Tadi saya menikmati benar makan pagi bersama putri cantikku, Hindun, yang makan pagi disampingku walaupun maap belum mandi, hahaha..... Buka kartu nih.
Sarapan nasi pecel beli di tetangga hanya 15 ribu untuk 5 bungkus. Ya Allah , alhamdulillah murah dan nikmat sekali.
Dalam situasi itu saya berkata padanya,
"Ndun .....besuk kalau sudah besar jadilah pegawai negeri, karena apa?
Dengan jadi pegawai kamu akan disiplin dalam hidupmu."
Jam 4 bangun, sholat subuh dan lain-lain, masak, mandi, sarapan masuk kantor.
Jadi tiap pagi pasti mandi dalam waktu yang relatif sama. Hidupmu tertip.
Walaupun gaji pas pasan, tapi hidupmu tertib. Gaji yang kamu terima, kalau dikelola dengan baik pasti betul betul pas.
Perkara cari uang banyak biar suamimu, wanita itu bisa membantu suami bekerja sebagai pegawai, sudah bagus. Tiap hari kamu mandi pagi, dandan cantik naik motor. Sederhana ya.
Kalau memilih suami yang agamanya baik, mencintai kamu dan tanggung jawab.
Kalau agamanya baik, dia akan bekerja dengan baik, menapaki kehidupan dengan baik, punya kontrol diri yang baik.
Yang kedua yang mencintai kamu, jangan yang kamu cintai. Kalau yang kamu cintai, kamu harus kerja keras, mengorbankan jiwa raga untuk keluarga, sementara suamimu bisa santai gak usah pake kerja. Tapi sebaliknya kalau yang mencintai kamu, dia akan memiliki semangat bekerja keras , rela berkorban jiwa raga untuk kepentingan keluargamu.
Yang ketiga, orang yang memiliki rasa tanggungjawab. Tanggung jawab itu penting sekali dalam hidup ini, kalau tidak tanggung jawab sudah menikah, hamil, ditinggal pergi, nikah lagi. Ini terus terang banyak terjadi, yang menyebabkan wanita sakit hati, sengsara sak keturunannya.
Banyak diantara klienku ( Penulis seorang konselor) mengalami masalah seperti itu, bapaknya pergi entah kemana tidak meninggalkan kabar berita, tak tahu rimbanya , apalagi nafkah keluarga, maka ibunya harus kerja keras untuk mendidik dan membesarkan anak-anaknya seorang diri dengan kekuatan lemah wanita.
Kalau orang Islam juga punya nasihat yang baik dalam memilih jodoh.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung." (HR Bukhari)
Keempat hal itu memang sangat diperlukan dalam hidup berumah tangga, tapi Agama tetap menjadi pertimbangan yang pertama dan utama, syukur bisa mendapatkan keempatnya.
Kalau orang Jawa punya pertimbangan, bobot, bibit, bebet. Artinya apa
Bobot artinya Mutu (Pendidikan, drajat, pangkat, dsb),
Bibit artinya garis keturunan (seperti melihat riwayat kesehatan saudaranya),
Bebet artinya watak (Sifat dan perilaku atau kepribadian ).
Biasanya Bobot-Bibit-Bebet itu penting untuk orang yang akan berkeluarga.
Maka sebelum menentukan pilihan jodohmu pertimbangkan setidaknya itu.
Semoga hidupmu kelak bahagia dunia akherat. Aamiin.
Magetan, 25 Desember 2020
Sumber bacaan :
https://brainly.co.id/tugas/4532356; 25 Desember 2020; 08:48
https://m-republika-co-id.; 25 Desember 2020; 08:15
Mantaps
BalasHapusTerima kasih pak Ahsanuddin
BalasHapusTerimakasih, tulisnya menginspirasi. Ini termasuk jenis tulisan apa yaa pa.
BalasHapusArtikel, heheh
HapusAsyiaaap, mantap. Lanjutkan berkarya dlm bntuk tulisan yg mencerahkan. Thanks.
HapusAamiiin...
BalasHapusMemang sbg orangtua gadis selalu ada rasa hawatir ya Pak, bgmn watak jodohnya nanti. Semoga Allah memberi jodoh terbaik untuk anak-anak kita semua...
aamiin iya bu Tini
BalasHapusKeren bibit bobot dan.bevet
BalasHapusIngat pelajaran SPG (sekolah Pddk guru) dulu ilmu paedagogik lanjut
BalasHapusTerima kasih Cak Inin
HapusHebat, saya setuju bapak
BalasHapusiya nduk lanksanakan
HapusPunya putra cewek sdh saatnya sesuai aturan agama. Maka orang tua ( bapaknya ) berkewajiban mencarikan. Apakah maaf saru / tabu ? Jawabannya tegas " TIDAK " saru. Inilah kewajiban seorang bapak thp putrinya. Pilihlah Agamanya. Orang klau yg diutamakan agamanya akan mudah dikasih pemahaman tentang hidup dan akhlak nya pun bisa dinilai baiknya. Apakah harus kaya ? Islam menganjurkan kita utk kaya. Walau ukuran kaya itu relatif. Tentunya tetap pada ukuran agama. Nabi telah perpesan jika kebutuhanmu sdh tercukupi utk 1 hari ini maka kamu tergolong orang yg kaya. Sederhana bukan ? Allah tdk suka yg berlebihan semua tetap dlm jalur / rel agama. Mensyukuri nikmat yg ada sebagi bukti keimanan kita. Dan tetap bersabar dikala sedih. Syabar d syukur dua hal yg tdk bisa dilepaskan dr orang yg beriman. Agama mendidik kita utk disiplin " jika sholatmu rusak maka rusaklah hidupmu " jadi jelas....krn manage waktu itu tdk mudah. Dlm Alquran disebutkam " sesungguhnya manusia itu dlm merugi kecuali....." Jadi jelas waktu tdk bisa kembali. Hanya kenangan saja yg bisa diingat. Waktu terus berjln yg pada akhirnya kita masing-2 berjln menemui RabbNya...
BalasHapusOk sahabat tetap semangat sehat karyanya selalu jd inspirasi....dan semoga kita tetap dlm HidayahNya....
Terus berkarya dan good luck.....
Terima kasih mbak Niken, setuju
BalasHapus