Kamis, 15 Oktober 2020

Selamat Jalan Mas Karjan

sumber ilustrasi:  fb.com

Tadi pagi pukul 04.30 saya mendapat telepon  dari adiknya  mas Karjan bahwa beliau  meninggal karena sakit.
"Assalamualaikum,  pak Parno saya adiknya pak Karjan, memberitahukan bahwa beliau  tadi malam meninggal dunia. Telpon dari adik mas Karjan", 

"Lha sakit  apa mas"
Kurang jelas wong tadi malam masih sholat  tahajud"
 
Saya mendengar  namanya sejak tahun 90 an, karena istrinya  adalah mbak Padmi guru SMP 2 Sukomoro,  baru di tahun  2000 an kami kenal secara pribadi.

Beliau  seorang KS SD Buluharjo 3 , memiliki passion menulis sejak usia muda, lebih akrab lagi  tahun 2018 ketika bergabung dalam kepengurusan majalah Pena Mageti.

Nama lengkapnya  Drs. H. Sukarjan, M.Pd. Kepala SDN Buluharjo 3 Plaosan.  Memiliki  kegemaran  pada ilmu pengetahuan,  terbukti  beliau  juga lulus S2, yang jarang  jarang guru SD melanjutkan  kuliah S2.

Namun pribadinya  tetap rendah hati dan santun,  dia memanggil kepada yunior-yunior nya dengan sebutan "dik".

Beliau temannya mas Ndarto juga, pada  mas Ndarto bilang mau menyerahkan buku sejarah pendidikan di Magetan ke Priyoko guru SMP 1 Parang yang tergabung dengan penulis sejarah Magetan,  dia bilang " Dik buku olehku gawe iki arep tak serahne Yoko wae terserah diterbitkan apa ora aku dimasukkan team penulis oleh ora ya oleh " begitu  seperti  yang ditirukan mas Ndarto  pada saya.

Mas Ndarto  adalah KS SD Plaosan, yang juga pengurus PGRI. Beliau LBH nya PGRI  Propinsi Jawab Timur.

Status  di FB terakhir  adalah tgl 2 Agustus  2020, dia menuliskan 
"Orang bisa menikmati pahitnya kopi karena sudah terlanjur di telan". 
Untuk  bisa mengatakan kopi  itu pahit  harus menelannya,  untuk  bisa mendapatkan  ilmu  harus mengalaminya  kira kira  begitu  maksudnya. 

Selamat  jalan mas Karjan, semoga Allah  mengampuni  dosa nya menerima  semua amalnya dan menempatkan  di surgaNya.  Aamiin. 

Magetan,  15 Oktober  2020



1 komentar: