Udaranya sejuk , banyak tanaman hijau , pohon pohon besar masih banyak kita jumpai di desa ini.
Burung ketilang, perkutut, derkuku, prenjak, emprit dipagi hari selalu menyapa saling mendahului, sambil melompat kesana kemari dari pohon yang satu ke pohon yang lain. Hidupnya santai, begitu tenangnya, menghadapi hidup ini, karena dia yakin Tuhannya sudah menanggung rezekinya di hari ini.
Kehidupan tetanggaku juga seperti itu, yang penting setiapa hari bekerja, tidak memikirkan hari ini dapat rezeki berapa. Karena rezeki tidak ada korelasinya dengan pekerjaan.
Ada orang tiap hari tidak kerja, tapi setiap hari juga dapat makan. Rezekinya Allah kirim lewat orang lain. Itulah rezeki, datangnya unik tak bisa disangka sangka.
Menurut saya yang penting kita kerja dengan semangat , hasil sepenuhnya hak prerogatif Allah. Sambil berdoa semoga Allah memberikan rezeki untuk kita di pagi ini.
Bapak saya dulu seorang petani, ketika anak-anak masih kecil kecil, hasil tanamannya selalu melimpah, apa yang ditanam selalu berbuah. Sapi dan ternak yang dipelihara beranak pinak menjadi banyak.
Jadi rezekinya sudah diatur dan di menej oleh Alllah. Tidak prnah keliru, apalagi tertukar dengan orang lain.
Ketika anak anak sudah besar dan bekerja, hasil panenya menurun, pundaknya tidak kuat lagi, ototnya tidak kekar lagi, badannya tidak tegap lagi, rambutnya memutih, giginya berkurang. Lama lama kebunya diserahkan kepada anak-anaknya.
Sekarang beliau sudah tenang menghadap yang maha pencipta bersama istrinya. Suatu saat kita semua juga seperti itu. Tidak perkasa lagi, tak gagah lagi, tua, pensiun, meninggal.
Tak ada bedanya yang sakti , yang lemah, yang ganteng yang tampan, yang kaya yang miskin, semua sama, yang membedakan adalah ketaqwaanya, amalnya ketika didunia, bacaan Qur'an, sholat dan perangainya.
Semoga kita semua menjadi hamba yang baik, yang akan ditempatkan ditempat yang baik, surgaNya. Aamiin
Aamiin ya robbal alamiin, indahya alam desaku, jadi kangen pulang ke kampung halaman, hehehe
BalasHapusAslinya mana Omjay
BalasHapusMesyukuri yg ada menerima apa yg jadi bagian kita itulah orang yg beriman. Rezeki kita sdh ada yg mengatur bshkan sdh tertulis 50.000 tahun sblum kita lahir. Tetap berjuang berusaha d berdoa krn itu tugas kita. Tidak ada makhluk di muka bumi ini kecuali sdh disediaka n rezekunya. Dan tidak akan tertukar. Ok sahabat bagus bamget ceritanya terus berkarya semoga Allah semantiasa selalu limpahkan Rahmat d HidayahNya od kita senua. Good luck
BalasHapus