Hari ini isolasi mandiri ku hari ke 10. Bahagia sekali bisa melewati 10 hari. Kesehatanku sudah benar-benar pulih. Sarapan pagi sudah habis satu piring, masing ditambah buah, susu dan jamu, rasanya perutku penuh sesak.
Tapi demi pemulihan kesehatan tidak jadi apa. Kemarin SWAB tapi hasilnya belum keluar. Ketika di SWAB dimasukkan cutten bath ke hidung baik kiri maupun kanan. Dalam sekali, tapi karena perawatnya cukup hati hati sehingga tidak terasa sakit seperti yang diberitakan di medsos.
Kemudian dimasukkan cutten bath besar ke arah tenggorokan, dalam sekali tapi juga tidak sakit. Jadi kalau anda di SWAB tidak usah takut, karena tidak sakit.
Bersamaan dengan saya ada 4 orang, termasuk saya. Yang diswab, rata-rata masih muda, saya termasuk yang tertua diantara mereka.
Kira-kira 5 menit selesai dan pulang. Itu dilakukan kemarin, tgl 10 Februari 2021.
Merasa kesehatanku sudah baik rencana mau mampir beli sate. Tapi oleh nyonya tidak boleh, "langsung pulang saja," katanya.
Saya manut saja dan akhirnya sampai rumah setelah menjelang selesai sholat dhuhur.
Hari ini saya senam ringan yang dipandu oleh Bu Parno. Beliau penyemangat ku berperan sebagai apa saja, dokter, perawat, motivator, pemandu senam. Itulah Bu Siti Nurhasanah, wanita kelahiran 7 Mei 1971 yang asli dari desa Klagen itu.
Apa yang dilakukan bu Siti tidak sia- sia dalam waktu relatif singkat saya sudah sembuh, disamping itu yang juga mendapatkan apresiasi adalah kepiawaian dia mengatur keluarga sehingga tidak ada yang tertular.
Kami isolasi mandiri dalam satu rumah, hanya berada di kamar masing-masing. Bu Siti saja yang tidak kebagian kamar, karena rumah kami hanya memiliki 3 kamar. akhirnya dia tidur di ruang mushola.
Dia selalu memakai masker demikian juga kami anggota keluarga yang lain. Intinya protokoler kesehatan diterapkan secara ketat dirumah kami.
Menurut dokter setelah isolasi mandiri 10 hari, virus yang ada di tubuhku tidak berbahaya menularkan. Karena sudah lemah.
Apakah saya bisa tertular virus lagi? Menurut dokter bisa, tapi kemungkinannya kecil. Karena tubuh saya sudah mengenali virus ini dan sudah tahu cara penyembuhan ya. Kalau seandainya tertular levèlnya tidak sampai parah seperti sebelumnya.
Tapi saya sudah kapok, harus lebih hati hati jangan sampai tertular lagi.
Biarlah saya saja yang mengalami, jangan ada yang merasakan lagi untuk keluarga, sahabat, saudara dan sahabat saya yang lain. Cukuplah saya yang mengalami, kalian tidak usah saja, karena rasanya tidak enak, belum lagi nggak bisa kerja melaksanakan tugas.
Saya dapat catatan motivasi dari sahabat baik saya, Pak Haji Lantur seperti ini, luar biasa mengenai hikmah sakit,
NASEHAT UNTUKMU YANG SEDANG SAKIT.*
APA ITU SAKIT..... ?
▪️SAKIT itu Zikrullah".
Mereka yang menderitanya akan lebih sering menyebut Asma Allah dibandingkan ketika dalam sehatnya.
▪️SAKIT itu "Istighfar".*
Dosa - dosa akan mudah teringat ketika datang sakit.
Sehingga lisan terbimbing untuk memohon ampunan.
▪️SAKIT itu "Tauhid".
Karena sa'at sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibah yang akan terus diucapkan...
▪️SAKIT itu "Muhasabah".*
Kita lagi sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung-hitung bekal kembali.
▪️SAKIT itu "Jihad".
Kita ketika sakit tak boleh menyerah kalah, diwajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhan.
Bahkan SAKIT itu "Ilmu".
Karena ketika sakit, kita akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya bisa merawat diri untuk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit lagi...
▪️SAKIT itu "Nasihat".
Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. Yang sehat menghibur yang sakit agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang keduanya.
▪️SAKIT itu "Silaturahim".
Saat jenguk, bukankah keluarga yang jarang bertemu akhirnya datang menengok, penuh senyum dan rindu mesra? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah.
▪️SAKIT itu "Mustajab Do'a".
Imam As-Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu ia minta dido'akan oleh yang sakit.
▪️SAKIT itu salah satu keadaan yang "Menyulitkan Syaitan". Diajak maksiat tak mampu - tak mau. Dosa... lalu malah disesali... kemudian diampuni.
▪️SAKIT itu membuat "Sedikit tertawa dan banyak menangis". Satu sikap ke-Insyaf-an yang disukai Nabi dan para makhluk langit.
▪️SAKIT itu meningkatkan kualitas "Ibadah".
Rukuk, Sujud lebih khusyuk, Bertasbih - Istighfar lebih sering, Bermunajat, Do'a jadi lebih lama.
▪️SAKIT itu memperbaiki "Akhlak".
Kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut dan Tawadhu'. Dan pada akhirnya... "SAKIT" itu membawa kita untuk selalu ingat akan "KEMATIAN"...
Semoga BOPO cepat sembuh sehat wal afiat bebas COVID 19 dan beraktivitas seperti biasanya dan selalu mendapat RIDHO ALLAH SWT .
Aamiin...Yaa Robbal'Aalamin_🤲
Terima kasih Abah Haji Lantur doa yang sama untuk penjenengan sekeluarga.
Demikian semoga bermanfaat, dan kalian sehat semuanya.
Magetan, 11 Februari 2021
Ya Allah, Bapak terpapar juga? Semiga lekas sembuh ya pak.. jangan dilewatkan jasekunya...
BalasHapusIya bu Tini sudah 10 hari bu
BalasHapusTerima kasih, tulisan ini sangat bermanfaat.
BalasHapusSMP 2 Lembeyan terima kasih
HapusSubhanallah...ilmu baru utk ku matur suwun..mugi2 saget dahar pecel bareng b siti
BalasHapusterima kasih mbak Parti, tak tunggu ya, kalau pulang Magetan silahkan mampir
BalasHapus