sumber ilustrasi: dokumen pribadi
Hari kedua dalam liburan ini, santai sejenak bersama keluarga kecilku. Matahari bersinar cerah menatap daun daun berkilau hijau di depan rumahku, sebuah pemandangan segar yang langka bila anda hidup di tengah perkotaan.
Hari ini Istriku tidak memasak untuk sarapan pagi, hanya beli sarapan nasi pecel di tetangga desa , tiga ribuan, nikmat sambalnya "nyepotne kucir" kata ibu ibu muda sekampung.
Inilah kemurahan dan keberkahan yang diberikan Tuhan kepada orang-orang desa, murah sandang pangan seger kewarasan , oleh karena itu kami memilih tinggal di desa saja.
Pagi ini saya menulis di FB sebuah doa untuk teman-temanku di dunia maya seperti ini;
Katakan Aamiin, jika ini do'a Anda juga,
Ya Allah ampunilah semua dosa kami, Bapak Ibu Kami, saudara kami semua.
Ya Allah tunjukkanlah kami ke jalan yang benar yang Engkau ridhoi.
Ya Allah selamatkanlah kami dari segala macam musibah, balak, penyakit.
Ya Allah berikanlah kami sisa usia yang barokah.
Ya Allah berikanlah hidayah kepada kami, dimanapun kami berada.
Ya Allah jika suatu saat nanti kami sudah Engkau ambil, masukkanlah kami semua ke Surga Firdaus tanpa hisab, karena luas dan besarnya rahmatmu pada hambamu.
Aamiin ya Robbal alamiin.
Dari pada menyindir orang, menghina orang, sok baik, sok pintar, nulis doa seperti itu saja.
Beberapa hari tidak menulis di status, hanya "ngeshare" tulisan di blog saja, biasanya sedikit yang mau membaca. Karena kebanyakan orang membaca tulisan panjang itu kurang suka.
Saya ingin menjadi orang yang suka membaca , karea membaca itu adalah jendela untuk melihat dunia. Kalau tidak melihat dunia rasanya seperti orang buta yang tak tahu apa apa.
Saya ingin mengetahui banyak hal dari indahnya dunia yang bisa ditulis dengan tinta warna. Untuk itu selalu membaca.
Saya melihat bangsa bangsa maju warga negaranya memiliki budaya membaca. Tidak tahu, apakah dengan membaca sehingga mereka menjadi bangsa yang maju, atau sebaliknya dengan menjadi bangsa yang maju sehingga mereka suka membaca.
Dalam Al Qur'an surat Al Alaq,
Berikut ini surat Al Alaq ayat 1-5 dan terjemahan:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ - ١
Arab-latin: Iqra` bismi rabbikallażī khalaq
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ - ٢
Arab-latin: Khalaqal-insāna min 'alaq
Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ - ٣
Arab-latin: Iqra` wa rabbukal-akram
Artinya: "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,"
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ - ٤
Arab-latin: Allażī 'allama bil-qalam
Artinya: "Yang mengajar (manusia) dengan pena"
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ - ٥
Arab-latin: 'Allamal-insāna mā lam ya'lam
Artinya: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
Surat Al Alaq merupakan wahyu yang diturunkan pertama kali pada nabi Muhammad SAW. Kita dianjurkan untuk membaca. Berarti membaca itu sangat penting. Agar kita menjadi manusia yang lebih baik. Dengan membaca bisa mengungkap rahasia ilmu , dengan membaca membuat wawasan kita luas, cara pandang kita jauh , berfikir kita tajam, naluri kita terlatih.
Pasti beda orang yang banyak membaca dengan orang yang sedikit membaca. Orang banyak membaca kata kata yang keluar dari lisannya pasti berbobot ilmu dan hikmah.
Tapi orang yang banyak bicara sedikit membaca, kata kata yang keluar dari lisannya adalah hanya dari apa yang dia lihat , dia dengar dan dia rasakan.
Seperti itu. Untuk itu membacalah.
Magetan, 25 Desember 2020
Sumber bacaan:
Al Qur'an
https://news.detik.com/
Mari kita tingkatkan teris minar membaca dna menulis
BalasHapusOMJAY, TERIMAKASIH BANYAK
HapusPernah saya baca bahwa siapa diri kita bisa diketahui dari apa yang biasa di baca
BalasHapusIlalang, terima kasih banyak
BalasHapus