Judul buku : AGAR PJJ TAK LAGI MEMBOSANKAN
Pengarang: Wijaya Kusumah,MPd.
Penerbit: YPTD
Ceritakan: ke 1
Tebal buku: 173 halaman
Harga: 60.000
Buku ini cocok dibaca oleh guru di mana saja berada yang ongin pembelajaran yang dusampaikan tak lagi membosankan.
Dari membaca buku ini akan terinspirasi bahwa agar PJJ itu tidak membosankan, maka siswa harus senang, guru senang, orang tua senang. Agar itu semua bisa terwujud maka harus diciptakan pola belajar dari rumah yang efektif. Maka yang perlu diperhatikan adalah;
Siswa dan guru harus memiliki internet yang lancar. Jika akses internet tidak lancar maka pembelajaran bukan lagi menyenangkan tetapi menegangkan dan bahkan membosankan ( hal v).
2 pola atau cara kerja yang diciptakan harus menarik, guru harus sudah siap dengan materi yang akan disampaikan, dalam bentuk powerpoint, atau web, juga bisa berbentuk video atau gambar.
3. Efektif
4. Guru membuat jadwal, setiap siswa dan harus membuat jadwal, dari bangun tidur hingga tidur kembali, sehingga mereka akan lebih tertib dalam belajarnya. Disini peran orang tua sangat penting, mungkin mengingatkan, memotivasi, memfasilitasi prasarana dll
5 Gunaka teknologi yang ada; wa group, dengan memadukan antara teks, foto dan vidio. Guru harus mampu memilih teknologi yang ada untuk memudahkan komunikasi dengan siawa, dengan berbagai aplikasi terkini. ( hal 6)
5 hal itu yang penting untuk diperhatikan oleh Guru, siswa dan orang tua.
Pad bagian 1 buku ini Wijaya Kusumah menulis sesuai eengab judul buku ini yaitu Agar PJJ TAK LAGI MEMBOSANKAN.
Dalam bab ini berisi upaya Omjay mengadakan seminar nasional agar PJJ tak lagi membosankan bersama narasumber lainnya yaitu pak Dedi, Pak Agus, pak Namin, dan bu Kanjeng.
Omjay juga memotivasi pada guru hebat Indonesia agar senantiasa menuntut ilmu dengan iklas, yang diistilahkan berburu ilmu jangan berburu sertifikat, sertifikat adalah bonusnya. ( hal.3)
Omjay dan kawan kawan juga mengadakan lomba strategi PJJ yang efektif dan menyenangkan , bisa dilihat di http://gurupenggerakindonesia.com.
Pada bagian 2 penulis memitivasi guru untuk menerima perubahan, terutama guru TIK harus nebguatkan logika berfikir anak dengan computational thinking, mereka harus mempelajari ilmu Informatika secara mendalam , guru harus berani mencoba teknologi baru, guru yang tidak menguasai teknologi akan tertinggal, oleh karena itu guru tak boleh berhenti belajar. (hal .6)
Anak-anak akan sekali kalau diajar oleh guru yang mau dan suka belajar sepanjang hayat.
Darah guru tangguh berhati cahaya akan mengalir lancar dalam memberikan pembelajaran yang menantang ( hal 6)
Pada bagian 3 penulis menginspirasi Guru untuk berbagi, memotivasi guru untuk menulis, Betapa penulis dalam kesibukan sebagai nara sumber, guru, founder GWA menulis, membuatkan kata pengantar, juga masih menerima tawaran tawaran sebagai narasumber , di bagian ini juga ditunjukkan bagaimana seseorang menyampaikan pesan WA memohon seorang narasumber menjadi pembicara dalam suatu acara. ( hal. 8)
Juga menyamoaikan seorang petugas host mengelola sebuah acara webinar yang di tulis dengan apik mengalir pada (hal 9)
Pada bagian 4
Penulis memotivasi pembaca untuk memanfaatkan situasi pandemi dengan berbagai keguatan produktif, antara lain dengan menulis, kita bisa menyampaikan apa yang ada di kepala kepada para pembaca. Kita bisa mencoba berbaga lomba menulis, kalah menang itu biasa, sekedar uji nyali saja di dunia maya . Bila ingin dapat arisan , maka kuta harus ikut arisan, bila kita ingin menjadi pemenang lomba , maka ikutilah lombanya. ( hal 13).
Juga ditulis tentang bekerja dari rumah bisa mendatangkan banyak jutaan rupiah , bagaimana caranya silahkan baca detail di hal 14.
