Sabtu, 03 Oktober 2020

Sekali langkah kliru akan tersesat

Sampai  sore ini  baru menulis. Di desaku  listrik padam, pada saat kami sholat jamah magrib di Masjid.  Pada hal cuaca cerah, tidak ada tanda  tanda mau hujan. 

Selesai  sholat sunah  bakda magrib, kami pulang. Salah satu jamaahku ada yang memiliki  gangguan penglihatan , Mbah Min namanya. Umurnya  sekitar 74 tahun. 

Mbah Min sangat  tertib menjalankan  sholat  di Masjid, setiap  dengar  suara  adzan walaupun  jalannya  meraba  rasa selalu datang ke Masjid.  Beliau  tak banyak bicara.  Atau tepatnya  kalau  tidak ditanya  atau tidak diajak bicara  beliau  diam. 

Saat di rumah  beliau  hanya  duduk  duduk  saja sambil memutar tasbih, mulutnya  komat kamit  berdzikir  pada Allah.

Saat  perjalan  pulang  tadi  sempat  hampir  tersesat karena salah langkah. Kemudian  ditunjukkan jalannya  oleh kang Bandi, temanku  juga  yang  rajin  jamaah di Masjid.
"Orang buta  itu sekali salah melangkah pertama, akan tersesat  langkah seterusnya ", kata Pak Mahmud  yang biasa mengimami  diwaktu  Isak dan subuh.  

Maka beruntunglah anda yang bisa melihat, bisa melangkah  dengan terkontrol,  salah  langkah  ke 1, 2, 3, 4, 5 pun  masih bisa  kembali  ke tujuan  yang  benar. 
Tapi  sebaiknya  jangan salah langkah  karena tidak efektif. Sebaiknya  langkahnya  yang benar  menuju  jalan yang benar pada tujuan yang benar,  maka kita  benar benar benar.  Hehehe  sulit  dipahami  ya. Baca sekali  lagi. 

Horeeee.... listrik  sudah nyala,  pas adzan isak,  kami segera bergegas ke masjid. Saya harus melangkah  100 langkah  untuk  sampai di Masjid. Tidak pernah tersesat  karena bisa melihat.  Alhamdulillah,  yang jelas digerakkan  Allah untuk  sampai  ke Masjid  untuk  bersujud  bersama  orang-orang yang sujud. 

Banyak  orang sehat , kuat  merasa berat  berangkat ke  Masjid, jadi hakikatnya  bisa  ke masjid karena  digerakkan Allah. Semoga  kita semua selalu  digerakkan  Allah  ke tempat yang baik. Untuk bertemu dan bersama  orang-orang  baik. Agar menjadi  baik  seperti  orang yang baik. 

Magetan,  3 Oktober  2020 










6 komentar: