Sabtu, 06 Februari 2021

Genggam tanganku semakin kuat

Orang sakit itu rasanya  sungguh tidak enak. Lebih-lebih kalau  divonis Covid-19. Seperti  yang saya alami ini.

Sejak 2 Pebruari 2021 saya dinyatakan  positif covid, dari hasil swab antigen laboratorium  Persada Madiun. Sebenarnya  yang saya rasakan  seperti  yang pernah saya rasakan beberapa  tahun yang lalu  kalau saya flu dan batuk. 

Badan panas, batuk, nafsu makan berkurang,  badan merasa capek. Kemudian diare. Ini gejala  yang saya rasakan.  

Karena suasana  pandemi Covid-19  maka saya harus swab  dan hasilnya  positif. Walaupun  katanya  metode  swab antigen  belum  benar-benar  valid, harus swab lanjutan yaitu swab  PCR. 

Minggu  depan saya akan ikut  swab PCR. Biayanya  900.000.

Obat apa yang saya minum?
1. Obat dari rumah sakit.
2. Rebusan daun sambiloto 
3. Prebiotik 
4. Vitamin  peningkat  imun.

Apa yang saya makan?
Makan saya  setiap hari sama seperti  hari  hari sebelum sakit,  hanya ada menu tambahan wajib yaitu  telur ayam kampung  direbus dan susu "Bear Brand".
Awal isolasi mandiri  saya berjuang melawan nafsu makan yang rendah, namun harus saya paksa. Itu saya alami tgl. 2, 3, 4 Pebruari 2021.

Mulai tanggal  5 nafsu makan sudah baik seiring  dengan kesehatan  yang semakin membaik,  sudah tudak panas, tidak diare,  tenaga  juga bertambah, jalannya  semakin  kokoh. Alhamdulillah  Allah  mengabulkan doa-doaku,  istriku,  anak-anakku juga sahabatku dan saudaraku  semuanya. 

Saya terharu  membaca  tulisan  mereka  di grup,  mulai teman Snesti, GAS, teman jamaah masjid, tetangga, teman kantor,  teman MKKS.  Semuanya  memberikan  dukungan semangat,  dan doa untuk  kesembuhan  saya. 

Tidak hanya itu mereka  mengirimkan  obat-obatan,  bahan makanan dan lainnya. Ya Allah begitu  baiknya  mereka,  saya hanya bisa berdoa semoga Allah memberikan  balasan dengan yang lebih baik, mencatatatnya  sebagai  amal sholih yang pahalanya  berlipat ganda. 

Saya yakin semuanya  itu digerakkan  oleh Allah. Ya digerakkan Allah. Apa yang sedang terjadi ini tidak luput  dari skenario  indah Allah , juga apa yang akan terjadi yang masih menjadi rahasia  Allah. 

Saya tidak kecewa, tidak nelangsa, semuanya  saya terima dengan iklas,  kalau  saya menangis saya pikir  itu wajar,  karena ingat  macam-macam peristiwa. Orang  yang tidak pernah  menangis  itu hatinya  keras  seperti  batu. 

Sekuat apapun saya,  tidak ingin  seperti itu. Aku ingin hatiku kadang merasa sedih, bahagia, aku ingin hatiku lembut sehingga kadang  menggerakkan  air mataku untuk  menetes pada tempatnya.

Aku ingin  hatiku  punya  rasa cinta, sehingga  bisa menyayangi keluargaku  dengan tulus,  bisa memberikan  senyuman  yang sesungguhnya, bukan senyum yang dibuat-buat.

Aku ingin hatiku  punya rasa kasih sayang,  sehingga  kalau "Kang Dewo" lewat didepan rumahku,  aku bisa memberikan  apa yang bisa kuberikan. 

Sekarang aku sudah rindu,  bersujud di masjid , rindu  duduk bersimpuh  bersama Pak Min, bersama kang Bandi, bersama  kang Slamet bersama pak Mahmud. Namun saya harus menunggu  hingga  masa  isolasi  mandiri  ini selesai.  

Aku juga rindu ngantor,  memandangi tetumbuhan hijau penuh bunga  bunga yang terletak  persis di depan kantorku. 

Juga rindu  mendengarkan  diskusi guru-guru diruangnya  yang bersebelahan  dengan ruangku.  Aku juga rindu.

Ketika  saya isolasi  mandiri  guru guru  tidak berkurang  sedikitpun semangatnya,  mereka menyiapkan  diri mempercantik  sekolahnya  karena tahun ini maju sekolah Adiwiyata tingkat  provinsi.  Mereka bekerja  bergotong royong bahu membahu membangun sekolahnya. 
Mereka juga menggerakkan murid muridnya

Aku juga rindu suara  burung  burung piaraan  mas Pur, penjaga sekolahku,  yang selalu  berkicau bersahut-sahutan  menambah  indah suasana pagi. 

Semoga sinar mentari selalu menyinari semangat  mereka semua  yang semakin menghangat dan akhirnya  membara. 


Magetan,  6 Pebruari  2021



15 komentar:

  1. Semangat dan selalu berdoa Mas Parno

    BalasHapus
  2. Tetap semangat....sahabatku....saya jauh hanya doa yg kupanjatkan utk kesembuhan penjenengan. Kembali sehat segera bisa menikmati apa yg jadi harapannya. Semangat terus....sehat..ya. Allah selalu melindungi kita semua

    BalasHapus
  3. Semoga lekas sembuh dan bisa masuk ke kantor kembali seperti semula, tetap semangat . Bandai pasti kan berlalu.Pasti Allah punya rencana untukmu... salam sehat...

    BalasHapus
  4. Semangat mas No, kaget juga mendengarnya, hanya doa yang kupanjatkan semoga cepat sembuh dan sehat seperti sedia kala, percayalah ada rencana indah dibalik itu semua

    BalasHapus
  5. Semangat apk kyai. Insya Allah sembuh. Lawan corona dengan hati bahagia. Omjay mengalaminya dan bisa terus berkarya dalam keadaan sakit virus corona. Awas virus corona mengintai anda.

    BalasHapus
  6. Semangat smg cepat sehat kembali pak Parno


    BalasHapus
    Balasan
    1. Syafakallah pak parno...semangatdan semoga cepat sehat kembali dan dapat beraktifitas seperti sebelumnya.aamiin

      Hapus
  7. Allah SWT mengutus 4 Malaikat untuk si sakit.
    1. Mengambil kekuatan
    2. Mengambil raza lezat makanan
    3. Mengambil cahaya wajah
    4. Mengambil semua dosa

    Tatkala Allah memberi kesembuhan hamba mukmin itu, Allah SWT memerintahkan Malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatan, rasa lezat dan cahaya wajah sang hamba.
    Namun Malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan mengembalikan DOSA2 hambaNya.
    Malaikat bersujud, seraya bertanya "Yaa Allah, mengapa dosa2 ini tidak Engkau kembalikan ?"

    Allah menjawab : "Tidak baik bago Kemuliaan-Ku, jika aku mengembalikan dosa2nya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit"

    Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha ilallahu allahu akbar

    BalasHapus