Suaraku kata orang bagus, enak didengarkan. Hal ini tidak terlalu salah mungkin, karena dulu saya pernah jadi MC antara tahun 1996 s.d 2013.
Setidaknya sering bernyanyi di depan orang banyak. Menyanyi itu bisa menyenangkan, bisa menentramkan, bisa membahagiakan. Inilah alasan kenapa istriku ingin aku bernyanyi. Dia tidak ingin aku serius. Dia ingin aku bahagia, ceria, tidak usah kerja berat-berat.
Memang 1 tahun terakhir ini saya banyak menulis, setiap hari menulis, istriku tidak tahu bahwa menulis itu juga hiburan, menyenengakan, membahagiakan. Disamping itu menulis juga mencerdaskan otak , mencegah kepikunan, mencegah alzheimer ( lupa ingatan), memperbaiki suasana hati., meningkatkan daya ingat. Dan lain-lain masih banyak lagi.
Tapi karena saya posisi sakit, ya tidak banyak menjawab, argumen saya biar dalam tulisan ini saja.
Banyak orang-orang hebat yang namanya abadi dalam sejarah umat manusia , seperti Imam Bukhori, Imam Muslim, beliau orang cerdas yang hafalanya melebihi kemampuan manusia pada umumnya. Tapi beliau menyadari kalau ilmunya hanya dihafalkan saja, maka usia ilmunya hanya sebatas usia dalam hidupnya. Beliau tidak seperti itu, maka ilmunya ditulis sehingga menjadi media dakwahnya, yang dipelajari manusia hingga sekarang.
Imam Bukhori hidup tahun 810M s.d 870 M, kalau sekarang tahun 2021 maka berarti beliau hidup 1.151 tahun yang lalu. Kalau beliau tidak menulis maka mustahil namanya masih diingat hingga sekarang, kakek canggah saya saja saya tidak tahu namanya siapa, dikuburkan dimana, apa lagi pernah memiliki hasil karya apa. Tidak tahu, karena beliau tidak menulis.
Kalau kakek buyut saya tahu, namanya Kerto Taruno, yang pernah menjabat Lurah desa Pojoksari ditahun itu.
Jadi rata rata ingatan manusia hanya sampai kakek buyutnya. Karena hanya sebatas diingat-ingat saja, tidak dituliskan.
Untuk itulah saya menulis, saya menulis silsilah keluarga saya dalam buku Perjuangan Hidupku, sebuah autobiografi, saya juga menulis sejarah desa Pojoksari, yang bukunya didistribusikan di perpustakaan desa pojoksari dan sekolah yang ada di Pojoksari, minimal ada 3 SD yang ada di sana. Nama saya ada dalam buku itu.
Jadi menulis itu adalah pekerjaan keabadian. Orang boleh pandai setinggi langit akan tetapi kalau tidak menulis maka namanya akan lenyap ditelan jaman. Begitu menurut Pramudya Anata Tour, seorang penulis terkenal.
Oleh karena itu tidak bisa saya disuruh berhenti menulis. Saya akan tetap menulis hingga saya tidak bisa menulis lagi.
Menulis bagi saya sudah menjadi darah daging saya, semangat menulis saya menggebu-gebu. hingga dalam suasana sakit pun saya tetap menulis.
Saya sakit mulai tanggal 29 Januari 2021 hingga sekarang (16 Februari 2021). Tanggal 30 Januari saya masih bisa menulis, kemudiaan berhenti, hingga tanggal 5 saya baru bisa menulis lagi, setiap hari.
Penulis itu memang manusia langka, jarang orang yang mau dan mampu melakukannya. Saya ingin kuliah S3 tidak memiliki biaya, akhirnya untuk meningkatkan pengetahuan saya dengan menulis saja. Karena menulis itu juga proses belajar yang tak pernah selesai.
Jadi seorang penulis akan belajar terus, dan menuliskan apa yang dipelajari dan dipahami dan dibagikan kepada pembacanya.
Orientasinya tidak materi, atau uang semata, tapi penulis sejati berorientasi pada berbagi ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Hingga ada penulis yang membagikan karya tulisnya diseluruh perpustakaan besar di Indonesia secara cuma-cuma. (Bapak Dr.H. Suprawoto, SH, M.Sc. Bupati Magetan)
Beliau berpikir ini sebagai ladang amalnya. Tidak beramal dengan harta atau uang, tapi beramal ilmu pengetahuan melalui buku hasil karyanya.
Demikian tulisan saya hari ini untuk penanda isolasi mandiriku hari ke 16. Saya sudah sehat, hanya menunggu hasil SWAB PCR dari Puskesmas Sukomoro.
Semoga saudaraku semuanya diberikan sehat, sehingga bisa melakukan aktivitas produktif yang bermanfaat bagi kehidupan.
Magetan, 16 Februari 2021
Amin,semoga sehat selalu,tulisan yg memotivasi,hebat pak.
BalasHapusTerima kasih bu Lusi
HapusAlhamdulillah, hemmmm lanjutkan bapak sehat selalu.
BalasHapusterima kasih sayang
HapusSaya tunggu suaranya ...kok jebule ora nyanyi to pak KS?
BalasHapusHahaha tunggu saatnya tiba ya
BalasHapusHebat sang motivator, smg terus sehat sehat sehat
BalasHapusAlhamdulillah...sdh sehat terus berbagi cerita..nggih.... semangat terus...semoga Allah memudahkan kita semua....Aamiin..
BalasHapusaamiin ya robbal alamin, terima kasih mbak Niken yang baik hati, semoga Nganjuk segera pulih kembali
BalasHapusAamiin
BalasHapus