Suasana agak padang karena banyak pemangkasan batang pohon oleh PLN, yang tadinya rimbun. Dengan tujuan semasa musim penghujan tidak ada pohon tumbang yabg mengenai kabel PLN.
Ada angin segar tentang KBM tatap muka, insyaallah Juli 2021 merupakan target kegiatan tatap muka dimulai.
Saat ini vaksinasi Covid-19 mulai menyasar guru dan tenaga pendidikan . Targetnya , 5 juta orang selesai di suntik vaksin pada bulan Juni mendatang ( JP. 25 Februari 2021)
Pak Nadiem mengakui resiko PJJ yang terlalu lama sangat besar, mulai dari lost learning hingga putus sekolah, karena itu vaksinasi menjadi angin segar untuk bisa melaksanakan KBM kembali di sekolah maupun di kampus.
Disamping itu menurut bu Unifah Rosyidi, ketua PGRI, guru dan siswa sudah sangat rindu untuk melaksanakan pembelajaran secara langsung di sekolah. Sehingga sepakat dengan harapan mendikbud soal KBM tatap muka setelah vaksinasi.
Berkaitan itu masyarakat tentu menyambut dengan gembira agar harapan itu bisa terwujud dengan baik.
Oleh karena itu kita semua harus mendukung program pemerintah, terutama pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan Covid-19.
Kalau di Magetan sejak tgl 21 Februari sd. Tanggal 7 Maret 2021 ada gerakan memakai masker 24 jam. Masker hanya dilepas saat mandi, wudhu, dan makan. Setelah itu dipakai lagi.
Ini adalah upaya untuk memutuskan mata rantai penularan Covid-19, setelah berbagai upaya sebelumnya ternyata masih juga menunjukkan grafik yang meningkat dari hari ke hari.
Saya meraskan sendiri isolasi mandiri karena kena Covid-19, rasanya ribet sekali, biayanya mahal, belum kalau tidak lulus, belum sangsi sosial yang diberikan warga.
Mestinya yang terakhir ini tidak dilakukan, justru menyemangati mereka yang sekarang sedang terkena, atau sudah sembuh Sehingga beraktivitas kembali dengan semangat untuk bekerja mengisi pembangunan.
Karena virus ini seperti misterius, kurang hati hati apa pak Gubernur DKI, bu Gubernur Jatim, dan para pejabat-pejabat yang lain, pak Bupati Sidoarjo, tapi juga masih kena.
Yang penting kita melaksanakan protokoler kesehatan dengan ketat, kalau sakit ya diobatai, diperlakukan secara manusiawi, jangan dikecam. Jangan- jangan yang mengecam suatu saat juga kena Covid-19. Terus mau bilang apa kalau itu terjadi?
Menurut saya orang-orang yang terkena gejala, kemudian memeriksakan ke dokter, kemudian melakukan swab, dan dengan jujur mengatakan kepada orang-orang di sekelilingnya adalah etikat yang baik, akhirnya orang-orang lain lebih hati-hati, untuk memakai masker, jaga jarak dsb.
Karena ada juga warga masyarakat yang memiliki gejala , diobati sendiri, tidak bilang siapa siapa, karena takut disangsi sosial.
Yang demikian ini justru membahayakan orang lain.
Saya sejak dinyatakan Covid-19, lapor ke puskesmas, kemudian isolasi mandiri, pagar ditutup rapat. Bahkan saya share di blog mengenai sakit saya.
Alhamdulillah sudah lulus, malah saya dapat imun yang alami, semoga nanti nggak usah divaksin. Saya membaca berita seperti itu. Semoga vaksin segera terlaksana dan pandemi segera berakhir.
Yah, kita berdoa semoga pandemi ini cepat berlalu , sehingga kita bisa beraktivitas normal seperti sebelum pandemi datang.
aamiin, semoga virus corona segara berlalu dan kita bisa bertatap muka seperti biasanya.
BalasHapusTerima kasih Omjay, aaamiin ya robbal alamin
BalasHapusAlhamdulillah klau pendidikan akan kemvali di buka. Sy melihat anak-2 belajar di rumah yg sdh terlalu kadihan juga. Ya semya krn ada sebab. Oandemi yg melanda kurang lebih sdh 1 tahun ini.
BalasHapusSemoga angin segar ini jd kenyataan. Utk kita semua.
Terima kasih sahabat ...sdh sehat kembali dan sdh masuk utk beraktivitas. Tetap semangat dan sehat terus nggih. A llah senantiasa melimpahkan Rahmat dan HidayahNya utk kita semua.
Terima kasih mbak Niken aamiin ya robbal alamin
BalasHapus