Malam ini memberikan materi tentang guru sugestif yang sudah ditulisnya menjadi buku.
Menurut Afif ada 3 tipe guru di new normal
1. Guru santai
Guru tipe ini tidak mencintai profesinya, tidak mencintai anak didiknya, senangnya kalau bekerja dari rumah (WFH). Jadi kondisi pandemi seperti ini dianggap berkah baginya.
2. Guru tugas
Pokok ngasih tugas selesai
Pokonya siswa punya nilai selesai
Tidak mencintai anak didiknya dengan sepenuh hati.
3. Guru motivator
Guru tipe ini mampu menginspirasi anak didiknya di era new normal, baik di awal pembelajaran, ditengah , dan di akhir pembelajarannya.
Guru motivator mampu membangkitkan anak didiknya untuk tetap semangat dalam situasi apapun.
Selain itu Afif juga menjelaskan, 6 hal yang dilakukan guru sugestif di era pandemi ini;
1. Membangun mental sinergis. Jadi mentalnya siswa dan orang tua dibangun yang baik, sehingga bisa bersama sama mencapai sukses. Sukses sendiri itu biasa tetapi sukses bersama itu luar biasa.
2. Memiliki mental proses. Guru hebat lebih menyukai proses dari pada hasil. Allah tidak melihat hasil akan tetapi melihat proses kita mencapai sesuatu.
3. Mental kreatif. Selama kita menjadi gelas kosong untuk diisi maka kita termasuk guru Sugestif.
4. Menciptakan peluang. Di era pandemi ini kita bisa punya akun youtube, kita punya vidio pembelajaran, itu semua memberikan peluang kita bisa memberikan pelayanan kepada siswa yang terbaik, sehingga siswa semangat dalam belajar .
5. Menguasai building raport. Kita menjalin hubungan keakraban, berusaha dekat dengan anak didik, dengan guru, berusaha mengetahui ulang tahunnya.
Dalam hal mengajar guru sugestif selalu mengawali dengan motivasi, di tengah memotivasi dan mengakiri dengan motivasi.
6. Mampu mengarahkan gelombang pikiran siswa, orang tua dan guru. Maka selanjutnya membentuk trust atau rasa kepercayaan. Sayangnya pada siswa tidak hanya di lisan tetapi di hati.
Guru hebat menjadikan siswanya sebagai sumber pahala.
Ada cerita batu ponari. Batu dicelupkan pad air dalam gelas, lantas airnya diminum, maka orang yang sakit jadi sembuh. Apa yang membuat pasien sembuh?, apakah batunya?, apakah Ponarinya ?, apakah sugestinya?. Jawabnya karena sugestinya. Maka memberikan sugesti pada siswa itu sangat penting sekali.
Ada kalimat ini ;
"Wahai Allah siswaku sukar dinasihati." Maka rubahlah kalimat ini menjadi, "Wahai siswaku kita punya Allah."
Menjadi guru yang menghipnotis harus disertai dengan;
1. Niat. Jika salah tulis alamat maka akan salah tempat.
Guru BK itu guru yang paling sedih, kalau melihat siswanya dikeluarkan.
2. Repetiti. Membuat kalimat mengulang keberhasilan masa lalu. Contoh dulu kamu rajin belajar, prestasi belajarmu bagus kamu dusukai guru dan orang tuamu.
3. Bentuk mental proses. Maka kita harus mampu membuat siswa bangga dengan proses. Bukan bangga dengan hasilnya. Lebih baik mencoba lalu gagal dari pada gagal dalam mencoba.
Afif menjelaskan guru itu ada 3 golongan.
a. Guru nyasar. Guru yang sekolah guru nya itu terpaksa, karena sudah jadi PNS. Guru ini tidak bisa mengajar dengan baik.
b. Guru Bayar. Dia mengajar karena dibayar. Mengajarnya tidak semangat, tidak ada kreatifitas dalam pembelajarnya. Guru ini hanya sekadar menggugurkan kewajiban Mengajarnya.
c. Guru Sadar. Ini yang guru hebat, mereka semangat Dalam mengajar, selalu menciptakan variasi pembelajaran, selalu menginspirasi di awal , di tengah dan di akhir pembelajarannya.
4. Emosi yang intens. Guru ini tidak lelah dan bosan memberikan nasihat pada siswanya, nasihatnya tidak keluar dari lisan tetapi dari hati.
Ada permainan burung kakak tua
123 341 114 221
Kalu 1 tangan keatas, kalau 2 tangan ke pundak, kalau 3 Tangan ke samping , kalau 4 tangan ke depan.
Ini bisa dijadikan ice breaking.
Teknik framing dalam mendidik siswa di era New normal.
Framing itu bingkai pikiran. Membuat kalimat seperti ini. Ada nggak orang yang hafal al Qur'an tetapi tidak pernah membaca al Qur'an? Jawabnya tidak ada, berarti kalau ingin hafal al Qur'an harus rajin membacanya.
Back stret frame. Membuat statemen masa lalu yang berhasil. Contoh. "Dulu kamu rajin belajar, nilaimu bagus, guru dan orang tuamu senang." , "Dulu kamu rajin sholat, hatimu tenang, dan tentram."
Agreemen frame. Orientasinya pada kesepakatan beberapa pihak. Contoh, "Kata kata orang sukses, semuanya rajin belajar."
Dalam menghadapi masalah, Afif menjelaskan , "Jatuh itu biasa, bangkit itu luar biasa."
Guru Tangguh adalah guru yang tak kenal lelah menasihati siswanya.
Sukses sendiri itu biasa, sukses bersama itu luar biasa.
Afif juga menyampaikan, kalau kita akan berangkat itu berdoa, libatkan Allah dalam pembelajaran agar pembelajarnya ada keberkahan.
Berkah itu pasti banyak, tetapi banyak itu belum tentu barokah.
Mari kita tanaman pada diri kita menjadi guru yang punya nilai, guru yang berharga, guru yang bermanfaat.
Menjadi guru yang menganggap dirinya seperti gelas kosong, yang selalu mengisi baik secara gratis maupun berbayar.
Dan jangan lupa siswa kita adalah sumber pahala. Artinya dengan mengajar yang baik, kita akan mendulang pahala yang akan kita petik kelak dihari qiamat.
Apa yang disampaikan di atas bisa dilihat ditautan berikut ini. Selamat menjadi gelas kosong, dan mengisinya tak kenal lelah.
Magetan, 9 Desember 2020.
6.
terima kasih banyak pak kyai, tinggal ditambahkan videonya akan smakin lengkap, di https://youtu.be/lHLKWK0MLAo
BalasHapusTerima kasih Omjay masukannya
BalasHapusSudah omjay
BalasHapusNiat untuk mengisi nurani/jiwa para siswa untuk selalu semangat dalam kondisi apapun itu bentuk motivasi guru yang tidak akan lelah untuk menjadikan siswanya sukses dunianya maupun akhiratnya
BalasHapus