Bagian 5
Pada bagian ini penulus memberikan kegiatan dari rumah , seperti kegiatan isro mi'roj yang diadakan secara virtual SMP Labschool Jakarta. ( hal 16)
Bagian 6
Pada bagian ini dijelaskan pola pembelajaran yang efektif dari rumah, Omjay sapaan akrab penulis menjadi narasumber pada kegiatan ini , penukis juga menyampaikan materi yang di unggah di https://youtu.be/wPGkmJnss90
(Hal. 21)
Selanjutnya penulis juga menjelaskan prinsip yang harus diperhatikan dalam menciptakan pola pembelajaran dari rumah, yaitu kegiatan pembelajaran harus menyenanagkan semua, siswa senang, orang tua senang, guru senang, akses internet lancar, guru bisa menggunakan berbagai aplikasi yang sesuai dengan kondisi siswa di rumah. Jadi tidak harus menggunakan aplikasi canggih yang terbaru. ( hal 22)
Selanjutnya juga dibahas bagaimana kalau siswa tidak 2mempunyai HP atau jaringan internet yang lemot. Ini dijelaskan pada hal 24.
Di sini penulis membahas juga bagaimana agar penggunaan kuata internet bisa lebih hemat, yang menjadi kendala kebanyakan pelaksanaan PJJ. Yaitu dengan pola On Of, pola lain yang lebih hemat adalah gunakan WA group atau Line group , dengan menggunakan bentuk teks, bapak ibu harus membiasakan menulis. ( hal 29)
Bagian 6
Catatan diskusi tata kelola organisasi profesi guru.
Pada bagian ini dijelaskan kriteria organisasi profesi guru yang harus dibuktikan oleh perangkat hukum. ( akta notaris, akta kemenkumham, NPWP dll.
Juga dibahas desain tata kelola guru hal 33
Payung hukum organisasi profesi guru, isu isu tata kelola guru yang berkembang, peluang dan tantangan dalam tata kelola organisasi profesi guru, hal 35
Bagian 7
Hasil refleksi organisasi profesi guru
Tulisan ini berisi laporan penulis saat pertemuan di hotel Aryaduta Jakarta.
Ada 5 catatan penting yang dirumuskan
1. Membentuk forum organisasi profesi dengan sekretariat bersama.
2. Pembuatan nota kesepakatan
3 organisasi profesi menjadi mitra strategis pemerintah
4. Setiap organisasi memiliki perangkat organisasi dan mengisi instrumen, self assesmen.
5. Pembahasan teknis pelaksanaan webinar dan pertemuan organisasi . Hal 42
Dalam bagian ini nuga ceritakan keinginan bersama organisasi profesi guru bisa bersatu. Setiap organisasi profesi guru mempunyai andil besar bila mampu menjalankan program kerjanya dengan baik dan dirasakan oleh para anggotanya. Hal.45.
Bagian 9. Pada bagian ini dipaparkan bahwa Kompasiana adalah buku yang siap ditulis. Menulis adalah salah satu cara penulis mengisi waktu luang.
Kompasiana ibarat buku tulis yang siap ditulis. Kita bisa menuliskan apa saja yang ada di kepala.menyampaikan pesan yang dilihat dan dikerjakan. Hal.49
Guru dapat membagikan ilmunya di blog Kompasiana.com, dengan begitu apa yang dikuasainya bisa dibaca orang lain. Dan guru bisa berbagi ilmu dan pengetahuan pada orang lain.
Dalam tulisan ini juga disampaikan PJJ taknlagi membosankan karena gurunya banyak membaca dan rajin menulis setiap hari di blog Kompasiana.com. hal. 51
Bagian 10, penulis juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan penyusunan petunjuk pelaksanaan ekstrakurikuler karya ilmiah dasar, agar program yang dirancang Kemendikbud ini berjalan dengan baik.
Upaya pengembangan kemampuan literasi dan numerasi tidak hanya dilakukan di dalam proses belajar mengajar di kelas, namun juga melaui kegiatan ko kurikuker dan ekstrakurikuler. Hal.53
Bagian 11
Kebanjiran TIK dapat mempertahankan NKRI harga mati, TIK sangat penting untuk kemajuan bangsa, kita banyak menggunkan produk luar , itu berarti kita belum mandiri dibidang TIK untuk itu harus diajarkan mulai dari SD, SMP, SMA, SMK. Indonesia harus melakukan inovasi dibidang TIK sehingga bisa digunakan sebagai alat mempersatu bangsa dalam bingkai NKRI. Hal. 59
Saya sudah membaca buku ini hingga selesai, semuanya menarik, menginspirasi dan memotivasi. Silakan miliki buku ini untuk mempertajam kemampuan menulis kita.
Magetan, 29 Desember 2020
Pak Parno mantap mengulas bukunya....
BalasHapusterima aksih banyak pak kyai, segera omjay revisi kekurangannya, terutma biodata penulis dan halaman daftar isi, matur suwun
BalasHapusSiap Omjay sama-sama, sukses untuk Omjay
HapusKerenn ulasannya. Hanya belum disimpulkan kelebihan dan kekurangan buku. Juga untuk typo agar dikurangi.
BalasHapusMaaf,itu hanya saran dari saya saja.
terima kasih bu Min , saran diterima sepenuh hati 100 persen.
HapusMantul pak Parno, siap mengekplorasi ilmunya.
BalasHapusTerima kasih pak Isbani
Hapus