Sabtu, 12 Desember 2020

Rahasia Dahsyatnya Menulis

Suaranya mantab, jelas, lancar, penuh percaya  diri, menunjukkan pribadi narasumber  ini yang cerdas, dan visioner. Dia seorang  penulis hebat, yang bukunya pernah dicetak 45.000 exemplar. Dia adalah  Aris Ahmad Jaya, atau yang dikenal  Mr Sugesti Indonesia.

Menurut Aris tugas guru  ada 4;
1. Mengajar.  Semua guru  mampu mengajar, walaupun  ada yang mengajar  dengan menarik ada yang mengajar  dengan menjemukan. 
2. Mendidik. Tidak semua guru  mempersiapkan  diri.
3. Menginsprirasi. Yang ini masih  banyak  yang belum paham,  ternyata  tugas guru menginspirasi  juga  ya.
4. Menggerakkan. 

Keempat empatnya ini  bisa dilakukan  dengan menulis.  Dengan menulis  kita bisa mengajar,  dengan menulis kita bisa mendidik,  dengan menulis kita bisa  menginspirasi  dan dengan menulis  kita bisa  menggerakkan.

Pada suatu  ketika  Dia naik bus terbaik,  dia duduk  dengan seseorang yang sedang asik  membaca  buku.  Sesekali  memandang  ke atas  kemudian melanjutkan  membaca lagi. 
Kemudian  mengatakan pada pak Aris. 
"Pak buku  ini keren banget."
"Apa pak isi buku  ini?"
"Dalam buku  ini dikatakan  seorang pemenang tidak  pernah menyerah,  dan orang  yang  menyerah  tidak pernah menang. Kebetulan saya baru  jatuh,  setelah membaca  buku  ini saya  bangkit  lagi."
 
Padahal  buku  yang sedang  dibaca  itu  adalah  bukunya  pak Aris. Pak Aris tidak pernah  memberitahukan bahwa itu  adalah  bukunya.  Karena  penulis  hebat  tidak untuk  dikenal,  tapi  untuk  memberikan manfaat dan inspirasi  pada orang lain.  

Kalau  saya mungkin  akan mengatakan  ,"Buku itu  penulisnya saya pak." 
Dan tadi  saya menduga pak Aris akan  memberitahukan begitu , ternyata  tidak. Dia kelasnya  betul betul sudah  diatas  sana.

Dia bercerita, ada orang namanya  pak Budi, punya anak namanya  Adi. Pak Budi  punya ikan kesayangan,  ikan arwana. 
Pak Budi memfoto  ikan itu,  dan meminta anaknya  untuk  menunjukkan pada mbok  Tuminem, menanyakan  berapa  harga ikan itu.  
"Ini  ikan gabus,  satu kilo 50.000. Dan  ini hanya  seperempat  kilo  jadi harganya 15.000." Terang  mbok Tuminem. 
Kemudian Adi pulang  dan menceritakan pada ayahnya. 
Kemudian  pak Budi menyuruh  Adi untuk  menanyakan pada pak Alex , seorang penjual ikan hias.
"Ini ikan Arwana, harganya  250.000."kata pak Alex
Adi menceritakan  pada ayahnya,  kemudian pak Budi menyuruh  anaknya  untuk  menanyakan pada seseorang  di Pameran ikan hias di Hotel,  orangnya  tampak bersih, penampilannya  keren. 
"Ini ikan Arwana langka  ini, ini yang saya cari.,bilang pada ayahmu  saya beli  50.000.000," kata pria perlente itu.
Kemudian  Adi  lari menemui  ayahnya dan menceritakan  perihal  hitu. 
"Tidak,  tidak boleh, tidak saya  lepas."
Setelah  negosiasi  akhirnya  deal  ikannya  dibeli  75.000.000.

Jadi  sama  ikannya,  sama rasanya, tapi dinilai  berbeda  oleh  orang yang berbeda.  
Demikian juga seorang penulis,  buku hasil karyanya juga  dinilai  beda oleh pembacanya tergantung  penghargaan  pembaca pada isi buku itu.  Atau bagaimana  pembaca menilai  buku itu. 

Kemarin  di Hotel Sarangan  saya diundang Rapat  Koordinasi  SPPI, saya duduk  dibelakang  seorang ibu,  saya tanya,  ternyata  dia  seorang guru TK di Kawedanan,  dan mengatakan  pernah  saya bimbing dalam  menulis online.  
Jadi karena  menulis,  orang bisa kenal kita tapi  kita tidak tahu dia siapa. Untuk itu  mulailah  menulis. 

Aris menjelaskan,  dengan menulis  usiamu  lebih  panjang  dari umurmu 
Dengan menulis  anda tetap hidup, ada, walaupun sudah tiada,  dengan menuiis menjadi konektor  sejarah  masa lalu  dàn masa depan.
Dengan menulis kita  tetap hidup, tetap ada, walaupun  suatu  hari nanti sudah tiada. 

Banyak  tulisan tulisan  sudah berartus ratus tahun usianya, tetapi tetap dibaca orang, , Hitler pernah menulis My Camp, sekarang bukunya  masih ada. Dan orang-orang  besar  meninggalkan jejak, meninggalkan sejarah, memiliki histori dan dia juga menulis histori  untuk  meninggalkan  sejarah  yang dia rasakan. 

Sebuah cerita yang ditulis  tidak bisa diwakili  oleh film. Cerita yang ditulis  kemudian dibaca, mampu  menghubungkan  otak kanan dan otak kiri  di tengah. Karena membaca itu menciptakan imajinasi yang kadang kadang lebih dahsyat  daripada  visualisasi. 

Sebuah tulisan  yang indah akan mempesona, akan menggugah,  melahirkan senyum, tawa, tangis , emosi, sedih, gembira,  bahkan menggerakkan pembacanya.

Tulisan  yang ditulis dengan rasa  akan bertemu  rasa berikutnya,  tulisan  yang ditulis  dengan hati  akan sampai  pada hati pembacanya.  

Mengapa  harus menulis,  karena  untuk  menggoreskan kenangan dengan kata-kata.
Mengapa  kita harus menulis,  karena kalau  tidak ditulis  ide atau  gagasan  yang  ada di pikiran aka  menguap  hilang.  Tali akan  mengikat  kuda agar tidak lepas liar. Jadi tulisan itu  berfungsi sebagai tali  yang mengikat  agar  tidak lupa,  agar tidak  hilang.

Jadi menulis  adalah  untuk  mengikat  ide , mengikat  gagasan, mengikat kebahagiaan, kehebatan,  kenangan,  emosi, inspirasi. 

Sebuah  tulisan  yang ditulis  oleh orang hebat  akan  bernilai  besar. 

Nilai  itu dihasilkan dari  sejarah sejarah,  dan sejarah  dihasilkan  dari peristiwa peristiwa yang tidak  nyaman.  Jadi orang yang mempunyai  sejarah itu  tidak nyaman  di awal tapi  nyaman di akhir.

Menulis itu mencurahkan rasa. Kadang sambil menulis itu  meneteskan airmata , menangis.  Segeralah tuliskan  saja apa yang menjadi ide atau gagasan anda.
Aria berpesan,  kalau  jadi penulis  jangan merangkap  jadi editor,  nggak kelar kelar  nanti buku anda,  karena direvisi  lagi, disempurnakan lagi  akhir  tudak selesai.

Ada yang mengatakan, "saya bercita cita jadi penulis." Jangan.  Jangan bercita cita  jadi  penulis,  pasti  tidak tercapai,  langsung  saja jadilah penulis,  segera menulis,  tulisan anda  di share  di FB, di instragram, di blog. Atau langsung jadikan buku diterbitkan sendiri,  hadiahkan  pada sahabat sahabatmu,  karena  salah satu hadiah  terbaik  adalah buku.

Menulislah dari awal walaupun banyak rintangan hambatan,  cemoohan, sindiran, jangan   dijadikan masalah. Seribu kali anda jatuh  atau dijatuhkan itu tidak menjadi  masalah  setelah anda  bangkit  dari itu. 
Layang layang terbang karena menghantam angin  bukan searah angin. Jadi kalau  anda  dihantam masalah, jalani  saja  maka  akan menerbangkan  posisi  anda dari sebelumnya.

Pohon besar  dipupuk dengan tai yang bau,  bukan  dengan minyak  wangi.  
Tulisan itu  yang menjadikan ànda  tetap hidup , meninggalkan  sejarah  keberadaan anda di masa lalu.

Dan sekali lagi, "Pemenang  tidak pernah menyerah, dan orang yang menyerah  tidak pernah menang."

Magetan,  13 Desember  2020.


10 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Terima kasih pak suhaimi yang baik hati

    BalasHapus
  3. Luar bisa pk kyai. Teruslah menulis dan dan memotivasi kami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Omjay, sudah berkenan berkunjung, insyaallah Omjay

      Hapus
  4. Menginspirasi banget ...luar biasa tetap semangat untuk kebaikan ...

    BalasHapus
  5. Betul sekali dgn menulis mewakilibsebuah ungkapan hati / rasa dan perasaan. Bagus sekali good luck

    BalasHapus
  6. terima kasih Jeng Niken, lama gak kimen hehe

    BalasHapus