Senin, 21 Desember 2020

Ibuku Bernama Sarinah

    

Hari ini tgl 22 Desember  2020 dikenal sebagai hari Ibu. Anda pasti mengenang  Ibu Anda. Masakan kesukaannya  apa, kalau  mendongeng, bercerita, bahkan bercanda dengan anak  anaknya bagaimana.  Bahkan sampai perjuangannya bagaimana agar ekonomi  keluarganya  tetap berdiri  kokoh, agar anak  anaknya  bisa bersekolah,  beliau  rela  berpakaian  sederhana,  makan seadanya, bahkan  beliau  rela tidak  melaksanakan  ibadah Haji,  yang seharusnya  beliau  mampu.

Beliau  lebih memilih  mewariskan  sedikit  hartanya  untuk  anak-anaknya. 

Giliran  si anak membuat  rumah,  Ibu entah  apa yang bisa dibantukan kepada anaknya, membantu  semaksimal kemampuannya,  agar rumah anaknya  bisa segera berdiri  dan selesai,  agar cucunya bisa berteduh  nyaman bahagia.

Kalau  anaknya  sakit  seolah memohon,  "Ya Allah  kalau  Engkau mengijinkan, biarlah sakit  anakku  , aku saja yang menjalani,  sehatkanlah dia." Semua itu  karena  kasih sayang dan cintanya  kepada anak  melebihi  cintanya pada dirinya  sendiri. 

Ketika  itu  anaknya  sudah bekerja,  sudah makan  gaji,  karena  masih  repot  urusan  anak anaknya  dan membangun  rumah,  akhirnya  belum bisa  membantu  ibunya.  

Ketika  anak-anak  sudah besar,  diikuti  karir  yang baik, jabatan mapan, bisnisnya lancar ,  rejekinya  banyak,  ya Allah Ibu  sudah tiada. 

Terus kapan beliau merasakan  bahagia,  memanjakan dirinya,  itulah seorang Ibu. 

Aku juga mengenang  Ibuku,  bagaimana  beliau  membesarkan  dan mendidik aku dan saudara saudaraku, yang  saat  itu perekonomian  negara  sedang sulit,  karena baru  saja Indonesia merdeka. Semua ibu pasti  berjuang  keras  untuk  keluarganya.

Bagaimana  beliau  pergi  kepasar di pagi buta, bersama rombongan Bapak Bapak yang pergi menggiring sapinya  menuju tempat tebangan tebu , dengan menggendong  dagangannya kemudian setelah pulang  menghitung  uang hasil  jualannya,  dihitung berulang ulang, hasilnya berapa, kemudian untuk  beli jajan berapa, untuk beli belanja dapur berapa,masih sisa berapa,  walaupun  sedikit  selalu  tampak bahagia.  Itulah Ibuku.

Disaat itu  kalau aku rindu beliau tak pulang  pulang, kucari bajunya,  kucium bau keringatnya yang tersisa di baju motif bunga bunga kesukaannya.

Tak lupa  jajannya,  kadang gethuk ketela,  jongkong,  grontol,  krupuk,  tepo pecel, nasi pecel  itu  jajan  yang paling  istimewa.  Dibungkus daun jati muda, sambalnya  tidak rata,  ada kulupan  daun lembayung  dan sedikit  ganteng  kedelai. Wah nikmatnya jauh lebih  tinggi  dari  pada  di restoran sekarang.

Itulah Ibuku,  Dia tak suka berhutang, makan seadanya, rumah  juga seadanya yang penting  kami bisa sekolah. 

Pagi  tadi  untuk  mengenang beliau  saya bacakan  tahlil  bersama  istriku  setelah sholat  subuh,  pahalanya dan doanya  saya khususkan kepada beliau,  agar beliau  diampuni  dosanya,  diterima  amalnya,  ditempatkan di surganya. 

Saya sangat  ingin bisa melaksanakan  ibadah haji  ke Mekah dan pahalanya  saya hadiahkan untuk  Ibu dan Bapakku. Agar Allah menempatkan  Ibuku  dan Bapakku  ditempat  yang bahagia,  semua  keperluanya  tersedia,  nggak usah  pake kerja, nggak usah sengsara  seperti  ketika hidup  di dunia.

Nama Sarinah

Ternyata Sarinah itu sendiri diambil dari nama salah satu pengasuh Presiden Soekarno di masa kecil. Dalam pengantar bukunya yang berjudul Sarinah, Soekarno menuliskan “Dari Mbok Sarinah, saya mendapat pelajaran mencintai 'orang kecil'. Ia orang kecil, tapi jiwanya selalu besar”.

