Guru SMK di Solo yang mendapat tugas tambahan Kepala Sekolah yang rajin menulis ini, akan berbagi ilmu dan pengalamannya dalam menulis hingga banyak hasil karyanya yang menginspirasi kita semua.
Baik, saya mengenal bu Si Sugiastuti yang juga dikenal Bu Kanjeng ini, karena beliau menjadi narasumber di gelombang 12. Bisa dikatakan, Bu Kanjeng yang memajukan literasi setiap buku antologi yang lahir dari para penulis peserta belajar menulis yang dirintis Omjay ini.
Beliaulah yang memotivasi semua peserta untuk berani menulis buku secara keroyokan(antologi).
Topik yang akan disampaikan kali ini adalah Menulis dengan kekuatan silaturahmi.
Banyak orang yang mengatakan bahwa menulis itu bakat. Belum memulai sudah menyerah. Mindsetnya sudah diprogram bahwa ia tidak bisa menulis, ia tidak punya waktu, ia tidak punya ide. Tulisannya jelek, dan masih banyak alasan yang dibuat sehingga pupuslah keinginannya untuk menulis, dan berbagi pesan tulisan kepada orang lainpun gagal. Semakin parah lagi saat ingin menjadi penulis hebat tetapi malas membaca. Lalu bagaimana dengan bapak ibu hebat yang malam ini berniat belajar bareng omjay di gelombang 17 ini? Apa niat dan tujuannya?
Apakah tujuan bapak ibu belajar di kelas ini hanya sebagai "pemburu sertifikat " untuk kenaikan pangkat dan terlihat hebat karena berpredikat guru yang pangkatnya terus meningkat? Boleh saja punya keinginan seperti itu. Namun alangkah eloknya bila dibarengi dengan mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari dengan bukti fisik berupa sebuah buku tunggal, atau mulai tergerak menulis di blogppribadi, blog keroyokan seperti kompasiana, gurusiana, atau disatu komunitas yang memiliki
Web dan kita diberi kesempatan untuk meramaikan web tersebut.
Berikut diantara hasil karya bu Kanjeng
Bu Kanjeng dalam menulis judul selalu mengambil rima yang baik, karena judul juga berpengaruh terhadap laku tidaknya sebuah buku.
Contohnya;
Catatan Motivasi dan literasi
Menggugah semangat Jiwa untuk bertaqwa.
Bu Kanjeng menyampaikan bahwa antara judul dan isi buku ini relevan, tudak membohongi pembaca, karena kadang kadang karena ambisi seorang penulis, menyebabkan kurang teliti dalam mengedit, sehingga tidak nyambung antara judul dengan isi buku.
Buku ini pernah dibedah pada acara bedah buku yang diselenggarakan oleh penerbit YPTD. Bersamaan dengan bukanya Omjay yang berjudul PJJ tak lagi membosankan. Sebagai pembahas adalah pak Suparno dari Magetan dan Pak Mukminin dari Lamongan, acara diikuti boleh sekitar 100 peserta dari berbagai wilayah Nusantara.
Sinopsis dalam buku ini mengutip pesan Kihajar Dewantoro,"Apapun yang dilakukan seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.
Sebuah ungkapan yang membingkai hati bu Kanjeng agar istiqomah sebagai hamba Allah yang berusaha menjadi manusia yang bermanfaat dan dibutuhkan keberadaannya.
Tujuan terbitannya buku ini adakah demi mengabadikan tulisan, pengetahuan, buah pikiran, juga harapan penulis dalam menghadapi kehidupan di dunia yang hanya sementara. Itu sebagian sinopsis yang bisa dibaca pada caver belakang.
Bu Kanjeng bunga menyampaikan bahwa buku ini merupakan tulisannya di blog. Tentu saja dengan swa sunting di sana-sini. Dia sunting sangat penting. Jangan menjadi editor sendiri, jangan merangkap sebagai penulis dan sebagai editor.
