1. Sholat subuh di Masjid,
2. Membaca Alquran
3. Menulis
4. Sarapan
5. Berangkat ngantor
6. Sholat dhuha
7. Apel pagi
8. Ngecat sampai jam 11
9. Minum wedang jahe dan rujak buatan ibu guru SMPN 1 Takeran dari mangga sekolah.
9. Monev kegiatan pekerja
11. Pulang
12. Sholat duhur
13. Istirahat
14. Nyuci mobil
15. Sholat asar
16. Ngobrol dengan keluarga
17 Sholat magrib di Masjid
18. Ada tamu
19. Sholat isak
20 Menulis
21 webinar dengan telaga ilmu
22. Istirahat.
Lumayan banyak aktivitas saya setiap hari, tapi harus tetap menulis setiap hari tiada henti. Berbagi menebar kebaikan dengan kata-kata yang dirangkai menjadi tulisan bermakna.
Selama menunggu nyuci mobil saya menulis wa dengan Mas Yitno, akhirnya mengenang masa lalu yang indah dan lucu dengan beliau.
Ketika saya kelas 1 SMP, Saya pernah dibonceng naik sepeda ontel, beli buku di toko Aamiin Madiun, terletak di sebelah selatan alun alun. Tokonya cukup besar.
Saat itu Sri Ratu belum ada, matahari belum ada, mungkin msih gerhana matahari. Walaupun bukan anak orang kaya saya bisa membeli buku buku pelajaran lengkap. Sudah barang tentu uangnya pemberian Ibu. Saya sudah merasakan pentingnya buku , lebih baik tidak jajan dari pada tidak punya buku. Saya kalau tidak punya buku bingung, tidak percaya diri untuk mengikuti pembelajaran di kelas.
Akhirnya tersiksa sedih. Perilaku cinta buku seperti itu hingga kuliah, saya rela baju hanya 3 stel , kalau beli di pasar Turi, atau pedagang kaki lima sekitar Tugu Pahlawan Surabaya.
Pengalaman beli buku pelajaran pertama kali pada saat SD kelas 3. Saya minta diantar Ibu ke kota untuk beli buku. Judul bukunya Bahasa Kita. Pelajaran bahasa Indonesia. Gurunya bernama Bapak Sabar Yanto, orangnya keras, pintar dan berwibawa , semua anak-anak takut.
Termasuk saya, walaupun tidak pernah dihukum. Beliau mengajarkan membaca, menulis (dekte), mungkin itulah dasar saya menulis saat ini.
Kemampuan menulis saya saat ini tidak lepas dari apa yang pernah diajarkan guru saya. Menurut saya guru sangat menetukan masa depan anak.
Oleh karena itu guru harus pintar, memiliki pengabdian yang tulus, mengajar benar-benar ingin muridnya nanti menjadi orang hebat. Tidak sekedar mengajar menggugurkan kewajiban karena sudah digaji negara.
Sekarang saya benar-benar mencintai kegiatan menulis, kalau sehari tidak menulis rasanya seperti belum lengkap aktivitas saya hari itu.
Oleh karena itu selalu membaca buku, koran atau blog nya teman. Biar tambah wawasan, terinspirasi semangatnya untuk senantiasa menulis. Tidak usah dipikiran dibaca orang atau tidak , bermanfaat atau tidak yang penting menulis terus sampai akhir menutup mata.
Magetan, 10 10 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar