Selasa, 01 Desember 2020

Prospek menulis Potensi Desa

Motivasi awal saya menulis Potensi dan sejarah desa  Pojoksari  adalah  agar Desa memiliki  dokumen  sejarah untuk  menjadi  literatur  anak-anak muda di masa kini  dan masa  depan. Lama sekali  saya memendam  keinginan  ini. Saya pernah  menyampaikan  niat  saya ini kepada Pak Lurah. 

Edy Mulyono, S.Psi, Lurah Desa Pojoksari yang  melejitkan jeruk Pamelo ini menyambut  baik.

Kemudian  saya bertemu penerbit  Telaga Ilmu,  yang  memberikan  fasilitas dalam  mencetak buku. Gayung bersambut mulailah  saya  menulis buku ini.
Sumber ilustrasi: dokumen pribadi 
Buku  ini bisa saya tulis dalam satu  bulan. Dengan menulis buku ini, potensi desa bisa diketahui,  Sejarah  desa bisa diabadikan. Hari  ini Bapak  Edy Mulyono,  yang menjadi  idola pemuda desa  ini memesan  65 exemplar,  akan dibagikan  3 SD yang ada di Desa Pojoksari  dan Taman   bacaan Masyarakat.  Juga  kalau  ada kunjungan  dari  desa lain bisa sebagai  hadiah  cindera mata. 

Manfaat  buku Potensi  Desa
Disamping  memuat  sejarah  desa, buku  ini juga memuat Potensi  yang ada  di desa,  sehingga  menjadi  pertimbangan  untuk  program pembangunan di Desa  itu. Tidak  menutup  kemungkinan  ada investor  yang  menanamkan modal  didesa itu  sehingga  pergerakan perekonomian  desa  berjalan pesat.
Contoh  di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, 

Bumdes di Desa Ponggok merupakan salah satu desa yang paling berhasil di Jawa Tengah dalam mengelola Bumdes. 

Pada tahun 2004, desa itu masih merupakan daerah tertinggal. Namun berkat tangan Junaedhi Mulyono, Desa Ponggok disulap menjadi desa wisata yang setiap harinya bisa mendatangkan ribuan wisatawan.

Pendapatan Asli Desa (PAD) di Dsa ini sudah mencapai Rp 4 miliar per tahun dan ini bahkan melebihi Dana desa yang dikucurkan di setiap desa.
 
Sumber ilustrasi: https://m.merdeka.com

Menurut Kades Ponggok (Junaedhi Mulyono) bahwa PAD dari Desa Ponggok sudah mencapai Rp 4 miliar per tahun dan dari unit kegiatan usahanya satu tahun sudah mencapai Rp 10 miliar, artinya dalam setahun dari PAD dan penghasilan Bumdes hampir mencapai Rp 14 miliar,” ujar Firman.

Yang lebih menarik lagi di sini bahwa masing-masing penduduk sudah memiliki saham sebanyak Rp 5 juta, dan  Rp 5 juta tersebut dalam bentuk kartu (e-money) sehingga transaksi di Desa Ponggok menggunakan online. Selain itu, Desa Ponggok memiliki program, satu rumah satu mahasiswa,” kata Firman.

Contoh  kedua Desa Sungai Nyalo, Painan
Terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, desa adat berbentuk nagari ini dikenal  memiliki  potensi pariwisata,  akhirnya  di kelola dengan baik kemudian  menjadi  Desa Wisata Terbaik yang berhasil mengelola potensi pariwisata untuk majukan perekonomian warga.
Sumber ilustrasi:Republika.co.id
Kawasan pesisir pantai ini miliki pantai dan bukit yang menjadi andalan. Selain Bukit Mandeh yang menawarkan pemandangan batu-batu berbentuk pulau, ada pula Pantai Carocok yang terkenal dengan Pulau Cubadak yang masih sangat asri. Meski belum begitu dikenal di dalam negeri, turis asing banyak yang berwisata ke kawasan yang dijuluki "Paradise of the South" ini.

Jika tidak bisa sehebat contoh  di atas , setidaknya  anak muda desa  mengetahui  potensi  dàn sejarah desanya, yang tidak  menutup kemungkinan anak muda ini  yang. Mengembangkan dan memaksimalkan di masa depan.

Harapan 
Untuk  memajukan budaya  literasi  di desa  diadakan TBM, Taman Bacaan Masyarakat, semacam perpustakaan desa,   dari  tempat  ini  bisa untuk  memberikan  edukasi  pada masyarakat,  dengan Kegiatan  membaca  buku. Buku  Potensi  dan sejarah desa  bisa  menghiasi taman bacaan masyarakat  ini. Buku  yang dikoleksi lebih mengarah  ke buku  ketrampilan  hidup. Contoh  berternak lele,  menanam  alpukat, budi daya tanaman  pete, budi daya jamur,  dan sebagainya. Sehingga  warga  bisa menciptakan  pekerjaan  sendiri  sehingga  busa membantu pemerintah  mengatasi  pengangguran.

Penutup 
Mari  menulis  buku Potensi dan sejarah desa,  agar desa memiliki  literatur  untuk  menjadi  pertimbangan  memajukan  dan memberdayakan  desanya. 



Sumber bacaan 
www. Republika.co.id ;2 Desember  2020; 05.30

https://www-goodnewsfromindonesia-id.cdn.;2 Desember  2020;06.03

https://m.merdeka.com; 2 Desember 2020; 06.18.


3 komentar:

  1. Luar biasa,,,sangat menginspirasi,,mau mencoba ahhh

    BalasHapus
  2. Iyaa bu Ai Setiawati, ternyata dibutuhkan di desa, dan nama penulisnya akan dikenang sepanjang masa Insyaallah

    BalasHapus
  3. Iyaa bu Ai Setiawati, ternyata dibutuhkan di desa, dan nama penulisnya akan dikenang sepanjang masa Insyaallah

    BalasHapus