Senin, 15 Februari 2021

Dia ingin aku bernyanyi

Istriku ingin aku bernyanyi, memang aku jarang bernyanyi, kalau pada acara hajatan di rumah temanku atau acara khusus, misalnya  perpisahan,  atau apa biasanya  aku menyanyi. 

Suaraku kata orang bagus, enak didengarkan.  Hal ini tidak terlalu salah mungkin, karena dulu  saya pernah jadi MC antara tahun 1996 s.d 2013. 

Setidaknya  sering bernyanyi  di depan orang banyak. Menyanyi itu bisa menyenangkan, bisa menentramkan, bisa membahagiakan. Inilah alasan  kenapa istriku  ingin aku bernyanyi.  Dia tidak ingin aku serius. Dia ingin aku bahagia,  ceria,  tidak usah kerja berat-berat.

Memang  1 tahun terakhir  ini saya banyak menulis,  setiap hari menulis,  istriku  tidak tahu bahwa menulis  itu juga hiburan, menyenengakan, membahagiakan. Disamping itu menulis  juga mencerdaskan otak , mencegah kepikunan, mencegah alzheimer ( lupa ingatan), memperbaiki suasana hati., meningkatkan daya ingat. Dan lain-lain masih banyak  lagi.

Tapi karena  saya posisi  sakit, ya tidak banyak menjawab,  argumen saya biar dalam  tulisan ini saja. 

Banyak orang-orang  hebat yang namanya  abadi dalam sejarah  umat  manusia , seperti  Imam Bukhori,  Imam Muslim,  beliau  orang cerdas  yang hafalanya melebihi  kemampuan manusia  pada  umumnya.  Tapi beliau  menyadari  kalau  ilmunya hanya  dihafalkan saja, maka usia ilmunya hanya  sebatas usia  dalam hidupnya. Beliau  tidak  seperti  itu, maka ilmunya  ditulis  sehingga  menjadi media  dakwahnya,  yang dipelajari  manusia  hingga sekarang.  

Imam Bukhori hidup  tahun 810M s.d 870 M, kalau sekarang  tahun 2021 maka berarti  beliau  hidup 1.151 tahun yang lalu.  Kalau beliau  tidak menulis maka mustahil  namanya  masih diingat  hingga sekarang,  kakek canggah saya saja saya tidak tahu namanya siapa, dikuburkan dimana,  apa lagi pernah  memiliki  hasil karya  apa. Tidak tahu, karena beliau  tidak menulis.  

Kalau  kakek buyut saya tahu, namanya Kerto Taruno, yang pernah  menjabat  Lurah  desa Pojoksari  ditahun itu. 

Jadi rata rata ingatan manusia  hanya  sampai kakek buyutnya. Karena hanya sebatas diingat-ingat saja, tidak dituliskan.

Untuk  itulah saya menulis,  saya menulis silsilah keluarga  saya dalam buku Perjuangan Hidupku,  sebuah autobiografi,  saya juga menulis  sejarah desa Pojoksari,  yang bukunya didistribusikan  di perpustakaan  desa pojoksari  dan sekolah  yang ada di Pojoksari,  minimal ada  3 SD yang ada di sana. Nama saya ada dalam buku  itu. 

Jadi menulis itu  adalah pekerjaan keabadian.  Orang boleh pandai setinggi langit akan tetapi kalau  tidak menulis  maka namanya akan lenyap ditelan jaman. Begitu menurut  Pramudya Anata Tour, seorang penulis  terkenal.

Oleh karena itu tidak bisa saya disuruh berhenti  menulis. Saya akan tetap menulis hingga  saya tidak bisa menulis lagi.

Menulis bagi saya sudah menjadi darah daging saya, semangat menulis saya menggebu-gebu. hingga  dalam suasana  sakit pun saya tetap menulis.  

Saya sakit mulai  tanggal 29 Januari 2021 hingga  sekarang (16 Februari 2021). Tanggal 30 Januari  saya masih bisa menulis, kemudiaan  berhenti, hingga  tanggal 5 saya baru bisa  menulis lagi,  setiap  hari.

Penulis itu  memang manusia langka, jarang orang yang mau dan mampu  melakukannya.  Saya ingin  kuliah S3 tidak  memiliki  biaya, akhirnya  untuk  meningkatkan  pengetahuan  saya dengan menulis  saja. Karena menulis itu juga proses belajar yang tak pernah selesai. 

Jadi seorang penulis  akan  belajar terus,  dan menuliskan  apa yang dipelajari  dan dipahami  dan dibagikan  kepada pembacanya. 

Orientasinya  tidak materi, atau uang semata,  tapi  penulis  sejati  berorientasi  pada berbagi  ilmu pengetahuan  yang dimilikinya. 

Hingga  ada penulis  yang membagikan karya  tulisnya  diseluruh  perpustakaan  besar  di Indonesia  secara cuma-cuma. (Bapak Dr.H. Suprawoto,  SH, M.Sc. Bupati Magetan)

Beliau berpikir  ini sebagai ladang amalnya. Tidak beramal  dengan harta atau uang, tapi beramal  ilmu pengetahuan  melalui buku hasil karyanya.

Demikian  tulisan  saya hari ini untuk  penanda isolasi mandiriku hari ke 16. Saya sudah sehat, hanya menunggu  hasil SWAB PCR dari Puskesmas  Sukomoro.  

Semoga  saudaraku  semuanya diberikan  sehat,  sehingga  bisa melakukan  aktivitas  produktif yang bermanfaat  bagi kehidupan. 


Magetan,  16 Februari  2021















10 komentar:

  1. Amin,semoga sehat selalu,tulisan yg memotivasi,hebat pak.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, hemmmm lanjutkan bapak sehat selalu.

    BalasHapus
  3. Saya tunggu suaranya ...kok jebule ora nyanyi to pak KS?

    BalasHapus
  4. Hebat sang motivator, smg terus sehat sehat sehat

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah...sdh sehat terus berbagi cerita..nggih.... semangat terus...semoga Allah memudahkan kita semua....Aamiin..

    BalasHapus
  6. aamiin ya robbal alamin, terima kasih mbak Niken yang baik hati, semoga Nganjuk segera pulih kembali

    BalasHapus