Sarangan agak berkabut, karena diguyur hujan semalam. Cuaca dingin tentu saja menemani perjalanan kami ke hotel Merah2. Tetapi tidak menghalangi tekat kami menghadiri acara Rapat Koordinasi SPPI, pada 10 Desember 2020, hari ini, yang diikuti oleh KS SPPI yang berjumlah ada 60.
Dalam sambutannya Pak Kabid menyampaikan bahwa sekolah inklusif sebenarnya ladang surga yang luar biasa, anak yang kekurangan bisa berhasil itu luar biasa.
Guru ABK sudah mempunyai MGABK , tapi belum punya KS Pembina.
Selain di Merah2, ada kegiatan Dikdas di Hotel Bukit Bintang, ada kegiatan pendidikan Pancasila untuk anak SD. Akan dibukukan menjadi tolak ukur pendidikan Pancasila di Indonesia.
Kegiatan belum saling komunikasi koordinator dll. Karena belum punya Pembina.
Pak Kabid selalu ada canda dan humor dalam setiap Sambutan, Kegiatan ini dilaksanakan di Sarangan, kalau gak gitu bapak ibu tudak naik sepeda motor jarak jauh.
KS diharapkan memberikan pemahaman kepada semua guru agar satu kata dalam menangani ABK.
Materi diisi oleh bu Hayuningsih, S.Pd dari SMP 4 Magetan.
Beliau menyampaian hasil studi tiru di Yayasan Galuh Handayani, di sekolah ini SPP Rp. 100.000 . Ada uang gedung dan juga mendapatkan bantuan BOS. Setelah lulus SMA ada penyiapan kerja.
Di sekolah ini menangani anak tuna graita, rungu, tuna wicara, lengkap sekali.
Lulusan dari sekolah ini sudah ada fihak yang menampung.
Gurunya ada 30 orang. GPK-nya lulusan PLB. Psikolog ada 1 orang, ada psikiater 1 orang, ada ahli gigi, perawat medis terapis dll.
Ada pisioterapi, ada terapi edukatif.
Amati
1. Gejala fisik
Gangguan penglihatan, pendengaran, kurang gizi.
2. Gejala perilaku dan emosi
Emosi tidak stabil, sosialisasi dengan temannya.
3. Gejala hasil belajar.
Prestasi belajar rendah.
Pelaksanaan identifikasi
1. Guru kelas, GPK yang utama ada 2 GBK tambahan ada 4.
2. Data orang tua.
3. Anak diminta melakukan tugas, menggambar,
Kurikulum ad 4 jenis, duplikasi, modifikasi menyesuaikan dengan bkemampuan siswa Abk.
Kurikulum substitusi
Kurikulum omisi, mengganti secara keseluruhan, berarti GBK nya membuat Kurikulum baru sesuai dengan kemampuan anak.
Assesmen
Proses sistematis untuk mengumpulkan data abk yang akurat untuk membuat nprogram interfensi ABK .
Teknik identifikasi dan asesmen, wawancara , riwayat kehamilan,
Fasilitas ada ruang kedap suara, ruang okupasi.
Untuk mencapai keberhasilan terapi harus ada koordinasi dengan guru siswa dàn orang tua.
Cooking, menjahit, komputer desain gràfis, wirausaha, perhotelan dll.
Program SPPI 2021 dikelola Dikpora tapi untuk kepentingan kita , sekolah.
Se Magetan ada 60 SPPI. Sedangkan untuk SMP ada 10 sekolah.
Program GBK secara umum ada 4 hal, antara lain;
1. Membangun komitmen bersama melaui penigkatan networkking.
2. Peningkatan kapasitas SDM.
3. Sarana penunjang pembelajaran pendidikan inklusif.
4. Pemberian insentif pada GPK.
Program secara rinci disampaikan oleh ketua GBK yang hari ini tidak bisa hadir dan diwakili oleh Bu Hayuningsih S.Pd.
Antara lain menampilkan kegiatan ABK, Diklat peningkatan kompetensi GBK, membatik masal yang diikuti seluruh ABK, studi Tiru, dan pemberian kesejahteraan kepada GBK, pengembangan bakat minat ABK, pengadaan alat dan bahan.
Rakor selesai pukul 11.00 setelah ditutup oleh Bapak Kabid. Alhamdulillah acara berjalan lancar, menghasilkan kesepakatan dan keputusan yang bermanfaat untuk ABK khususnya, dan Pendidikan di Indonesia pada umumnya.
Sarangan, 10 Desember 2020
Siap
BalasHapusTks infonya pak kyai
BalasHapusTerima kasih Omjay yang baik hati
BalasHapus