Dari buku ini penulis berharap bisa menjadi asupan gizi para penikmat buku di dunia literasi.
Seperti kita ketahui geliat literasi yang semakin berarti yang kian hari semakin bergerak dinamis membuka wawasan pembaca, memiliki dua ketrampilan berbahasa, ya menulis dan membaca yang tak terpisahkan. Bagaimana penulis menyusun buku ini dengan karakter tulisan yang dimiliki, penulis mengajak dirinya sendiri untuk hati-hati dalam menjalani kehidupan, buku ini bisa membuktikan bahwa penulis itu mudah, anda penasaran, jangan berhenti membaca dihalaman awal, resapi pesannya, selamat membaca.
Buku the stories of wonder women berisi kisah perempuan tangguh dalam perjuangannya.
Tanya jawab.
Ibu Khusnul khotimah dr Surabaya
Apa yang disebut dengan Antologi dan apa ciri-cirinya?
Jawaban, antologi bisa dikatakan kumpulan, antologi puisi berarti kumpulan puisi. Antologi yang sering dijumpai adalah kumpulan artikel dari berbagai penulis yang tema-nya sama. Menulis dengan cara kroyokan ini lebih mudah, ini cocok untuk penulis pemula untuk menumbuhkan semangat menulis dan menumbuhkan rasa percaya diri.
Dwiyoso Nugroho dari Bogor
Ibu bagaimana jika ditengah jalan kita kehabisan ide untuk menulis, saya sering mengalami itu, diawal mengebu-begu tengah jalan kehabisan bahan bakar. Lalu jika saya lanjutakan dilain hari ternyata ide awal saya sudah berubah lagi
Jawaban, kalau tukisan berupa buku dan sudah dibuat outlinenya, yang macet dikosongkan saja dulu, yang dusukai dan dikuasai ditulis dulu. Baru yang lainnya. Caranya bisa datang ke toko buku, perpustakaan, atau jalan jalan kemana, atau gogling di google, sehingga diketemukan ide lagi.
Pertanyaan berikutnya, Silaturahim untuk dapat melahirkan suatu tulisan, dalam arti luas apakah dapat diartikan juga "silaturahim" dengan buku.
Artinya membaca berbagai buku, kitab, juga Quranul karim dapat dikatakan silaturahim menurut versi ibu.
Bisa bersilaturàhmi dengan buku buku yang sudah kita baca, atau bisa membaca status FB, membaca blog, dan sebagainya sebagai ajang silaturahmi yang bermanfaat dari situ kadang kutavbisa terinspirasi untuk menulis sebuah judul.
Penutup
Setelah ini membuat resume dari apa yang dipahami datmri materi yang disampaikan narasumber, karena dengan membuat resume juga merupakan strategi belajar menulis, yang sudah diberikan inspirasi oleh narasumber.
Semoga menginspirasi dan bermanfaat untuk kita semua. Salam literasi.
Magetan, 8 Januari 2021
Siap
BalasHapusBeliau keala smk di solo. Saya sdh pernah mengisi materi di sekolah beliau. Luar biasa pengalamannya dan mumpuni ilmunya. Tetap rendah hati meskipun ilmunya meninggi.
BalasHapusOo, iyaa Omjay luarbiasa, saya baru tahu kalau KS, terimakasih Omjay tak revisi, hehehe. Tetapi KS juga guru kan Om....
BalasHapusAlhamdulillah matur nuwun Pak Ustadz Magetan sudah menyimak acara Sersan semalam ,pasti ditemani Red Coffee ya
BalasHapusIya Bunda Kanjeng biar tidak ngantuk, bergairah semangat
Hapuscakep tulisannya pak...semangat terus pak
BalasHapusterima kasih pak Asikin
HapusSip... resume mantaaap, sudah diselesaikan dengan apik. Tetap semangat pa
BalasHapusterima kasih bu Ai Setiawati
Hapus