Kecintaan Soekarno dan rasa hormat yang tinggi terhadap Sarinah diwujudkan dengan menamai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia sesuai dengan nama pengasuhnya itu. 

Nama Sarinah  juga pernah menjadi judul lagu ciptaan Ismail Marzuki pertama kali  tahun 1931, saat itu  Beliau  baru berumur  17btahun. Judul lagunya  O Sarinah.

Juga ada lagu judulnya Sarinah Ayu yaag dinyanyikan oleh Waljinah

Sarinah Ayu

Oh... Sarinah
Tak kandhani nah, ojo mlayu
Oh... Sarinah
Opo sênêng nah, karo aku

Rupamu ayu, Sléndhangmu barong
Gêdhé dhuwur nah, moblong-moblong
Rupamu ayu, dhêkik pipimu
Opo sênêng nah, karo aku

Oh... Sarinah
Tak kandhani nah, ojo mlayu
Oh... Sarinah
Opo sênêng nah, karo aku

Rupamu ayu, Sléndhangmu barong
Gêdhé dhuwur nah, moblong-moblong
Rupamu ayu, dhêkik pipimu
Opo sênêng nah, karo aku

Oh... Sarinah
Tak kandhani nah, ojo mlayu
Oh... Sarinah
Opo sênêng nah, karo aku

Yahh itu hanya sebuah lagu yang kebetulan adalah nama simbokku, Sarinah. Yang jelas Simbokku kepribadianya  baik, tidak pernah mencuri, seneng tetulung, andap asor pada sesama, tidak pernah bertengkar, tidak pernah menyakiti sesama,  tidak suka berhutang. Itu  juga yang diajarkan padaku.

Terakhir  juga  buat Bapak  Ibuk  Anda , jika telah  tiada, semoga  dimasukkan  ke surga.
Jika masih ada beruntunglah anda karena dapat memuliakan mereka.

Selamat  hari Ibu, 22 Desember  2020



8 komentar:

  1. Ya Ibu adalah pintu Surga, kebaikkan dan ketulusan seirang ibu tiada batas. Dia rela berkorban demi sang anak, dia rela lapar demi sang buah hati utk makan lebih dahulu. Peringatan Hari ibu utk menggugah kita spy kita lebih santun dan berakhlak mulia kpd sang Ibu. Bukan setahun utk diperingati namun doa lah yg hrs dipanjatkan dlm setiap waktu selama nafas kita msh melekat dlm diri kita. Jasa ibu tak terbalaskan. Yg msh mempunyai ibu tetaplah utk dirawat dgn penuh kasih sayang, yg sdh tiada teruskan utk mendoakan semoga Surga tempatnya lah.Terima kasih sahabat semoga kita terus dlm HidayahNya dan selalu terus mengerjakan amalan yg bernilai ibadah.....tdk ada gunanya harta kita melimpah pangkat dan jabatan kita terus melambung tinggi sementara ada Surga ( ibu ) tapi lepas dari perhatian kita. Dgn segala Ujian utk kita sebetulnya Allah menyanyangi kita dgn Iman dam Taqwa.Supaya kita lebih dekat utk selalu mengingat Allah. Thanks you sahabat tetap berkarya smoga kita selalu dlm HidayahNya. Dan good luck..

    BalasHapus
  2. Terima kasih mbak Niken yang baik hati

    BalasHapus
  3. Terima kasih emak dan bapak yg telah bersusah payah demi kesuksesan anaknya yg tak pernah lelah demi kesuksesan Mada dpn anaknya utk jd orang yg berguna. Smg Allah balas surga Mari sll doakan mereka. Aamiin YRA

    BalasHapus
  4. Kasih ibu,
    Sepanjang beta
    Tak terkira sepanjang masa
    Hanya memberi, tak balas kembali
    Bagai sang surya, menerangi dunia.

    Mengharukan, kalau ingat embok. Tempat setiap saat di elus elus rambutnya.Dan kemudian, " Emboke segane wes mateng pa durung mbok. "

    Dengan rasa sabarnya embok berucap dengan suara halusnya, " Ya ya, lagi tapung, le segane. Sedhela engkas ya le"
    Mungkin selalu diucapkan saat anak anaknya. Lek Nah, lembut perangainya yg sering kutemui saat itu, kalau aku pengen nunut dengarkan radio, leh Nah.
    Semoga almarhumah lek nah, diampuni dosanya,diterima amal baiknya,ditempatkan di surganya Alloh
    Untuk pak No, sukses karirnya, karena doa, dan perjuangan Bulik sarinah di saat itu.

    BalasHapus
  5. Aamiin, terima kasih Pak De Noto, Aamiin Ya robbal alamin, doa yang sama untuk pakde sekeluarga

    BalasHapus