Sumber ilustrasi: dokumen pribadi
Ilmu tentang menulis itu memang banyak sekali, sesuai dengan pengalaman dan banyak sedikitnya membaca. Oleh karena itu seorang penulis harus banyak membaca. Seperti diceritakan seorang penulis novel "Hary Potter" sejak lahir memang di lingkungan buku buku. Artinya dirumah disediakan buku buku yang banyak. Sehingga JK Rowling kecil sudah menjadi "kutu buku" sejak kecil.
Jo (panggilan JK Rowling kecil ) ingin menjadi penulis sejak usia dini. Dia menulis buku pertamanya pada usia enam tahun - sebuah cerita tentang seekor kelinci, berjudul 'Rabbit'. Pada usia sebelas tahun, dia menulis novel pertamanya - tentang tujuh berlian terkutuk dan orang-orang yang memilikinya.
Oleh karena itu bagi kita semuà yang pengin menjadi penulis harus benar-benar memiliki kegemaran membaca. Lebih baik lagi mau membeli buku. Di rumahnya disediakan perpustakaan kecil. Sebagai wadah koleksi bukunya.
Kalau anda ingin menulis autobiografi, bacalah buku autobiografi, setidaknya bacalah 2 judul buku autobiografi atau buku biografi. Saya untuk menulis autobiografi membaca biografinya Chairul Tanjung si Anak Singkong.
Buku setebal 384 itu saya beli di "Matahari Madiun " , saya baca hingga selesai dalam waktu satu minggu. Sajiannya enak dinikmati karena ditulis oleh wartawan senior yaitu Tjahya Gunawan Diredja. Buku ini best seler. Buku yang saya beli itu cetakan ke 10.
Cetakan pertama Juni 2012 , buku yang ditangan saya November 2012. Jadi rata rata tiap bulan 2 kali naik cetak. Kalau misalnya tiap cetàk 4 ribu exsemplar maka 10 x cetak ada 40 ribu eksemplar. Luar biasa.
Kemudiàn buku yang kedua adalah autobiografi Dr. Suyoto M.Pd. salah satu temanku Kepala Sekolah. Buku ini ditulis sendiri oleh pemiliknya. Diceritakan sejak kecil hingga menjadi Kepala Sekolah senior.
Maka saya bisa membandingkan antara kedua buku tersebut. Levelnya berbeda, keduanya menginspirasi saya untuk menulis buku ini. Kemudian ATM, amati, tiru, modifikasi.
Mengapa menulis buku autobiografi ?
Seperti dikatakan oleh Pramudya Anata Tour
"Orang boleh pandai setinggi làngit, tetapi selama ia tidak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." Saya tidak ingin nama saya hilang dalam masyarakat dan sejarah. Saya ingin nama saya dikenang oleh banyak orang, minimal keluarga saya sendiri. Maka dari itu saya menuis autobiografi saya dengan judul "Perjuangan Hidupku".
Kalau kita meninggal , akan menjadi kenangan anak cucu kita. Anak cucu kita bisa mengetahui bahwa Eyangnya dulu pernah begini, pernah berprestasi , pernah menjadi ini, pernah ke sana, pernah keluar negeri dan lain sebagainya.
Kalau bu Inggit Garnasih, istri pertama Ir. Soekarno, biografinya ditulis oleh Reni Nuryanti, dengan judul Perempuan dalam hidup Sukarno : Biografi Inggit Garnasih.
Reni adalah Mahasiswa S2 jurusan sejarah di UGM. Berkat tulisan bukunya ini akhirnya melejitkan namanya menjadi seorang peneliti, sejarawan dan penulis buku. Juga mengantarkannya menerima penghargaan sebagai Peneliti Muda PPMI LIPI terbaik tahun 2008, sekaligus berkesempatan bertemu dengan Presiden SBY di istana Negara pada tahun yang sama.
Yang kedua, menulis autobiografi adalah menulis mengenai apa yang pernah dialami. Jadi merasa mudah .
Yang ketiga, karena saya bukan orang besar, maka siapa lagi yang mau menulis autobiografi saya kalau tidak saya sendiri.
Oleh karena itu agar nama kita tetap dikenang orang setidaknya anak keturunan kita, menulislah autobiografi.
Magetan, 1 Oktober 2020
Sumber bacaan:
Jawa Pos, 1 Oktober 2020.
www. Kompasiana.com ; 27 September 2020: 18.42.
Luar biasa koleksi bukunya.. Pingin rasanya menulis biografi. Minimal utk keluarga kita. Semoga sy bisa mengikuti langkah bapak. Terima kasih sudah mengingatkan pak🙏
BalasHapusSama-sama bu Nuur
HapusJoz lanjut pak Duparno. Planing sy Januari - April 2021 mhn doanya Otobiografi sy bisa terbit.
BalasHapusiyaa cak bagus itu
BalasHapusSebenarnya terversit keinginan untuk menulis autobiografi, tapi akan memulainya yang sangat berat. Semoga suatu saat nanti atau beberapa saat lagi.
BalasHapusJangan menunda, menunda itu kalah
HapusBagus sekali...terus berkarya..
BalasHapusDan tetap jaya selalu...good luck
Sangat menginspirasi, semoga saya bs mengikuti jejaKnya.
BalasHapusPasti bisa bu Fitran sari
HapusIs the best, Pak. Sukses selalu.
BalasHapusterima kasih pak Rasyid
BalasHapus