Rabu, 28 Oktober 2020

Srambang, wisata alam

Setelah  sarapan pagi, Painten tidak  kembali  ke kebun, tapi mengajak Paino, suaminya, beserta  anak anak nya  ke Srambang, sebuah tempat wisata alam yang indah kata orang, di Ds.Girimulyo,  Kec. Jogorogo Ngawi Jatim.

Sampai di sana pukul 09. 30, perjalanan 1 jam dari rumah. Ternyata tidak jauh. Sampai di tempat  parkir  mereka turun dari gerobak tua, tahun 2002 buatan Jepang itu.

Kemudian naik  ojek bayar 5000 per orang.  
Menurut tukang  ojek, tempat ini mulai  dibangun  tahun 2017, oleh investor namanya pak Hari,  dari Ngawi.  

Langkah  demi langkah mereka lalui menuju  Srambang  Park, sebuah wisata  alam yang dibangun  di tepian sungai  yang bermuara  dari grojogan  setinggi  25 meter  itu. 
 "Menurut  kamu, apa yang kamu  kagumi  dari tempat  wisata  ini?", tanya Painten pada anaknya.
"Tempatnya bersih, banyak washtafel, indah, banyak gasebo untuk  peristirahatan, dan  udaranya sejuk. Destinasi ya bagus", jawab anaknya.

"Kalau menurut   Ibu apa yang dikagumi?", tanya anak Painten.
"Menurut aku yang hebat adalah orang yang punya ide  untuk  membangun  kawasan Srambang Park ini. Dia punya konsep  yang matang, akan dibangun seperti  apa,  dia pasti  bernegosiasi  dengan berbagai  pihak. Dengan Dinas Perhutani, Kepala Desa, tokoh masyarakat,  seniman,  investor  dan lain lain".

Pembangunan  wisata ini disetting dalam cerita Jaka tarub  Nawang wulan. Ada pondok Jaka Tarub, ada  sendang tempat  mandi Bidadari, ada tempat ganti baju Bidadari , ada jembatan asmara, ada jembatan rindu  dan lain  lain.

Pengunjungnya  cukup banyak,  sekitar  1000 orang,  tiket masukknya 20.000. Untuk  satu orang.  
Saat pandemi seperti ini pengunjung diatur sesuai  standar  protokoler  kesehatan,  pakai masker,  jaga jarak, cuci tangan pakai sabun di washtafel  dengan air mengalir dsb. 

Ada himbauan untuk  kelestarian  alam juga
 

Disekitar  Girimulyo  ini tanahnya subur,  cocok untuk  buah  buahan. Menurut  wariani, pemilik  warung  dekat  parkiraan 02, "disini banyak  buah bu, ada alpukat,  manggis, pete, duren, mangga dll."

Puas jalan  jalan di sini, pukul 11.30, akhirnya mereka pulang,  sebelum pulang foto dulu. 
"Dik minta tolong  ambilkan  gambar  untuk  kami  ya dik", pinta  Painten  pada  anak muda yang berdiri tidak jauh darinya. 
"Jepret.... sudah bu ".
"Terima kasih ya dik",  ucap Painten
Kemudian mereka meninggalkan tempat  naik  ojek  menuju tempat  parkir, dan wushhh......, pulang.

Magetan,  29 Oktober  2020 


2 komentar: