Kamis, 24 Desember 2020

Agama, Cinta dan Tanggung Jawab

sumber ilustrasi: dokumen pribadi.

Biasanya  25 Desember  hujan, tapi tidak untuk  hari ini,  langit  cerah  hingga tembus warna biru  yang sangat  jauh. Semoga cerahnya dunia hari ini secerah harapan pembaca  di pagi ini  mengais rezeki, ilmu, dan pahala.

Tadi saya menikmati  benar makan pagi  bersama putri cantikku,  Hindun, yang makan pagi disampingku  walaupun  maap belum mandi, hahaha..... Buka kartu nih.

Sarapan nasi pecel  beli di tetangga  hanya 15 ribu untuk 5 bungkus. Ya Allah  , alhamdulillah murah dan   nikmat  sekali.  

Dalam situasi  itu  saya berkata  padanya,  
"Ndun .....besuk  kalau  sudah besar  jadilah  pegawai  negeri,  karena apa?
Dengan jadi  pegawai  kamu akan disiplin  dalam hidupmu." 

Jam 4 bangun,  sholat  subuh  dan lain-lain,  masak, mandi,  sarapan  masuk kantor.  
Jadi tiap pagi pasti mandi dalam  waktu  yang relatif  sama. Hidupmu tertip. 

Walaupun gaji  pas pasan,  tapi hidupmu  tertib. Gaji yang kamu terima, kalau  dikelola  dengan baik  pasti  betul  betul pas.

Perkara cari uang banyak  biar suamimu,  wanita  itu  bisa  membantu  suami bekerja sebagai  pegawai,  sudah bagus. Tiap hari  kamu mandi pagi, dandan cantik naik motor. Sederhana ya. 

Kalau memilih  suami yang agamanya baik, mencintai  kamu dan tanggung jawab.

Kalau  agamanya  baik, dia akan bekerja dengan baik, menapaki  kehidupan dengan baik, punya  kontrol  diri yang baik. 

Yang kedua yang mencintai kamu, jangan yang kamu cintai. Kalau yang kamu cintai,  kamu harus kerja keras,  mengorbankan jiwa  raga  untuk  keluarga, sementara  suamimu  bisa santai  gak usah  pake kerja. Tapi sebaliknya  kalau  yang mencintai kamu,  dia akan memiliki semangat bekerja keras , rela berkorban  jiwa raga  untuk  kepentingan  keluargamu.  

Yang ketiga,  orang yang memiliki rasa tanggungjawab. Tanggung jawab itu penting sekali dalam hidup  ini,  kalau  tidak tanggung jawab  sudah  menikah,  hamil,  ditinggal  pergi,  nikah  lagi.  Ini terus  terang banyak terjadi,  yang menyebabkan  wanita  sakit  hati, sengsara  sak keturunannya. 

Banyak  diantara  klienku ( Penulis seorang konselor) mengalami masalah seperti itu, bapaknya pergi entah kemana tidak  meninggalkan kabar berita,  tak tahu rimbanya , apalagi nafkah keluarga,  maka ibunya  harus kerja keras  untuk  mendidik  dan membesarkan  anak-anaknya seorang  diri dengan kekuatan lemah  wanita.

Kalau orang Islam  juga punya nasihat  yang baik dalam memilih jodoh. 
Nabi Muhammad  SAW bersabda,
"Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung." (HR Bukhari)

Keempat  hal itu  memang sangat  diperlukan  dalam hidup berumah tangga, tapi Agama tetap  menjadi  pertimbangan  yang pertama dan  utama, syukur  bisa mendapatkan keempatnya.

Kalau  orang Jawa punya pertimbangan,  bobot, bibit, bebet.  Artinya apa
Bobot artinya  Mutu (Pendidikan, drajat, pangkat, dsb),

Bibit artinya garis keturunan (seperti melihat riwayat kesehatan saudaranya), 

Bebet artinya watak (Sifat dan  perilaku atau kepribadian ). 

Biasanya Bobot-Bibit-Bebet itu  penting untuk orang yang akan berkeluarga.

Maka sebelum menentukan pilihan  jodohmu pertimbangkan  setidaknya itu.
Semoga hidupmu kelak bahagia dunia akherat. Aamiin.

Magetan,  25 Desember  2020

Sumber bacaan :

https://brainly.co.id/tugas/4532356; 25 Desember  2020; 08:48

https://m-republika-co-id.; 25 Desember 2020; 08:15







14 komentar:

  1. Terimakasih, tulisnya menginspirasi. Ini termasuk jenis tulisan apa yaa pa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyiaaap, mantap. Lanjutkan berkarya dlm bntuk tulisan yg mencerahkan. Thanks.

      Hapus
  2. Aamiiin...
    Memang sbg orangtua gadis selalu ada rasa hawatir ya Pak, bgmn watak jodohnya nanti. Semoga Allah memberi jodoh terbaik untuk anak-anak kita semua...

    BalasHapus
  3. Ingat pelajaran SPG (sekolah Pddk guru) dulu ilmu paedagogik lanjut

    BalasHapus
  4. Punya putra cewek sdh saatnya sesuai aturan agama. Maka orang tua ( bapaknya ) berkewajiban mencarikan. Apakah maaf saru / tabu ? Jawabannya tegas " TIDAK " saru. Inilah kewajiban seorang bapak thp putrinya. Pilihlah Agamanya. Orang klau yg diutamakan agamanya akan mudah dikasih pemahaman tentang hidup dan akhlak nya pun bisa dinilai baiknya. Apakah harus kaya ? Islam menganjurkan kita utk kaya. Walau ukuran kaya itu relatif. Tentunya tetap pada ukuran agama. Nabi telah perpesan jika kebutuhanmu sdh tercukupi utk 1 hari ini maka kamu tergolong orang yg kaya. Sederhana bukan ? Allah tdk suka yg berlebihan semua tetap dlm jalur / rel agama. Mensyukuri nikmat yg ada sebagi bukti keimanan kita. Dan tetap bersabar dikala sedih. Syabar d syukur dua hal yg tdk bisa dilepaskan dr orang yg beriman. Agama mendidik kita utk disiplin " jika sholatmu rusak maka rusaklah hidupmu " jadi jelas....krn manage waktu itu tdk mudah. Dlm Alquran disebutkam " sesungguhnya manusia itu dlm merugi kecuali....." Jadi jelas waktu tdk bisa kembali. Hanya kenangan saja yg bisa diingat. Waktu terus berjln yg pada akhirnya kita masing-2 berjln menemui RabbNya...

    Ok sahabat tetap semangat sehat karyanya selalu jd inspirasi....dan semoga kita tetap dlm HidayahNya....
    Terus berkarya dan good luck.....

    BalasHapus