Kamis, 24 Desember 2020

Membaca, Jendela untuk melihat dunia

sumber  ilustrasi: dokumen  pribadi 
Hari kedua dalam liburan  ini, santai sejenak bersama keluarga kecilku. Matahari bersinar  cerah menatap daun daun berkilau hijau di depan rumahku, sebuah pemandangan segar yang langka bila anda hidup di tengah perkotaan. 

Hari ini  Istriku  tidak memasak untuk  sarapan pagi, hanya  beli sarapan nasi pecel di tetangga desa , tiga ribuan, nikmat sambalnya "nyepotne kucir" kata ibu ibu muda sekampung. 

Inilah  kemurahan dan keberkahan  yang diberikan Tuhan  kepada orang-orang  desa,  murah  sandang pangan seger kewarasan , oleh  karena itu  kami memilih  tinggal di desa  saja. 
Pagi ini saya menulis di FB sebuah doa untuk  teman-temanku  di dunia maya seperti ini;

Katakan Aamiin,  jika ini do'a Anda juga,

Ya Allah ampunilah  semua dosa kami, Bapak Ibu Kami, saudara  kami semua.
Ya Allah tunjukkanlah kami ke jalan yang benar  yang Engkau ridhoi.

Ya Allah selamatkanlah kami dari segala macam  musibah,  balak, penyakit.

Ya Allah berikanlah  kami sisa usia yang barokah.
Ya Allah berikanlah  hidayah kepada kami, dimanapun kami berada. 

Ya Allah jika  suatu  saat nanti kami sudah  Engkau  ambil,   masukkanlah kami semua  ke Surga Firdaus tanpa hisab, karena luas  dan besarnya  rahmatmu pada hambamu. 

Aamiin ya Robbal alamiin.

Dari pada menyindir  orang,  menghina orang, sok  baik,  sok pintar,  nulis doa seperti itu  saja.  

Beberapa  hari tidak menulis di status,  hanya  "ngeshare"  tulisan  di blog saja,  biasanya  sedikit  yang mau  membaca. Karena  kebanyakan  orang  membaca tulisan  panjang  itu kurang suka. 

Saya ingin  menjadi orang yang suka  membaca , karea membaca itu  adalah jendela untuk  melihat  dunia. Kalau  tidak melihat  dunia rasanya seperti  orang buta  yang tak tahu apa  apa.

Saya ingin mengetahui  banyak hal dari  indahnya dunia  yang bisa ditulis dengan tinta warna. Untuk  itu selalu  membaca.

Saya melihat  bangsa  bangsa maju warga negaranya  memiliki  budaya membaca. Tidak tahu,  apakah dengan membaca  sehingga  mereka menjadi bangsa yang maju, atau sebaliknya  dengan menjadi bangsa yang maju sehingga  mereka suka membaca. 

Dalam Al Qur'an  surat Al Alaq, 

Berikut ini surat Al Alaq ayat 1-5 dan terjemahan:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ - ١
Arab-latin: Iqra` bismi rabbikallażī khalaq
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ - ٢
Arab-latin: Khalaqal-insāna min 'alaq
Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ - ٣
Arab-latin: Iqra` wa rabbukal-akram
Artinya: "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,"

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ - ٤
Arab-latin: Allażī 'allama bil-qalam
Artinya: "Yang mengajar (manusia) dengan pena"

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ - ٥
Arab-latin: 'Allamal-insāna mā lam ya'lam
Artinya: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."


Surat Al Alaq merupakan wahyu yang diturunkan pertama kali pada nabi Muhammad  SAW. Kita dianjurkan untuk  membaca. Berarti  membaca itu sangat  penting. Agar kita menjadi manusia yang lebih baik. Dengan membaca bisa mengungkap rahasia  ilmu , dengan membaca  membuat  wawasan kita luas,  cara pandang kita jauh , berfikir kita tajam, naluri kita  terlatih.  

Pasti beda  orang yang banyak membaca dengan orang yang sedikit  membaca. Orang banyak  membaca  kata kata yang keluar dari lisannya pasti berbobot  ilmu  dan hikmah.  

Tapi orang yang banyak  bicara  sedikit  membaca,  kata  kata  yang keluar  dari lisannya adalah  hanya dari apa yang dia lihat , dia dengar dan dia rasakan. 

Seperti  itu.  Untuk  itu  membacalah.


Magetan,  25 Desember  2020

Sumber bacaan:
Al Qur'an 
https://news.detik.com/



4 komentar: