. Jadi kpau memang sdh tdk bgt bermanfaat ya bgmn utk dilego atau mungkin dikasih kan orang yg msh membutuhkan. Barangkali bermanfaat bagi orang lain.

    Sebaik-2 orang adalah yg bermanfaat bagi orang lain.

    Ok sahabat terus berkarya tetap sehat semangat dan good luck.
    Maaf agak lambat saya merespon. Krn afa kegiatan yg super padat hingga brlum mood utk meresponnya....

    BalasHapus